Sebuah Pusaran "Pasaran"
Entah kapan rasa ini ini mengemuka di benak. Kelihatannya sudah lama sekali. Ya.....sebuah rasa dimana saya mengamali suatu kondisi masuk ke pusaran "pasaran". Pusaran/ mainstream dimana saya merasa performance saya (wajah, gaya bicara, gaya bersikap yang lain) memiliki banyak kemiripan dengan orang lain. Itu yang saya anggap "Pasaran" tadi.
Ya, seperti melihat sebuah arus pusaran. Setiap kali saya mengikuti sebuah event, sesi, atau tidak sengaja berada di suatu tempat, saya selalu mengalami suatu kondisi dimana kebanyakan orang yang baru saya temui mengatakan "..... anda mirip sekali dengan si ini, si anu, si itu ,teman dekat atau saudara saya. Wajahnya, cara bicaranya, cara tersenyum (cara marah...?, he, saya belum tanya) " Maka sampailah saya pada arus yang disebut pasaran tadi, saya anggap saja wajah saya pasaran, performance saya pasaran. Titik.
Saya tidak tau apakah anggapan saya benar. Saya tidak tau apa pastinya penyebab kondisi tersebut. Apakah betul saya memang mirip dengan kebanyakan orang...? Atau kebetulan saja orang yang mengatakan begitu sebetulnya sedang mengalami dejavu atas kesuaian, kemiripan filosopis hidup yang ia miliki dengan yang saya punya. Barangkali pada setiap performance pasaran tadi, sebetulnya ada kekhasan/kekhususan yang mungkin cocok, sesuai dengan pengalaman bathin kita. Kecocokan yang lalu membuat kita merasa familiar. Entahlah.
Jawabannya bisa dua-duanya. Bagaimana menurut pendapat anda sobat ? Siapa tau ada pandangan alternatif yang lain lagi. Kalau berkenan, mari kita renungkan. Selamat pagi semua. Selamat beraktivitas.
Sebenernya bukan masalah pasaran atau kodian mbak..
ReplyDeletetapi Tuhan itu menciptakan banyak kemiripan antara satu dan yang lainnya
Maka sampai ada suatu ide acara yang mukanya mirip artis A atau artis B karena adanya beberapa kemiripan
ReplyDeleteKadang kesel, tapi ya emang itulah mbak..kadang seseorang mengatakan itu bermaksud untuk biar akrab
ReplyDeletecuma kadang jadi malah garing
Wajah boleh mirip, tapi prilaku dan kemampuan dalam olah tutur yang berbeda.
ReplyDeleteKalau menurut aku bukan pasaran sih mbak...., tapi kalau mirip, itu berarti wajah2 tenar....
Aku juga sering mengalami hal serupa, makanya saya selalu berusaha untuk berbuat sesuai dengan potensi yang saya miliki tanpa perlu dibuat-buat agar bisa menjadi karakteristik tersendiri yang dapat membedakan antara saya dengan yang lain.
hanya mirip tapi tidak sama, asalkan menuju kebaikan bersyukur menjadi diri sendiri yang apa adanya..
ReplyDeleteMirip belum tentu sama kan bun..!?
ReplyDeleteSerupa tapi tak sama ya
ReplyDeleteTiap orang itu unik, khas dan berbeda. Bahkan bayi yang terlahir kembar sekalipun.
ReplyDeleteTidak dipungkiri tetap ada kemiripan seperti yang ibu ulas. Barangkali, stimulus yang diterima otak kita hampir sama, terhadap apa yang kita lihat, apa yang kita dengar, apa yang kita rasa sehingga memunculkan reaksi yang mirip satu sama lain. *hahaha, jadi sok tahu saya?!?!
kalo saya suka dibilang..lho kok mirip gubernur jawa barat :D
ReplyDeleteIya mbak, Allah memang menciptakan 7rupa yang mirip dengan kita didunia ini, aku sendiri juga sering dibilang "wajah pasaran", sukses mbak :)
ReplyDeletefoto terbaru di profilku juga pasaran tuh he he, banyak kali ya miripnya ha ha..oh ya makasih bunda Elly udah sempatkan baca postinganku yg terbaru mengenai sosok ELLY SURYANI.
