Tanggal Berapakah Hari Ini....?
Dia terbangun. Tadi pagi, ketika bau nasi goreng tiba di penciumannya. Matanya mengerjab. Iapun bangkit sambil memeriksa tubuhnya, he, masih lengkap. Lalu menghampiri kaca, wajahnya masih sama. Mematikan lampu, kemudian membuka jendela. Matahari sudah menyambutnya. Tiba-tiba, ia baru merasakan kepalanya pusing. Ia merebahkan dirinya kembali di tempat tidur sambil bergumam, tanggal berapakah hari ini....?
Hm, betapa sebuah kelelahan dan kepusingan bisa membuat seseorang lupa tanggal dan hari. Begitulah. Ia teringat, sampai pukul enam sore kemarin ia masih di kantor. Menunggu bossnya, hendak mendiskusikan rencana roadshow ke lapangan. Siangnya baru selesai menggelar rapat teknis draft akhir dari pihak konsultant. Sambil menunggu sang boss, ia tersedak di kursi. Di punggungnya angin terasa mengumpul sangat banyak membuat tubuhnya menggigil. Tak ada yang diingatnya lagi selain pulang ke rumah setelah adzan maghrib berkumandang.
Sesampainya di rumah, makan. Lalu masuk ke kamar dan terjatuh di tempat tidur hingga bau nasi goreng membangunkannya. Kepalanya masih dipenuhi hal yang sama, tanggal berapakah hari ini....? Rasanya ingin akhir bulan ini berakhir saja. Sebab disana terjadwal beberapa hal yang memusingkan kepalanya. Ah, bulan-bulan terakhir yang berat. Segalanya berpacu dengan waktu.
Tak lama, ponselnya berdering. Nada khas panggilan dari seseorang,
"Kok belum datang..?"
"Memangnya kenapa..." jawabnya sambil meringis
"Jam 8 kan pernikahan Ema adikku, gimana sih...."
"Memangnya, tanggal berapa hari ini...", jawabnya lagi. Masih sambil menahan sakit kepalanya.
Tak ada jawaban. Panggilan ponsel itu ditutup sepihak dengan suara cukup tergesa. Lupa tanggal yang menjengkelkan bagi si penelpon rupanya. Maka siapakah yang bisa menjawab tanyanya tadi, tanggal berapakah hari ini.....?
Gambar diambil dari sini
Hm, betapa sebuah kelelahan dan kepusingan bisa membuat seseorang lupa tanggal dan hari. Begitulah. Ia teringat, sampai pukul enam sore kemarin ia masih di kantor. Menunggu bossnya, hendak mendiskusikan rencana roadshow ke lapangan. Siangnya baru selesai menggelar rapat teknis draft akhir dari pihak konsultant. Sambil menunggu sang boss, ia tersedak di kursi. Di punggungnya angin terasa mengumpul sangat banyak membuat tubuhnya menggigil. Tak ada yang diingatnya lagi selain pulang ke rumah setelah adzan maghrib berkumandang.
Sesampainya di rumah, makan. Lalu masuk ke kamar dan terjatuh di tempat tidur hingga bau nasi goreng membangunkannya. Kepalanya masih dipenuhi hal yang sama, tanggal berapakah hari ini....? Rasanya ingin akhir bulan ini berakhir saja. Sebab disana terjadwal beberapa hal yang memusingkan kepalanya. Ah, bulan-bulan terakhir yang berat. Segalanya berpacu dengan waktu.
Tak lama, ponselnya berdering. Nada khas panggilan dari seseorang,
"Kok belum datang..?"
"Memangnya kenapa..." jawabnya sambil meringis
"Jam 8 kan pernikahan Ema adikku, gimana sih...."
"Memangnya, tanggal berapa hari ini...", jawabnya lagi. Masih sambil menahan sakit kepalanya.
Tak ada jawaban. Panggilan ponsel itu ditutup sepihak dengan suara cukup tergesa. Lupa tanggal yang menjengkelkan bagi si penelpon rupanya. Maka siapakah yang bisa menjawab tanyanya tadi, tanggal berapakah hari ini.....?
Gambar diambil dari sini
tgl 30 mbak. hehee..
ReplyDeleteterkadang karena rutinitas pekerjaan yang membludak sehingga kita sampai melupakan 'Tanggal berapakah hari ini'
ReplyDeleteKecapekan...
ReplyDeletehmm, take time to rest, jangan sampe overloaded ya Mba :)
ReplyDeleteBtw jika berkenan kita tukaran link yukk.. :)
saya pasang link Mba New Soul di blogroll ku :)
@Sang Cerpenis, hahaha
ReplyDelete@Bang Iwan, kepala senut-senut, jadi lupa tanggal bang, he
@Proijo, betul prof, dia kecapek'an kali.
rutinitas kerja ya mba, kadang bener2 membuat kita lupa.....
ReplyDeleteuntungnya saya banyak angels2 a.k.a murid2 saya yang bisa ditanyain hari dan tanggal hehe
@Agenda Ibu RT, ok saya kesana ya
ReplyDelete@Kak-Ega, hahaha, bisa aja si Ega.