Senyum Perempuan Ilalangku


Tak sengaja saya menangkapnya dalam gerakkan sore sebelum senja tiba. Dia...., Perempuan Ilalangku. Dia tergolek dengan senyum khasnya. Dia terlihat menyeringai. Menyeringai pada saya. Lama saya tatap dia......., tapi tak jua saya temukan apa makna senyumnya ?, apa makna pandangan matanya ?

Setelah sekian puluh menit sejak moment itu saya abadikan, saya tatap lagi dia. Saya coba lagi memahami makna pandangan matanya secara seksama. Barulah saya paham. Pandangan matanya, sebenarnya cuma ingin mengatakan "Inilah aku, yang ingin menjalani hidup sebagai manusia biasa. Manusia dengan sifat manusia, bukan malaikat. Padaku ada ceria, ada senyum, ada kesal, kadang juga marah. Itulah aku. Mungkin tidak sama denganmu....."

Saya terhenyak. Barulah saya paham kenapa tiba-tiba sore kemarin ia memunculkan dirinya pada saya. Dia ingin saya merenung tentang hal ini. Bersikaplah ringan dan wajar sebagaimana manusia dengan sikap manusia, bukan malaikat. Yah....., seharusnya memang begitu. Kita manusia fana. Hanya, kefanaan itu tetaplah dibingkai dengan kejujuran sikap. Jujur pada hati nurani. Seperti itulah hidup bila ingin dijalani secara manusiawi.

Comments

  1. Iya Ibu, kita manusia, bukan malaikat..

    ReplyDelete
  2. Sangat setuju... ah Perempuan Ilalang.. mari berjabat tangan, sesama manusia fana yang tak punya sayap dipunggung dan tak memiliki lingkaran kesucian di atas kepalanya. Tetapi patut selalu mensyukuri hidup sesuai dengan porsi-porsi yang telah ditetapkanNya bagi kita. Salam hangat selalu!

    ReplyDelete
  3. inilah kita manusia..bukan malaikat.. dan tak bisa jadi malaikat.. ah..mba..dalem...

    ReplyDelete
  4. dalam banget...
    sebuah perenungan ke arah dalam diri ya mbak..

    ada tag n award buat mbak di tempatku
    silahkan dijemput di

    http://minepoemss.blogspot.com/2010/04/tag-apresiasi-blogger.html

    ReplyDelete
  5. setuju..
    jalani hidup seperti biasa namun dengan cara luar biasa....

    ReplyDelete
  6. kayaknya saya kenal sama perempuan ilalang itu.
    Selamat sore mbak...

    ReplyDelete
  7. Tak pernah sedikitpun menjalani hidup seperti malaikat..

    Met sore bunda ! maaf baru mampir...entah kenapa..kemarin2 ngga bisa masuk ke blog bunda ( ada yang error )
    Salam untuk sang ilalang...

    ReplyDelete
  8. Tak pernah sedikitpun terpikirkan menjalani hidup seperti malaikat...

    ReplyDelete
  9. Bahkan untuk berpura-pura menjadi malaikat pun kita tak bisa....

    ReplyDelete
  10. this is a real pict ya mam?? hoho...be**ty smile!!

    ReplyDelete
  11. @all, terimakasih komentarnya. Senang bisa menemukan penampakan Perempuan Ilalangku, paling tidak seperti diingatkan bahwa hidup seyogyanya dilakoni dengan bersahaja dan manusiawi. Hidup sebagai manusia, bukan malaikat, bukan pula setan. Menetapkan batas ketiganya dengan memegang hati nurani kita masing-masing.

    ReplyDelete
  12. hidup..ada hitam dan putih, baik dan benar, hujan dan panas...tinggal mau kemana akan melangkah...hidup adalah dua pilihan...

    ReplyDelete
  13. Di balik senyum perempuan ilalang ternyata tersimpan sejuta misteri seperti senyum Monalisa deh... Met malam mbak!

    ReplyDelete
  14. @Fajar, yep menjadi manusia biasa tidak berarti tidak bisa membedakan mana yang hitam, mana yang putih, mana benar, mana salah.

    ReplyDelete
  15. @Fanda, wah misteri ya Fan. selamat malam juga sobat.

    ReplyDelete
  16. salam kenal buat Perempuan Ilalang bund..
    "Inilah aku, yang ingin menjalani hidup sebagai manusia biasa. Manusia dengan sifat manusia, bukan malaikat. Padaku ada ceria, ada senyum, ada kesal, kadang juga marah. Itulah aku. Mungkin tidak sama denganmu....."
    aku suka kata-kata ini bun..

    ReplyDelete
  17. "Perempuan". Kata yang tak pernah habis dikupas, sepertinya tetap cantik bersanding dengan kata yang lain. Perempuan Ilalang.....berkesan sendu.

    ReplyDelete
  18. aku, tak pernah berada di atas siapapun sebagaimana aku tak pernah berada di bawah siapapun. jika tak pantas aku dicintai, rasanya tak harus pula aku dibenci

    ReplyDelete
  19. @all (Venyus, Yans, Evieter, semua) terimakasih komentarnya. Selamat malam semua.

    ReplyDelete
  20. @Sang Cerpenis, itu Perempuan Ilalang mbak.

    ReplyDelete

Post a Comment

Tulisan hasil kontemplasi. Mohon maaf, komentarmu perlu saya cerna dulu untuk menghindari riweh dan tidak spam. Terimakasih.