Kontemplasi Pagi Tentang Visi dan Pintu Kehidupan

Mangrove di Kawasan Sembilang, Sumatera Selatan, Cakrawala Kehidupan

Pagi yang indah saat ini kawan. Percaya atau tidak saat ini saya mendengar kicauan burung (entah jenis burung apa) di sekitar tempat saya duduk. Keindahan ini, meski agak complang, jadi makin lengkap dengan munculnya aroma kopi kental saya dan aroma nasi goreng yang sedang dibuat adik ipar saya. Ya.....keliatannya sarapan pagi kali ini adalah nasi goreng. Kali ini baunya sangat sedap. Mantap. Ok, saya mau membantu adik ipar saya dulu, maksudnya membantu mencicipi nasi gorengnya, sebentar saja.

Saya sudah kembali. Ternyata memang paling enak menulis di pagi hari, masih segar, masih semangat, masih maknyus. Ya, tentu saja masih dengan secangkir kopi kampung saya ini. Sudahkan anda bangun pagi ini....? Kalau belum, ayo bangun, cuci muka dan jangan lupa gosok gigi. Setelah itu baru enak saya mengucapkan selamat pagi, Selamat Pagi Semua.

Pagi ini seperti pagi-pagi yang lain, saya memiliki kontemplasi. Kali ini saya mau berbagi kontemplasi saya tentang pintu masuk dan pintu keluar. Anda semua punya pintu kan ? pasti dong. Ya, pintu..... keliatannya sepele padahal itu elemen sangat penting. Tanpa benda itu kita tidak akan bisa masuk juga tidak bisa keluar. Pintu adalah alat atau benda tempat dimana kita bisa masuk juga keluar dari suatu tempat. Kalau ada yang nyeletuk bisa juga lewat jendela, bisa sih, cuma ya tidak enaklah lewat jendela, nanti dikira maling, hehe.

Bila diibaratkan kehidupan kita adalah rumah kita, maka manakah pintu kehidupan kita ? Mari kita pikirkan, anda bisa menjawabnya dari versi anda sendiri. Kehidupan seperti yang pernah saya dan mungkin orang-orang lain ungkapkan adalah perjalanan kita, life is our long journey. Maka oleh sebab itulah, menurut saya, pintu kita adalah Visi yang kita milki. Bagaimana kita memandang hidup, bagaimana kita menyikapi hidup, bagaimana kita berbuat dalam hidup kita sangat ditentukan oleh visi yang kita miliki dalam kehidupan ini. Kita akan masuk atau keluar dari sutu frame atau katakanlah satu saja dari wacana kehidupan yang tersaji di depan kita adalah dengan visi yang kita miliki. Bila sesuatu di hadapan kita cocok dengan visi kita, kita akan masuk. Bila tidak, biasanya kita cenderung untuk keluar, menarik diri. Your Own Vision (Visi kehidupan anda) adalah pintu anda untuk masuk atau keluar dalam realita kehidupan ini. Silahkan anda renungkan sendiri.

Di minggu awal saya buat blog ini saya menuliskan pentingnya kita menghargai/menyayangi diri sendiri sebelum kita berinteraksi dengan lingkungan sekitar kita. Itulah visi saya, hidup dengan cinta untuk diri sendiri dengan cara yang jujur, tulus, apa adanya, menyadari kelebihan dan kekurangan diri, menyadari bahwa tidak ada manusia yang sempurna, sebagai dasar untuk berinteraksi dengan lingkungan. Visi saya adalah memberi ruang kepada diri sendiri dengan jujur dan fair sebagai dasar untuk memberi ruang kepada orang lain dan lingkungan. Dengan redaksi yang lain visi saya adalah (Tercapainya) Pribadi yang mencintai diri sendiri dangan jujur dan fair sebagai dasar untuk berinteraksi dan melayani dunia luar. Itulah pintu saya. Pintu untuk keluar masuk dalam long journey (kehidupan) ini.

Anda tentu punya pemikiran sendiri, mari kita berbagi. Saya minum kopi saya lagi ya . Ah, lumayan, walau tidak semaknyus seperti saat masih mengepul tadi. Itulah kontemplasi saya pagi ini. Selamat pagi teman, sekali lagi, bila anda berkenan tentunya, mari kita renungkan bersama disini.

