Pemberdayaan Perempuan Diantara Kepulan Asap Kopi
Kenapa perempuan perlu diberdayakan....? Itu pertanyaan yang muncul pagi ini. Pertanyaan yang terbentuk begitu saja dibalik kepulan asap secangkir kopi pagi saya. Sebelum kita jawab, saya mau menghirup kopi saya dulu ya. Shruuup...., nikmatnya. Mata saya jadi berbinar-binar. Syaraf di kepala, he, rasanya berdenyut. Begitulah sensasinya menghirup secangkir kopi.
Baiklah kembali ke pertanyaan saya tadi. Jawabannya mungkin beragam. Tapi, paling tidak dalam logika saya perempuan perlu diberdayakan karena perempuan dianggap lemah. Jawaban yang tidak mengenakkan, tapi begitulah situasinya. Maka di republik tercinta ini tidak aneh kalau kita memiliki Kementrian Pemberdayaan Perempuan. Pengkotakkan yang sulit dihindari di negara dunia ketiga, kata teman saya.
Selamat kepada bu menteri yang baru saja dilantik. Pasti karena kebodohan saya kalau selama ini tidak begitu tau kiprah beliau terhadap pemberdayaan perempuan Indonesia. Saya lebih kenal kiprah Nursyahbani Katjasungkana, Butet Manurung, Suciwati Munir, Rieke Diah Pitaloka, dibanding beliau. Ini jelas kebodohan saya. Saya baru tau beliau aktif di Kowani, inipun kebodohan saya. Sayapun tidak begitu tau apa sumbangsih nyata yang telah diberikan Kowani terhadap Pemberdayaan perempuan Indonesia, lagi-lagi ini juga kebodohan saya.
Yah, dibalik kebodohan saya, dibalik segudang pe-er kementrian Pemberdayaan Perempuan, dan diantara kepulan asap kopi saya, saya berharap semoga kinerja kementerian Pemberdayaan Perempuan meningkat lebih baik. Semoga para perempuan Indonesia membaik kondisinya, memiliki keberdayaan yang tinggi.
Jadi, mari sambut bu menteri kita. Semoga dibalik rambut sasaknya yang agak kaku dan kurang friendly dimata beberapa teman saya, saya berharap beliau sukses mengkomandoi Kementrian Pemberdayaan Perempuan. Dengan begitu menyumbang bagi Kemajuan Pembangunan Manusia Indonesia. Demikian sedikit renungan bodoh saya pagi ini. Silahkan pula direnungkan bila anda berkenan. Kalau mau, ayo bikin kopi, teh atau susu dulu supaya lebih segar. Selamat pagi semua.
Baiklah kembali ke pertanyaan saya tadi. Jawabannya mungkin beragam. Tapi, paling tidak dalam logika saya perempuan perlu diberdayakan karena perempuan dianggap lemah. Jawaban yang tidak mengenakkan, tapi begitulah situasinya. Maka di republik tercinta ini tidak aneh kalau kita memiliki Kementrian Pemberdayaan Perempuan. Pengkotakkan yang sulit dihindari di negara dunia ketiga, kata teman saya.
Selamat kepada bu menteri yang baru saja dilantik. Pasti karena kebodohan saya kalau selama ini tidak begitu tau kiprah beliau terhadap pemberdayaan perempuan Indonesia. Saya lebih kenal kiprah Nursyahbani Katjasungkana, Butet Manurung, Suciwati Munir, Rieke Diah Pitaloka, dibanding beliau. Ini jelas kebodohan saya. Saya baru tau beliau aktif di Kowani, inipun kebodohan saya. Sayapun tidak begitu tau apa sumbangsih nyata yang telah diberikan Kowani terhadap Pemberdayaan perempuan Indonesia, lagi-lagi ini juga kebodohan saya.
