Perempuan Ilalangku
Kusebut ia Perempuan Ilalangku. Sebab ia sangat menyukai Ilalang si rumput liar. Ilalang. Ilalang. Ilalang. Dan sekali lagi Ilalang. Tak pernah ia jemu pada rumput liar itu. Ia selalu merindukan ilalang. Entah kenapa.
Meski tak jelas kenapa, seperti itulah kerinduan perempuan ilalangku pada sang ilalang. Kerinduan yang selalu tiba saat ia rasakan jengah. Kerinduan yang selalu tiba saat ia butuh suasana hening yang hangat. Seperti halnya ia rindukan suasana saat kembang jambu jatuh ke tanah. Entah kenapa.
Maka tak berani kuggangu perempuan ilalangku. Kecuali mencium keningnya. Mencium telinganya dengan lembut. Mengelus rambutnya dalam senyap senja tadi. Tentu saja diam-diam lewat sepoi gerakanku. Sungguh, tak berani kulakukan lebih dari itu. Sebab aku hanya Angin yang selalu dinanti untuk meniupkan ilalangnya agar meliuk indah. Aku hanya angin yang ditunggu untuk menjatuhkan dan membuat gerakan ritmis saat kembang jambu dan para dedauanan jatuh ke tanah.
Begitulah selintas tentang perempuan Ilalangku. Betapa beberapa hari ini ia merindukan ilalang dengan alasan yang tak kuketahui secara pasti. Tentu saja. Sebab aku hanya angin seperti yang kukatakan tadi. Aku hanya si Angin Selatan yang selalu disampingnya, kapan saja ia ingin.
ketika aku Angin dan perempuan itu Ilalang, adakah yang lebih indah dari gemulai jemari rasa ini membelai lembut tubuhnya...memeluknya dalam desauan...karena angin dan ilalang senantiasa bersama, meski cuma sekelebatan...
ReplyDeleteIndahnya postingmu, Mbak...
tak mampu I merangkai kata untuk berkomentar sebab rasanya tak adalah kata yang sepantaran untuk dirangkai guna mengomentari artikel ibu. Selamat malam Bu
ReplyDeletePerempuan ilalang adalah perempuan perkasa
ReplyDeletemeski tumbuh liar dan seringkali terinjak dan diabaikan tetapi tetap kuat, tabah dan terus bertumbuh..
penuh dengan analogi...siapa ya perempuan ilalang itu? ahhh apalagi di halaman saya sudah tak saya temui lagi sang ilalang yang menyimpan keindahan misterius
ReplyDeletedan begitulah
ReplyDeleteada kebahagiaan ketika memberi...
dan jalinan kasih sayang memang tak selalu dapat ditermahkan dalam kata-kata..
Mbak Elly telah mempunyai ciri khas yang sangat kuat dalam menulis dan tak dapat ditiru oleh yang lain. Salut mbak...
ReplyDeleteJalinan kata2nya indah dan senantiasa mengajakku memikirkan apa yang ingin mbak Elly sampaikan di balik kata-2 indah itu.
Sekali lagi tentang perempuan ilalang... penuh misteri dalam keheningannya. Menunjukkan kerapuhan di balik kekuatannya.
ReplyDeleteilalang, tumbuhan paling kuat dengan kemampuannya tumbuh dimanapun
ReplyDelete@all (Sekar Lawu, Munir Ardi, Itik Bali, Rosi, Hendriawanz, the Others, Catatan Kecilku, Penikmat Buku, semua) terimakasih komentarnya. Tulisan di atas hanya fiksi yang terlintas begitu saja lewat kontemplasi saya pada ilalang dan sang angin selatan. Semuanya adalah soul journey bagi mereka. Selamat pagi, selamat beraktivitas.
ReplyDeleteAlam selalu memberi kita ruang untuk berkontemplasi mba...begitu indah ya?
ReplyDeletemaaf baru mampir, semoga mba selalu sehat...
hmm.... who is she? perempuan ilalang itu membuatku penasaran bu..
ReplyDeleteKadang, saya merasa mbak Ely begitu tertutup, dengan tulisan2nya. Meskipun ia menggambarkan siapa dan mungkin dalam lingkup keluarga mbak tapi, sungguh saya tak bisa menebaknya.
ReplyDeleteAlhamdulilah, mbak Ely telah kembali. :) makasih yah mbak, atas votenya di blog denaihati.
Sayapun butuh waktu untuk menyelami makna yang tersirat dalam tulisan bunda Elly namun saat saya ulangi membaca dari atas barulah saya mengerti. Ya...keteguhan hatinya dalam membuat keputusan memang patut di gambarkan sebagai ilalang...
ReplyDeleteHm.....
ReplyDeletePerempuan ilalang ya ?.
Bukannya ilalang suka bikin gatal tubuh
wakakakaka
Met pagi ...
Mari kita sholat dzuha
hmm... ilalang itu kuat, perempuan ilalalng berarti dia perempuan yang kuat yaahh mbak ;)
ReplyDeletetumbuh layaknya ilalang artinya kuat dan patah semangat. karena ilalang, meskipun hujan panas dan terinjak tapi akan terus hidup dan tumbuh
ReplyDeleteMAMPIR SEJENAK BACA-BACA
ReplyDeleteoke, saya speechless
ReplyDeletegak ngerti mau komentar apaan
hehe
selalu saja bermain kata
Perempuan ilalang, maaf aku baru mampir di sela hujan membacamu.
ReplyDeleteilalangku terbang di bawa pak tani untuk pakan ternak.... ilalang kau sungguh berguna untuk kehidupan,,,,..... salam kenal
ReplyDeleteselalu paling bisa membuat kata-kata indah, Ilalang tak akan berhenti meliuk indah, sang angin selatan memang pandai :)
ReplyDeletesptnya aku tahu siapa perempuan ilalang itu.
ReplyDeletejadi ingat drama Meteor Garden, si Sancai si Ilalang
ReplyDeleteaaah ya, saya tahu betapa dalam kontemplasi mbak Elly tertuang dalam setiap tulisan. Seperti perempuan ilalang ini, ajakan untuk merenung dan mendalami apapun yang tersirat di alam.
ReplyDeletemaaf bila saya salah menafsirkan, maklum lain kepala lain pula isinya.
Selamat sore, mbak ...
berkunjung ke tempat ibu
ReplyDeletewalau hatiku senduh ...
ilalang adalah rumput liar,tp di saat kita melangkah di antara ilalang mennyentuhnya,merasakan liukannya saat d terpa angin,sampai terhanyut seakan di buainya
ReplyDeletemanis banget mba..
ReplyDeletemoga mba dan sang angin selatan langgeng terus deh mpe kakek nenek.. amin..
moga ilalang dan angin selatan tak saling mendahului... :-)
ReplyDeleteSalam tuk ilalang dan Angin Selatan Mbak...
ReplyDeleteijin mengamankan no.30 yaaaa
ReplyDeletebersama angin selatan aku pamitan untuk istirahat, malam telah larut.
ReplyDeletembak elly.. aku dateng bawain award neehh,, diliat di blog aku yah,, tengkyuuu... ^^
ReplyDeletekalau nak main dilalang...kena pakai seluar panjang...nanti gatal
ReplyDelete@all, terimakasih komentarnya. Maaf baru buka blog lagi. Baru selesai nujuh hari ibu saya. Insyaallah saya akan segera BW, meski pelan-pelan.
ReplyDeleteilalang walau tidak diinginkan tapi tetep tumbuh menghijau loh...
ReplyDelete