Kemerdekaan dan Bulan Ramadhan






Merdeka dan bulan Ramadhan yang suci bersih, dua makna yang berbeda tapi saling berkaitan bagi saya. Entah kenapa, tiba-tiba saja dua entry itu melintas di benak saya. Jelas tidak datang kebetulan. Itu melintas saat saya melihat suasana di sekitar saya. Dimana-mana dipenuhi bendera,poster, famplet, bahkan umbul-umbul. Dirgahayu kemerdekaan RI ke 64. Sementara nuansa yang lain juga muncul dimana-mana, poster dan famplet menyambut datangnya Bulan Suci Ramadhan 1430 H.

Saat saya pulang dari upacara Detik-detik kemerdekaan suasana itu muncul begitu kuat di benak saya. Di setiap sudut kota bendera dan poster kemerdekaan bemunculan. Di setiap penjuru dan sudut kota terlihat orang-orang sedang bersiap menyambut Bulan Suci Ramadhan. Sebelum menikung ke jalanan menuju rumah saya, saya melewati sebuah TPU. Orang-orang sedang mengunjungi makam keluarga dan kerabat, tradisi menyambut bulan ramadhan di kota saya. Suasana begitu gegap gempita menyambut kemerdekaan negara kita dan menyambut datangnya Bulan Suci Ramadhan. Tentu bendera, poster, dan umbul-umbul cuma benda artificial. Tetapi kehadiran benda-benda tersebut telah membawa saya pada perenungan akan makna sesungguhnya dari moment tersebut. Sungguh suasana itu membuat saya tersentak. Barangkali suasana itu, walau dengan kondisi yang berbeda, juga hadir di sekitar anda.

Bagi saya, merdeka yang sesungguhnya adalah saat kita merdeka atau terbebas dari perbuatan atau sikap yang tidak sesuai dengan hati nurani kita. Belumlah seseorang itu disebut merdeka bila masih terbelenggu sistem nilai yang bertentangan dengan hati nuraninya. Belumlah merdeka seseorang bila masih berkutat dengan keinginan-keinginan semu yang bisa mendzolimi diri sendiri atau mendzolimi orang lain. Karena pada hakekatnya penjajah terbesar dalam hidup kita adalah nafsu kita sendiri. Dan sebentar lagi muslimin di indonesia akan memasuki bulan ramadhan, bulan penuh rahmah dan berkah. Semoga gemblengan bulan suci ramadhan ini bisa memerdekaan hati nurani kita, memerdekakan diri kita dari belenggu nafsu duniawi kita. Ya, nafsu duniawi yang selama ini mungkin telah membelenggu kita, yang seharusnya bisa kita kendalikan.

Dirgahayu kemerdekaan RI ke 64. Dirgahayu bagi kemerdekaan nurani kita. Mari kita merdekakan hati nurani, sikap dan perbuatan kita agar terbebas dari kedzoliman baik terhadap diri sendiri dan terhadap orang lain dengan gemblengan bulan suci Ramadhan ini 1430 H. Mari masuki gemblengan bulan Ramadhan yang penuh berkah ini dengan niat suci bersih. Secara pribadi, pada kesempatan ini saya mohon maaf atas segala khilafan yang tidak saya sengaja kepada seluruh sahabat di jagad blogosphere ini.
Begitulah sedikit harapan dan renungan tentang Kemerdekaan dan Bulan ramadhan di benak saya. Saya yakin anda punya pendapat sendiri tentang hal ini. Mari kita renungkan bersama.

Comments

  1. mari kita peringati hari kemerdekaan ini dengan banyak berintrospeksi, bukan cuman sekedar meramaikan dengan bendera, umbul-umbul , baliho dan semacamnya.
    Semoga dengan semangat proklamasi, kita bisa memasuki Bulan Ramadhan dengan jiwa khuzu dan tawaddu.

    ReplyDelete
  2. Mari kita renungkan arti merdeka utk negara dan diri kita..and..mhn maaf juga mbak.. atas segala kekhilafan saya..met menyambut puasa

    ReplyDelete
  3. Merdekaaa...
    Suasananya juga sama dengan di kompleks ku Mbak.. meriah dengan bendera dan umbul-umbul, juga dengan panggung perayaan.
    Semoga bukan hanya dengan perayaan saja dalam memaknai arti kemerdekaan dan perjuangan.

