Kisah Kuntum-kuntum Kamboja Pada Suatu Tempat dan Suatu Ketika
Pada suatu ketika di suatu tempat indah, tempat bersemayam para dewata. Kuntum-kuntum Kamboja semarak menyeruak indah di setiap penjuru dan sudut. Seperti dara berbedak setelah mandi, sang kamboja merona membelah pagi. Menebar wangi dalam rupa cantik pada kuntumnya. Seseorang sedang mereguk segala wangi dan indah yang diberikan kuntum-kuntum kamboja itu, tertegun dengan takjub disana .
Kuntum-kuntum kamboja itupun membelah ketinggian, indah harmoni mewarnai biru langit. Ia kamboja tua nan tetap cantik di sudut hostel yang juga tua. Seseorang yang tadi tertegun, masih disana dengan rasa sulit diuraikan yang semakin penuh dan merona.
Kuntum-kuntum kambojapun menembus langit, saat sembah dan puja dilepas menghantar ke tempat peraduan para dewa. Seorang gadis dengan sekuntum bunganya menyelip di telinga tersenyum manis setelah melantunkan doa pada kuntum-kuntum kamboja yang merekah manis, semakin manis.
Ia kuntum-kuntum kamboja di tempat persinggahan para dewa. Seseorang bergumam semakin meresapi hal-hal yang dahulu tidak begitu ia hiraukan. Begitulah kuntum-kuntum kamboja pada suatu tempat dan suatu ketika. Ia tak sekedar bunga. Padanya, disana, tersimpan nuansa yang sulit dijabarkan dengan kata-kata. Tak sekedar indah dan wangi, entahlah. Lebih indah untuk diresapi saja kawan.
(Sanur, 24 Juni 2009)
Kuntum-kuntum kamboja itupun membelah ketinggian, indah harmoni mewarnai biru langit. Ia kamboja tua nan tetap cantik di sudut hostel yang juga tua. Seseorang yang tadi tertegun, masih disana dengan rasa sulit diuraikan yang semakin penuh dan merona.
Kuntum-kuntum kambojapun menembus langit, saat sembah dan puja dilepas menghantar ke tempat peraduan para dewa. Seorang gadis dengan sekuntum bunganya menyelip di telinga tersenyum manis setelah melantunkan doa pada kuntum-kuntum kamboja yang merekah manis, semakin manis.
Ia kuntum-kuntum kamboja di tempat persinggahan para dewa. Seseorang bergumam semakin meresapi hal-hal yang dahulu tidak begitu ia hiraukan. Begitulah kuntum-kuntum kamboja pada suatu tempat dan suatu ketika. Ia tak sekedar bunga. Padanya, disana, tersimpan nuansa yang sulit dijabarkan dengan kata-kata. Tak sekedar indah dan wangi, entahlah. Lebih indah untuk diresapi saja kawan.
(Sanur, 24 Juni 2009)
Benar mbak..didalam kuntumnya tersirat makna yg tak terungkap..
ReplyDeleteIni oleh2nya dari pulau dewata ya? Kamboja disana memang lebih dari sekedar bunga
ReplyDeleteabis dari Bali ya? pantas...ada nuansa Balinya di prosa ini.
ReplyDeleteKamboja dan pulau Dewata... 2 hal yang saling terkait. Makna dari kamboja yang sampai kini belum sepenuhnya mampu aku tangkap..
ReplyDelete@Dinoe, ya begitulah sobat
ReplyDelete@Fanda, ini cm salah satunya, tunggu sj. Siip mbak.
@Sang Cerpenis, ya kamboja ada dimana2. Tp nuansa yang khas kita rasakan, cuma disana adanya.
@Reni, gpp mbak, tiap org kan beda interprestasi.
tanya .... mmm,napa akhir2 ni objek tulisannya alam teyus mbak? hehehehehehew
ReplyDeletewaahh ibu ke bali yaaa hehheh.....
ReplyDeletesenangnyaaa.....
ketemuan ma itik bali gaa????
Apa saja bisa jadi Inspirasi Mbak Elly nih,... bahkan ketika dinas luarpun sempat jadi tulisan yang indah, dan menjadi sebuah perenungan.
ReplyDeleteaku baca dua kali.. hehe belom nyambung...
ReplyDeletepokoe kamboja itu indah aja dirangkai kata ka elly yg indah... manteebbb!
hemm, rupanya habis plesir, oleh2 nya kamboja, ada lagi ceritanya?...