Yah, dibalik kebodohan saya, dibalik segudang pe-er kementrian Pemberdayaan Perempuan, dan diantara kepulan asap kopi saya, saya berharap semoga kinerja kementerian Pemberdayaan Perempuan meningkat lebih baik. Semoga para perempuan Indonesia membaik kondisinya, memiliki keberdayaan yang tinggi.
Jadi, mari sambut bu menteri kita. Semoga dibalik rambut sasaknya yang agak kaku dan kurang friendly dimata beberapa teman saya, saya berharap beliau sukses mengkomandoi Kementrian Pemberdayaan Perempuan. Dengan begitu menyumbang bagi Kemajuan Pembangunan Manusia Indonesia. Demikian sedikit renungan bodoh saya pagi ini. Silahkan pula direnungkan bila anda berkenan. Kalau mau, ayo bikin kopi, teh atau susu dulu supaya lebih segar. Selamat pagi semua.
kalau menurut saya sih mbak,... Sebaiknya redaksinya diubah menjadi Menteri Peningkatan Pemberdayaan Perempuan......
ReplyDeleteMoga saja Ibu Linda Agung Gumelar dapat bekerja dengan baik.
Numpang ngupi juga yah mbak.
asyik, ngopi pagi-pagi bareng mbak Elly..
ReplyDeletesemoga saja ibu mentri bisa melaksanakan tugasnya dengan baik. semoga saja beliau bisa mengemban tugas dengan baik, demi kesejahteraan kaum wanita Indonesia
yah, barangkali kita mesti punya prasangka yg baik thd menteri yg dipilih...
ReplyDeletesemoga bapak/ibu meneteri dpt melaksanakan tugas dgn baik..gitu aja, sih..
*saya sendiri tdk mahfum dgn ibu Linda Agum Gumelar itu..
Kita doakan saja bu menteri yang baru bisa mengemban tugasnya dengan baik...ngomong2 soal kopi, tadi pagi lihat di Trans 7 ada berita mengenai kopi luwak yang lagi ngetop di AS. Wah...senengnya kopi asli Indonesia jadi terkenal ( tapi hak patentnya dah ada blom ya...? jangan2 nanti diakui negara tetangga lagi )
ReplyDeletekita percayakan saja sepenuhnya kepada beliau. semoga bisa menjalankan tugasnya dengan baik..
ReplyDeletesambil nganterin undangan ULTAH mbak, datang ya.. :)
ngopinya sambil mbahas bu menteri, hihihihi mungkin bu mentrinya itu ga ada wartawan yg ngliput kali jeng waktu membela para perempuan korban KDRT, ato waktu memperjuangakn TKW. jd bukan kebodohan jeng Elly deh, hehehehe
ReplyDeleteato emang belum memperjuangkan perempuan, Baru akan gitu setelah jadi mentri. hahaha
saya hanya ingin punya Menteri (yg katanya) Pemberdayaan Perempuan, ya monggo memberdayakan perempuan. jangan dg cara yg terselewengkan, yg sempit, yg picik. yg seolah2 semata2 dg perempuan semakin byk ikut 'menghiasi' banyaknya profesi di masyarakat lantas dianggap sudah sukses memberdyakan perempuan? ugh, mungkin saya mesti bikin postingan sendiri ya tentang ini drpd kepanjangan ngoceh di sini :p
ReplyDeletepompuan memang mudah diperdaya kerana itu ianya menjadi mangsa
ReplyDeletesemoga bisa meningkatkan kualitas perempuan indonesia
ReplyDeletekita dukung presiden beserta kabinet2nya agar indonesia lebih baik dari sebelumnya.
ReplyDeleteberprasnangka baik itu bagus....salam cinta damai dariku
ReplyDeletedoakan yang terbaik buat bu mentri...
ReplyDeleteudah tau rambutnya sasak kok masih di tulis jugah ;))
ReplyDeletelaki2 dan perempuan juga seluruh rakyat negeri ini masih butuh untuk diberdayakan,,,mari kita sama2 berharap pada mereka/
Tiap lapisan masyarakat berharap sama utk negeri yang tercinta. Semua butuh pemberdayaan, lebih-lebih mereka yang tumbuh dalam kepungan patriarkhism yang tdak bertoleransi.
