Bersihkan Lubang Anda Itu......!

Hush, jangan berpikir aneh dulu dengan judul di atas. Baca saja dulu cerita saya sampai selesai. Anda punya lubang kan ? Saya juga punya, kita semua tentu punya lubang. Nah, kalau anda merasa punya lubang, ini ajakan serius saya, bersihkan lubang anda itu. Tapi terserah anda, ini cuma ajakan, himbauan saja.

Saya teringat akan kebiasaan saya akhir-akhir ini. Sudah hampir 4 (empat) bulan rasanya seperti lahir kembali. Tiap hari saat mandi saya akan telaten sekali membersihkan seluruh lubang yang saya punya. Lubang telinga, lubang hidung, lubang (tepatnya celah) di kuku-kuku saya, lubang di puser, serta seluruh lubang saya yang lain. Semuanya, tanpa kecuali. Rasanya ada sensasi sendiri mandi sembari membersihkan lubang ini, kadang sambil bernyanyi-nyanyi kecil. Pokoknya menyenangkan. Selesai mandi, segar sekali. Dan puas tentu saja, karena seluruh lubang-lubang saya sudah bersih. Rasanya geli dan risih saja kalau badan saya masih menyimpan kotoran di lubang -lubang tersebut. Itulah alasan saya suka mandi berlama-lama setiap pagi. Dan suami saya, hehe, protes.

Siang ini, sekitar 30 menit yang lalu, seorang teman (kebetulan laki-laki) menghampiri meja saya. Saat dia menghampiri meja saya saya lihat kukunya menghitam tanda jarang dibersihkan. Dia protes, tepatnya curhat mengenai bos kami. Tidak adil, tidak fair, begitu dia mengomentari bos kami itu. Saya bersabar mendengarkan keluhannya. Kenapa saya tidak mendapat perhatian seperti si x, padahal kemampuan kan sama saja...? Ujarnya setengah memelas setengah jengkel. Saya masih mendengarkan dengan sabar. Si x sebentar-sebentar dikasih proyek ini -itu (maksudnya kegiatan ekstra yang ada embel-embelnya), saya tidak. Padahal rasanya saya lebih bisa, katanya lagi. Kali ini ia kelihatan benar-benar jengkel. Cukup kata saya dalam hati, gantian sekarang saya yang jengkel. Sayangnya lidah saya kelu. Saya merasa terjerembab ke dalam lubang hitam. Ah pengap, jerit saya dalam hati. Tetapi untuk mengekspresikan kejengkelan itu padanya saya tidak tega. Bagaimanapun dia teman saya. Saya terdiam sejenak sambil menata dan memilih kata-kata yang tepat untuk membantu teman saya itu.

Ya, saya maklum dengan masalahmu itu. Tapi coba, kita pelajari bersama dengan sabar, kenapa bisa terjadi seperti itu. Coba kita introspeksi diri dengan pelan-pelan dan tenang, dan harus berpikir positif. Si x mendapat kesempatan karena dia mau bekerja sungguh-sunguh dengan cara yang benar, dan hasilnya benar. Tidak langsung memikirkan cipratan uang yang akan dia peroleh. Tapi lebih karena rasa tanggung-jawab dan profesionalismenya. Saya tidak membela si x lho, tukas saya reflek. Cobalah renungkan, kata saya lagi. Kelihatannya dia tidak puas dengan jawaban saya, lalu meninggalkan meja saya. Saya juga tidak puas teman, kata saya membathin sendiri.

Sudah hampir jamnya sholat Jum'at. Saya masih teringat curhat teman saya tadi. Ya, saya tau sebetulnya kelemahannya, itu kelemahan kita semua. Sering negative thinking, rasa iri yang besar kepada orang lain. Merasa diri mampu dan bisa boleh-boleh saja, itu percaya diri (PD) namanya, tapi tetap harus jelas dulu parameternya. Apa ukurannya kalau kita bisa...? Misal setiap diberi pekerjaan bisa diselesaikan dengan benar, tepat waktu. Ukuran benarnya tentu ada kriterianya tersendiri, ada patokannya, bos tentu itu yang dia pegang. Ya, inilah akibatnya kalau hati/jiwa kita tidak bersih, berlubang-lubang. Jiwa yang berlubang ?

