Jangan Lewat Jam Lima, Sayang

Jangan lewat jam lima, sayang. Begitu pesan seorang istri kepada suaminya. Sang suami menganggukkan kepala, si istri merasa girang. Hari itu terbang laksana pesawat terbang. Suing, suing......ternyata sudah lewat dari pukul lima. Bukankah jam lima sore dan bukan lima pagi...?, sang istri bergumam tak mengerti. Sejak tadi ia duduk meringkuk, terpekur di sudut kamar. Kini sudah 5 jam lewat dari jam lima sore sebagaimana janji.
Sang suami yang berjanji langkahnya sedang terhenti. Kendaraan yang jadi piranti sedang mogok tanpa diketaui sebab yang pasti. Di sisi kirinya seorang perempuan lain lagi sedang tergolek lesi. Tak berapa lama setelah itu si lelaki meraih hp di saku celana yang tadi pagi disiapkan istri. "Sayang, aku telat neh....mobil mogok, kerusakan busi.... sekarang masih di kota kecamatan x". Begitulah kata-kata yang keluar dari mulut si lelaki untuk istrinya yang sedang menanti. Sementara tangan kiri si lelaki membelai lembut tubuh perempuannya tadi.
Jangan lewat jam lima, sayang. Perempuan itu mencoba melupakan kata-kata itu. Iapun bangkit dari ringkuk lamunannya. Di bibirnya muncul senyuman tipis. Senyuman tipis yang berbaur dengan doa yang juga tipis. Tuhan dimanapun suami hamba berada, lindungi dia. Doa tipis yang terlontar itu cukup membuatnya lega. Sejurus setelah itu kantuk hebat mendera sang perempuan. Iapun masuk ke pembaringan.
Jangan lewat jam lima, sayang. Demikian kisah yang dibisikkan sang angin pada seseorang manakala kisah seorang istri bernama Cici yang di dahinya ada luka menggores muncul di televisi. Entah Cici siapa, entah pula Cici yang mana. Ini hanya rekaan. Betapa cinta sering mendatangkan luka. Dan ini luka dalam bingkai bernama "KDRT" yang sedang trendy. Menyesakkan. Begitulah gumamnya lagi. Akhirnya, seseorang itupun masuk ke pembaringan menyusul belahan hati yang telah hampir 30 menit menanti. Pasutri itu melanjutkan malam mereka lagi.
Sang suami yang berjanji langkahnya sedang terhenti. Kendaraan yang jadi piranti sedang mogok tanpa diketaui sebab yang pasti. Di sisi kirinya seorang perempuan lain lagi sedang tergolek lesi. Tak berapa lama setelah itu si lelaki meraih hp di saku celana yang tadi pagi disiapkan istri. "Sayang, aku telat neh....mobil mogok, kerusakan busi.... sekarang masih di kota kecamatan x". Begitulah kata-kata yang keluar dari mulut si lelaki untuk istrinya yang sedang menanti. Sementara tangan kiri si lelaki membelai lembut tubuh perempuannya tadi.
Jangan lewat jam lima, sayang. Perempuan itu mencoba melupakan kata-kata itu. Iapun bangkit dari ringkuk lamunannya. Di bibirnya muncul senyuman tipis. Senyuman tipis yang berbaur dengan doa yang juga tipis. Tuhan dimanapun suami hamba berada, lindungi dia. Doa tipis yang terlontar itu cukup membuatnya lega. Sejurus setelah itu kantuk hebat mendera sang perempuan. Iapun masuk ke pembaringan.
Jangan lewat jam lima, sayang. Demikian kisah yang dibisikkan sang angin pada seseorang manakala kisah seorang istri bernama Cici yang di dahinya ada luka menggores muncul di televisi. Entah Cici siapa, entah pula Cici yang mana. Ini hanya rekaan. Betapa cinta sering mendatangkan luka. Dan ini luka dalam bingkai bernama "KDRT" yang sedang trendy. Menyesakkan. Begitulah gumamnya lagi. Akhirnya, seseorang itupun masuk ke pembaringan menyusul belahan hati yang telah hampir 30 menit menanti. Pasutri itu melanjutkan malam mereka lagi.
Saya kaget loh ,... kirain tadi Cicinya itu Mbak Elly...... Semoga tidak terjadi Ya Allah, Amin.
ReplyDeleteHehe, saya lagi nonton tv ini pagi bang Iwan. Kadang berita infotainmen ini mnyesakkan juga.
ReplyDeletekirain cerita yang nyerempet ke porno-pornoan
ReplyDelete"jangan sampai jam 5 ya, sayang, biar gak keburu subuh, kan harus mandi wajib dulu"..hehe
ngomongin apa sih, Vin?
gak kok, mba. judulnya menggelitik gitu, hehehe joke
kenapa hrs jam 5??? kok gak jam 4 atau jam brp
ReplyDeleteMakin susah nampaknya bagi kita utk menentukan mana cinta sejati dan mana yg tidak...
ReplyDeletehaduuuh....nyesek bacanya Mbak.......
ReplyDeleteWooow...terharu n sedih bacanya!
ReplyDeleteAsli hebat sobatku yg atu ne...salut!
@Advintro, dasar, makanya cepetan merit
ReplyDelete@Dunia Polar, hehe, kalau jam 4 masih di kantor soalnya, kata dia tadi.