    Suasana dalam menyambut datangnya bulan suci Ramadhan juga terasa di kompleks ku. Semoga di bulan suci ini kita diberi ampunan, pencerahan dan kesabaran dan berkah dariNya...amiinn..

    Selamat menunaikan ibadah Puasa...

    ReplyDelete
  4. Betul mbak, kemerdekaan itu baru bisa tercapai kalo tiap insannya sendiri juga merdeka dari belenggu dosa dan hawa nafsu. Selamat memasuki bulan Ramadhan, dan...merdeka!!

    ReplyDelete
  5. Merdekaaa...& Selamat menunaikan ibadah Puasa...

    Kunjungi juga http://www.ronaldorozalino.com/2009/08/peringatan-detik-detik-proklamasi.html

    ReplyDelete
  6. Dua momen ini semoga bisa mengarahkan jiwa kita kepada 2 hasil: 1.makna kemerdekaan sebagai bangsa. 2. makna kemerdekaan (pensucian) sebagai muslim.

    ReplyDelete
  7. memang, kita disarankan untuk merasa senang gembira dalam menyambut datangnya bulan yang penuh berkah, rahmat. apa lagi hari kemerdekaan berada tepat di hari penyambutan datangnya bulan puasa..bila kita dapat meniatkan kegembiraan hari kemerdekaan untuk menyambut bulan Ramadhan..insyaAllah untuk kita adalah segala kebaikan dari Allah...amin..

    ReplyDelete
  8. Harapannya, momentum kemerdekaan dan Ramadhan ini bisa jadi ladang amal, sekaligus sarana yang dapat mengantarkan kita pada kemuliaan. Memaknai nya dengan rasa syukur...(saya mohon dima'afkan juga,..:)

    ReplyDelete
  9. kaya'nya bentar lagi ega juga buat postingan tentang ramadhan deh mba... maaf lahir bathin ya mba...

    ReplyDelete
  10. Merdeka!!!!
    selamat berpuasa mbak....

    ReplyDelete
  11. Oiya,maafin buwel ya....bila ada salah2 kata....

    ReplyDelete
  12. Semoga kita merdeka jiwa raga, lebih2 menjelang puasa, maafin bila ada salah kata juga...^_^

    ReplyDelete
  13. dirgahayu Indonesiaku. Merdeka..!!
    Marhaban ya Ramadhan...

    ReplyDelete
  14. Semoga kita mampu memerdekakan diri dr syetan yg sering membelenggu hati...

    amiin...

    ReplyDelete
  15. Mengikuti upacara bendera dan penurunan bendera membuatku serasa disadarkan bahwa sejatinya bangsa kita sudah merdeka, hanya saja tak semua orang bisa merasakan kemerdekaan itu.

    Selamat menyambut datangnya bulan suci Ramadhan.. maafkan atas segala kata yg tanpa sengaja terucapkan.

    ReplyDelete
  16. sekali merdeka tetap merdeka,....
    selagi hayat masih dikandung badan
    kita tetap setia tetap sedia mempertahankan indonesia.....

    merdeka..

    ReplyDelete
  17. bener kata bak reni, dunia sudah setuju bangsa ini telah merdeka, namun konsep merdeka sebuah mansa itulah yang belum bisa merata dirasakan bangsa ini , meski gema kata merdeka terdengar dari sabang sampai merauke

    ReplyDelete
  18. mari kita sambut bulan suci ini dengan keihlasan menyambutnya...

    ReplyDelete
  19. apa benar kita merdeka...?karena masih banyak penjajahan terselubung, benarkah kita merdeka....? ketika masih banyak teman,saudara kita dalam kemiskinan,keterbatasan dalam menerima pendidikan. semoga kita bisa merubah lebih baik dan memerdekakan bangsa ini dalam semua unsur dan lapisan.

    ReplyDelete
  20. Merdeka adalah bisa tidur pada jam 22.30 tanpa dengerin pagelaran dangdut 17-an dari lapangan sebelah rumah..

    *duh, ini udah malem, kok dangdutnya nggak bubar juga seeh?*

    ReplyDelete
  21. @all, terimakasih komentarnya. Ya mari merdekakan diri kita terlebih dahulu dari kedzaliman baik terhadap diri sendiri maupun terhadap orang lain. Selamat menyambut Ibadah Bulan Ramdahan, mohon maaf bila ada kekurangan. Marhabban ya ramadhan.

