Sekali lagi, Setetes Embun
Setetes embun bertanya pada sang kelana,....."Tapi dalam seribu tahun aku tetap setes embun". Sang Kelana menjawab, "Bukankah cahayasegala warsa bersinar dalam siklusmu. Sebab kau dan kehidupan adalah satu" (Kahlil Gibran, Taman Sang Nabi)
Setetes embun menyinari dan menyejukkan siklus kehidupan. Sukakah kita bila jiwa kita berisikan kesejukan bak setetes embun....? Jika suka, maka mari kita mengembunkan jiwa kita. Bila hati kita sedang gerah, jiwa sedang marah, pikiran sedang sumpek, maka menghadirkan setetes embun di jiwa kita (sesuatu yang tadi saya sebut"Mengembunkan Jiwa") akan sangat menolong kita.
Begitulah. Setetes embun hanya ada di pagi hari, setetes embunNya di jiwa kita bisa kita hadirkan setiap saat, asal kita mau. Mari mari mengembunkan jiwa kita, bila kita berkenan.
Setetes embun memang sepertinya selalu menyejukkan hati setiap pagi..
ReplyDeletembak..postingannya juga seperti setetes embun
menyejukkan hati
Bener kata Itik Bu, postingan Bu Elly bagaikan setetes embun..Indah, sejuk dan nyaman
ReplyDeletesetetes embun selalu menimbulkan berbagai inspirasi
ReplyDeleteingin setetes embun mendinginkan jiwaku mba ^^
ReplyDeleteagak sellau teduh dan mensyukuri sgala nikmatNya.rindu pada mba elly,maaf baru berkunjung mba...kesibukan yg membuat saya susah seklai untuk bloging :(
Embun memang bikin kita adem, makanya kita mesti selalu hadirkan embun dalam hati kita
ReplyDeleteBerkunjung ke blog ini terasa mendapat setetes embun.... menyejukkan
Setetes embun... hmm minuman pagi hari buat burung2 dan serangga ya mbak? Sejuk...
ReplyDeletePostingan mbakpun setetes embun yg menyejukkan...
ReplyDeletemak clessss........mendinginkan hati setiap pagi sambil ngupi...
ReplyDeletesetetes embun sama seteguk air enakan mana ya?hehe
ReplyDeletebelum pernah aku melihat setetes embun,namun dengan postingan ini,jiwaku bagaikan telah merasakan sejuknya setetes embun.
ReplyDeleteOps!keliru. bukannya belum pernah,jarang pernah hehehe
ReplyDeleteSelamat pagi ...
ReplyDeleteUntung masih ada embun disini
walaupun hanya setetes
tapi cukuplah ntuk meneduhkan hati ini
nice sharing
setetes embun ...tak jarang aku merindukanmu.
ReplyDeleteArtikel yg mantap mbak....setetes embun bisa menginspirasi utk kita selalu ada utk jd yg terbaik ...
ReplyDeleteayuk adalah salah satu embun buatku, yg tiap kali aku buka postingannya mampu menyejukkan jiwa :)
ReplyDeleteSetetes embun yang selalu memberikan inspirasi dan renungan yang indah sekali.
ReplyDeletekata2mu bagaikan embun mba...selalu memberikan kesejukan..
ReplyDeleteMampir menuai kesejukan kata dan perenungan di halaman penuh bunga milik Bunda Elly. Setetes embun yang ademm..
ReplyDeleteembunnya yang kadang susah di dapat , apalagi di musim hujan begini. bukannya embun lagi yg ada tapi..., setetes embun plus banjir.
ReplyDeleteuntung disini ada setetes embun
semoga kita mampu meniru keajaiban setets embun, yang memberi kesejukan pada yang lain.
ReplyDelete@all, terimakasih komentarnya. Maaf baru bisa liat komentar (Laptop saya agak error). Ya, bila embun itu menyejukkan, mari hadirkan setetes embun di jiwa kita. Selamat menikmati weekend ya.
ReplyDeletemaknanya sangat dalam sekali mbak
ReplyDeletewah... puisi tentang setetes empun di pagi hari engga ada abisnya yach ? *melo*
ReplyDeleteaku pernah menyanyikan embun...
ReplyDeletedan sangat menyegarkan..
Meskipun saya datang pada siang hari, tapi aroma embun pagi masih menyisakan kesejukan dengan diiringi bisikan angin selatan.
ReplyDeleteduuuh, makasih mbak embunnya... seger neh...
ReplyDeleteaku ingin embun :D, ada di jiwaku, ada di hatiku, ada dalam fikiranku :D, setiap saat dan selalu
ReplyDelete:D, ajarin aku yah :)
inyuns ikut ah bunda :D, maaf telat berkunjungnya :)
ReplyDelete@all (Tag, Udung, Seiri, Stiawan, Buwel, Inuel, Nyunz, semua) terimakasih komentarnya. Ya, mari hadirkan kesejukan setetes embun di jiwa kita, di pikiran kita. Selamat malming ya.
ReplyDeleteDan ketika kegelapan malam ditutup dengan kesejukkan jernihnya embun...., pagi menjelang dalam ketenangan...
ReplyDelete