Dua kata di atas, mengkriminalkan dan mendzalimi, jadi kata-kata yang populer sekarang ya. Si A mengatakan B telah mengkriminalkan dirinya. B pun mengaku begitu telah dikriminalkan oleh si A. Si C pun mengaku telah dikriminalkan oleh si A dan seterusnya. Ya, mereka merasa telah dikriminalkan dan didzalimi oleh seterunya. Padahal jelas-jelas mereka bukan seteru, tapi mitra. Aneh ya, tapi demikianlah faktanya.
Singkat kata, itulah yang sekarang menari-nari, berseliweran, dan berusaha saling membentuk opini publik lewat berita-berita di televisi juga di media cetak. Seakan berebut simpati, dan berebut ingin dianggap benar. Dan semuanya mengaku setuju untuk membangun kembali kehormatan dan harga diri bangsa ini. Bukan main......
Lalu apakah yang harus kita lakukan sebagai anak bangsa di luar kelompok A dan B ataupun C itu....? Tentu saja hal yang paling logis bagi saya adalah terus melakukan aktivitas kita, pekerjaan kita, tanggung jawab kita dengan baik. Larut dalam carut-marut hanya akan memperkeruh suasana. Bila ingin mengatakan pendapat, urun rembug terhadap perkembangan wacana atau diskusi mengenai hal-hal tersebut, lakukanlah dengan cara yang baik dan penuh tanggung jawab. Setelahnya mari kita berdoa agar kondisi carut marut ini segera terselesaikan dengan baik.
Seorang pengacara dari salah satu kelompok tadi mengatakan " Apa gunanya saling mengkriminalkan dan saling mendzalimi... ?, jelas tidak ada guna. Kita sepakat ingin membangun bangsa ini. Ya...saya setuju, saling mengkriminalkan dan saling mendzalimi jelas tidak berguna, malah semakin mempurukkan diri sendiri, dan memperpuruk bangsa ini. Mari masing-masing kita mulai merubah mindset kita, hidup hanya berarti bila dilakukan dengan penuh kemanfaatan, dengan cara yang benar. Seyogyanga kita tidak melakukan hal-hal yang merugikan diri sendiri dan keluarga hanya karena emosi dan kepicikan pikiran (misal seperti si Evan itu). Jangan saling mengkriminalkan dan saling mendzalimi tentu saja. Bagimana menurut anda.......?
Singkat kata, itulah yang sekarang menari-nari, berseliweran, dan berusaha saling membentuk opini publik lewat berita-berita di televisi juga di media cetak. Seakan berebut simpati, dan berebut ingin dianggap benar. Dan semuanya mengaku setuju untuk membangun kembali kehormatan dan harga diri bangsa ini. Bukan main......
Lalu apakah yang harus kita lakukan sebagai anak bangsa di luar kelompok A dan B ataupun C itu....? Tentu saja hal yang paling logis bagi saya adalah terus melakukan aktivitas kita, pekerjaan kita, tanggung jawab kita dengan baik. Larut dalam carut-marut hanya akan memperkeruh suasana. Bila ingin mengatakan pendapat, urun rembug terhadap perkembangan wacana atau diskusi mengenai hal-hal tersebut, lakukanlah dengan cara yang baik dan penuh tanggung jawab. Setelahnya mari kita berdoa agar kondisi carut marut ini segera terselesaikan dengan baik.
Seorang pengacara dari salah satu kelompok tadi mengatakan " Apa gunanya saling mengkriminalkan dan saling mendzalimi... ?, jelas tidak ada guna. Kita sepakat ingin membangun bangsa ini. Ya...saya setuju, saling mengkriminalkan dan saling mendzalimi jelas tidak berguna, malah semakin mempurukkan diri sendiri, dan memperpuruk bangsa ini. Mari masing-masing kita mulai merubah mindset kita, hidup hanya berarti bila dilakukan dengan penuh kemanfaatan, dengan cara yang benar. Seyogyanga kita tidak melakukan hal-hal yang merugikan diri sendiri dan keluarga hanya karena emosi dan kepicikan pikiran (misal seperti si Evan itu). Jangan saling mengkriminalkan dan saling mendzalimi tentu saja. Bagimana menurut anda.......?
hehehe... ada analogi bagus dari pak dasir. diibaratkan katak dan cicak. sama2 memakan nyamuk, jangan saling berantem. sinergi aja biar maksimal :)
ReplyDeleteMungkin inilah salah satu tanda kiamat sugro..
