Nelayan dan keluarganya Di Suatu Hari Yang Mendung dan Menghujan


Suatu sore dengan awan menggelap di langit, nelayan berperahu menjala ikan. Satu dua ekor ikan didapat, ditempatkan dalam ember hitam pekat. Di rumah si nelayan, sang istri dengan 3 bocah kurus sedang menunggu si nelayan pulang dengan setia. Tidak lupa sang ibu dan 3 anaknya itu berdoa agar si nelayan selamat dan membawa pulang ikan. Di meja kayu yang mulai melapuk dan pinggirannya sudah penuh guratan, kangkung rebus dan sambal tiga (disebut sambal tiga karena terbuat dari 3 bahan, cabe, garam dan sedikit terasi) sudah siap.

Langit mendung sudah menggayut, si nelayan hatinya lunglai. Mendung ini pertanda aku harus segera pulang, desisnya. Sekilas ia tatap ember hitamnya, 2 ekor ikan sembilang agak besar, 1 ekor ikan baung sepanjang lengan, 2 genggam ikan seluang, dan 3 ekor udang sungai yang juga agak kecil. Apa boleh buat, menjala ikan tak lagi dapat dijalankan, langit mulai meneteskan rintiknya. Iapun bergegas pulang. Di tengah sungai beberapa tangan melambai meminta tumpangan.

Di tepian sungai saat perahu merapat, seorang laki-laki bertopi dan berkalung akar bahar menemuinya. Ikan sembilang, ikan baung berpindah tangan ke lelaki bertopi itu. Sang nelayan menerima 2 lembar lima ribuan, dan beberapa lembar uang ribuan. Hujan mulai deras, sang nelayan berlari sambil menenteng embernya. Di ember yang ditetesi air hujan itu, masih terdapat 2 genggam ikan seluang dan 3 ekor udang kecil tadi.

Hujan makin menderu. Tiba di rumah sang nelayan disambut sang istri dengan senyuman, 3 bocah berhamburan memeluk si nelayan sambil berteriak " Bapak pulang...!". Istri sang nelayan segera menerima ember berisi seluang dan udang itu sambil berujar pelan, "Alhamdulillah, kita masih beroleh lauk ikan malam ini...". Dan masih bisa membeli 2 kilo beras untuk besok, sekerat sabun mandi, juga setengah liter minyak goreng, ujarnya lagi, yang ini cuma ia ucapkan dalam hati.

Malam itu kebahagiaan kecil nan sederhana tetap terjadi di rumah kecil di tepian anak sungai Musi. Di luar rumah
si nelayan, hujan makin menderu-deru meningkahi gelak tawa mereka. Betapa rasa bahagia yang sederhana ini mudah sekali tercipta pada insan-insan kecil itu, nelayan dan keluarganya ini.


Comments

  1. bahagia nya keluarga kecil yang sederhana itu Mbak.... Ada cinta dan kebersamaan pada kehidupan mereka.

    ReplyDelete
  2. dan kebahagiaan itu sejati apabila adanya ketulusan dan keihklasan dalam menerima semua yang ada pada kehidupan yang kita jalani

    ReplyDelete
  3. cinta memang ada dimn2 tnpa mlihat status atau yg lain

    ReplyDelete
  4. ya gitu deh kalo kita masih bisa mensyukuri keadaan so pasti tetap bahagia ...

    ReplyDelete
  5. Subhanallah... indahnya kehidupan tatkala mampu mensyukurinya. :)

    ReplyDelete
  6. alhamdulillah kita masih bisa bersyukur pada Nya... seringkali lupa, datang pada saat luka....pencerahan ni mba...

    ReplyDelete
  7. alhamdulilah hari ini aku masih bisa bernapas..

    ReplyDelete
  8. sebenarnya banyak kisah2 diluar sana yang musti kita perhatikan,... agar kita tak congkak dengan mereka yg hidupnya lebih memprihatinkan dari pada kita

    sukses ya

    ReplyDelete
  9. Sebuah kisah hidup yg Penuh perjuangan.. kebahagia mereka milik walaupun hidup dlm kesederhanaan

    ReplyDelete
  10. =" Bapak pulang...!". Istri sang nelayan segera menerima ember berisi seluang dan udang itu sambil berujar pelan, "Alhamdulillah, kita masih beroleh lauk ikan malam ini...". Dan masih bisa membeli 2 kilo beras untuk besok, sekerat sabun mandi, juga setengah liter minyak goreng, ujarnya lagi, yang ini cuma ia ucapkan dalam hati.=

    -menyentuh hati... rezeki kecil yg disambut dgn syukur dibalas Tuhan dengan bahagia ang berpanjangan...

