Sayangi Dirimu, Maka kau Akan Menyayangiku


Kegelapan adalah fajar yang belum jadi, begitu yang dikatakan Khahlil Gibran. Maka mengapakah kita memaksakan dunia ini harus selalu terang benderang seperti yang kita inginkan, padahal kita hanya perlu bersabar. Habis gelap terbitlah terang. Dunia ini berputar pada siklusnya. Begitu pula kehidupan kita. Ada saat dimana kita berkata ya, dan sang Khalik berkata tidak, adapula saat kita berkata tidak dan Sang Khalik berkata ya. Intinya, kita tidak akan pernah menggapai apa yang memang tidak diperuntukan untuk kita, sebaliknya kita tidak akan pernah bisa menolak apa yang memang ditakdirkan untuk kita, jadi tersenyumlah dengan apa yang menjadi milik kita.

Menyayangi diri sendiri adalah awal untuk kita bisa hidup dengan nyaman di dunia ini. Sebelum kita bisa menerima kondisi dunia ini buatlah diri anda nyaman dengan kondisi yag ada, sayangi diri sendiri dengan tulus, apa adanya, sadari kekurangan dan kelebihan diri sendiri dengan baik, dan tumbuhkan rasa ikhlas. Setelah itu akan lebih mudah bagi anda untuk memahami dunia ini. Sebelum anda menaklukkan dunia, taklukkanlah diri anda sendiri dulu. Bila anda tidak nyaman diri anda sendiri, anda tidak akan lapang dada, anda akan selalu gelisah, anda bisa menularkan kegelisahan anda kepada orang lain, dan bisa jadi anda akan membuat keonaran, maka kegelisahan anda akhirnya menggelisahkan dunia. Sebaliknya bila anda nyaman dengan diri anda, anda menyanyangi diri anda dengan tulus, jujur dan ikhlas, anda akan membawa hawa tersebut dimanapun anda berada. Orang-orang di sekitar anda juga akan menghirup kenyamanan dan kedamaian yang anda rasakan itu, maka duniapun akan tersenyum.

Mulailah hari anda tersenyum, tersenyumlah saat anda bangun tidur, setelah lakukanlah doa dan sholat shubuh (bila anda Muslim). Buatlah minuman dan makanan yang anda inginkan, buatkan pula untuk orang-orang yang anda kasihi, maka hari itu dunia kecil di rumah anda akan tersenyum. Sayangi dirimu, maka kau akan menyayangiku, itu yang dikatakan dunia. Selamat mencoba.

Comments

  1. Pertamax...,,
    ya..ya..ya..,, setuju mbak.., hidup ini akan lebih berarti bila kita meniknai dengan menyayanginya..,,

    from http://haitsam.wordpress.com

    ReplyDelete

Post a Comment

Tulisan hasil kontemplasi. Mohon maaf, komentarmu perlu saya cerna dulu untuk menghindari riweh dan tidak spam. Terimakasih.