ReplyDeletewah ini ya mba, yang saya tungguin tempo hari hehehehe
ReplyDeleteaiihh seru nih oleh2nya ...
cantik, seger kalau belum dipetik..oleh2 liburannya bunga kamboja ya bun...
ReplyDelete@Rosi Atmaja, ya krn alam mengajarkan ttg kebenaran dengan indah juga lembut. Dari alam kita bs belajar ayat2Nya tanpa harus mengeluarkan ayat2 saklek, bagi saya lho.
ReplyDelete@Sussy ella, ya. Sygnya Itik Bali katanya sdg liburan ke Madiun
@Ducky, hehe, thanks.
@Bayu Nature, bukan plesir, kebetulan ada tugas ke Bali. Spt biasanya Bali, kuntum2 kamboja ini bs kita renungi di setiap sudut disana, saat pagi, siang dan bahkan saat sore melintas ke ruang pertemuan.
@Jonk, hehehe, banyak yang tak bs saya ungkapkan dgn kata2 Jonk
@Sigit, saya tidak sdg liburan, cm menikmati apa yg ada. Thanks.
Namanya bunga Kamboja, mungkin asalnya dari Negara Kamboja ya. btw di t4q bunga jenis tsb banyak ditemui di Lokasi Pekuburan Umum. Tapi biasa dikenal dngan nama Bunga Cempaka
ReplyDeleteuntung udah pulang, gak bawa flu babi kan? bali sekarang lagi KLB
ReplyDeletekamboja indah bermakna...
ReplyDeletekamboja bunga berbau mistik nan exsotik. salam kenal
ReplyDeleteader jugak kemboja warna kuning ya..ingatkan warna putih aja
ReplyDeletesekuntum prosa manis. lirih, renyah.
ReplyDeletedi bali emang tempatnya kamboja mba
ReplyDelete@AWS Tidore, ya di tempat sy jg sering jd bunga kuburan, tdk dgn di Bali. Ia tak sekedar bunga.
ReplyDelete@Advintro, hehe, isnyaallah gak
@Buwel, makna yang sulit dijabarkan
@Lintang, ya begitulah, bg sy itu menarik, di dalamnya ada makna Tri Hita Karana
@Ivan Kavalera, bagi yang sdh ngupi, hehe
@Antaresa, ya betul resa.
Liburan ke Bali ya Mbak ?
ReplyDeleteAku dari dulu paling gak suka bunga kamboja... pernah bunga kamboja ibuku sengaja aku bikin mati..hihiihi
Tapi bunga kamboja Mbak Elly bener2 penuh makna neh....
saya mungkin jadi yg terakhir dikotak ini atau mungkin ada yg coment setelah ini,... wah saya gak tau. tapi gak apalah...
ReplyDeletema'af ya bunda saya baru bisa maen kesini.banyak hal yg musti diselesaikan...
Kenapa sih namanya bunga kamboja? Apa asalnya dari Kamboja?
ReplyDeleteMet beraktivitas di hari libur,..aku ngabsen disini. ada masalah dg shoutmix problem prosessing trs. ga tau knp!!
ReplyDeletejaman kecil, kita selalu berlomba mencari kamboja berkelopak 6 atau lebih di kuburan. sungguh masa kecil yang indah.
ReplyDeleteMbak Elly, rindu dengan cerita2nya. Maaf, hari ini baru mampir. Kemarin sibuk, dan malamnya gak sempat BW. Konfrensinya Alhamdulilah dengan banyak sekali kekurangan ia menjadi pelajaran buat kami semua. gak banyak memang. hanya saya, mbak Fanda, Shinta dan ada lagi temen di kalimantan tapi, gak bisa konfrens, sebab inetnya lelet banget.
ReplyDeletebener mbak, disana tersimpan makna, bunga yang seindah itu tidak mungkin tercipta dengan sendirinya, bunga plastik saja tidak tercipta dari sampah dengan sendirinya tapi ada yang membuat sampah itu menjadi bunga yang indah, walau tak seindah kamboja yang asli itu
ReplyDeletewah habis embun pagi, sekarang bunga kamboja, selanjutnya apalagi ni mbak?
ReplyDelete:-)
Duh jadi gatal pengen metik bunga ditempat mbak, saya suka dengan bunga2 ( ya iyalah...hee..) salam perempuan.
ReplyDeleteBali, bali, oh bali...kapan bisa aku datang padamu bali? bali oh bali...?
ReplyDeletemelihat foto2nya saja sudah terasa nuansa estetikanya, wanginya dan misterynya.
ReplyDeleteklo boleh nebak ini pasti lokasi di sebuah pure di daerah bali