Kelebayan Yang Memabukkan
Lebay. Itulah hal yang ia rasakan saat ini. Lebay, istilah remaja yang sudah menjadi istilah kita semua untuk menggambarkan level "berlebihan" terhadap sesuatu. Bila kita menanggapi sebuah masalah dengan sangat berapi-api, mendayu-dayu, tidak proporsional, kita akan disebut lebay. Maka baginya, kehebohan kasus komentar Marzuki Alie atas bencana Mentawai, kehebohan salaman Tifatul Sembiring juga telah memasuki taraf "lebay". Sekedar berdebat, mengolok-olok, menghujat, memojokkan untuk kepengtingan masing-masing tanpa ada solusi. Begitulah kelebayan yang dia rasakan. He, mungkin dia sedang lebay juga.
Ya, bisa jadi dia memang sedang lebay. Lebay menghayati secangkir kopinya hingga rasa maknyus itu menjalari seluruh syaraf-syaraf tubuhnya dan memabukkan. Mau, melihat kelebayannya silahkan lihat disni, juga disini.
Mohon maaf bila kelebayannya menonjok tembok lebay anda. Salam lebay untuk anda semua. Hari sabtu dan minggu, mari kita gunakan untuk berlebay-lebay ria dengan keluarga. Selamat berakhir pekan. Salam.
Mohon maaf bila kelebayannya menonjok tembok lebay anda. Salam lebay untuk anda semua. Hari sabtu dan minggu, mari kita gunakan untuk berlebay-lebay ria dengan keluarga. Selamat berakhir pekan. Salam.
lebbay is my middle names hahaha
ReplyDeleteSelamat pagi Ibu Elly, lagi-lagi dengan secangkir kopi yang menenangkan urat-urat syaraf,,,
ReplyDeleteMungkin, karena ini sedang modenya, lagi nge-TREND, jdlah segalanya di"lebay-lebaykan" ya Ibu.
Nah, tp kemudian saya jd berpikir, berarti mereka yg mengheboh2kan masuk dlm kategori "alay" tidak ya?
hahahahaha.
Melihat segala ke-alay'an di atas. Saya gegas tancap gas nge-kliks alay area yg ibu hidangkan.
ReplyDeleteMaka saya berkomentar:
Namanya juga Indonesia kan, mba?
Kyk gini kan cuma ada di Indonesia.
Indonesia kan beda dari yg lain. Betul nggak? alay juga akh..maksa
lebaaaay ... memang sekarang ini kan dunia sedang musim lebay, bu. Dimana-mana. Kembali ke 'sedang-sedang saja' deh.
ReplyDeleteWaduh... jangan2 aku sudah mabuk juga dg kelebayan-ku mbak... hehehe
ReplyDeleteHihihihi.... Mbak Elly, sudahlah, tidak apa-apa sesekali lebay, akibat frustrasi yang bertumpuk-tumpuk thdp apa yg sedang terjadi maka bila alam berontak, maka kita pun berontak melalui lebay.
ReplyDelete@Kucinga tengil, miauw, masa seh.
ReplyDelete@CommonCyber, hehe, direnungkan saja sob
@Bumi Al Fattah, betul. Indonesiana ya. Kita begitu hingar bingar
@Annie, lebay kadang gak disadari ya mbak
@Catatan Kecilku, hehehe
@G, hahaha, pemberontakan pada kelebayan G ya.
mari beelebay2.
ReplyDeleteHaha LEBAY, jd lucuuuu, gmana kalo pak presiden yg lebay yah,,,,&@%&$(^@^
ReplyDeletehiks,,,
salam LEBAY jg mba, :) [mode on
wah jangan2 saya jg udah terjangkit virus lebay nih mbak hihi
ReplyDeletehahaha..salam lebay..salam kenal aja ya bu :)
ReplyDelete@all (Fanny, Langit, Wien) terimakasih komentarnya. Kelabayan itu juga membuat semesta penuh warna. Selamat Idul Adha 1431 H, maaf lahir dan bathin.
ReplyDelete