Setangkai Sirih Di Negeri My Oh My........



Negeri My oh My sedang bergolak pasca 8 juli lalu. Seperti lazimnya aneka tangkai dan rerimbunan flora di segenap penjuru bumi, setangkai sirih menarik diri dari gegap gempita gejolak dunia. Betapa setangkai sirih itu memiliki ketenangannya yang unik.
Di negeri My oh My......, setangkai sirih itu tidak cuma bisa lari menjauh tanpa ada sumbangsih. Ia berpagut sepi, tapi tetap menyediakan diri untuk mengobati dan menyembuhkan segala luka. Ya luka siapa saja di negeri My oh My ini. Datanglah kapadanya setiap yang luka, letih dan berbeban berat (heran, di sudut manakah di negeri ini kalimat serupa ini pernah saya baca....!?), tumpahkan keluh kesah disana. Ya setangkai sirih di negeri My oh My memiliki banyak manfaat, banyak fungsi dan banyak makna.
"Negeri kami boleh saja sedang sarat kesibukan..., tapi siapa saja boleh datang. Dan tentu saja akan mendapat sambutan hangat", itulah makna selamat datang dari setangkai sirih. Orang-orang negeri My oh My menyebutnya upacara Sekapur Sirih.
"Negeri kami bisa saja sedang sarat masalah, tapi kami selalu punya sedikit hajat dan pesta. Maka penuhilah undangan pesta kami", begitu makna setangkai sirih saat dibawa untuk mengundang kerabat di beberapa adat-budaya penjuru negeri ini.
"Bila fisikmu lelah, gigi sakit, batuk mendera, bau badan, sakit perut, pektay, dan sebagainya, maka carilah setangkai ia untuk menyembuhkanmu", begitu manfaat pengobatan dari setangkai sirih.
"Bila jiwamu lelah, maka datanglah kepadanya. pandanglah ia. Tumpahkan dukamu, selamkan jiwamu pada serat kedalaman jiwa tangkainya. Ketenangan dan kehijauannya akan cukup membantu. Setelah itu merenunglah padaNya, berserahlah padaNya. Ia yang di atas Arasy singasanaNya". Begitulah konon katanya...., manfaat setangkai sirih yang dibisikkan angin bertiup ini sejak dulu kala. Entahlah.
Demikian sobat tentang setangkai Sirih di negeri My oh My ini. Negeri saya, dimana biasanya kita selalu menyebut segala sesuatu dengan embel-embel "Saya". Anda, saya, kita semua pasti punya pendapat dan perenungan sendiri menyangkut sepenggal gesah ini. Bila berkenan, mari kita renungkan bersama. Saya pamit masuk dulu ya, mau mengobati sakit perut yang mendera ini (Barusan tadi saya ke halaman belakang untuk memetik setangkai sirih yang gambarnya anda lihat di atas).
Di negeri My oh My......, setangkai sirih itu tidak cuma bisa lari menjauh tanpa ada sumbangsih. Ia berpagut sepi, tapi tetap menyediakan diri untuk mengobati dan menyembuhkan segala luka. Ya luka siapa saja di negeri My oh My ini. Datanglah kapadanya setiap yang luka, letih dan berbeban berat (heran, di sudut manakah di negeri ini kalimat serupa ini pernah saya baca....!?), tumpahkan keluh kesah disana. Ya setangkai sirih di negeri My oh My memiliki banyak manfaat, banyak fungsi dan banyak makna.
"Negeri kami boleh saja sedang sarat kesibukan..., tapi siapa saja boleh datang. Dan tentu saja akan mendapat sambutan hangat", itulah makna selamat datang dari setangkai sirih. Orang-orang negeri My oh My menyebutnya upacara Sekapur Sirih.
"Negeri kami bisa saja sedang sarat masalah, tapi kami selalu punya sedikit hajat dan pesta. Maka penuhilah undangan pesta kami", begitu makna setangkai sirih saat dibawa untuk mengundang kerabat di beberapa adat-budaya penjuru negeri ini.
"Bila fisikmu lelah, gigi sakit, batuk mendera, bau badan, sakit perut, pektay, dan sebagainya, maka carilah setangkai ia untuk menyembuhkanmu", begitu manfaat pengobatan dari setangkai sirih.
