Rasa Yang Meng"April", Menghujamnya


Seseorang tengah berdiri di sebuah noktah bumi. Titik pada sekian derajat Lintang Utara dan entah berapa derajat Lintang Selatan. Dia tengadah menatap langit. Langit yang ditaburi bintang di hadapannya kawan. Langit itu memberi rasa yang sedikit beda baginya. Ada rasa yang menghujam. Entah rasa apa. Rasa yang sulit didefinisikan.

Setelah sekian belas menit, akhirnya seseorang yang sedang menatap langit itupun mendesah. Mendesah karena tersadar bahwa ini adalah hari pertama di bulan April. Ya inilah rasa yang meng"April". Ia sebut saja begitu. Sebab rasa itu biasanya akan tiba bersamaan dengan tibanya bulan April. Sebuah rasa yang lahir dari keceriaan menyambut bulan April. Sebuah rasa yang muncul dari letupan jiwa ketika bulan April tiba. Diapun tersenyum. Akhirnya terdefinisikan juga rasa itu. Rasa yang meng"April".

Ketika dia tengah tersenyum, senyum dalam hati, sesuatu menghunjam jiwanya. Sesuatu dengan kebahagiaan yang merona. Seolah warna hijau mengitari dirinya. Sejuk. Lembut. Memagut lubuk hati hingga sebuah kelegaan dan kedamaian muncul. Mungkin seperti menghujamnya anak panah dari busur sang pencinta dan penyayang.

He, dia tergelak sendiri begitu menyadari angannya telah terbang begitu jauh. Mundur jauh melewati hitungan hari ini. Hari ketika cinta pertama yang bersemi di bulan April. Betapa lamanya. Beginilah sensasi yang dirasakanya setiap April tiba. Sambil tersenyum, tiba-tiba ia membungkuk. Menghampiri sebuah bau-bauan yang tiba ke penciumannya. Beberapa kuntum mawar di pojok kanan tempatnya berdiri rupanya tengah mekar. Mawar mungil dengan bau khasnya yang lembut. Mawar yang seketika diraih dan diciuminya dengan sepenuh rasa.

He, memandangnya seperti itu, menakjubkan bagi saya. Tapi, sudahlah. Saya harus beringsut meninggalkan dia yang tengah berbahagia ini. Saya tak ingin mengganggunya. Setidaknya saya bahagia dia masih menyimpan kebahagiaan lamanya hari ini. Hari saat bulan April tiba. Saya Si Bunga Ilalang harus mengelana lagi kawan. Kemana saja si Angin Selatan akan membawa saya. Kemanapun. Kapan saja ia ingin.

Sebelum si Angin Selatan menerbangkan saya lagi, saya ingin berdoa untuk anda semua. Semoga April anda juga meletupkan rasa bahagia dan keceriaan. Seperti indahnya tanda indah persahabatan dari pak Munir

Mari, meng"April"lah rasa kita. Selamat malam semua.

Comments

  1. wah, cinta pertamanya bulan april yah mbak...??? :) semoga kebahagiaan itu terus berlanjut yah mbak :)

    ReplyDelete
  2. semoga april membawa kebaikan buat kita semua..ahaaa..ana pertamax ya

    ReplyDelete
  3. april....
    Ada hal selalu ingin kulupakan tiap kali april menjelang.....

    ReplyDelete
  4. Selamat menikmati sensasi yg selalu hadir di bulan April... ^_^

    ReplyDelete
  5. bener mbak, aku juga merasakan hal yang sama. mengawali hari pertama april ini dengan begitu semangat, begitu antusias. alhamdulillah..

    ReplyDelete
  6. semoga di april ini semakin bahagia...
    kenangan cinta pertama di bulan April.. hmmm

    Aprilicious..

    ReplyDelete
  7. semoga menjadi awal yang menentramkan hati,.

    ReplyDelete
  8. kalo saya sebenarnya gak punya kenangan apa2 di bulan april..tapi skrg dah ada.. berkenalan dengan mba elly di bulan april (hehehehe)..

    ReplyDelete
  9. @all, terimakasih komentarnya. Rasa yang meng"April" di atas adalah rasa yang dipunyai tokoh kisah di atas, bukan saya. Saya cuma menuangkan kisahnya saja. Selamat pagi kawan, selamat menikmati hari libur anda.

    ReplyDelete
  10. Oooo...kirain kisah nyata-nya mbak Elly, hehehehe

    ReplyDelete
  11. cinta pertama di bulan April? siapa tuuuhhh?? kalo aku nambah umur di bulan April, :P

    ReplyDelete
  12. salam,,

    wah memori bulan april neee,,
    aku juga menyimpan satu cerita di bulan april,,
    hmmmmm..

    ReplyDelete
  13. Di Bulan april selalu ada kejutan dan kenangan
    bahkan ketika memahami ketidak bahagiaan itu

    ReplyDelete
  14. semoga semua april berbahagia...

    ReplyDelete
  15. ternyata punya kenangan khusus di bulan April.
    Makasih ya bu aard saya udah dipajang

    ReplyDelete
  16. Selamat sore Bunda....
    mampir membaca tulisan keren tentang memori April.
    Makasih udah mampir di blog Ayahanda.
    Salam dari beliau yang masih sementara pelatihan.

    ReplyDelete
  17. wuih, kayaknya love story nih? awardnya keren, bunda.

    ReplyDelete
  18. @all terimakasih komentarnya. Hari ini adalah April ke-3, hari yang seperti berlari. Saya masih harus ke kantor meski libur. Maaf bila belum sempat bertandang. Selamat weekend buat semua.

    ReplyDelete
  19. Kenangan akan cinta pertama memang selalu menghadirkan kebahagiaan, tapi semoga hadirnya kebahagiaan bukan hanya di bulan april..
    Selamat atas awardnya bunda...
    Met wiken juga..

    ReplyDelete
  20. apa kabar bu elly...lama sekali kita ndak saling sapa...mungkin karena kesibukan kali yah hehe

    ReplyDelete
  21. ibu sekarang PR 4 kok coba dicheck

    ReplyDelete
  22. @Noor. met wiken juga. Salam buat bang Pendi
    @Aditya, iya sama-sama sibuk ya
    @Ayas, Ayas...., selamat april juga yas
    @Munir Ardi, he selama saya kira yang tampil di blog itu langsung terupdate otomatis. Hm, baru tau kalau harus check secara manual. Makasih infonya pak Munir. Langsung diperbaiki.

    ReplyDelete
  23. Dan april pun berbicara dalam bisik lirih di relung hati....Aku masih di sini....

    ReplyDelete

Post a Comment

Tulisan hasil kontemplasi. Mohon maaf, komentarmu perlu saya cerna dulu untuk menghindari riweh dan tidak spam. Terimakasih.