Kursus Poligami, Cuma 3 Bulan..., Pemberantasan Mafia Hukum 100 Hari


Hari mulai gelap, saya baru saja usai mandi. Sambil mengeringkan rambut dengan kipas angin di dekat meja, saya duduk di hadapan laptop butut saya hingga tulisan dengan judul di atas sampai kepada anda. Kursus Poligami Cuma 3 Bulan..., Pemberantasan Mafia Hukum 100 Hari.

Siapa berminat poligami...? ada kursus yang bisa diikuti agar poligami yang dilaksanakan berjalan sukses dan lancar. Konon materi kursus adalah pemahaman tentang syarat dan ketentuan berpoligami, dan tips-tips melaksanakan poligami agar poligaminya berjalan dengan baik. Barangkali yang dimaksud adalah supaya berjalan sukses, adem, dan tentram. Itulah informasi yang saya terima. Sebuah stasiun tv baru saja menayangkan acara bertajuk "Menyoal Klub Poligami". Ya, Klub Poligami dari komunitas Global Ikhwan yang berada di negara tetangga kita.


Tanpa berniat ikut-ikutan menyoal apakah klub tersebut salah atau benar, tulisan ini cuma ingin mengatakan bahwa poligami adalah soal pilihan hidup yang seharusnya dilakukan dengan penuh tanggung-jawab. Kelihatannya....poligami pada klub tersebut agak lebih teratur. Setiap anggota yang berniat melakukan poligami, harus mengikuti kursus selama 3 bulan tadi. Setelahnya, masih diteliti, ditest oleh sang pemimpin apakah yang bersangkutan memenuhi syarat. Bahkan perempuan yang akan dipoligami ditentukan/disetujui oleh sang pemimpin.

Ya poligami dalam klub tersebut tidak dilakukan atas kemauan dan selera si lelaki yang akan berpoligami. Dan kembali lagi bahwa poligami adalah soal pilihan hidup. Faktanya memang hak hidup sesorang untuk mengambil keputusan akan berpoligami atau tidak. Telah memenuhi syaratkah yang bersangkutan berpoligami ? Yang bersangkutanlah yang tau. Artinya, dia sendiri yang menentukan dan dia (tentu pluas anak dan istri) lah yang menanggung, merasakan, apakah hidupnya akan tentram atau sebaliknya penuh konflik, RT yang berantakan, terjadinya kemelut, dan lain-lain. Betapa kehati-hatian diperlukan dalam mengambil keputusan dalam hidup. Sekali lagi, ini soal pilihan dan hajat hidup orang per orang.

Entry kedua tulisan ini adalah.....Pemberantasan Mafia Hukum masuk dalam Program 100 hari Pemerintahan SBY. Entry ini tadi pagi saya dengar, dan tadi muncul kembali di kepala saya, saat usai ngopi sore ini. Mafia hukum, fakta yang banyak terjadi. Suatu sisi hukum tidak lagi menjadi alat untuk menegakkan keadilan, malah dijadikan cara untuk melakukan kejahatan. Seseuatu yang berujung pada pencarian keuntungan, konspirasi, sebuah sindikat. Begitulah. Tentu saja saya sangat setuju dengan program Pemberantasan mafia Hukum ini. Sayapun berharap program 100 hari pemberantasan Mafia Hukum ini berjalan sukses dan lancar. Semoga saja tidak sekedar shock theraphy untuk menenangkan masyarakat.

Haripun makin gelap, tidak terasa kawan. Saat secangkir kopi sore saya tandas, saya baru menyadari kalau 3 bulan dan 100 hari itu tidak terpaut jauh, nyaris hampir sama. Kursus poligami cuma 3 bulan, dan pemberantasan Mafia hukum 100 hari. Betapa singkat target yang diberikan. Entahlah. Apapun alasannya, saya yakin kedua hal ini bukanlah keputusan yang tanpa pertimbangan matang. Demikian renungan hari ini. Silahkan pula anda renungkan bila berkenan. Selamat malam, mari lanjutkan akktivitas kita.

Comments

  1. semua terpulang kepada sudut pandang yang menilainya BU

    ReplyDelete
  2. buat saya kursus seperti itu mencerahkan sepanjang tidak memprovokasi untuk poligami. malah bisa setelah ikut kursus tersebut jadi mengurungkan niatnya karena sudah tahu beratnya berpoligami.

    kalau saya sih, ikut workshop-nya saja klo ada :))

    ReplyDelete
  3. wah promo menarik di bulan nopember?! Ada yang lebih cepet ga bu? hehe. Sayang saya belum sempat poligami, juga belum sempat menjabat sebagai penegak hukum. Pasti geli membaca postingan ini, terus cuci muka karena malu tersindir.