Hehe, sungguh saya tidak tau apakah jiwa itu ada lubangnya. Maksud saya adalah jiwa kita pasti tidak selalu rata (benar). Pasti ada bengkoknya, ada celah dan lubang-lubangnya juga. Ya itu manusiawi sekali. Menjadi tidak manusiawi bila kita membiarkan lubang di jiwa kita berisi kotoran, dengan kata lain tidak pernah kita bersihkan. Karena itulah kita semua harus sering-sering membersihkan lubang di jiwa/hati kita. Banyak caranya, saya kira kita semua sudah paham. Sebagai langkah awal membersihkannya adalah dengan banyak merenung terhadap diri kita sendiri. Renungi dan evaluasi perbuatan dan langkah kita, termasuk mengevaluasi pikiran-pikiran kita.

Tinggal saya sendiri di ruangan. Para perempuan sedang keluar makan siang. Para lelaki juga keluar, alasannya sholat Jum'at. Mudah-mudahan setelah sholat Jum'at teman saya yang curhat tadi mendapat pencerahan. Paling tidak diberi ketenangan dalam hatinya. Saya mau siap-siap makan siang dulu. Inilah soul journey saya hari ini teman, mari kita renungkan bersama.


Comments

  1. hehehe saya udahan jum'atannya :)
    semoga lubang di hati saya sudah bersih karena tadi sempat ngotot2an sama teman pas meeting. biasa, ada lubang yang masih kotor...

    nice post :)

    ReplyDelete
  2. Memang secara berkala kita perlu membrshkan jasmani maupun rohani ya, mbak. Selama ini kan yg diperhatiin cm jasmani doang. Jd inget ini hampir pertengahan taun, wkt aku bersama keluarga biasanya 'nyepi' ke pesanggrahan nan asri di lereng gunung. Namanya nyepi bersama, tp biasanya aku cari tempat yg sepi di antara pohon pinus, bener2 sendirian, hanya aku dan Tuhan dan gemerisiknya daun2 tertiup angin. Wuihh rasanya wkt berjam2 ga terasa deh.

    Jd ngebet nih, sampe di rumah ntar mulai buat rencana ah..

    Thanks for sharing ya, Mbak!

    ReplyDelete
  3. sist, saya termasuk orang dengan kemampuan biasa tapi banyak dipercaya bos. adalah yang iri dengan saya apalagi waktu diawal masuk kantor... pedih rasanya diomongin gitu.
    tapi skg,saya yang menggandeng mereka, jadi mereka ga iri lagi dengan saya...
    karena saya sayang sama temen2 saya...
    gud for share...

    ReplyDelete
  4. @Baho, hehehe. Thanks.
    @Fanda, siip, kelihatnnya rencanya asyik tuh.
    @ducky, ya, semuanya dirangkul ya, siip.

    ReplyDelete
  5. Jengsri kalau mandi sampe 1 jam lebih, kebanyakan nyanyinya daripada bersihin lubang2nya,hehehehe

    ReplyDelete
  6. pernah saya bertanya-tanya ttg hal apa yg dilakukan perempuan ketika mandi.soale kebanyakan perempuan mandinya paling lama....
    mungkin alasanya berbeda-beda .da yg ini da yg itu....
    tapi klo nyanyi..kok senengnya dikamar mandi ya? pa karena tempat tu asyik buat nyanyi ato buat merenung misalnya.....tau ah...???

    mksih ya mam.... sedikit bahan trenungan.
    nice post

    ReplyDelete
  7. pernah saya bertanya-tanya ttg hal apa yg dilakukan perempuan ketika mandi.soale kebanyakan perempuan mandinya paling lama....
    mungkin alasanya berbeda-beda .da yg ini da yg itu....
    tapi klo nyanyi..kok senengnya dikamar mandi ya? pa karena tempat tu asyik buat nyanyi ato buat merenung misalnya.....tau ah...???

    mksih ya mam.... sedikit bahan trenungan.
    nice post

    ReplyDelete
  8. @JengSri, hah, 1 jam, ck...ck..lbh parah,hehe.
    @Ahmad, ya itu jengSri sdh menjawabnya. Bisa krn nyanyi, atau merenung ttg hal-hal yang menyennagkan dan tdk menyennagkan yg telah dialami. Bagi saya, mandi selain ajang bersih2 dan nyanyi2 td, jg utk merasa-rasai jiwa (merenung) dalam rangka bersih2 jiwa/hati td.

