Lukanya
Pagi yang hangat sedang mendekap. Sekaligus pagi dengan Angin Selatan yang membawa saya ke sebuah tempat nun jauh....disana. Menghampiri seorang (kebetulan perempuan) yang sedang berjingkat diantara tanaman kesayangannya. Di sebuah taman halaman rumah. Perempuan cantik dengan rambut sebahu.
Konon dia terluka. Begitulah kabar yang sepoi-sepoi terdengar. Ketika saya tatap wajahnya, hm, kelihatannya dia baik-baik saja. Wajahnya terlihat bahagia. Hari-harinya ceria. Maka saya tepiskan soal kabar konon tersebut. Saya pandang lagi wajahnya lekat-lekat. Mencoba mengingat-ingat bagaimana gelagatnya akhir-akhir ini. Ah, biasa saja. Kata siapa dia terluka....?
"Ini, dalam kan....", tiba-tiba saja ia mengangkat ujung celana panjangnya. Dia memperlihatkan sebuah bekas luka di kakinya. Belum sempat saya jawab, dia berkata lagi,
"Sudah lama, luka kena pisau rumput".
He, tentu bukan luka itu yang saya maksudkan. Kelihatannya dia tak memperdulikan kemasgulan saya.
"Masih penasaran dengan luka saya...?
"Sudahlah, jangan terlalu lebay. Luka, seperti halnya bahagia, tidak menimpa siapapun tanpa membawa hikmah bukan"
"Berkat luka ini banyak hikmah yang terasa. Setidaknya saya jadi lebih berhati-hati, mawas diri dalam melangkah". Itulah komentarnya sambil memperlihatkan lagi bekas lukanya.
Ketidakperdulianya pada lukanya membuat saya sedikit merenung tadi. Tidak penting lagi bagi saya apakah dia memang pernah terluka (hati) atau tidak. Mungkin saja dia memang pernah terluka. Bila dia tidak begitu perduli pada lukanya. Juga tidak terjebak pada sikap "terlalu menghayati luka". Tidak menyalahkan kondisi, apalagi menyalahkan orang lain atas lukanya. Bukankah itu sebuah sikap yang layak saya hormati.
Ya, seperti yang dikatakannya tadi, luka (apapun jenis lukanya), seperti halnya bahagia bisa menimpa siapa saja. Lukanya, lukamu, luka siapa saja, adalah obat sekaligus kekuatan awal untuk bangkit. Maka wahai para pemilik luka, jangan bersedih. Luka adalah sebuah bahagia bila direnungkan hikmahnya. Tentu saja bila kita mau belajar dari arti sebuah luka, hehe. Mudah-mudahan tidak terdengar terlalu lebay. Selamat merenungkan luka, dan jauhi luka selagi bisa. Saya si Bunga Ilalang pamit dulu, Angin Selatan kelihatannya siap melesatkan saya lagi.
Konon dia terluka. Begitulah kabar yang sepoi-sepoi terdengar. Ketika saya tatap wajahnya, hm, kelihatannya dia baik-baik saja. Wajahnya terlihat bahagia. Hari-harinya ceria. Maka saya tepiskan soal kabar konon tersebut. Saya pandang lagi wajahnya lekat-lekat. Mencoba mengingat-ingat bagaimana gelagatnya akhir-akhir ini. Ah, biasa saja. Kata siapa dia terluka....?
"Ini, dalam kan....", tiba-tiba saja ia mengangkat ujung celana panjangnya. Dia memperlihatkan sebuah bekas luka di kakinya. Belum sempat saya jawab, dia berkata lagi,
"Sudah lama, luka kena pisau rumput".
He, tentu bukan luka itu yang saya maksudkan. Kelihatannya dia tak memperdulikan kemasgulan saya.
"Masih penasaran dengan luka saya...?
"Sudahlah, jangan terlalu lebay. Luka, seperti halnya bahagia, tidak menimpa siapapun tanpa membawa hikmah bukan"
"Berkat luka ini banyak hikmah yang terasa. Setidaknya saya jadi lebih berhati-hati, mawas diri dalam melangkah". Itulah komentarnya sambil memperlihatkan lagi bekas lukanya.
