Menunggu dan Akhirnya Kuciwa
Menunggu dan akhirnya kuciwa (kuciwa = kecewa yang sangat kecewa), pernah tidak anda merasakannya ? Saya pernah, semalam kejadiannya. Menunggu munculnya pernyataan sikap sang Pakwo tentang gejolak dan gonjang-ganjing di negeri My oh My ini, dan akhirnya cuma kecewa yang saya dapat. Kecewa karena pernyataan pakwo yang tidak jelas, mengambang, dan membungungkan. Apakah perasaan ini cuma saya saja yang merasakan...? Entahlah.
Sudahlah, jangan banyak berharap. Banyak hal yang tidak kita pahami. Seperti juga ada banyak jalan keluar yang belum kita lihat. Begitulah sebuah suara muncul dari si Angin Selatan di sisi kanan saya. Sayapun mengamini. Ya, semoga kekisruhan di negeri My oh My ini segera tuntas. Kalau tidak, lupakan saja. Mari kita urus saja pekerjaan kita. Tentu supaya tidak tambah kuciwa.
Sudahlah, jangan banyak berharap. Banyak hal yang tidak kita pahami. Seperti juga ada banyak jalan keluar yang belum kita lihat. Begitulah sebuah suara muncul dari si Angin Selatan di sisi kanan saya. Sayapun mengamini. Ya, semoga kekisruhan di negeri My oh My ini segera tuntas. Kalau tidak, lupakan saja. Mari kita urus saja pekerjaan kita. Tentu supaya tidak tambah kuciwa.
saya masih meraba-raba kecewanya mba, kenapa? kalau mengenai negri ini yang selalu abu-abu dlm mengambil keputusan, kata tegas, tuntas seperti tertiup angin ...wussssh, dimana ujungnya perhentiannya????????
ReplyDeleteMenuggu lahirnya Reformasi Jilid 2
ReplyDeleteHidup mahasiswa !!!!!!!!!
------------------------------------
Hibah Sejuta Buku
aku sedang menebak-nebak mba,apa yg dimaksud mba elly lewat tulisan ini.
ReplyDeletebenarkah yg ada dibenakku ?
tentang sang terpilih dan pidatonya ?? hehe,..entahlah mba..aku hny mencoba menebak saja.
wuaduh berat banget nih kayaknya topik yg di angkat.... saya nyerah aja deh...
ReplyDeleteSebagai penonton saya juga kuciwo....
ReplyDeleteKuciwa pasti mba ,karena aku fans mba jadi ikutan aja deh hehe
ReplyDelete* Alhamdulillah kabarku baik,semoga mba Elly juga baik ya ?!
Mau kuciwa atau tidak aja masih bingung nih. Bingung, sak jane (sebetulnya) kesimpulannya apa toh??
ReplyDeletenegri my oh my itu mana bu?trus pakwo (kamituwo : ketua RW) nya siapa? apa kptsn ttg 'bank renten desa' ìtu ? atau perselisihan antara 'hansip' dgn 'pengawas keuangan desa'? ahaha...kl perumpamaanya 'pakwo'sy kesulitan nyari padan kata yg pas untuk masalah yg d hadapinya...
ReplyDeleteiyaa saya juga ga mudeng sama maksudnya... kurang jelas dan tegas..
ReplyDelete@all, hehehe, terimakasih komentarnya. Bingung-bingung deh, saya juga. Wong pidato gak jelas, ya gak ada kesimpulannya.
ReplyDeletewow, baru baca kekuciwa'an yg sama dari blog yg lain tentang hal yg sama pula...
ReplyDeletesudahlahhh, palingkan saja perhatian kita ke yg masih bisa (& masih mau) menjadi lebih baik
Saya juga kuciwa, Mbak. Padahal untuk menonton pidato itu saya sudah menggelar acara nonton bareng. Saya udah nyiapin kopi susu, sale pisang, plus roti mentega buat banyak orang. Mana saya ngerti kalo ending tontonannya nggak menarik gini? Rugi, tau gitu saya nggak menggelar acara nonton bareng. Padahal sudah dibelain melek sampai malem..
ReplyDeletesentilan yang sangat bagus Bu
ReplyDeletesaya juga kecewa... tidak bersimpati lagi, mungkin dulu terlalu menaruh harap yang tinggi terhadap beliau....
ReplyDeletejadi pengen tau kalo temennya dulu yang lebih cepat lebih baik itu...mungkin langsung jeplak ngomong akan langsung lebih baik hehehe
saya kuciwa mbak. duit jajan abis. *ga nyambung abis*
ReplyDeletesambil menunggu sahuran siap saji, kan besok puasa mbak...
ReplyDeletekuciwa juga diriku ternyata jadi gerbong disini bukan lokomotif, hihiii
negeri My oh My..sejak dulu memang bikin kuciwa! Pernyataan PAkwo kemaren bisa menimbulkan revolusi, bunda.
ReplyDeleteSAya juga merasakan kecewa yang sangat besar ketika saya di khianati seseorang yang saya sayangin...
ReplyDeleteKecewa sempat membuat diriku terpuruk tapi kecewa ini membuka mata ku tentang hal2 yang bbaru.. :)
@all, terimakasih komentarnya. Embun, hehe, kacian, cep-cep. Tapi ini kuciwa yang lain sayang, kuciwa sama pakwo kita.
ReplyDeleteKetika sang kepastian ditunggu dan diharapkan, seringkali kata-kata yang tak sesuai dengan penantian memang berbuntut KUCIWA, mbak Elly. Ternyata kita memang perlu kembali MENUNGGU Jagung dan Pol(ong) hehe ... (tarik nafas panjang biar legaaaaa)
ReplyDeletesebagai penawar rasa kuciwa, ada bingkisan dariku. sudilah kiranya mbak menjemputnya di tempatku. Trims yaa
bu elly suryani......saya ada award untuk ibu......mohon di ambil ya...dan maaf klo jadul...maklum masih belajar...trims....
ReplyDeleteember...saya juga kecewa dg isi pidatonya. buram banget
ReplyDeleteSaya pun kecewa Bu.
ReplyDeleteEniwei, jika anggodo rakasasa kayaknya ada raksasa yang lebih besar tuh.
Mungkin nanti selain ada kopi rasa anggodo ada rasa yang lain juga. :) Entahlah.
Ternyata... barisan orang-2 yg kecewa bertambah panjang saja mbak... Akankah kekecewaan itu akan menemukan 'jalan keluar'nya..?
ReplyDeleteGimana kalo kita mendirikan saja REPUBLIK KUCIWA? Presiden dan para menterinya kita angkat dari kalangan blogger. He hehehe
ReplyDeletekuciwa.....kekeke kosakata baru sudahkah dibakukan bu? hehehe
ReplyDeletegerah bgt deh, apapun yang terjadi itulah yang terjadi. aku hanya mengelus dada sendiri
ReplyDeleteSaya menunggu untuk bisa komen disini mba,,tapi kuciwa karena lemote de fonte..
ReplyDeletesaya ngga kecewa, karena udah terbiasa kecewa..hasilnya selalu tak sesuai dengan yang diharapkan masyarakat..