ReplyDeleteMoga aja kondisi carut marut ini segera terselesaikan dengan baik, tidak semakin parah.
Tak perlu diperdebatkan lagi bahwa BUAYA jelas-jelas binatang PEMANGSA .... Mudah-mudahan " Tuan Peragu " tidak terjebak kedalam perangkapnya .... SEMOGA.
ReplyDeletenggak hanya mengkriminalkan dan mendzalimi tapi sekarang lebih sering dengar saling "sumpah" yang kayaknya sumpah hanya sebuah ucapan biasa yg tdk di prtnggungjawabkan dg dosa.
ReplyDeletesmoga mslhnya cepet slesei n kambali normal seperti biasanya lg.amin
dunia memang sekarang sudah mulai abnormal dan ini mungkin tandanya????
ReplyDeletegak tahulah,,,pusing juga nih
hehehe
Dunia politik memang serba membingungkan...! dalam sekejap teman jadi lawan, lawan jadi teman...
ReplyDeleteklo ditanya apa yg musti aq lakukan di luar kelompok A, B, C itu ... hemmm yah ngomentarin tulisannya mba elly hehe...
ReplyDeleteikut mumet tenan aku, mbak!
ReplyDeleteapa gunanya saling mendzolimi? ayo selesaikan secara adat saja!
ReplyDeletemengkriminalisasi adalah subjektif dan bisa saja dialah kriminil yg sesungguhnya.
ReplyDeletemantap, seperti biasa, bunda.
yup ketimbang pusing melihat mereka bertengkar, mending urus keluarga sendiri ya, mbak.
ReplyDeletemungkin si A dan si B masa kecilnya belum puas untuk bermain main..jadi setelah Dewasa mereka masih ingin bermain main,hehehe..ya walau sudah dewasa sifat kekanak kanakan belum tentu bisa dilepaskan begitu saja..haha
ReplyDeleteSeandainya semua umat manusia,bertakwa dan hatinya bersih dari segala nafsu-nafsu syaithoniyah,insyaallah tak akan ada yg saling mengkriminalkan dan mendzalimi . tapi inilah kenyataan hidup didunia tidak ada yg sempurna...
ReplyDeleteSemoga kebenaran di negeri ini menjadi pemenangnya.Rakyat sudah capek...
ReplyDeletebener sekali, ya kita beraktifitas aja apalagi yang banyak kerjaan selesaikan aja pekerjaannya biarkan mereka yang berkompeten yang melaksanakan tugas
ReplyDeletepolitik memang kejam gak kenal kawan ataupun lawan
ReplyDeletecukup lama aku ketinggalan berita, tapi masih mampu mencerna dengan baik apa yang terkandung dalam tulisan ini...makasih mbak elly ^^
ReplyDeletemengkriminalisasi atau mendzalimi hanya beda kalimat dan makna harfiahnya
ReplyDeletetapi sebenernya sama-sama ada niat jahatnya
sama-sama dilakukan oleh binatang melata mbak..
ReplyDelete@all, terimakasih komentarnya. Sorry agak kurang fit hari ini, gak bisa dikomentari satu per satu, pokoknya semua komentarnya mantap. Pak Soulthan, he, iya saya maklum kalau anda kesal dengan para buaya (sabar ya pak). Selamat malam, mari lanjutkan hari kita.
ReplyDeletedua-duanya dosa.
ReplyDeletelebih baik jangan menuduh dan mendzalimi jka kita juga tak ingin balik dizalimi...
daripada mendzalimi dan mempitnaahh mending sayah liburann bu,,ngopii,,maem...ga ada untungnya malahan tambah dosa ajaa hiiiyy bisa masuk sorga ehhh malah belok kiri ke neraka hihihi
ReplyDeletelama2 kayak sinetron ber episode panjang ya?
ReplyDeleteada kejutan2 yg tak terduga di tiap episodenya...
*kapan sih endingnya?*
sedang menanti keputusan SBY besok nih...hehehe
pusing dah mbak nonton kasus ntu
ReplyDeletemakin panjang n melebar saja
mudah2an cepat selesai dah kasusnya
n para pejabat kita gak lupa ma tugas utamanya...melayani rakyat!!!
kali ini no comment,.... lagi males bahas masalah politik.bikin kepala botak
ReplyDeletekasusnya berat nih
ReplyDelete