Ketidakperdulianya pada lukanya membuat saya sedikit merenung tadi. Tidak penting lagi bagi saya apakah dia memang pernah terluka (hati) atau tidak. Mungkin saja dia memang pernah terluka. Bila dia tidak begitu perduli pada lukanya. Juga tidak terjebak pada sikap "terlalu menghayati luka". Tidak menyalahkan kondisi, apalagi menyalahkan orang lain atas lukanya. Bukankah itu sebuah sikap yang layak saya hormati.
Ya, seperti yang dikatakannya tadi, luka (apapun jenis lukanya), seperti halnya bahagia bisa menimpa siapa saja. Lukanya, lukamu, luka siapa saja, adalah obat sekaligus kekuatan awal untuk bangkit. Maka wahai para pemilik luka, jangan bersedih. Luka adalah sebuah bahagia bila direnungkan hikmahnya. Tentu saja bila kita mau belajar dari arti sebuah luka, hehe. Mudah-mudahan tidak terdengar terlalu lebay. Selamat merenungkan luka, dan jauhi luka selagi bisa. Saya si Bunga Ilalang pamit dulu, Angin Selatan kelihatannya siap melesatkan saya lagi.
dibalik luka memang selalu ada hikmahnya kok mbak.. met pagi
ReplyDeletewuw..., dari luka menjadi inspirasi bagus..., yap..., kita memang boleh dan biasa mendapat luka.., namun jangan biarkan luka menguasai diri kita. Kitalah yang harus bisa dan tabah menghadapi luka...
ReplyDeleteselamat pagi mbak...
dibalik luka ada suka ya, mbak?
ReplyDeleteluka blom sembuh, udah ada yang ngobatin :D, dan luka luka itu semakin menguatkan, meskipun ama sedikit nyengir :D
ReplyDeleteMemang luka itu sulit disembuhkan mbak
ReplyDeletedan selalu akan meninggalkan bekas
tapi kita terluka menjadi pelajaran agar tak terulang lagi
luka luka luka yang kurasakan bertubi-tubi yang..
ReplyDeletelanjutnya gimana yah nih lagu?
hehehehe
mungkin dari luka itu ada seonggok hikmahnya mbak..
Bila kita pernah terluka, maka kita harus cepat menyadari dan bersyukur bahwa kita masih diberi kesempatan untuk sembuh......
ReplyDeletebenar, mbak, ada banyak luka yang nampaknya demikian bermakna saat ia tak dihayati, melainkan hikmah yang kemudian lahir, menyeruak hingga ke sekeliling...
ReplyDeleteindah, mbak elly. Selamat beraktivitas, maaf saya baru bisa mampir
Di balik suka ada duka, di balik duka ada bahagia :)
ReplyDeletemau melsat ke mana, Mbak? liburan...??? hehehe...
jgn terlarut dlm duka.... Cayyyo... Keep Spirit.. Keep Actions... :D
ReplyDeletesemangat mbaknya
ReplyDeleteluka bukanlah akhir segalanya
hehehehehehe
bentar yah, mau dudukin dulu nomer 12. ntr keburu dipake orang
ReplyDeletesungguh beruntung yang bisa memaknai luka sebagai hikmah bahagia.
ReplyDelete@all (Nietha, Shidiq, Sang Cerpenis, Inuel, Yanuar, Itik Bali, Setiawan, Annie, Anazkia, Please Rob Me, Rezky, Trimatra, semua) terimakasih komentarnya. Maaf baru buka blog dari malming sama anak-anak (Rani dan Adam). Selamat malming buat semua.
ReplyDeleteinspiratif mba,...terima kasih sdh diingatkan ^^
ReplyDeletebenar,...selalu ada hikmah disetiap luka dan musibah.
Dibalik luka ada hikmah dan wawasan baru buat kita...
ReplyDeleteApa kbr Mbak Elly?
Mari kita lesatkan..ayo ayooo..hehhhehe...
ReplyDelete@SeNja, sama-sama sobat.
ReplyDelete@Laksamana Embun, dibalik apa saja ada hikmah ya
@Ivan, ayo van, sambil ngupi, hehe.