ReplyDeletewajah saya mirip andre stinky, saya cuek aja tuh :D padahal jauh banget miripnya.
ReplyDeletesemuanya pasti ada yang mirip koq walau beda ayah dan ibu
ReplyDeletesaya yakin setiap individu itu berbeda kok.. yang bisa dibilang mirip itu bisa jd hanya penampilannnya saja, atau yang terlihat dimata saja.
ReplyDeletewalaupun bilang ada yg mirip, tp setiap org memiliki keunikan tersendiri.
ReplyDeletewalau kadang menyebalkan, tapi tidak perlu diambil hati.karena setiap orang itu berbeda, punya kelebihan yg tidak sama. salam kenal
ReplyDeleteOrang mengatakan mbak mirip A ato B, itu karena hanya 1 atau paling banter 2 aspek dalam diri mbak yg mengingatkannya pada seseorang lain. Padahal mbak Elly kan punya puluhan atau bahkan ratusan aspek yg membuat mbak menjadi pribadi yg unik. Jadi...ga ada yg namanya pasaran asal kita mau dan bangga menjadi diri sendiri, alias ga hanya ikut arus pasar.
ReplyDeleteNgomong2 daripada ngurusin yg pasaran, mending cari jajan pasar yg manis2 aja mbak. hehehe...disana ada gak ya?
@all, terimakasih komentarnya. Ya, tentu kita memiliki suatu keunikan, setiap pribadi adalah unique. Dan kemiripan yang dirasakan orang yang membuat saya merasa "pasaran" tadi, bukan pula sesuatu yang patut saya kesalkan. Saya cuma merasa sense saya adalah sense kebanyakan orang Indonesia, sense khas kita. Artinya saya sangat manusiawi, common sense saya sangat Indonesiani, tidak nganehi, hehehe.
ReplyDeletetiap orang kan bisa aja banyak miripnya. tapi kalo keseringan dibilang mirip A atau B pasti kesel juga,,
ReplyDeleteIdem dengan kanda Iwan wajah boleh mirip tapi isi otak dan visi jauh banget bedanya
ReplyDeleteBisa aja dibilang mirip orang lain..tapi tetap saja tiap manusia adalah pribadi yang unik, yg berbeda dari yang lainnya.
ReplyDeleteBiarlah dianggap 'wajah pasaran' tapi menguntungkan karena jadi punya banyak teman hehehe....
asal nggak kirip beneran mbak elly, kan klu mirip 99% kan kasihan orang dirumahnya jadi bingung...yang mana asli yg mana bukan...he.he
ReplyDeleteemm...arti dari wajah"pasaran" tidak jelek kan bu.Malah cepat terkenal hehehe.
ReplyDeletehehe ... pasaran emang sering jadi kesimpulan awal saat diri kita dianggap mirip seseorang. Tapi namanya juga awal, pasti akan berubah kemudian. Yang pasti Allah demikian unik menciptakan manusia satu dengan manusia lain, mungkin ada kemiripan namun pasti tidak akan sama! Mungkin ada kecenderungan yang sesuai tapi tidak identik! Kemiripan, kesesuaian atau apalah namanya hanyalah satu dari sekian temuan yang oleh Allah kirim untuk kita jadikan bahan renungan, pelajaran atau apapun namanya agar manusia semakin menemukan dirinya dan lebih mengenal Tuhannya.
ReplyDeletehehe ... maaf mbak kok kepanjangan ya ngobrolnya. Terima kasih sudah memberi sisi lain dari sebuah temuan istilah "pasaran".
kaluk wajah pada mirip wajar aja mbak...lha wong simbah kita sama, mbah Adam..ya to?
ReplyDeletehaha
ReplyDeletewajahku pasaran
namaku pasaran
tapi dalamnya tetap berbeda to ya
bersyukur sudah dilahrikan didunia, dan berguna bagi sesama..
hehehe opooo kuwi
katanya nih, (tapi gak tahu kata siapa), di dunia ini biasanya ada 7 orang yg mukanya mirip kita. tapi saya blum pernah ketemu orang yg wajahnya mirip saya nih.
ReplyDeletenice info
ReplyDelete