Desember Dan Setitik Air Di Kedua Sudut Matanya

Suatu sore di bulan Desember. Hujan baru saja reda. Jendela basah. Dedaunan dan ranting basah. Tanah membasah. Segalanya basah. Dan kebasahan itu melanda juga kedua sudut matanya. Ya, setitik air mengumpul di sudut kedua matanya.
Sudut mata yang membasah itu menyinarkan kilaunya. Kilau pada cahaya yang tiba pada retina bola matanya. Sementara, di retina bola mata yang lain, sebuah sinar juga berkilau. Entah sinar apa. Tak ia pahami. Tak pula bisa ia mengerti. Hanya, ia merasakan sinar itu adalah sinar yang dulu mempertemukan mereka. Sepasang anak manusia yang bertemu, hidup bersama dalam suka dan duka, lalu berpisah di bulan Desember.
Tiba-tiba, setitik air di sudut kedua matanya jatuh......perlahan-lahan. Tak bisa ia tahan. Begitulah tentang Desember dan setitik air di kedua sudut matanya. Sang Angin Selatan si saksi bisu cuma bisa terpaku. Betapa sinar titik airmata tadi telah menyilaukanya.
Gambar diambil dari sini
Sudut mata yang membasah itu menyinarkan kilaunya. Kilau pada cahaya yang tiba pada retina bola matanya. Sementara, di retina bola mata yang lain, sebuah sinar juga berkilau. Entah sinar apa. Tak ia pahami. Tak pula bisa ia mengerti. Hanya, ia merasakan sinar itu adalah sinar yang dulu mempertemukan mereka. Sepasang anak manusia yang bertemu, hidup bersama dalam suka dan duka, lalu berpisah di bulan Desember.
Tiba-tiba, setitik air di sudut kedua matanya jatuh......perlahan-lahan. Tak bisa ia tahan. Begitulah tentang Desember dan setitik air di kedua sudut matanya. Sang Angin Selatan si saksi bisu cuma bisa terpaku. Betapa sinar titik airmata tadi telah menyilaukanya.
Gambar diambil dari sini
Mampir senja di Bulan Desember
ReplyDeleteSemoga Sang Angin selatan senantiasa membisikkan keceriaan sehingga air di sudut mata dapat berganti dengan senyum kebahagiaan
tak terasa kita telah melambaikan tangan, terus berjalan pada titik awal yang sama..
ReplyDeleteaku akan mencoba untuk selalu bahagia
aaah ... Desember
ReplyDeletebiarlah angin selatan menghapus titik di sudut matanya, agar kelak ia bangun dan mengulas senyum di pagi bulan Desember yang lain.
Ada pilu di sana. Memaksa air mata, keluar dan mengalir membasahai semesta hati. Kilaunya adalah hikmah.
ReplyDeleteHmm... sebentar lagi desember selesai.. setiap mendekati akhir periode, rasanya ada seketip melankolia yg mengintip..
ReplyDeletetapi klo titik air mata Prita hari ini, titik puncak kebahagiaan kan bu :)
ReplyDeleteHujan... dan air mata... membuat hari semakin terasa sendu saja...
ReplyDeleteDesember yang basah dong. tapi kenapa?
ReplyDeletewaktu akan terus datang dan pergi, tak ada yang bisa menghentikan sang waktu meski dengan setetes embun dimata.
ReplyDeletebiarkan saja....
Menangis sajalah.. Lepaskan sesakmu. Dan jelang tahun baru dengan senyum termanismu.
ReplyDeleteSelamat tahun baru ya..
Malam Mbak,,,
ReplyDeleteMau sdikit bertanya.. Laksamana Embun, bagus nya ganti template g Mbak? ini dia Template baru nya : http://laksanaembun.blogspot.com
Saya tunggu saran Mbak di blog saya, Thanks
Setitik air di kedua sudut matanya semoga menjadi mata air kebahagiaan di tahun 2010.
ReplyDeleteDesember itu memang nuansanya sangat syahdu dan sendu ya... aku suka....
ReplyDeletemata indah,semakin indah meski mengalirkan air mata disudutnya mba.
ReplyDeletedesember basah,seperti desemberku...*_*
@all (Stiawan, Sigit, Annie, Yans, G, Baho, Reni, Sang Cerpenis, Trimatra, Brencia, Laks Embun, Ivan, ninneta, SeNja, semuanya) terimakasih komentarnya. Masih hujan disini. Indah juga membuat dingin. Ya sudah saya ngupi dulu ya. Selamat pagi semua. Selamat beraktivitas.
ReplyDeleteWuihhhhh Puitis semua yang Koment.
ReplyDeleteHiksss... jadi sedih. Lama gak mampir, yg ada perpisahan.
Selamat tinggal 2009.
Desember menumpahkan darah hati. Desember adalah masa saat alam memutus pada ia dan pemilik mata yang lain: hubungan kalian telah kadaluarsa!
ReplyDeleteSeperti apa saja di bumi ini, hubunganpun tak dapat mengelak dari hukum alam ini: kadaluarsa.
Tak ada yg abadi.
Desember...
ReplyDeletePada bulan itulah saya lahir :)
Semoga membawa kebahagiaan pada setiap orang.
Mudah2an air mata itu adalah air mata bahagia, bahagia ketika mengenang masa itu
ReplyDeleteDuh ....
ReplyDeleteKok Desember begitu melankolisnya.
Hujan...
Air mata...
basah....
Cup cup cup jangan nangis lagi Mbak, hehee...
ReplyDelete@Ari, hehe, maksudnya berpisah dengan 2009
ReplyDelete@Insanitis, siip, betul sobat
@Anggi, wah selamat milad ya
@Big Sugeng, alhamdulillah mas
@Kabasaran, Hujan, basah, pekerjaan, sama-sama berpacu di desember sobat. Melankolis dan basah, hehe
@Kang Sugeng, hahaha, dasar. Yang menangis dia kang, bukan saya.
jangan bersedih... cukup saya aja yang lagi bersedih ya... :' )
ReplyDeleteSemoga tak ada lagi titik air mata kesedihan di januari 2010... :-)
ReplyDeletebisa kubantu mengusapnmya dengan jemari lentikQ,
ReplyDeleteAngin bawalah Air mata ini bersamamu,
dan jangan pernah lagi engkau kembalikan padaku..
:)
@de asmara, ...la tahzan ya
ReplyDelete@Buwel, siiip
@Inuel, hehehe, cuma salah satu kisah tentang dia. Seperti kisah 2009-mu nuel.
Desember yang penuh warna bagiku...
ReplyDelete*Alhamdulillah terimakasih banyak atas doanya,sekarang udah baikkan mba.
another words for december :)
ReplyDeletebanyak cerita,
banyak kenangan,
mudah2an desember ini menjadi bulan penuh makna...seperti bulan2 lainnya :)
nice info
ReplyDelete