@Fanda, iya mbak, yang belum merit spt mbak Fanda, bergaul aja dulu, buka mata lebar2 jgn sampai dapat buaya, hehe.
@Sekar Lawu, saya jg nyesek waktu nonton berita2 seputar ini.
@Mellyta Siregar, mel ayo semangat, slmt beraktivitas.
permr
ya ampun bu , ternyata cici oh tadi pagi aku sudang dengar beritanya . hebat ga kehabisan ide
ReplyDeletesuaminya selingkuh, padahal isteri setia menanti. keterlaluan ya...hiks...sedih deh.
ReplyDeletehajar aja suaminya rame2... *emosi jiwa ceritanya!*
ReplyDelete@kawanlama95, wah nonton jg ya.
ReplyDelete@Sang Cerpenis, hiks, sedih, menggemaskan jg
@donaldduck, hahaha, ducky lucu.
wah .... bagus mbak....
ReplyDeleteendingnya keren saya kira itu pengalaman mbak...
eh rupanya mbak cici penyanyi dangdut.....
saya kira saya telat,......untuk berkunjung kesini padahal tak ada absen yg disodorkan untukku . sehiingga pikirku ruangan penuh karena tamu ...
ReplyDeleteentah berapa detik,menit bahkan jam....
tetapi , saya kira masih belum terlambat . karena saat saya baca tulisan ini belum ada jam lima sore.
jangan lewat jam 5, oh iya aku juga ada janji nih jam setengah 5. jadi jangan sampai daku terlambat..tunggu kedatanganku sobat
ReplyDeletebelum lewat jam 5 sore mba.. saya sudah datang nih...
ReplyDeletemasih jam 4:34 WITA, atau 3:34 WIB heheeh
kasihan juga ya.. si Cici Paramida, mengecap indahnya madu pernikahan hanya seumur kacang hijau (abis sebentar banget, klo seumur jagung kan masih lamaan dikit hihii)
Wah maknanya dalam nih mbak...kisah kesetiaan seorang istri..namun suami tak sadar diri..
ReplyDeleteoooo ceritanya si Cici yaaa... emang si Cici tuh sapa mbak Elly (gak mudeng)...
ReplyDeleteSapapu tuh si Cici, semoga tabah....
@Generation of Insp, thanks. Hehe, smg tdk.
ReplyDelete@Ahmad F, he,untukmu tdk ada istilah telat sobat
@Sigit, Yup, jgn sampe telat
@Penny, kt doakan smg mdpt jln keluar
@Dinoe, hayo, Dinoe hrs jd misua yg baik ya.
@Yudie, hehe, ya kl bapak2 tau jg, ya gpp seh. Sipp, tidak penting siapapun cici, smg kejadian KDRT ini makin menurun.
ReplyDeleteKepercayaan yang ada disia-siakan oleh tipiskan kesetiaan...
ReplyDeleteMenyedihkan sekali, mbak.
lelaki setia memang mahluk langka deh...
ReplyDeletekok hmpir sama dgn cici paramida?
ReplyDeleteWuah, gimana ya, makin membingungkan jaman sekarang ini ...
ReplyDeletesemoga jadi pelajaran buat kit semua :)
Semoga kdrt nggak ada lagi di bumi, baik yang dilaaaaaakukan istri atau pun suami...
ReplyDeleteberat.....
ReplyDeletesemua bernada iiiiii....begiti pikir sayi wakti melihati tipi soal cici yang kejatuhi kena mobili swaminyi sendiri yang lagi mesraan-i sama gadis seksi....
ReplyDeletewah mba ini pinter banget merangkai kata-kata
ReplyDeleteHmmmmmm ..daku berdecak kagum disini membaca kata demi kata yang terangkai sempurna untuk mengungkap sesuatu makna.
ReplyDeleteKDRT ternyata memang ada ditengah-tengah kita.
Memilukan dan memalukan.
Ada pesan,.. kita diajak untuk semakin peduli kejadian2 yg actual,apa yg seharusnya dan yg tidak..ma ksh telah di ingatkan..
ReplyDeletekalau mau melakukan kdrt, cari istri karateka. tiap hari bisa tarung sembari latihan. dijamin gak bakal diadukan ke polisi :))
ReplyDeleteya ampun tega banget tu si suami..
ReplyDeleteistrinya dengan setia nungguin di rumah, eh malah dia asik-asikan sama cewek lain. moga aja ntar aku nggak kayak gitu. hehe..
liku-liku hidup berumah tangga...
ReplyDeletehmm....semoga saya terhindar dari cerita tersebut, sebagai lelaki yang selalu merasa nyaman dalam rumah
ReplyDeleteass.
ReplyDeleteih jauh-jauhin kdrt tuh.
tp nyesek juga mbak baca postingan ini.
wassalam
duh, benar2 suami yang tidak bisa bersyukur, bukankah dirumah ada seorang istri yang setia menanti bersama cintanya, kenapa dia malah mencari kesenagan diluar yang justru membawanya ke lembah kehancuran...
ReplyDeleteAduh, ini cerita tentang mbak Cici rupanya? saya ingatkan mbak elly :)
ReplyDeleteMbak, esok jangan telat bangun jam lima pagi :)