    ReplyDelete
  4. selamat mlm bu......Pemberantasan Mafia Hukum 100 Hari??????wah...rajin ngikuti perkembangan dunia politik ya....klo saya lg lesu ma politik.....ga ada habisnya gt hehe....semangattttt

    ReplyDelete
  5. klo poligami sih emang mau2 aja asal kelak saiia bisa jd orang kaya yang mampu menghidupi banyak istri huahahaha piss....

    ReplyDelete
  6. Ah gak mau belajar ah... Lebih baik cukup satu,, ibaratnya :
    1 Jantung
    1 Hati

    No Poligami
    Yes Setia

    ReplyDelete
  7. ya itu tadi...
    syarat & ketentuan berlaku utk bisa berpoligami.
    hehehe, tp sayangnya..msh bnyk yg melanggar syarat tsb mbak...

    ReplyDelete
  8. hah.... saya ga habis pikir terus dengan poligami seperti juga saya ga habis pikir sama para mafia hukum itu. dua-duanya bikin saya.. capeee deehh!!!

    ReplyDelete
  9. mereka yg mengerti hukum, mereka yg melanggar
    well, mungkin gak smua sih, tp banyak kan

    ReplyDelete
  10. inikah wujud negara yang dinamakan negara demokarasi...???

    ReplyDelete
  11. @all, terimakasih komentarnya. Ya, seperti kata Ivan, ini negeri pragmatis ya. Tapi berpulang kepada sudut pandang masing-masing, ya kan pak Munir. Soal pemberantasan Mafia hukum, tentu saja kita mendukung. Semoga saja bukan sekedar shock theraphy untuk menenangkan rakyat, sekedar agar terlihat pemerintah sudah punya keinginana sangat serius memberantas hal yang meresahkan dan membuat gerah masyarakat itu. Semoga betul-betul ditegakkan, betul-betul diberantas mafioso itu. Bagi saya, pemberantasan mafia tersebut sampai ke akar-akarnya, memang harus dicapai, dan butuh waktu tentu saja (mungkin lebih dari 100 hari).

    ReplyDelete
  12. Aku pusing dengan berita-2 yg ada sekarang mbak.
    Klub poligami (yg entah dg alasan apa dibentuk), mafia hukum yg makin menunjukkan kekuatannya dan ke-eksis-annya...
    Kira-2 apa yg akan terjadi pekan depan di depan mata kita ya..?

    ReplyDelete
  13. Seperti yang mbak katakan semoga saja program 100 hari jangan cuman shock terapy aja dan hasilnya cuman isapan jempol, tentang poligami.... aku nggak mau ngongin ah, apalagi ikut kursus.

    Met pagi mbak,....

    ReplyDelete
  14. Program 100 hari barangkali merupakan target awal pemerintahan SBY dalam menjalankan roda pemerintahan, tercapai atau tidak target yang telah ditetapkan seharusnya menjadi bahan evaluasi setelah program 100 hari itu usai. Kita tunggu saja deh hasilnya...dan tentang kursus poligami..hmmmm..kayaknya enakan ngupi aja bun !

    ReplyDelete
  15. Huf..kursus poligami ?...mungkin perlu untuk para pelaku poligami ya..tapi untuk yg tidak berminat jng ya...hehe...mendnig yg ngikuti program yg 100 hari aja deh,urusannya bukan dengan hati...hehe

    ReplyDelete
  16. Garuk2 kepala, keseringan gak nonton tipi, ketinggalan berita :)

    Tapi, bener juga yah mbak? waktunya berdekatan :)

    ReplyDelete
  17. wah, ada kursusnya segala. ck..ck..ck...bisa aja. tapi menurut saya...poligami itu hnya bikin wanita sedih meskipun di bibir dia bilang rela.

    ReplyDelete
  18. gak tahu mau komntr apa nih bunda hehe,... polygami????

    hemmm,....kirain kursus bahasa inggris atau matematika saja,polygami jg ternyata ada y...
    jgn2 ada kursusnya smkn membuat org ingn berpolygami *_*

    ReplyDelete
  19. Dari judul saja menarik sis,
    Ntar lulus dapay sertifikat poligami dong.
    Ndak adil ya aja .... napa ndak ada kursus poliandri ya ( Ha... just kidding )

    Salam

    ReplyDelete
  20. belum niat poligami nih, belum tamat SMA.
    hehhehehe.
    *kebuuurrr*

    kalo tentang hukum, aku angkat tangan mbak, ga ngerti sama sekali dehh. hhihihih

    ReplyDelete
  21. Silakan Download Dialog Poligami Bersama ust. Halawi di Radio Rama

    http://www.ziddu.com/download/7815878/ligamiBersamaUst.HalawidiRadioRama-islamarket.net-.mp3.html

    ReplyDelete

Post a Comment

Tulisan hasil kontemplasi. Mohon maaf, komentarmu perlu saya cerna dulu untuk menghindari riweh dan tidak spam. Terimakasih.