
Dia lahir bersama bayu, mungkin. He, sungguh saya tidak tau mengapa beliau menamakan dirinya seperti itu. Saya menduga karena dia memproklamirkan kehadiran bersama sang Bayu. Sang Bayu yang membawa kesejukan bagi orang-orang di sekitarnya. Tak pelak, kehadirannya di jagad seni/budaya Sumatera Selatan bak angin segar yang membasahi savana kering.
Dia juga penyuka kopi, sama seperti saya. Tapi, tentu saja dia bukan Sang Angin Selatan yang sering saya sebut dalam tulisan saya. Bukan. Saya ketemu beliau saja cuma sekali di acara sahabat saya Saut Situmorang (seniman garang tapi periang) pada acara bedah buku "Politik Sastra"nya. Meski bertemu cuma sekali, karena sosoknya yang "Low Profile" beliau cepat dekat dengan siapa saja. Beberapa kali beliau mengajak saya hadir di acara kesenian/ teatrikal di Palembang, karena kesibukan, ......tidak bisa saya penuhi.
Begitulah tentang Anwar Putra Bayu. Beliau seorang blogger juga. Blognya bisa dilihat disini. saya pamit dulu. Ya, Sang Angin Selatan mengingatkan saya, pekerjaan sudah menanti. Selamat pagi semua. Selamat beraktivtas.
Dia juga penyuka kopi, sama seperti saya. Tapi, tentu saja dia bukan Sang Angin Selatan yang sering saya sebut dalam tulisan saya. Bukan. Saya ketemu beliau saja cuma sekali di acara sahabat saya Saut Situmorang (seniman garang tapi periang) pada acara bedah buku "Politik Sastra"nya. Meski bertemu cuma sekali, karena sosoknya yang "Low Profile" beliau cepat dekat dengan siapa saja. Beberapa kali beliau mengajak saya hadir di acara kesenian/ teatrikal di Palembang, karena kesibukan, ......tidak bisa saya penuhi.
Begitulah tentang Anwar Putra Bayu. Beliau seorang blogger juga. Blognya bisa dilihat disini. saya pamit dulu. Ya, Sang Angin Selatan mengingatkan saya, pekerjaan sudah menanti. Selamat pagi semua. Selamat beraktivtas.
mampir siang menyapa disela terik matahari
ReplyDeleteAku baru tahu nama Anwar Putra Bayu, makasih banyak Mbak sudah mensharingnya disini.
ReplyDeletehmm..kalo yang ini juga bukan, jadi "sang angin selatan" itu sebenarnya siapa?
ReplyDelete*curious tingkat tinggi*
wah pasti beliau seniman hebat, tq dah berbagi :)
ReplyDeleteWah.., ternyata teman-2 mbak Elly banyak yg sastrawan ya..?
ReplyDeleteTulisan mbak Elly bagiku termasuk sastra juga lho.
Mungkin saja sang Angin Selatan bersahabat dg sang Bayu ya mbak... hehehe
ReplyDeleteAngin Selatan dan Bayu sama-2 memberikan kesejukan bagi siapa saja.
Selamat siang... ^^ Lahir bersama bayu.. hmm.. saua suka kalimat tersebut ^^
ReplyDeleteAnwar Putra Bayu, jujur sosoknya aku baru tahu dari sini. Dari judul-judul karyanya saja pasti kesehariannya juga luar biasa. Ide-idenay pasti istimewa.
ReplyDeleteKadang-kadang susah membagi waktu ya..
ReplyDeleteYah, semoga selalu mendapatkan kesehatan.
@all (Stiawan, Henny, Aulawi, The Others, Catatamn Kecilku, G, Ivan, Hendriawanz, semua) terimakasih komentarnya. Saya baru buka blog lagi sore ini. Hen, nanti dijawab waktu pertemuan berikutnya ya. Ivan, ya kalau mau kenal lebih jauh kiprahnya bisa disearch namanya. Blognya juga ada lho.
ReplyDeleteBaru tahu juga tentang beliau.Thanks sist sharingnya...
ReplyDeleteTambah lagi sosok seorang sastrawan yang baru saya kenal...
ReplyDeleteMampir di malam hari ditemani secangkir kopi susu...
selamat beraktifitas mbak...
ReplyDeletehebat ya si bayu teman mbak itu,,, penulis di dunia nyata dan dunia maya sekaligus.
@all (Aisha, Noor, Fi, semua) terimakasih komentarnya. Fi, kebanyakan sastrawan/seniman sekarang punya blog juga lho.
ReplyDeletesi Anwar itu dilahirkan di Medan sebagai Manusia dan dilahirkan di Palembang sebagai Seniman, hehehe... Abis maen ke rumahnya nanti, maenlah kalian pulak ke rumah awak ini:
ReplyDeletehttp://sautsitumorang.wordpress.com/
keren juga mas Bayu itu ya...
ReplyDeletewah teman sastrawan lagi nih...
ReplyDelete@Saut Situmorang, wah terimakasih dah mampir dan komeng disini ut
ReplyDelete@Seiri, iya semua sastrawan keren "taste'" sastranya mbak
@Fanda, soalnnya aset palembang mbak Fanda. Mumpung say lagi mood membahas Palembang. Sesekali boleh ya mengangkat daerah kita.
putra bayu berarti putra angin tidak sabar saya untuk membaca karya-karyanya mbak
ReplyDeletesemoga postingan berikutnya ada alamat blognya
ReplyDeletekoment ku yang semalam hilang ya ...Sempet bertanya-tanya sih sebab semalam terus error meski sudah dipost. Biarlah toh hari ini saya berkunjung lagi, ya mbak.
ReplyDeleteMantap, saya jadi tahu sosoknya disini, meskipun belum pernah baca bukunya
Setelah membaca artikel ini jadi mengenal sosok seniman dari sumatera selatan, terimaksih sharenya.
ReplyDeleteSelamat beraktifitas juga ya mbak.
@Munir Ardi, terimakasih komentarnya. Itu di atas, ada link blognya
ReplyDelete@Annie, iya inet sering lemot mbak
@Latifah, terimakasih, selamat beraktivitas juga.
Kalau tdk salah, sy pernah kenal dgn Mas Bayu ini, tp mohon maaf kalau sy salah. Beliau pimpinan Teather POTLOT, pada saat Teather Gembel dan Kembara sedang eksis. Karena sy salah satu dari anggota Teather Gembel, pimpinan Mara Halim. (by Mamout Keimas)
ReplyDelete