"Bila jiwamu lelah, maka datanglah kepadanya. pandanglah ia. Tumpahkan dukamu, selamkan jiwamu pada serat kedalaman jiwa tangkainya. Ketenangan dan kehijauannya akan cukup membantu. Setelah itu merenunglah padaNya, berserahlah padaNya. Ia yang di atas Arasy singasanaNya". Begitulah konon katanya...., manfaat setangkai sirih yang dibisikkan angin bertiup ini sejak dulu kala. Entahlah.
Demikian sobat tentang setangkai Sirih di negeri My oh My ini. Negeri saya, dimana biasanya kita selalu menyebut segala sesuatu dengan embel-embel "Saya". Anda, saya, kita semua pasti punya pendapat dan perenungan sendiri menyangkut sepenggal gesah ini. Bila berkenan, mari kita renungkan bersama. Saya pamit masuk dulu ya, mau mengobati sakit perut yang mendera ini (Barusan tadi saya ke halaman belakang untuk memetik setangkai sirih yang gambarnya anda lihat di atas).
keren banget fotonya...'padahal cuma sirih gitu loh'
ReplyDeletecepet sembuh ya sist...
*sori baru nongol neh...*
whoaaaa...penuh makna mbak. aq sampe gag berkedip. cepat sembuh ya mbak
ReplyDeletedlm setangkai sirih, betapa kita bnyk menemukan kemujarabannya...
ReplyDeleteMaha Besar Allah, yang menciptakan 'syifa' utk segala penyakit...
di rumah , aku jg nanam sirih, jenis sirih merah...kt org sih, sirih merah ini obat buat penyakit kanker, diabetes dll.. (penyakit yg berat2)
wow! dari setangkai sirih bisa jadi untaian renungan
ReplyDeletebtw mbak elly suka baca buku apa seh?
lagi sakit peyut ajah tulisannya bernas begini...apalagi kalo sudah sehat nanti...mantappps! cepet sembuh ya Yuk...!
ReplyDeletelgi2 mbak elly dapt mengimajinasikan sesuatu menjadi sebuah cerita yang menarik dengan suatu objek (daun sirih).
ReplyDeletebgi rahasia dunk....
semua pada doain mbak cepet sembuh. ayo semangatnya mbak.
ReplyDeleteibu kayaknya bakat jadi fotografer deh.....hehe
ReplyDeleteela bersedia loh jadi modelnya hehehhe
moga cepet sembuhnya yaa....
Bu elly,aku juga sering minum jamu sirih,heheh,yah aku belom tau bener manfaat yang lain,tapi disini aku tambah ngerti,selain buat "nginang " (bahasa yang aneh yah) duh gg tau nyebutnya gmn,yang jelas dikunyah ama orag tua tua thu lo,heheh (aku pernah thu gigi aku langsung merah :P) ada manfaat yang lainnya
ReplyDeletesemua ciptaan allah tak ada yang tak bermanfaat !!
Setangkai sirih bisa jadi postingan indah....
ReplyDeleteSalut untuk mbak.
..... :D
ReplyDeleteKalau saja semua orang punya setangkai sirih, bisa jadi panacea. Tp hati2 jgn sampai menjadi batu petir ala Ponari, mbak Elly, hihihi.. B a h a y a.
As always: salut.
:D .....
hemmm,,,... semua kok bilang cepet sembuh???apa bunda sakit???
ReplyDeletetak heran bagiku jika setangkau daun sirih bisa jadi renungan dan postingan yg luar biasa... sebab sang penulis memang berbakat,bukan hanya renungan tapi banyak informasi yg disampaikan disini.
good post..
bunda saya komentar dikit ya ttg tulisan ini,pada paragraf 2 pada "sesiapa saja" itu sebaiknya hanya ditulis sesiapa atau siapa saja.sebenarnya imbuhan se disini sudah mewakili makna yang terkandung dari kalimat itu.
@all, terimakasih atas komentar yang sangat mantap ini. Saya cuma sakit perut biasa, sebagaimana setiap tanggal tertentu. Terimaksih doanya. Ahmad, he, terimakasih atas koreksinya, salah ketik tadi. Ayo sahabat, kita lanjutkan hari kita.
