Catatan Pertama di Bulan April, Berkilaulah !


(Kilau Heliconia di jambangan pada suatu malam)

Ini bukan soal April Mop yang sudah lewat, tapi soal harapan dan asa di bulan ini. Tanggal 9 nanti pemilu legislatif, semoga yang terpilih nanti adalah orang yang punya kemampuan dan amanah. Seandainya yang terpilih adalah kadal-kadal dan buaya-buaya (again... !?) ya.....apa boleh buat. Sudah nasib bangsa ini untuk terus terpuruk, apes. Pemilu, pilkada, dsb, cuma buang-buang waktu dan menghabiskan biaya, dan membuat kondisi kita tambah hancur karena yang terpilih adalah para kadal dan buaya (maaf). Yang tidak terpilih, mudah-mudahan kuat mental, kuat iman. Kalau tidak, ini akan menambah beban bagi negara ini, menambah jumlah orang stress dan depresi berat. Mudah-mudahan saja tidak. Kehidupan bangsa ini adalah sebuah proses panjang, semoga kita bisa bertahan sambil memperbaiki kondisi kita, amin.

Menyangkut harapan untuk diri sendiri, hm......rasanya banyak sekali yang harapan di bulan ini, pengen pekerjaan jadi tambah menyenangkan, pengen segala sesuatunya berjalan lancar. Saya baru saja terbangun (kebiasaan lama suka terbangun tengah malam). Sesudah sholat, merenung, introspeksi diri, lalu apalagi kalau bukan menuangkan uneg-uneg dalam catatan.

Ya saya jadi ingat dengan notes saya tadi pagi di facebook saya. Sebuah pesan untuk diri sendiri dan untuk kita semua, jadilah berkilau untukku dan untuk dunia sepanjang hari (seperti iklan permen fox ya). Kilau yang saya maksud disini bukan sekedar membangun image "kinclong" atau seperti polesan bedak yang dibuat-buat, tapi kilau yang memancar dari dalam jiwa. ini soal kilau alamiah, kilau yang apa adanya. Saya tidak tau pasti apa istilah tepatnya, yang jelas saya lebih suka menyebutnya sebagai "Kilau" daripada pesona atau aura/image positif. Karena kilau bagi saya adalah cahaya jiwa.

Setiap orang punya kilaunya masing-masing. Hanya saja tidak semua orang mampu mengasahnya, tidak semua orang mampu menimbulkanya. Kilau hanya akan tampil manakala kita bahagia, manakala jiwa kita lega, manakala jiwa kita ikhlas. Dengan kata lain kilau hanya lahir dari jiwa-jiwa yang bahagia dan ikhlas. Kilau lahir dari ketulusan seorang yang mencintai dirinya sendiri dengan tulus dan jujur, orang yang memahami dirinya apa adanya sebelum dia memahami orang-orang di sekitarnya. Tidak akan sanggup seseorang anak manusia untuk menyinari dunia dengan kilaunya bila ia sendiri redup, tertunduk lesu menatap hidup. Jadi mari bangkit, mari hadirkan kilau anda setidaknya untuk anda sendiri. Bila anda berkilau, maka kilau itu akan menerangi dunia, kilau anda akan menuntun anda ke arah yang tepat untuk anda. Kilau itu akan juga menerangi orang lain.

Saya akhiri catatan singkat ini dengan renungan, mari kita temukan kilau kita lagi. Mari berkilau untuk diri kita sendiri, untuk suami/istri kita, berkilau untuk anak-anak kita, berkilau untuk teman-teman dan handai taulan kita. Mudah saja, merenunglah tentang diri anda, tentang hidup anda dengan jujur dan apa adanya. Lalu tersenyumlah sambil katakan pada diri anda bahwa hidup itu indah dan bermakna, kalau anda mau mencapainya seperti itu, semuanya tergantung sikap dan keikhlasan anda. Setelah itu anda akan merasakan, ada sesuatu yang menyeruak dalam diri anda yang membuat anda seketika tersenyum. Itulah kilau anda, selamat anda sudah memilikinya. Setidaknya cukuplah sebagai modal awal, anda tinggal mengembangkannya. Mari kita renungkan bersama.

Comments

  1. kalo kilau mungkin saya masih redup mba, soal'e masih kacau idupku, tapi tetep berusaha selalu menjadi yang terbaik buat orang yang aku sayangi mba...terima kasih ya udah mengingatkan...

    ReplyDelete
  2. @Bayu,......lha itu blogmu memancarkan kilaunya, hehehe. Selama ada niatan untuk selalu berusaha menjadi yang terbaik buat orang lain, itu sudah kilau yang memancar, kilau dari cahaya jiwa yang ingin berbuat terbaik.

    ReplyDelete
  3. di Malaysia masih ada kadal-kadal dan buaya-buaya yg dipilih...dan sekarang masih memimpin negara

    ReplyDelete
  4. @Zumairi, ow....that's bad news. Tp setidaknya negerimu kadal dan buayanya mungkn tdk sebanyak disini. Iya sdh selsai ya pemilu disana. Sbentar lg giliran kami. OK, tetap semangat Zumairi wl para kadal dan buaya bertebaran dmn2. Bersemangatlah kawan, sebab semangatmu akan menyinari duniamu, itulah kilaumu.

    ReplyDelete
  5. Ketika kita bicata tentang hidup anda dengan jujur dan apa adanya, sebenarnya itulah kondisi yang paling ideal. Sebab "jujur" yang menjadi landasan setiap perbuatan, tindakan dan ataupun pemikiran akan menghasilkan keikhlasan sebagai out put.
    Ihklas adalah kata kunci menuju hidup dengan jujur dan apa adanya. Karena keihlasan mendasari penerimaan tiap-tiap jiwa (baik pelaku maupun penerima) untuk apa adanya.

    ReplyDelete

Post a Comment

Tulisan hasil kontemplasi. Mohon maaf, komentarmu perlu saya cerna dulu untuk menghindari riweh dan tidak spam. Terimakasih.