PesanNya di Lengkung Langit

Tengah ia bersiap akan keluar rumah, tiba-tiba saja tatapannya tertuju di lengkung langit. Lengkung langit yang tak lagi biru melainkan berawan gelap. Mendung. Pertanda akan hujankah ? Entahlah. Cuaca memang tidak bisa diduga. Setengah jam sebelumnya langit sangat terang benderang.
Sambil sedikit menggerutu, iapun mereka-reka langkah. Mau tidak mau, antisipasi menghadapi hujan deras yang akan turun harus dilakukan. Ia lalu mengangkat jemuran di belakang rumah. Memasukkan beberapa pot tanaman hias indoor yang tadi ia keluarkan. Menelpon Dewi, sahabatnya, kalau ia tidak jadi pergi arisan kelompok (perempuan kinnyis-kinyis, he, begitulah ia menyebutnya) yang selalu mengajaknya bergabung arisan. Apa lagi.....? Ah, membuka tutup gentong di bawah talang air. Lumayan untuk menyiram tanamannya pada hari-hari selanjutnya.
Hujanpun turun bak tangisan langit. Lalu mereda dengan sendirinya hingga ia terlupa. Beberapa jam setelah itu, ketika ia sedang menyeduh secangkir kopi kegemarannya, hp yang ia letakkan di meja berdering.
"Ya halo......"
"Apa, Dewi kecelakaan....."
"Tempat arisan kebakaran karena konslet listrik........"
Ia melunglai. Pandangannya gelap sejenak. Setelah beberapa puluh menit barulah pandangannya terang. Sambil menyesap kopi untuk menenangkan diri, ia teringat bahwa tadinya ia pun berencana ikut dalam acara arisan tersebut. Untunglah tidak jadi. Ternyata, langit mendung yang ditatapnya dengan menggerutu itu telah menyelamatkannya dari sebuah musibah. Betapa pesaNya menyebar dalam banyak hikmah dan dimana saja. Bahkan di lengkung langit. Hidup yang penuh misteri. Begitulah ia berbisik sambil bersiap ke rumah sakit membesuk sahabatnya tadi.
Sambil sedikit menggerutu, iapun mereka-reka langkah. Mau tidak mau, antisipasi menghadapi hujan deras yang akan turun harus dilakukan. Ia lalu mengangkat jemuran di belakang rumah. Memasukkan beberapa pot tanaman hias indoor yang tadi ia keluarkan. Menelpon Dewi, sahabatnya, kalau ia tidak jadi pergi arisan kelompok (perempuan kinnyis-kinyis, he, begitulah ia menyebutnya) yang selalu mengajaknya bergabung arisan. Apa lagi.....? Ah, membuka tutup gentong di bawah talang air. Lumayan untuk menyiram tanamannya pada hari-hari selanjutnya.
Hujanpun turun bak tangisan langit. Lalu mereda dengan sendirinya hingga ia terlupa. Beberapa jam setelah itu, ketika ia sedang menyeduh secangkir kopi kegemarannya, hp yang ia letakkan di meja berdering.
"Ya halo......"
"Apa, Dewi kecelakaan....."
"Tempat arisan kebakaran karena konslet listrik........"
Ia melunglai. Pandangannya gelap sejenak. Setelah beberapa puluh menit barulah pandangannya terang. Sambil menyesap kopi untuk menenangkan diri, ia teringat bahwa tadinya ia pun berencana ikut dalam acara arisan tersebut. Untunglah tidak jadi. Ternyata, langit mendung yang ditatapnya dengan menggerutu itu telah menyelamatkannya dari sebuah musibah. Betapa pesaNya menyebar dalam banyak hikmah dan dimana saja. Bahkan di lengkung langit. Hidup yang penuh misteri. Begitulah ia berbisik sambil bersiap ke rumah sakit membesuk sahabatnya tadi.
lengkung langit? aku suka diksi ini, bunda.
ReplyDeleteHidup memang penuh misteri, sedetik ke depan apa yg akan terjadi, kita tak tau pasti....
ReplyDeleteTurut prihatin dengan sahabat mbk Elly...
Senangnya bisa berkunjung ke rumah Newsoul lagi..., semua baik dan sehat2 kan, mbak... :)
salam kenal bu
ReplyDeletetulisannya bagus
Benar, kadang sesuatu yg terjadi di luar rencana kita ternyata merupakan berkat terselubung.
ReplyDelete"apa yang menurutmu baik, belum tentu akan berakibat baik untukmu. Sebaliknya, apa yang menurutmu ga baik, ternyata itulah yg terbaik untukmu"
ReplyDeleteItulah rahasia Tuhan,,, ;)
pesanNya tlah sampai mba ^^
ReplyDeletesemoga sahabat mba lekas sembuh ya.......
*coba ngeblog meski sambil bersin2...hohoho *
Tuhan masih melindungi. semoga sang sobat segera pulih
ReplyDeleteya ampun, kaget baca bagian bawahnya. Semoga teman ayuk Elly baik2 saja & segera sehat kembali.
ReplyDeleteTiap kejadian adalah hikmah yg berbeda2 bagi tiap makhluk. Hujan yang sama, hikmah yg berbeda.
saya ikut nymbang doa :D
ReplyDeleteAllah menyampaikan pesanNYA dalam beragam cara. Untunglah pesan itu dipatuhi, meski awalnya tak paham maksudnya.
ReplyDelete