Ringan Juga Indah


Bila untuk menjadi indah harus dilalui dengan keruwetan, he, lebih baik tidak. Indah, bagi saya, adalah soal keserasian antara visualisasi dan filosofi yang tertanam. Maka setangkai bunga ilalang ini, sekali lagi bagi saya, indah. Selain indah, dia juga ringan. Sederhana bukan.

Ringan lebih dulu harus ada daripada indah. Bila indah tapi tidak ringan, he, tidak menarik bagi saya. Ya, dia (bunga Ilalang ini) ringan karena seadanya dan sederhana. Sebuah kesederhanaan, sejauh ini selalu berhasil memukau saya. Saya suka sesuatu yang ringan dan indah.
Ini menyangkut bagaimana saya memaknai keindahan untuk diri saya sendiri, juga ketika saya memaknai keindahan yang ada di sekitar saya. Karenanya, he, saya enggan berdandan yang berat. Saya lebih suka berdandan ringan (hiks, mungkin disebabkan malas juga)

Begitulah. Bunga ilalang di atas adalah sebuah selingan yang lumayan bagi saya. Lumayan untuk menghilangkan rasa sebah setelah makan siang. Bila anda suka, nikmati saja. Atau carilah sesuatu yang ringan dan indah di sekitar anda. Pasti akan anda temukan, asal sedikit membuka mata. Nikmatilah. Manjakan diri anda dengan sensasinya. Selamat siang kawan.

Comments

  1. kalo makanan ringan juga indah mbak..apalagi kalo gratis...hehehe

    ReplyDelete
  2. yesss...pertamax di blog mbak Elly....semangatttt

    ReplyDelete
  3. @Alrezamittariq, iya indah kalau tidak harus antri lama, hehe. Gratis tapi birokrasinya ruwet (lihat saja program tis-tis kita), lebih baik tidak. Kasiannya saudara kita yang tidak punya pilihan lain.

    ReplyDelete
  4. Tapi kadang juga untuk mencapai yg indah, kita harus menapaki jalan yang tidak ringan lho mbak! Pa kabar mbak Elly...maaf akhir2 ini jarang kemari ya. Lg ngejar target nih, hehehe...

    ReplyDelete
  5. semoga semua akan indah pada waktunya

    ReplyDelete
  6. @Fanda, kalau sebuah perjuangan itu mantap Fan. Cuma, kalau untuk akvitas sehari-hari, penampilan, pemaknaan alam sekitar, he, saya lebih suka yang ringan.

    ReplyDelete
  7. Setuju dengan mbak Fanda. Selamat siang Bu..

    ReplyDelete
  8. @Munir Ardi, siiip
    @Ajeng, selamat siang. He, hari ini serasa sedang chat aja, hehehe. Saya suka sesuatu yang ringan (lebih kepada sebuah kesederhanaan) dan indah. Ini khusus dalam memaknai sesuatu di sekitar saya. Selebihnya, saya percaya bahwa sesuatu yang diperoleh dengan perjuangan berat akan membuat sesuatu terasa lebih nikmat hikmahnya.

    ReplyDelete
  9. Aku juga suka yg ringan dan indah mbak... ^_^
    Selamat siang mbak...

    ReplyDelete
  10. sore mbak elly .. kadang memang tanpa sadar kita melewatkan keindahan2 yang sederhana itu ya mbak.

    ReplyDelete
  11. gambarnya baguuusss bangeeettt!! ^^

    met soreee yaahh mbak :)

    ReplyDelete
  12. Kalo aku sih..senja ini memanjakan diri dg sensasi aroma kopi, bunda hehehe...ngopi yukkk.

    ReplyDelete
  13. saya ikut komentar yang diatas ajalah... masalahnya ngopi juga salah satu hal yang menyenangkan diwaktu senja...
    salam kenal dari penggemar baru...

    ReplyDelete
  14. @Catatan Kecilku, selamat malam mbak Renny
    @Lumbung Hati, iya mbak. Padahal begitu banyak ya
    @Yolliz, makasih Yolliz. Gambar hasil mengelana
    @Ajie, ok sobat
    @Ivan, itu juga keindahan yang sederhana/ringan
    @Tengku Khairil, salam kenal juga sobat

    ReplyDelete
  15. keindahan yg ringan. ngomong2 soal ilalang jadi inget blognya "nakjadimande".

    ReplyDelete
  16. @Auliyah, saya bikin puisi asal saja
    @j4j, maksudnya...? Saya penyuka ilalang sejak kecil. Saya kira banyak juga orang lain yang juga suka ilalang. Apakah maksudnya gambar di atas...? Ya gambar tsb saya peroleh dari mengelana di dunia maya. Cuma karena sudah tersimpan beberapa hari sebelumnya, saya lupa diperoleh dari mana. Kalau tidak berlabel newsoul, artinya gambar tsb saya peroleh dari sumber lain. Biasanya saya mencantumkan sumber.

    ReplyDelete
  17. bukan gambarnya mbak, cuma seorang bloger suka ma ilalang, "nakjadimande.com", tulisannya jg enak dibaca.

    ReplyDelete
  18. @J4j, ya...bisa saja. Manusia yang suka illang saya kira banyak. Hal yang penting saya membuat tulisan tentang ilalang berangkat dari "rasa/selera/kesukaan" saya bukan dengan rasa/kesukaan/selera orang lain. Salam saja buat semua penyuka ilalang yang kebetulan anda baca juga tulisannya. Terimakasih komentarnya.

    ReplyDelete

Post a Comment

Tulisan hasil kontemplasi. Mohon maaf, komentarmu perlu saya cerna dulu untuk menghindari riweh dan tidak spam. Terimakasih.