    ReplyDelete
  9. aku juga suka iri mba,
    maklum namanya juga manusia, pasti ada kekurangan dan kelebihannya.

    oh ya mba, aku sendiri kalo mandi suka lama lho, nyanyi-nyanyi dulu sih!

    ReplyDelete
  10. saya beli sabun dulu akh, buat bersihin lubang jiwa nih. he he he..postingan yg bagus, mbak....

    ReplyDelete
  11. mmm..iya mbk, lubang2 dlm jiwa dan hati ku masih dlm tahap pembersihan juga. Ibarat kaca kita perlu mengelapi kotoran2 itu agar tidak menutupi kaca jendela jiwa /hati kita.

    setiap hari 5 kali sehari membersihkannya, kadang msh ada saja percik kotoran yg tersisa dlm kaca td..

    ReplyDelete
  12. @Antaresa,bnr. Asyik kan mandi smbl nyanyi ?
    @Sang Cerpenis, hehehe, titip beli sabun jg ya.
    @Tisti, iya, pdhl kl kt sungguh2 bs bersih tuh lubang2nya.

    ReplyDelete
  13. lubang hutang tak perlu di bersihkan cuma perlu ditutupkan ;-)

    ReplyDelete
  14. Lubang di dalam hati
    yang penuh iri dan dengki manusiawi mbak
    tapi kalo dibiarkan terus akan menjadi luka yang menganga dan akan sulit disembuhkan

    ReplyDelete
  15. Pasti...sudah pasti jiwa itu ada lubangnya

    ReplyDelete
  16. kehidupan ini memang penuh lubang.....

    ReplyDelete
  17. setuju lubang di hati harus dibersihkan, bersihkan hati dan sucikan jiwa

    ReplyDelete
  18. just share ni Mbak, klw aku malah seringnya dikasih kerjaan2 yang orang lain tak sanggup nyelesaiin.. tapi keberadaanku sepertinya cuma untuk nyelesaikan kerjaan2 itu saja,,selebihnya tidak ada

    mohon nasehatnya Mbak, thanks...

    ReplyDelete
  19. inilah yang terjadi dimana2,,

    seandainya smua orang bisa bijak seperti mbak,,hidup ini terasa indah...

    ReplyDelete
  20. @Zumairi, hehe.
    @Iti Bali, yep bener Tik
    @balisugra, ya itulah knp perlu dibersihkan
    @Tukang komen, hehe
    @eri, siip
    @Anonymous, lakukan seikhlas dan sesanggup yg anda bs. Tdk selamanya dunia akan mengabaikan keberadaanmu, pasti mata mrk akan terbuka lebar
    @black_id, ya kt sama2 sdg belajar dinda.

    ReplyDelete
  21. tentu si bos juga punya pertimbangan lain tentang si x, tidak mesti pintar menjadi ukuran mendapatkan sesuatu, tapi kemauan untuk tidak melulu hitung-hitungan baik waktu maupun kerja. Yang penting adalah mau bekerja, bukan pintar bekerja.

    ReplyDelete
  22. klo bwt bersihin lubang d hati gmn yah???

    ReplyDelete
  23. Susah ya Mbak kalau orang gak mampu mengukur kedalaman lubang dihatinya sendiri......Nice posting...

    ReplyDelete
  24. lubang2 yg paling susya hyla bersiin 1 lubang itu eiitz jgn salah dulu yaaa,,,H A T I krn maknanya sgt luas,Tks bu i like it

    ReplyDelete
  25. orang pintar adalah orang yang sering melihat lubang (Keanu Reeves)

    ReplyDelete
  26. Memang kita terkadang lupa bahwa terlalu sering kita membuat lubang dimana-mana. Dan ketika kita sadar taka ada cukup waktu untuk membersihkan atau mengurugnya

    ReplyDelete

Post a Comment

Tulisan hasil kontemplasi. Mohon maaf, komentarmu perlu saya cerna dulu untuk menghindari riweh dan tidak spam. Terimakasih.