Serenade Sri Gemurah

Ketika bulan Syawal sudah tanggal tiga, dia terlihat muram. Wajahnya kosong. Tatapannya hampa walau ia selalu tersenyum. Diam-diam daun jambu yang bayangannya jatuh di kolam menatapnya tanpa berkedip. Suasana sepi meski tak mencekam. Sri Gemurah, nama asal saja yang diberikan si daun jambu, sedang bertekuk lutut di dalam kamarnya.

Sri Gemurah gundah. Usia sudah meninggi, idaman hati belum juga pasti. Sri Gemurah menghela nafas jengah. Tak berapa lama, Sri Gemurah menarik tas sandang mungilnya. Tepat ketika "Ping" pesan ponsel Ontarionya bergema. Teman-temannya mengajak melatih pita suara di rumah karaoke langganan. Senyumnya segera mengembang. Senyum bahagiakah ? Entahlah.

Aduhai, Sri Gemurah dadanya bergemuruh. Mengapakah kau begitu rumit, tanya si daun jambu. Akankah terus kau kibarkan targetmu atas sang idaman. Lelaki tampan, kaya, dan lembut....??? Bukankah sang idaman sejatinya tak bisa ditarget serupa itu. Berdoa sajalah agar Dia memilihkan orang yang tepat untuk berada di sisimu. Berdoalah yang ikhlas. Berlakulah tulus dan Ikhlas. Dengan begitu langkahmu akan menjadi lebih ringan dan kau akan terlihat bersahaja.

Begitulah nyanyi sunyi si daun jambu. He, entah kenapa terdengar bak serenade malam untuk Sri Gemurah. Apakah Sri Gemurah paham makna "Laku tulus dan bersahaja"......??? Sekali lagi, entahlah.

Comments

  1. aku memahami keinginan sri gemurah karena diriku pernah mengalami hal yang sama,,,

    yuhuuuu....pertamax lagehhh,,,,tumben bener nih!!!

    ReplyDelete
  2. tolong bilang pada sri gemurah ... ikhlaslah. mohon maaf lahir batin, mbak elly, maaf juga saya baru mampir lagi.

    ReplyDelete
  3. Mbak Elly...aku mampir mau ngucapin Selamat Idul Fitri. Mohon maaf lahir batin ya, apalagi kalo aku jarang kesini...
    Salam juga buat Sri Gemurah, serahkan saja semuanya pada Dia yang diatas. Semuanya pasti indah pada waktunya

    ReplyDelete
  4. hmm... mencari yang terbaik memang bagus sih, tapi berharap yang terbaik dari Dia sajalah.. Dia pasti tau yang terbaik :)

    maaf lahir batin yah bu elly :)

    ReplyDelete

Post a Comment

Tulisan hasil kontemplasi. Mohon maaf, komentarmu perlu saya cerna dulu untuk menghindari riweh dan tidak spam. Terimakasih.