ReplyDeletemaju terus perempuan Indonesia!
@all terimakasih komentarnya. Seperti yang saya utarakan di atas, tentu pelantikan beliau harus kita sambut dengan baik, dan kita doakan semoga dapat meningkatkan pemberdayaan perempuan. Impact utamanya, bagi saya, adalah peningkatan mutu pembangunan Manusia Indonesia. Selamat bermalam minggu.
ReplyDelete@Trimatra, haha, kenapa kalau ditulis. We have our own style, don't we..!? Becanda ya, hayo ngapel sana.
ReplyDeletehohohohohoh sayah ingin ketawa dah..mbak sindiran na alus sangadh hhhi kebayang emang sasaknya itu memakan waktu brapa lama yahy??napa ga direbonding aja yah biar keliatan beda dan fresh hihihh
ReplyDeleteperempuan perlu diberdayakan??karena perempuan mempunyai banyak keahlian yang lebih dari para lelaki sehingga harus "diberdayakan" keahlian mereka dengan pelatihan or anything yang bisa meningkatkan kemampuan mereka.dan dari hal tsb diharapkan bisa mendapatkan profit ato ga bisa membuat wanita lebih mandiri tidak selalu mengharapkan suami..*kepanjangan yah hehehe
met wiken mbak kapan2 main ke gubukku nan jauh di mato ^^ tapi deket di petaa *halaaah hehehe
Mbak Elly, sebentar yah, saya ke google dulu, mo ngintip siapa nama menteri tersebut *abis mbak curang, gak kasih tahu namanya. Padahal, saya khan hidup di hutan yang gak kenal sasakan hehehe...
ReplyDeletesruput dulu ah kopinya...hmm nikmat.
ReplyDeleteSaya ucap selamat untuk ibu menteri pemberdayaan wanita ibu Linda Agung Gumelar semoga sukses dengan kinerjanya .
Halah, ketemu juga mbak, Linda Amalia Sari. Saya gi nongkrong di rumah mbak Wiki nih... :) nanti saya share lagi wekeke.. serasa keluar dari hutan bertemu dengan sasakan :D.
ReplyDeleteIsterinya Agum Gumelar...??? wuekekeke... lebih baru tahu saya mbak. Saya bener2 baru keluar dari hutan dan melihat sasakan. Dan, dia adalah emak mentua dari Taufik Hidayat, walah, saya semakin nyungsep ke dalam hutan *tapi, gak mau nemu sasakan lagi*
Semoga menterinya tidak lagi memberdayakan perempuan untuk menjadi TKW :)
berkunjung kembali :) mbak Elly, boleh berkunjung ke blog saya? :) saya tunggu komentarnya :)
ReplyDeletewew...saya sendiri juga kurang tau apa kiprah dan tugas dari Bidang Pemberdayaan Perempuan...tapi yang bikin saya ngiri adalah betapa nikmatnya mbak elly minum kopi, secara saya udah distampel gak boleh ngopi karena maag, padahal aku kan coffeeholic :-S
ReplyDelete@all, selamat pagi. Terimakasih komentarnya. Anazkia, Ateh, Rumi (yang ternyata Azakia juga), Penikmat Buku, dll. Kebetulan kita perempuan, ayo berdayakan perempuan-perempuan di sekitar kita (meski kita bukan menteri). Mari lanjutkan aktivitas kita.
ReplyDeletehe hehe..ampe perhatiin rambutnya ya,mbak?
ReplyDeletePerempuan adalah warga negara juga.. jadi memang perlu utk diberdayakan. Semoga menteri yg baru dapat menjalankan tugasnya dg lebih baik. Amin.
ReplyDeleteperembuan harus dibukakan ruang dan harus mencari ruang bagi perannya agar semakin setara dalam relasinya dengan pria.
ReplyDeletenice info
ReplyDelete