ReplyDeleteIndah artikelnya mbak.,sirih memang banyak manfaatnya...and..ditempat saya sirih udh jadi keharusan jika ada upacara adat dan penyembuhan
ReplyDeletedi sana (indonesia)bertunang ada bawa sirih tak?
ReplyDeletedulu waktu kecil aku pernah dikasih air rebusan daun sirih, dan rasanya ga enak,
ReplyDeleteDaun sirih siapa yg tak kenal dng namanya ,bentuk dan pohonnya.seribu manffat didalamnya..terimakasih Bu Elly sharing nya..nice post.
ReplyDeletewah.. KeyeN Info n Foto nya..
ReplyDeletedi ruMah Laksamana ada Juga...
Mau ga Teh?
entah berapa kali terkagum2 dengan tulisan mba elly yang sarat makna....
ReplyDeletebtw mba... thanks ya nasehat mba di postingan saya yang judulnya hiks.. melegakan dan menenangkan.. makasi mba....
Daun sirih memang menyimpan sejuta khasiat dan keajaiban oh ya...saya punya blog baru...rencananya mau saya pake untuk membahas tentang keistimewaan wanita....meskipun saya cowo tapi bukan berarti saya buat itu karena saya agak aneh dan menyimpang (hehe) tapi semata-mata hanya untuk menghormati wanita yang dulu telah melahirkan saya,sementara ini isinya baru cerpen namun saya bernat untuk memberikan berbagai posting spesial untuk wanita dan orang terkasih saya..........mohon komentar dan saranya di sini terimakasih banyak
ReplyDeletedaun sirih emg bnyk banget yah gunanya,,, aku jg suka makenya tuuhh...
ReplyDeletebtw,,lg sakit yah mbak?? cepet sembuh deh.. salam kenal juga yah mbak :)
keren ceritanya.
ReplyDeletepotonya apalagi, padahal cuma sirih tuh ya?
baru lihat sirih nih.
:D:D:D
biasanya lihat yang langsung dibotol nih mbak.
hehe :D:D
sob.
ada yang baru di blogku
koment yak.
:D
sirih hanya satu dari ribuan jenis tanaman obat di negreri oh my oh,nenekku suka sekali mengunyah susruh dan terbukti giginya kuat sampai sekarang di usia yg sudah uzur.
ReplyDeleteklo saya kok lebih penasaran lihat ruang tamu rumahnya ketimbang daun suruhnya, hihikz...
Ternyata obatnya daun sirih ya? Kudu dicoba nih, karna aku jg sering sakit serupa.. Thanks infonya, mbak Elly!
ReplyDeleteSebuah renungan yang mantap dan mencerahkan ...sepertinya kita perlu belajar kembali tentang filosofi " sirih " ini.
ReplyDeleteapotik hidup perlu digalakan,selain menghijaukan juga banyak manfa'atnya,.ok Mba..
ReplyDeleteobat warisan leluhur memang paten...bebas bahan kimia..hehehhe..cepet sembuh bunda..
ReplyDeletetrima kasih kunjungannya ke blog saya. bermuara sejenak ke mari,,,
ReplyDeleteingin juga ku kirim kamboja ke mari.
yui, repotnya hidup di negeri 'saya' , gak ada 'kami' atau 'kita' kayaknya ...
ReplyDelete..lebih baik di sini rumah kita sendiri (Rumah Kita_God Bless). Makin keren lho blognya bunda Elly.
ReplyDeleteDaun sirih, setahu saya untuk dikunyah nenek-nenek
ReplyDeleteTapi di Bali sendiri daun sirih banyak manfaatnya..
selain untuk pengganti antibiotika juga untuk penurun demam
Subhanalloh....setangkai sirih.....siapakah engkau...?
ReplyDeletedaun sirihnya bagus sekali. hijaunya mantap.
ReplyDeleteSeandainya mbak Elly tak sakit perut dan tak memetik daun sirih..., mungkin tak akan ada tulisan seindah ini.
ReplyDeleteMantap banget mbak.......
setangkai sirih... sejuta pesona.... :D
ReplyDeletesirih...oh...sirih...
ReplyDeletedaun penuh manfaat dan penuh makna simbolis.