Sebuah Orgasme Sore Yang tak Menyenangkan
Dia membisu, duduk menyudut di sisi kamar. Suasana sepi saja. Tidak mencekam, tidak pula mengharu-biru. Sepi yang biasa. Suasana yang biasa. Di luar, awan mulai menggelapkan langit. Matahari mulai memunculkan sinar kejinggaannya yang khas. Dia masih saja membisu pada sore yang biasa ini. Sepenuh wajahnya menyiratkan suatu kata "....sebuah orgasme sore yang tak menyenangkan...".
Begitulah hal yang dirasakannya. Ia tersenyum sekilas sambil bangkit dari duduknya. Bila hari adalah liukkan persenggamaan manusia dan semesta, maka ia lebih menyukai pagi daripada sore. Sebab pagi selalu meluapkan energi kegembiraan. Pagi selalu memberi semangat. Apakah karena pagi adalah awal hari hingga seluruh energi terbuka padanya...? Entahlah. Ia memang lebih menyukai pagi ketimbang sore. Itulah alasan kenapa persenggamaan hari pada sore membuahkan orgasme yang tak menyenangkan baginya.
Ia sering mengutuk sore karena lelahnya telah membuatnya tersungkur menatap sisa hari. Saat ini saja, setelah lelah dengan persenggamaan harinya, ia memegang seekor ikan yang telah membeku dari refrigerator dengan rasa lelahnya. Ikan yang harus diolah menjadi masakan lezat di meja makan. Sang ikan memandangnya dengan lelah mata yang membeku. Ikan itu seakan menjerit padanya sambil berkata "Tolong, jangan masak kuning lagi....". He, tentu saja ia tak menjawab. Dengan sekali lemparan, sang ikan terjerembab dalam baskom plastik untuk segera diolah.
Betapa sore ini, seperti sore-sore lain yang tak sempat ia nikmati, sangat melelahkan baginya. Yah...sebuah orgasme sore yang tak menyenangkan, ulangnya lagi. Bukankah sorepun harus dilewati bila ingin mendapatkan esok pagi yang indah dan berenergi itu...? Bukankah begitu kawan... ? Tak ada jawaban. Di sisi kanan hanya ada angin selatan menggerakkan rambutnya ke kiri dan ke kanan.
Gambar diambil dari sini
Begitulah hal yang dirasakannya. Ia tersenyum sekilas sambil bangkit dari duduknya. Bila hari adalah liukkan persenggamaan manusia dan semesta, maka ia lebih menyukai pagi daripada sore. Sebab pagi selalu meluapkan energi kegembiraan. Pagi selalu memberi semangat. Apakah karena pagi adalah awal hari hingga seluruh energi terbuka padanya...? Entahlah. Ia memang lebih menyukai pagi ketimbang sore. Itulah alasan kenapa persenggamaan hari pada sore membuahkan orgasme yang tak menyenangkan baginya.
Ia sering mengutuk sore karena lelahnya telah membuatnya tersungkur menatap sisa hari. Saat ini saja, setelah lelah dengan persenggamaan harinya, ia memegang seekor ikan yang telah membeku dari refrigerator dengan rasa lelahnya. Ikan yang harus diolah menjadi masakan lezat di meja makan. Sang ikan memandangnya dengan lelah mata yang membeku. Ikan itu seakan menjerit padanya sambil berkata "Tolong, jangan masak kuning lagi....". He, tentu saja ia tak menjawab. Dengan sekali lemparan, sang ikan terjerembab dalam baskom plastik untuk segera diolah.
Betapa sore ini, seperti sore-sore lain yang tak sempat ia nikmati, sangat melelahkan baginya. Yah...sebuah orgasme sore yang tak menyenangkan, ulangnya lagi. Bukankah sorepun harus dilewati bila ingin mendapatkan esok pagi yang indah dan berenergi itu...? Bukankah begitu kawan... ? Tak ada jawaban. Di sisi kanan hanya ada angin selatan menggerakkan rambutnya ke kiri dan ke kanan.
Gambar diambil dari sini
aduh judulnya pasti masuk ke halam pertama google nih ternyata isinya betul-betul penuh makna
ReplyDeletedisini boleh nyepam nggak bu?? mumpung pertamaxxx
ReplyDeletePak Munir, he, monggo saja.