    ReplyDelete
  11. Memang mbak, kebahagiaan sering tercipta justru dari hal-hal yg kecil. Saat kita menjadi semakin 'besar', dengan ekspektasi yg membesar pula, kebahagiaan akan makin jarang menyapa. Lalu apa sih arti bahagia itu? Kemudahan dalam mendapat materi/kesenangan? Atau justru setitik pengharapan di tengah kegelapan?
    Salut dengan ceritamu ini, mbak Elly! Sungguh indah sekaligus bermakna!

    ReplyDelete
  12. Kebahagiaan ada dimana-mana, tidak didominasi orang-orang kaya. Jadi mencari kebahagiaan itu ada pada keikhlasan kita menerima keadaan kita. Cerita yang inspiratif

    ReplyDelete
  13. Jika membaca tulisan ini saya kok jadi teringat sepotong judul dari syair lagu Iwan Fals "Libur Kecil Kaum Usang"
    Marilah berbahagia walau sekecil apapun diri kita dengan cara rupa kita.

    ReplyDelete
  14. Indahnya sebuah kebersamaan yang dapat mengalahkan segalanya. Subhanallah...

    ReplyDelete
  15. kebahagian itu ga musti dengan harta yang melimpah...kebahagiaan ada dimana mana..aq juga pengen kembali bahagia...

    ReplyDelete
  16. saya pernah praktikum ikut nelayan di kampung bondet, cirebon. haru biru banget dengan kehidupan mereka. yang kuingat di atas kapal nelayan muntah2 dengan bahagia... Alhamdulillah tangkepan ikannya, rajungan, banyak... kayaknya karena muntahanku deh..;p

    sederhana dan penuh cinta deh pokoe TOP!

    ReplyDelete
  17. ikhlas... salah satu kunci kebahagiaan... nice post mbak... sederhana tapi menyimpan petuah yang begitu indah...

    ReplyDelete
  18. wah, kebahagian itu memang gak bisa dinilai dari banyak nya materi yang didapatkan ya mba, ...

    teman saya pernah bilang : nikmat itu adalah menerima semua hal walaupun tidak cocok dengan hati,

    itu bener gak ya ?? :)

    ReplyDelete
  19. rasa kebersamaan,rasa kasih sayang,dan serta kekeluargaan yang Indah,hidup sederhana yang mereka jalani,dan saling peduli !
    tyus komentarnya ap ni ?

    ngomel muluk ni inuel...........
    semua thu Indah juka didasari cinta dan ketulusan!1

    ReplyDelete
  20. ceritanya menyentuh banget mba...hiks..hiks.. jadi terharu dan mengajakku utk terus mensyukuri segala rahmat yang telah dikaruniakan Nya pada ku selama ini.

    maaf baru bisa berkunjung ya.. mba.. seminggu kemarin anak2 UAS jadi ngga bisa leluasa blogging...

    ReplyDelete
  21. ass.
    kebersamaan adalah sesuatu yang tidak bisa tergantikan oleh apapun. kebersamaan dalam keluarga memang sangat menarik untuk diceritakan,apalagi kebersamaan sebuah kebahagiaan.
    menarik mbak,sy perlu belajar ttg sebuah kebersaaam yang sedrhana.
    wassalam

    ReplyDelete
  22. Emang Ce........
    Kebahagian itu tidak dimana-mana
    tidak tergantung dengan apa saja
    tapi ada di hati kita

    Salam

    ReplyDelete
  23. This comment has been removed by the author.

    ReplyDelete
  24. Sebuah kisah yang menyejukkan hati. Sungguh dan aku punya cerita yang esensinya hampir sama dengan kisah ini ..begini kisahnya :
    Kerinduan akan masa kecil Tidak dapat menahan langkah saya untuk menemui seorang kawan lama yang sudah bilangan tahun secara physic tidak pernah saya kunjungi.

    Muchlis , itulah nama kawan saya , profesinya saat ini penjual voucher handphone di Pasar Kenari, tinggal disebuah lorong kecil padat di daerah Salemba Tengah di rumah petak ukuran tiga kali delapan meter bersama Ibu, Istri dan tiga orang anaknya yang masih kecil-kecil, rumah yang terlalu sempit untuk ditempati oleh enam kepala.