Comments

  1. kalau visiku : menjadi orang yang berguna bagia semua orang, dengan begitu rasa saling berbagi saya akan bertambah....

    hehehe,,,
    sebenernya aku kurang paham tu apa bedanya visi dan misi

    ReplyDelete
  2. @Antaresa, terimakasih atas komentarnya. Ya kita sering tertukar-tukar antara visi dengan misi. Kata orang-orang itu, visi adalah pandangan tentang apa yang akan dicapai. Sedangkan misi adalah dengan cara apa visi kita tersebut akan kita capai, apa saja langkah2nya. Nah itu antaresa sdh tepat visinya menjadi orang yang berguna, caranya mungkin dengan terus belajar, ikut kursus ini itu, mencari bekal dgn sekolah yang rajin, dll. Visi mencintai/menerima diri sendiri (dgn sikon yg ada) secara jujur dan fair sebagai landasan untuk berinteraksi dgn linkungan. Bagimana cara saya mencapai visi tersebut, terus mengasah diri, terus membuka diri, keluar dari kotak saya, secara kontinyu terus merenung untuk intropeksi diri akan langkah2 sy dlm hidup ini utk perbaikan, mengembangkan visi saya ke dunia luar (lewat dunia maya ini) adalah misi saya. He, jd serius amat ya kita. peace ah.

    ReplyDelete
  3. Dalam sekali kontemplasi-nya, Mbak. Tapi memang menjalani hidup harus dimaknai, harus ada visi. Kalau tidak, akhirnya hidup ini akan berlalu begitu saja. Salam kenal ya! Aku sdh jd follower anda jg

    ReplyDelete
  4. @Fanda, terimakasih. Sy masih terus belajar. Hidup kita adalah long journey kita, itu sebuah proses. Saya juga barusan sudah jadi followersnya sampeyan. Seang menemukan blog bagus, dan sealiran, seide, hehe.

    ReplyDelete
  5. doyan ngopi tho mbak :)

    hidup harus dibuat berarti. paling tidak buat diri sendiri. syukur-syukur berguna buat orang lain. sebaik-baik manusia kan yang bermanfaat bagi orang lain kan :D

    ReplyDelete
  6. @Baho, iya syg mmg doyan ngupi. Mngkn penyakit keturunan. Di klg sy, sjk bayi kami diberi kopi. Ibu sy kdg mennuangkan stetes kopi kpd kami, ilmunya ibu sy, ktnya spy anak2nya gak step, hehe. Dulu zmn mhsw, sy harus ngumpet2 pesen kopi di kantin. Soalnya setiap kl sy pesan, semua mata memandang ke sy, bg mrk aneh kl anak gadis ngupi, he3. Yep, itulah esensi long journey kt Baho. Terimakasih sdh komen disini, kehormatan bg sy.

    ReplyDelete
  7. visi dan misi hidup qu mungkin masih terlalu global y,,,yaitu visi qu diberi kesempatan tuk melihat Sang Pencipta, misi qu tentunya menjalankan segala perintahNya dan menjauhi segala laranganNya,,,,tapi untuk saat ini setidaknya aku ingin selalu bisa memberikan yang terbaik kepada orang2 yang kusayangi, karena dengan memberi, kita akan merasa diri ini berguna,,,dengan begitu kita akan menghadapi hidup dengan penuh semangat...(lam kenal Mba' its nice post)

    ReplyDelete
  8. Aduhhh indah nian fotonya mbak Elly ditambah lagi dengan kalimat yang tersusun seperti sajak bikin jengsri serasa menikmati kicauan mbak elly, eh kicauan burung,hehehe..

    ReplyDelete
  9. Mbak Elly, masalah award sama Pe-ER jengsri aja bingung apa hubungannya ya? lha wong award kan award aja, pr kan laen urusannya yo? *bingung mode on,xixixi...*

    ReplyDelete
  10. @black_id, gak masalah mau global atau spesific, sepanjang kt nyaman. You're the boss.

    @JengSri, terimakasih. Ttg award-PR, iya asli msh bingung. Semalem dpt 3 award, my first award dr Fanda (thanks Fanda). Sdg dipelajari cara2nya.

    ReplyDelete

Post a Comment

Tulisan hasil kontemplasi. Mohon maaf, komentarmu perlu saya cerna dulu untuk menghindari riweh dan tidak spam. Terimakasih.