Tiga Hari Tanpanya

Tiga hari tanpanya,
tiada gairah
tiada semangat
tiada rasa

Tiga hari tanpanya,
tiada kuhirau sang ilalang

tiada kuhirau si angin selatan
tiada kuhirau sesiapa

Tiga hari tanpanya,
tiada celoteh riang
tiada gelak tawa
tiada inspirasi menggelora

Tiga hari tanpanya,
cukup sudah masanya
maka kini kusambut ia
tentu penuh sukacita

Tiga hari tanpanya, usai sudah !, teriak seseorang. Kini sang seseorang dan sang Dia berdekapan dengan hangat. Tentu saja. Sebab dia dan sang Dia memang tak bisa terpisahkan. Inilah catatan seseorang yang telah menderita "Tiga Hari Tanpanya" karena flu yang mendera. Betapa secangkir kopi begitu berarti baginya. He, betapa menggenaskannya. Begitulah suara usil si angin selatan, seperti biasa, mengemuka tanpa diminta.

Comments

  1. Wah...berarti kopiholic nih...he..he, selamat menikmati kembali kopinya deh...

    ReplyDelete
  2. Met pagi sist,met menikmati aroma kopi....hmm

    ReplyDelete
  3. jangankan 3 hari, sehari aja udah terasa gila kali yaaa...hihi...

    ReplyDelete
  4. Tak kira apa, pecandu kopi sedang puasa minum kopi! hahahahah. Kalau kulihat kopi hangat dalam kondisi apapun tak kulewatkan, langsung sruput tanpa gulapun gak masalah!

    ReplyDelete
  5. @all (Noor, Aisha, Desfirawita, Nuansa Pena, semua) terimakasih komentarnya. He, begitulah kalau seseorang terdera flu. Tiga hari tanpa kopi, terasa begitu menyiksa. Selamat berakhir pekan semuanya.

    ReplyDelete
  6. mungkin juga kopi itu pun mengalami hal yang sama selama tiga hari .. :)

    ReplyDelete
  7. klo di palembang pagi2 minum kopi enak kali yah :)

    ReplyDelete
  8. Kopi itu...adalah minuman yang paling sensual..
    Tadi comment utk ku ditaruh dimana ya... kok ga ada.. tuh,...salam

    ReplyDelete
  9. waduh.. kagak ngerti bagi yang nggak minum kopi..
    hiks

    ReplyDelete
  10. Kasiaan mbak Elly kehilangan kopinya... Kuhibur deh mbak, aku bawain tag buat dikerjain (hehehe...menghibur kok ngasih kerjaan ya??). Kalo berkenan mengerjakan, bisa diambil di Baca Buku Fanda, ya mbak...

    ReplyDelete
  11. siapakah dia itu?kemanakah dial selama 3 hari?
    dan kenapa kok flu bisa memisahkan kalian?
    gak mau ketularan ya?hehehe..jangan2 anaknya nih mbak...

    ReplyDelete
  12. sukurlah, masa kritisnya dah berlalu. Met weekend mbak, met apa ja bersama angin selatan .

    ReplyDelete
  13. @Hendriawanz, haha, mungkin saja, andai dia bisa merasa
    @Dunia polar, uenak ri, kemaren waktu sedang di palembang gak coba ya
    @Nelli, haha, paling sensual ya. Sudah ketemu kan
    @Seiri Hanako, iya yang gak ngopi gak tau gregetnya ngupi mbak, hehe
    @Fanda, makasih sobat. Saya sudah kesana
    @Alrezamittariq, dia itu secangkir kopi sobat
    @Fi, he, tentu saja sebab si Angin Selatan ada dalam diri saya. Met weekend juga Fi.

    ReplyDelete
  14. segitunya ya mba.. hehe..
    pagi hari tanpa minum kopi, bikin ngantuk..

    ReplyDelete
  15. hehehhehhe, endingnya gila banget mbak... :-D
    kalo buwel mungkin kalo flu ngerokok jadi nggak enak... :-)

    ReplyDelete
  16. tapi kopi juga suka ding, iyaaa tetep nggak enak kalo lagi flu... hihihihi..

    ReplyDelete
  17. Malam minggu ini tidak lengkap kalau tanpa kopi asli Palembang hehehehe..

    ReplyDelete
  18. tiga hari tanpanya...
    ah jangan ah heheheh

    ReplyDelete
  19. He..he..rupanya kopi ya mbak...saya kira apa td...memang kopi itu nikmat apalagi dinikmati dgn pisang goreng....met mlm mbak...met weekend

    ReplyDelete
  20. ho.ho.. ternyata penggemar kopi juga.. sama donk.. ^^

    ReplyDelete
  21. bagus banget puisinya mb, bener - bener teman sejati......secangkir kopi

    ReplyDelete
  22. @all (Syifa, Buwel, A-chen, Ivan, Inuel, Sudino, Minomino, Joddie, Ryva, semua) terimakasih komentarnya. Ya, ngupi itu menghentakkan jiwa, melahirkan banyak greget ide. Tiga hari tanpa ngupi, he, terasa begitu menyiksa.

    ReplyDelete

Post a Comment

Tulisan hasil kontemplasi. Mohon maaf, komentarmu perlu saya cerna dulu untuk menghindari riweh dan tidak spam. Terimakasih.