Pagi Yang Ijo Royo-royo
Entah dimana istilah Ijo royo-royo itu pernah saya baca, lupa dimana dan kapan. Dimana dan kapan ya...? Ah, sudahlah, tidak mengapa tidak ingat. Yang lebih penting, meski pemandangan yang saya lihat tidak berupa hamparan besar, saya dapat esensi dan rasa "Ijo Royo-royo" itu pagi ini. Suasana segar hijau seperti saat saya melihat pemandangan hijau ketika membuka jendela kamar. Suasana hijau segar itu saya temui juga di jalanan tadi saat berangkat ke kantor. Juga saat tiba di ruangan saya. Pot bunga berisi tanaman mungil yang warnanya hijau, he, Ijo Royo-royo tadi, menyegarkan mata juga pikiran. Freshhhhhhh......!
Begitulah suasana pagi ini. Lumayan semangat setelah kehilangan sedikit selera melihat suasana saling hina dan gontok-gontokan di media, di internet antara kita dan negara tetangga. Betapa patriotisme dan nasionalisme telah dipersempit oleh mereka sedemikian rupa. Lalu dimanakah patriotisme dan nasionalisme itu...!? He, jelas yang tau jawabannya adalah diri kita masing-masing. Bila seorang anak bangsa telah bekerja dengan sungguh-sungguh, tidak korupsi, tidak berbuat asusila, menjaga diri dan keluarganya supaya tetap berada di jalan yang lurus di bumi ini mencari ridhoNya, mencintai, menghargai aset budaya leluhur dengan baik, maka bagi saya ia sudah menegakkan dan menjaga patriotisme dan nasionalismenya. Meski, hiks, ia tidak ikut-ikutan larut dalam suasana gontok-gontokan yang menyebalkan itu. Nasionalisme dan patirotisme saya, anda, siapapun, kita semua, bagi saya letaknya pada perbuatan kita menegakkan harga diri bangsa dengan berbuat terbaik yang kita bisa sebagai anak bangsa. Tidak sekedar repot dengan atribut dan simbol-simbol, apalagi debat saling serang dan saling menjatuhkan. Sungguh, sangat sedih melihat Lagu Kebangsaan saya dirubah seenaknya oleh oknum warga negara tetangga kita yang tidak bertanggung jawab. Sama sedihnya takkala melihat sahabat-sahabat saya menghina negara tetangga kita itu dengan hinaan dan kata-kata kasar (tidak perlu saya sebutkan ya). Padahal mungkin ini kesalahan kita sendiri yang selama ini kurang menegakkan harga diri bangsa. Begitu banyak masalah yang masih menjadi pe-er negara kita. Ya, sudahlah. Kapan-kapan ini kita bahasa secara khusus.
Detik ini, di hari ke-10 Ramadhan ini, di meja ini, saya pandangi lagi tanaman mungil saya yang Ijo Royo-royo tadi. Sangat menghibur dan menyegarkan saya. Bagi saya memang fresh kawan. Demikian sedikit catatan pagi saya. Mari kita renungkan bersama bila anda berkenan. Saya mau bekerja lagi ya. Selamat pagi semua. Selamat menjalankan ibadah puasa bagi yang menjalankan. Semoga hari ini kesuksesan dan kebarokahan menjadi milik kita.
Begitulah suasana pagi ini. Lumayan semangat setelah kehilangan sedikit selera melihat suasana saling hina dan gontok-gontokan di media, di internet antara kita dan negara tetangga. Betapa patriotisme dan nasionalisme telah dipersempit oleh mereka sedemikian rupa. Lalu dimanakah patriotisme dan nasionalisme itu...!? He, jelas yang tau jawabannya adalah diri kita masing-masing. Bila seorang anak bangsa telah bekerja dengan sungguh-sungguh, tidak korupsi, tidak berbuat asusila, menjaga diri dan keluarganya supaya tetap berada di jalan yang lurus di bumi ini mencari ridhoNya, mencintai, menghargai aset budaya leluhur dengan baik, maka bagi saya ia sudah menegakkan dan menjaga patriotisme dan nasionalismenya. Meski, hiks, ia tidak ikut-ikutan larut dalam suasana gontok-gontokan yang menyebalkan itu. Nasionalisme dan patirotisme saya, anda, siapapun, kita semua, bagi saya letaknya pada perbuatan kita menegakkan harga diri bangsa dengan berbuat terbaik yang kita bisa sebagai anak bangsa. Tidak sekedar repot dengan atribut dan simbol-simbol, apalagi debat saling serang dan saling menjatuhkan. Sungguh, sangat sedih melihat Lagu Kebangsaan saya dirubah seenaknya oleh oknum warga negara tetangga kita yang tidak bertanggung jawab. Sama sedihnya takkala melihat sahabat-sahabat saya menghina negara tetangga kita itu dengan hinaan dan kata-kata kasar (tidak perlu saya sebutkan ya). Padahal mungkin ini kesalahan kita sendiri yang selama ini kurang menegakkan harga diri bangsa. Begitu banyak masalah yang masih menjadi pe-er negara kita. Ya, sudahlah. Kapan-kapan ini kita bahasa secara khusus.
