Tentang Istana Yang Sombong dan Tuli
Dia menunduk. Tangan kanannya menggenggam secangkir kopi. Kopi pagi yang isinya tinggal setengah. Tak lama, ia mengangangkat wajah. Matanya tampak berkilat-kilat. Kilatan yang biasanya adalah pertanda, ia sedang berjelaga. Berjelaga, istilahnya sendiri yang mungkin bisa diartikan sedang geram akan sesuatu. Ya, sesuatu telah membuat jiwanya meronta. Meronta karena himpitan aneka huru-hara di Negeri My Oh My tercintanya. Sesuatu tentang Istana Yang Sombong dan Tuli.
Dengan tidak berpanjang kata, inilah segenap jelaganya tentang Istana Yang sombong dan Tuli itu. Klik saja bila berkenan kawan. Saya menyingkir dulu. Biasa, melanjutkan aktivitas pagi ini. Sebab dunia terus berputar. Putaran mencari sesuap nasi dan sedikit kebarokahan. Selamat pagi semua.
Dengan tidak berpanjang kata, inilah segenap jelaganya tentang Istana Yang sombong dan Tuli itu. Klik saja bila berkenan kawan. Saya menyingkir dulu. Biasa, melanjutkan aktivitas pagi ini. Sebab dunia terus berputar. Putaran mencari sesuap nasi dan sedikit kebarokahan. Selamat pagi semua.
Selamat pagi bunda..semoga hari ini kita jalani dengan keberkahan..
ReplyDeleteMungkin harus belajar mendengar ya mbak..
ReplyDeletesindiran yg pas banget ya, mbak...untuk para pemimpin. hehee.
ReplyDeleteselamat siang mba,...^^
ReplyDeleteakhirnya bisa berkunjung ke rmh virtualmu yg sejuk ini mba :)
dan berkunjung jg ke rmh mu yg lain ^^
syg tak bisa komentr di sana...apa kabar mba ?
tidak kujamah istananya, biar pagi tetap ceria dan barokah.
ReplyDeleteSmoga ini tidak berlarut2.. Sgra ke TKP
ReplyDeleteItulah sbabnya tuhan mcptkan 2 mata, 2tlinga tp cman 1 mlut, agar kita bih bnyak mndengar dan mlihat sbelum kita tlalu bnyak b'bcra.
ReplyDeleteMow nyambung silaturrahim...
kalo istana negara ..semoga gak sombong dan tuli ya, bunda.
ReplyDeletesalam sobat
ReplyDeleteokmba saya kunjungi deh
istana yg sombong dan tulinya.
walau sudah telat,minal aidin walfaidzin mba.
sangat puitis.. salam kenal ya mba!
ReplyDeleteKe sana dulu yah, Mbak :)
ReplyDelete