Adakah Kau Jera ?
Adakah ia jera......? Entahlah. Ia tak pernah menjawab. Ia hanya diam ketika ditanya. Sesekali ia akan menggeleng atau mengangguk. Itupun cuma lewat hembusan angin. Tentu saja. Sebab ia hanya sehelai daun. Daun yang sering melambai pada saya ketika angin menggerakkannya.
Apakah ia jera...? Saya kira tidak. Sebab daun-daun di pepohonan selalu ada meski ia tumbuh dan gugur sepanjang masa sang pohon. Para daun tak pernah jera. Selalu menyapa saya meski saya tak mengubrisnya. Selalu setia pada tetes-tetes embun yang membasahi dan pada sinar mentari meski pada akhirnya ia menguning hingga gugur ke bumi dan membusuk.
"Adakah kau jera...? tiba-tiba saja sang daun balik bertanya pada saya
"Pada hal yang telah kau lakukan manakala hasilnya tak memuaskan atau tak menguntungkan bagimu atau bahkan merugikanmu...? imbuhnya lagi.
Tentu saja saya tak menjawab. Saya terdiam untuk waktu yang cukup lama, tadi pagi kawan.
Sayapun sedikit merenung. Rupanya sang daun mengajarkan banyak hal indah. Katanya, jera hanya bagi mereka yang sering menyesali keadaan. Padahal keadaan tak boleh disesali. Bukankah pada setiap keadaan mengandung hikmah. Jera hanya bagi mereka yang menilai hidup ini sebagai ladang untung rugi. Sedangkan hidup, dalam setiap celah rangkaianya, bukankah mengandung hikmah. Tak ada kata jera. Hanya berusaha agar hal yang sama bisa dilakukan dengan cara yang lebih baik, bermanfaat dan barokah. Begitulah pesan sang daun.
Kawan, adakah kau jera akan sesuatu...? He, jawab saja bila berkenan. Jangan sungkan kawan.
Hidup susah adalah tantangan. Hidup kekurangan adalah bagian dari pembelajaran. Jangan pernah menyerah hanya karena kekurangan yang kita alami dalam kehidupan.
ReplyDeleteSelamat Siang Mbak..
@Bang Iwan, alhamdulillah. Selamat siang juga kawan.
ReplyDeletesaya teringat seorang pelacur yg bertobat, dia bilang: saya jera!
ReplyDeleteKslahan akan membuat orang jera, dan jera ini akan membuat seseorang menjadi lbih baik..
ReplyDeleteahh... dari sehelai daun ternyata membawa pelajaran yang sangat indah... makasih mbak, sudah membaginya di sini...
ReplyDeleteJujur, spertinya aku gak prnah jera, sebab sswtu yg aku lakukan didasari dgn rasa ikhlas. kadang memang prnah mengalami kegagalan,tp aku ikhlas menerimanya, lalu berpikir knp hal itu trjadi?
ReplyDeleteesoknya aku mulai perbaiki lg, lg, dn lg....tak pernah jera.
pa kbr sobat?
@Antoniniez, he, kl utk hal-hal yg negatif mmg harus taubat lalu jera.
ReplyDelete@Laksamana Embun, ya tergantung pada apa yang membuat jera
@Goentoer, apa kabar mas ?
@Penghuni60, mantap. Kabar saya baik sobat.
Kata jera memang kayaknya harus dihindari bunda, sebab itu menyiratkan keputus asaan dan tidak punya semangat...
ReplyDeleteSalam hangat & sehat selalu...
ya gak boleh jera Tante
ReplyDeleteharus semangat terus yaa
Dija semangat terus kok
Jadi termenung lama nih setelah membacanya. Pernahkah aku merasa jera..? Hemmm... rasanya pernah deh.. :(
ReplyDeleteberkunjung lagi mbak... kabarku baik... moga demikian juga dengan mbak...
ReplyDeleteyg pasti bila tidak jera, artinya kita tidak putus asa.
ReplyDelete