Detik ini, di hari ke-10 Ramadhan ini, di meja ini, saya pandangi lagi tanaman mungil saya yang Ijo Royo-royo tadi. Sangat menghibur dan menyegarkan saya. Bagi saya memang fresh kawan. Demikian sedikit catatan pagi saya. Mari kita renungkan bersama bila anda berkenan. Saya mau bekerja lagi ya. Selamat pagi semua. Selamat menjalankan ibadah puasa bagi yang menjalankan. Semoga hari ini kesuksesan dan kebarokahan menjadi milik kita.
Selamat pagi mbak di hari yg cerah ini...Kayaknya klo ga salah ijo royo 2 itu lagu ya mbak ?
ReplyDeleteAku cuman tau Ijo royo-royo dari Album lagu Mbah Surip.
ReplyDeleteAstagafirullah,.... makasih yah mbak, sudah mengingat kita semua, yang seakan larut dalam suasana gontok2an.
Mari fresh-kan hati kita dengan Ijo royo-royo,.....
semoga puasa kita berkah adanya, Amin.
Selamat pagi menjelang siang...
ReplyDeleteSetuju mbak ....mari gunakan akal sehat dengan tidak mengumbar-ngumbar kemarahan yang tentu saja menjatuhkan martabat kita sebagai bangsa.
Kadang malu juga melihat reaksi2 berlebihan yang sangat picik sekali dalam memaknai arti sebuah nasionalisme
Ateh75:
ReplyDeleteIya itu lagu gending jawa...judulnya kalau gak salah "Lir ilir
................
Lir ilir-Lir ilir
Tandure wis sumilir
Tak ijo royo-royo tak sengguh temanten anyar
Cah angon-cah angon penekno blimbing kewi
Lunyu-lunyu penek'en kanggo basoh dodo iro
Dodo iro-dodo iro kumitir bedah ing pinggir
Dondomono jlumatono kanggo sebo mengko sore
Mumpung padang rembulane
Mumpung terang kalangngane
Surak yo surak'o hiyo....dst!
............................
Mbak Elly:
Betul mbak nasionalisme dan patriotisme bisa kita mulai dari komitment kita masing-masing, dari diri sendiri. Termasuk, komitment untuk tetap jujur, tidak korupsi, sehingga tidak merusak bangsa ini secara keseluruhan.
Yup..saya setuju, daripada main salah-salahan lebih baik kita koreksi dulu diri kita. Sudah serius kah kita..menjaga dan melestarikan budaya bangsa, tapi sebagai anak bangsa saya juga mau sampaikan pesan buat negeri tetangga.." mbok ya.. jangan kebangeten...!"
ReplyDeleteSegar rasanya kalo mengawali hari dengan suasana yang hijau ya? Akupun beruntung bisa dapat tempat kerja yg dekat dengan hijaunya pepohonan, mbak!
ReplyDeleteAku jg miris membaca makian dan hujatan banyak org itu, pdhal harusnya kita segera memikirkan cara spy hal itu tak terulang lagi.
Ijoooo Royo-royo, jadi ingat sebuah lagu nih...tapi apa Ya???hehehe....
ReplyDeleteSemoga hari ini kesuksesan dan kebarokahan menjadi milik kita. Aminnn
ReplyDeleteamiinn....
ReplyDeletesemoga pagi kita barokah yah mbak... :)
kalo masalah yg satu itu sih,, lebih baik kita dan pemerintah mikirin jalan keluarnya,, bukan cuma ngomong "ganyang-ganyang" doang...
@all (Ateh, Stiawan, Kabasaran, Pelangi anak, Noor's blog, Fanda, Aviorclef, Ronaldo, YolizZ), terimakasih komentarnya. Ya semoga kita bisa meresapi arti Nasionalisme dan Patriotisme dalam arti yang sebenarnya. Semoga pagi yang Ijo Royo-royo milik kita semua tadi membawa barokah untuk kita.