    ReplyDelete
  22. MERDEKA!!!!

    bunda...dah mau bulan ramadhan nih..maafin ella yaa kalo ada salah ^_^

    ReplyDelete
  23. marhaban ya ramadhan, selamat berpuasa mba new soul, maap lahir bathin

    ReplyDelete
  24. marhaban ya ramadhan, selamat berpuasa mba new soul, maap lahir bathin

    ReplyDelete
  25. sama2 mbak. saya juga minta maaf kalau saya punya salah.

    ReplyDelete
  26. MERDEKA ....

    Bahwa MERDEKA adalah kepompong yang telah menjadi kupu-kupu sehingga semestinya ia ; yang akan memanjakan mata kita dengan warna warni tubuhnya, yang akan selalu terbang mendekati batang kita, yang akan menciumi harum wangi bunga kita, yang akan menjilati serbuk sari putik kita, yang akan menebarkan benih kita kesetiap jengkal tanah agar semua machluk dapat menikmati harum kita.

    Bahwa MERDEKA adalah air sehingga semestinya ia ; yang menjalar dalam nadi-nadi kita , yang akan menghilangkan dahaga kita, yang akan mensucikan tubuh kita, yang akan membawa kapal kita, yang akan menyuburkan tanah kita.

    Bahwa MERDEKA adalah panorama sehingga semestinya ia ; yang memukau pupil mata kita, yang melintas dalam benak kita, yang mendesir dalam hati kita, yang mengembang dalam rongga dada kita, yang menggetarkan selaput suara kita, yang meluncurkan dari mulut kita , yang membunyi dalam kuping kita, yang menggerakkan kerja nyata kita.

    Bahwa MERDEKA adalah cahaya sehingga semestinya ia ; yang berkelana melintasi ruang-ruang kita, yang mengalir dalam waktu-waktu kita, yang menerangi hidup kita, yang menghangatkan hari-hari kita.

    Bahwa MERDEKA adalah ibu sehingga semestinya ia ; yang akan selalu menjaga kita, yang akan meleburkan setiap gundah kita, yang akan menyatakan setiap mimpi-mimpi kita, yang akan merekat erat rasa persaudaraan diantara sesama kita.

    Marhaban ya Rhamadan ...

    ReplyDelete
  27. selamat menunaikan ibadah puasa mbak

    ReplyDelete
  28. "merdeka yang sesungguhnya adalah saat kita merdeka atau terbebas dari perbuatan atau sikap yang tidak sesuai dengan hati nurani kita"

    mbak elly hatur nuhun sangat dengan kalimat ini...amat sangat memberi perenungan buat sinta. nuhun nuhun ^^

    ReplyDelete
  29. @all, terimakasih komentarnya. Pak Soulthan, juga semuanya, mantap nian.....

    Merdeka dan mohon maaf bila ada salah-salah kata.

    ReplyDelete
  30. Sama-sama mbak Elly, saya pun mohon maaf atas segala salah kata.

    Perenungan yang tepat. Beberapa hari ini, saya juga mikir ke situ mbak. Kemerdekaan dan Ramadhan, keduanya saling berkaitan. Semoga saya mampu menjadi orang yang "merdeka" sesungguhnya. Bukan hanya mampu mengucapkan lafdz merdeka sepintas lalu saja.

    ReplyDelete
  31. mari mengisi kemerdekaan dg bekerja giat, jujur dan bertanggung jawab.

    ReplyDelete
  32. Elly ....Aku selalu berdoa semoga kita Merdeka ..dalam arti yang sebenarnya baik bangsa ini, maupun pikiran kita dan bulan Ramadhan adalah pencuci dan menyetrika pikiran dan hati

    salam

    ReplyDelete
  33. Walaupun dari keyakinan berbeda tapi saya setuju banget. Saya juga nulis tentang kaitan puasa dan kemerdekaan :) Ternyata ketemu tulisannya Mbak eh pas banget...

    ReplyDelete

Post a Comment

Tulisan hasil kontemplasi. Mohon maaf, komentarmu perlu saya cerna dulu untuk menghindari riweh dan tidak spam. Terimakasih.