ReplyDeletehe..he..ibu ini bikin kejutan terus, tapi mantap...sayang sekali hingga dah malam begini saya masih saja tak mencapainya.
ReplyDeletejusteru malam begini menjadi beban untuk pagi menjelang.
jika terkadang jiwa ingin menatap dan berhilir dengan nurani semesta... pagi dan sore sejatinya sama.hanya saja kenyamanan yang jadi pengikat batin kita
ReplyDeleteehm....
ReplyDeletesore itu eksotis, malam magis dan pagi semangatis :D
gak semangat, ya?
ReplyDeletehmmm, liat sunset aja dulu bentar, pasti semangat lagi
hehe
wes, bahasa judul mulai ngikut bahasane kang suryaden!!
ReplyDeletesemestinya selalu berusaha mencapai puncak orgasme, sebab pagi tak berarti jika tak ada sore begitupun sebalknya. bukankah hidup ini harus ada dua sisi yang kontras jika ingin seimbang,,
Betul sis.Sore awal dari keletihan kita,apalagi menjelang waktu tidur hehehe
ReplyDelete@all (Munir, Boykesn, Ahmad F, Baho, Pipit, JengSri, Trimatara, Aisha, dll) terimakasih komentarnya. Begitulah sebuah sore yang melelahkan. Dan setiap tahapan hari itu adalah indah dengan maknanya sendiri, ya kan Baho.
ReplyDeleteKarena sore begitu sempit diberi ruang,diganti dengan malam yg panjang walau dilewatkan dengan mimpi...
ReplyDeleteMbak, masih sering sibuk ya? Sama juga...pagi ataupun sore, kesibukan tak pernah berhenti. Hanya dengan begitu kita bisa tetap menapaki hidup dgn semangat membara. Semangat di minggu yg baru ya!
ReplyDeletejudulnya sereeem...jadi, ikannya dimasak apa nih?
ReplyDelete@Sang Cerpenis, he, don't judge a book by it covers, katanya. Ikannya, tetap dimasak kuning kegemaran Bejo.
ReplyDeleteJudul yang sangat eksotis mbak...
ReplyDeleteternyata ada orgasme yang tidak menyenangkan
saya suka pagi, dan senja yang bisa memberikan inspirasi..
ReplyDeleteJudulnya benar-2 berhasil menarik perhatian mbak... Tapi aku tetap menyukai pesona sore mbak... Sore yang indah dan tenang.. ^_^
ReplyDeletenumpang tanya Mbak...orgasme itu apa ta ? apakah sama dengan Origami ? qiqiqiqi......aku kok nggak bisa serius ta yaaaa....Piss Yuk...
ReplyDeleteini judul yg paling "stimulan" wah! agak serem sih tapi seperti biasa isinya hmmm, style khas bunda.
ReplyDeleteOrgasme tak pernah sudi menghampiriku.
ReplyDeleteDia cuma berlari kecil sambil menjulurkan lidah
mengejekku.
Wahai soudara tolong ceritakan indah rasa orgasme itu,
hingga ku bisa merasakannya tanpa perlu bersentuhan dengan mahluk lainnya.
Nice posting, salam kenal ya Bu.
Wach judulnya membuat orang penasaran untuk membaca mbak hehehe,tapi bgs mbak benar2 kreatif...:D
ReplyDeleteOrgasme yang melelahkan, tapi semoga memuaskan. Pagi, sore, siang, malam, bagi saya adalah persetubuhan dengan semesta yang menakjubkan. Hehe..
ReplyDeleteSalam akrab, Bu...
untuk mendapatkan pagi... sore kemudian malam harus dilewati... nice post mbak...
ReplyDelete@all, sekali lagi terimakasih komentarnya. Sore inipun melelahkan bagi saya. Melelahkan tapi harus dilewati bila ingin menemukan malam yang syahdu dan pagi nan ceria serta penuh semangat. Setiap tahapan hari adalah istimewa, seperti kata Baho.
ReplyDeletepagi indah mba, apalagi dengan semangat nya tapi senja...juga indah hehe,maksa ya mba soalny putriku namanya senja sih.... ^_^
ReplyDeletetulisan mba ini,...hemmm,,,pengen bisa nulis sebgs ini,gmn y ??
He..he..he...
ReplyDeleteBaru masuk pintu, sampai kejedot.
Judulnya mantap....