    Tidak ada yang berubah dari teman saya ini, salam dan pelukannya masih sehangat salam dan pelukan waktu kecil dulu, senyum dan tawanya begitu lepas tanpa beban, tatapan matanya masih tulus menyejukkan, perhatiannya ikhlas menyenangkan , air mukanya tetap optimis seperti air muka muchlis yang aku kenal puluhan tahun yang lalu dan tutur katanya masih tetap alami tanpa basa-basi. Satu persatu anggota keluarganya menyalami saya …… dan saya merasakan tatapan mata, hangatnya genggaman , indahnya senyuman dan aura yang terpancar dari wajah-wajah mereka semuanya sama ….lepas, tulus, sejuk dan meneduhkan.

    Dengan bangganya Muchlis bercerita bahwa ditengah-tengah kesibukannya mencari nafkah, betapa dia masih menyempatkan diri menemani ibunya Sholat berjamaah di langgar, Betapa dia masih menyempatkan diri mengantar anak-anaknya sekolah, betapa dia masih menyempatkan diri menemani istrinya ke pasar untuk sekedar belanja bahan kebutuhan pokok dan betapa dia masih berbagi waktu untuk menjadi salah seorang pengurus anak ranting sebuah partai politik meskipun hanya kebagian sekedar seksi sibuk dan dari aura mukanya ,dari chemistry tubuhnya ,dari tatapan optimis matanya ,dari tawa lepasnya seratus persen saya percaya semuanya dia lakukan dengan senang hati, dengan sungguh-sungguh dan dengan kenikmatan yang tiada tara.

    Saat makan siang dan anda boleh percaya bahwa itulah makan siang ternikmat yang pernah saya rasakan ……. Tanpa bermaksud menggurui ,teman saya Muchlis menuturkan bahwa hari-harinya dilalui dengan penuh syukur dan kata membandingkan telah lama dia buang dari perbendaharaan kosa katanya, dia jaga interaksi sosialnya dengan penuh amanah, dia jalankan usahanya dengan ikhtiar maksimum dan orientasi utamanya adalah keberkahan ( value ) dan dia tegakkan keadilan dalam berinteraksi dengan seluruh relasi hidupnya.

    Siang itu , saya menjadi saksi sejarah , di sebuah lorong sempit di Salemba Tengah, di rumah petak ukuran tiga kali delapan meter ,Muchlis seorang kawan lama telah mengajari saya betapa mudahnya membuat hidup bermakna , betapa gampangnya menjadikan hidup bahagia ,hanya dengan menerapkan lima kata kunci : Selalu BERSYUKUR, menjaga AMANAH , lakukan ICHTIAR maksimum , berorientasi pada KEBERKAHAN dan tegakkan KEADILAN.


    Terima kasih untuk kisahnya.

    ReplyDelete
  25. tanpa nelayan kita gak bisa makan ikan. tapi hidup nelayan tetap saja sederhana, bahkan ada yg miskin sekali. seharusnya hasil tangkapan nelayan dihargai dg layak ya.

    ReplyDelete
  26. Duhai bahagianya saat pulang kerja disambut dengan teriakan anak2 "Bapak pulang..." disusul dengan pelukan hangat mereka dan senyuman istri shalehah...

    ReplyDelete
  27. @all, terimakasih kopmentarnya. Kisah di atas hnya satu dari sekian banyak kesederhanaan nan penuh makna yang sering kita temui dlm kehidupan kita sehari-hari. Pak Kabasaran Soultan, wah kisah yang siip tuh, bagus sekali kalau dibuat postingan di blognya pak. Terimakasih jg sdh membaginya disini.

    ReplyDelete
  28. ah, cerita yang mengingatkan kita utk terus bersyukur akan hal tersederhana yg terjadi dlm hidup ini. saya kadang pun sering alpa utk bersyukur, cuma sibuk menyimak sial dan lupa menghitung rejeki yg telah diberi sang pencipta. again, such a nice post from you, mbak:)

    ReplyDelete
  29. Ceritanya indah. Sederhana tapi menyentuh dan sarat makna. Salut deh mbak...
    Kebahagiaan seringkali datang dari hal-hal yang sederhana, sayang sekali tak semua orang mampu menangkap keindahan dari kesederhanaan.
    Nice posting !!

    ReplyDelete
  30. Syukurilah nikmat yang telah diberikan Tuhan kepada kita walau sekecil apapun, karena masih banyak orang-orang yang lebih menderita dari kita di luar sana....Good article dan menyentuh hati. lam kenal ya mba....

    ReplyDelete

Post a Comment

Tulisan hasil kontemplasi. Mohon maaf, komentarmu perlu saya cerna dulu untuk menghindari riweh dan tidak spam. Terimakasih.