Secangkir Kopi Di Tengah Savanna


Tak bisa dihalangi. Ketika secangkir kopi dengan asap mengepul tiba di hadapannya, keinginan untuk melesat ke tengah savanna begitu meledak-ledak, hehe. Maka berangkatlah dia dengan peralatan seadanya memasuki savanna. Ya, savanna lagi.

Savanna di pagi hari begitu terasa indahnya. Langit yang cerah. Matahari belum menyentakkan teriknya. Serombongan fauna tampak berlari-lari ringan. Beberapa pohon menyembul dari savanna seperti mengucapkan salam kepadanya. Ah, indah baginya.

Maka mari savanna kan jiwa. Begitulah ajakannya saat melesat ke dalam savanna sambil menghirup secangkir kopi. Savanne nya (alm) Ali Farka Toure yang itu lagi. Tak bisa dipungkiri, kenikmatan secangkir kopi itu, he, seperti berlipat-lipat. Adakah yang juga mau melesat kesana sembari menghirup secangkir kopi....?

Comments

  1. Mau....saya suka sekali kopi apa lagi kopi hitam!!!! pagi Mba

    ReplyDelete
  2. Selalu tersaji secangkir kopi hangat di sini yg mengantarkan kita utk berimaji.... sementara di tempatku tersedia secangkir teh manis, hangat dan kental..

    Selamat pagi mbak Elly.. ^_^

    ReplyDelete
  3. salam kenal makasih bacaannya ..bognya bagus,,,bagi ilmu donk biar PR naik

    ReplyDelete
  4. @Linda Tan, wah sama dong Lin.
    @Catatan Kecilku, secangkir teh nikmat juga kok mbak, he
    @Adi, salam kenal juga sobat.

    ReplyDelete
  5. secangkir opi n rokok itu gaya seniman (penulis) jadul yg masih dijiwai hingga kini...tapi asal gak kebanyakan ngopi, bisa sakit...(apa yg berlebihan gak bagus)

    ReplyDelete
  6. selamat pagi.. savana dunia telah menanti untuk dicocok tanami, salam hangat dari secangkir kasih untuk hari ini

    ReplyDelete
  7. nyo kita cari kopi bareng-bareng,cuacanya pas banget neh...

    ReplyDelete
  8. Asyik Neh Kopinya mbak, Makasih... :-)

    ReplyDelete
  9. hahaha, saya mesem2 baca komentarnya si ADI...
    bagi2 dong ilmunya biar pr naik?? gampang ilmunya : " rajin minum kopi di tengah2 sanavah" ya kan mbak???

    ReplyDelete

Post a Comment

Tulisan hasil kontemplasi. Mohon maaf, komentarmu perlu saya cerna dulu untuk menghindari riweh dan tidak spam. Terimakasih.