Suatu Hari, Ribuan Hari Setelah Hari Ini

Seseorang tengah beristirahat, mungkin dua jam sepulang kerja, duapuluh menit setelah adzan Isya terdengar. Di hadapannya ada secangkir kopi yang masih mengepul. Komputernya dinyalakan. Dia menyetel musik kegemarannya. Tiba-tba saja, entah darimana datangnya, dia membayangkan suatu hari, ribuan hari dari hari ini. Apa yang kira-kira akan terjadi...? Begitulah sebuah pikiran yang entah kenapa mendadak muncul di kepalanya. Pikirannyapun segera beterbangan membayangkan hal tersebut.

Tentu saja tidak banyak yang berubah. Paling-paling kerut di sekitar mata mulai bertambah. Uban mulai banyak. Selebihnya, he, masih tetap seperti ini. Tetap tidak menyukai hal yang mendayu-dayu. Tetap tidak menyukai basa-basi yang berlebihan. Tetap berpikir dengan logika dan jiwa bebasnya. Tetap mbeling, mungkin. Dan lain-lain.

Betulkan seperti itu...? Tentu saja tak seorangpun yang tau pasti. Jelas itu hanya harapannya. Itu keinginaannya. Jawabannya bisa ya, bisa tidak. Tentu saja. Siapakah yang bisa memastikan bahwa ribuan hari dari hari ini dia si tokoh kita ini, kebetulan perempuan, masih menghuni bumi ini dalam keadaan hidup. !? Tidak ada yang bisa memastikan.

Diapun tercenung. Ya......., apapun bisa terjadi. Lebih dari apapun, Dia cuma berharap suatu hari, ribuan hari dari hari ini, seandainya dia masih hidup, adalah hari dimana dia masih memiliki nyali untuk berpikir menggunakan rasio dengan jiwa bebas. Semoga saja, seandainya hari itu masih tiba untuknya, setidaknya dia masih bermanfaat bagi keluarga dan orang-orang di sekitar saya, dan diridhoiNya. Bila masih bernyali tapi tidak ada ridho dariNya, hanya membuat kemungkaran, bukankah artinya hidup hanyalah kesia-siaan.

"Sudahlah. Jangan terlalu banyak yang dipikirkan. Jalani saja hidup seadanya", suara usil si Angin Selatan, seperti biasa muncul tanpa diminta. Tentu saja dia tak menjawab. Dia asyik mereguk secangkir kopinya. Pada regukan kelima, sebuah senyuman menyeringai di wajahnya, entah karena apa. Saya malas memikirkannya. Lebih baik saya tinggalkan saja dia yang sedang tersenyum ini. Mungkin dia tersenyum membayangkan kehidupannya ribuan hari lagi bersama keluarganya, bersama Bejonya...? Entahlah.

Saya benar-benar tak sempat memikirkan dia lagi. Si Angin Selatan menerbangkan saya kembali. Menembus kabut malam. Menembus gerimis yang melanda kota ini. Meninggalkan dia, yang tengah merenungkan suatu hari, ribuan hari dari hari ini miliknya. Selamat malam semua. Bila anda berkenan silahkan direnungkan suatu hari, ribuan hari dari hari ini milik anda.

Comments

  1. hmmmmmmmmm gimana kalau ulang tahun pernikahan hehe sok tau dot com

    ReplyDelete
  2. Aku lagi merenungkan yang terjadi hari ini mulai bangun sampai mau tidur lagi! Rasanya perlu kopi untuk merenung!

    ReplyDelete
  3. Pada merenung semuanya dimalam ini!

    ReplyDelete
  4. yups,
    hari ini akan kurenungkan untuk esok,
    begitu juga tentang hari esok,,

    thxs

    ReplyDelete
  5. Merenung gimana supaya menang Kontes, itu yang embun renungkan sekrang... :)

    Mbak, cara bantunya mudah. Dengan cara memasang Link Postingan Bukan Sekedar Blogger Bertuah di Side Barnya Mbak Elly... Seperti aja, kalau bisa blog mbak yang lain juga dipsang...

    Trimakasih atas niat baiknya :)

    ReplyDelete
  6. jalani saja hidup ini apa adanya namun dengan semangat yang tetap terjaga kan mbak?? iya pastinya.

    ReplyDelete
  7. iyah,lupakan aja yang lalu sis.meski itu sulit.

    ReplyDelete
  8. @inuel, hehe, bisa juga
    @Nuansa Pena, ayo minum kopinya kang
    @Achmad Edi Gunawan, merenung itu indah soalnya
    @Hdsense, mantap sobat
    @Laksamana Embun, ok deh mbun.
    @Nirmana, iya Tri
    @Aishalife-line, he tidak sedang membicarakan masa lalu sist. Justru sedang merenungkan masa depan, ribuan hari dari hari ini.

    ReplyDelete
  9. life must go on.. jalani hidup apa adanya.. merenungkan hari esokj...menjalani hari ini...menjadikan hari kemarin sebagai pelajaran.. (^_^)

    ReplyDelete
  10. ribuan hari dari hari ini, saya cuma ingin menjadi manusia yang lebih baik.

    ReplyDelete
  11. Yunna kembali di tengah ujian sekolah.......

    ReplyDelete
  12. Ijin LInk anda kami pasang di situs kami atas permintaan rekan Ivan. Makasih.

    ReplyDelete
  13. berapapun hari yang tersisa untuk kita, semoga kita bisa melewatinya dengan yang terbaik dan dalam naungan keridhoan Nya, amin.

    ReplyDelete
  14. Seiri mau hari itu adalah hari dimana cinta takluk..

    uhuk uhk

    ReplyDelete
  15. Saya juga terkadang merenung Mbak...
    Moga aja ribuan hari dari hari ini, bisa berbuat yang lebih baik.

    ReplyDelete
  16. kunjunga maLam haRi nich mbak...
    bener tu kata si angin seLatan "Sudahlah. Jangan terlalu banyak yang dipikirkan. Jalani saja hidup seadanya", ,,
    dan sYukuri apa yg tLah d beRikan ALLAH SWT

    ReplyDelete
  17. @all (IKa, Lumbung Hati, Yunna, RCA, Abi Sabila, Seiri Hanako, Stiawan, Fais, semua) terimakasih komentarnya. Ya, ribuan hari setelah hari ini tentu masih misteri. Paling tidak semoga menjadi lebih baik dari hari ini, supaya ribuan hari itu tidak sia-sia, iya kan mba Nietha. RCA, silahkan sobat, terimakasih atas apresiasinya.

    ReplyDelete
  18. selalu ada ribuan hari bagi orang yg selalu berharap

    ReplyDelete

Post a Comment

Tulisan hasil kontemplasi. Mohon maaf, komentarmu perlu saya cerna dulu untuk menghindari riweh dan tidak spam. Terimakasih.