ReplyDeleteMbak ini terjemahannya, ini saya juga dari internet...bahasa jawa saya gak mumpuni he..he..he...semoga memberi kelegaan!
ReplyDeleteLir ilir- Lir ilir = bangun..bangun
Tandure wis sumilir = benihnya sudah tumbuh
Tak ijo royo-royo tak sengguh temanten anyar = alam raya yg subur hijau seperti pengantin baru
Cah angon-cah angon penekno blimbing kewi = Bocah Pengembala petiklah buah blimbing itu
Lunyu-lunyu penek'en kanggo basoh dodo iro = selicin apapun petiklah untuk membasuh pakaian...
Dodo iro-dodo iro kumitir bedah ing pinggir = pakaian yg tercerabut dari tepi
Dondomono jlumatono kanggo sebo mengko sore = jahitlah dan satukan untuk bekal sore nanti.
Mumpung padang rembulane = selama bulannya bersinar terang
Mumpung jembar kalangngane = selama masih luas lahannya
Surak yo surak'o hiyo = bersorak hore
@Pelangi Anak, alhamdulillah ada lagu indah ini. Terimakasih ya. Sekalian dong, terjemahannya .., hehe. Saya yakin, lagu itu pasti memiliki filosopi yang dalam.
ReplyDelete@Pelangi Anak, ups sudah ya. Ternyata itu memang lagu yang indah ya, juga dalam maknanya. Terimakasih.
ReplyDeleteaku inget kata2 ijo royo2 waktu pelajaran basa jawa di SD dulu..
ReplyDeleteAduhhhh....
ReplyDeleteAdemmmmmm,
Kemarin panas.
Tapi Api Jiwa tetap menyala.
Coba kupagari dengan hijaunya daun,
Yang kupetik dari sebuah Pot pemberian MBAK.
Moga saja ia tak bergolak.
Malah membakar sang penaung.
hmmmmm....
Segerrrrrrr
semoga selalu ijoroyoroyo ya...
ReplyDeleteassalamualaikum,
ReplyDeleteselamat sore mbak, mhn maaf dtgnya sore. yang hijau-hijau memang bikin seger mbak...
salam sukses juga.
wassalam
jangan lupa follow balik yaa !!!
ReplyDeletenice blog ^^
Kejadian yg akhir2 ini terjadi memang sangat memprihatinkan mbak...
ReplyDeleteSaat tetangga terdekat kita 'berulah' maka yg terjadi adalah rasa marah karena merasa dilecehkan....
Rasanya (pemerintah dan) kita harus menata langkah agar tetangga terdekat kita mampu kira rengkuh sebagai saudara kita dan bahu membahu membahu menjadi negara yg layak diperhitungkan keberadaannya di muka bumi, sebagai negara-2 yg mampu mengusung persaudaraan dan perdamaian.
"Nasionalisme dan patriotisme saya, anda, siapapun, kita semua, bagi saya letaknya pada perbuatan kita menegakkan harga diri bangsa dengan berbuat terbaik yang kita bisa sebagai anak bangsa."
ReplyDeletesaya sangat suka dengan pernyataan mba elly ini,semoga semua warga negara punya pemikiran seperti ini..
Blogger Indonesia Award buat bunda Elly.
ReplyDelete@all, terimakasih komentarnya. Yah, ijo royo-royo memang bikin fresh dan semangat lagi. Selamat menunaikan ibadah puasa hari ini bagi yang menjalankan. Selamat beraktivitas, semoga kesuksesan dan kebarokahan menjadi milik kita semua.
ReplyDeleteSelamat pagi, salam kenal.
ReplyDeleteNasionalisme dan patirotisme letaknya pada perbuatan kita menegakkan harga diri bangsa dengan berbuat terbaik yang kita bisa sebagai anak bangsa. Setuju mbak.
Perjuangan masih panjang. Selamat berjuang.
Ashabiyah yang berlebihan, membawa kepada kehancuran. wallahu'alam. semoga kita senantiasa dalam lindungan-Nya. Insya Allah...
ReplyDeletesemoga selalu ijo royo royo dalam kehidupan kita. amin.
ReplyDeleteKita harus bisa menahan amarah dengan kepala dingin, seperti lagu itu... biar hati kita selalu ijo royo royo selalu...
ReplyDelete