Kepada Jiwa-jiwa Yang Terluka, Sayangi Dirimu......


Wahai jiwa-jiwa yang terluka dan merana , kau dan kehidupan adalah satu, maka sayangilah dirimu. Sebagaimana nasehat Al Mustafa kepada tetes embun di dini hari ….. Pabila tetes embun berkata ”tapi dalam seribu tahun aku tetap setetes embun…”, maka jawablah ia dan katakan ”Tidakkah kau tau bahwa cahaya segala warsa bersinar-sinar dalam siklusmu” (Kahlil Gibran, Taman Sang Nabi).


Dunia berputar pada siklusnya. Hari berganti, manusia bergerak silih berganti mengejar mimpi yang kadang pasti kadang tak pasti. Ada yang ronanya berseri-seri, banyak pula yang tertunduk layu pucat-pasi. Lihatlah sekeliling anda dengan seksama. Lalu perhatikanlah kehidupan anda sendiri. Bagaimana, bahagiakah anda..…? Ya, bila anda nyaman dan bahagia dengan hidup anda, artinya anda memiliki kehidupan yang baik (setidaknya menurut anda). Bila anda tidak merasa nyaman dengan hidup anda, anda merasa tidak bahagia, anda merasa menderita, maka selamatkanlah dirimu dari keterpurukakan itu.


Bila hidup anda membuat jiwa anda terluka, maka yang perlu anda lakukan pertama kali adalah obatilah luka anda. Bila pasangan hidup anda membuat anda menderita, mendzolimi, maka yang perlu anda lakukan pertama kali adalah selamatkan diri anda dengan cara sayangi diri anda. Anda berhak untuk bahagia bila anda mau. Selamatkan dirimu, sayangi dirimu.


Kedengeraannya sangat egois, Cuma memikirkan diri sendiri, tapi hey…. simak dengan baik. Dengan menyayangi diri anda akan memikirkan cara untuk mencari jalan selamat yang terbaik bagi semua orang di sekitar anda. Bagaimana anda akan bahagia bila anda tidak menyayangi diri anda…? Tidak mungkin kan . Justru dengan menyayayangi diri sendiri dengan jujur, apa adanya, ikhlas, anda akan menjadi manusia yang tenang, damai, cinta sesama, pada tingkat yang lebih tinggi anda akan menjelma menjadi manusia yang “Rahmatan lil ‘alamin”, manusia yang menjadi rahmat bagi alam sekeliling, lingkungan sekitar anda.

Bagaimana cara meyelamatkan diri dengan cara meyayangi diri itu…???

  1. Buatlah diri anda bahagia dengan terlebih dahulu. Bahagiakandan tenangkan jiwa anda. Obati luka anda, hanya anda yang bisa melakukan ini dengan baik dalam porsi yang pas dan tepat. Lakukan hal-hal postif yang bisa membuat anda bahagia tanpa mengaibaikan hak dan kebutuhan anggota keluarga anda. Bila anda sedang resah, maka ambilah ketenangan dengan menenangkan jiwa, misalnya dengan berdoa, Bila anda seorang muslim anda bisa segera ambil air wudhu lalu sholat, berdzikir. Setelah itu anda bisa menyetel musik kegemaran anda. Lakukan apa saja yang anda ingin lakukan (sepanjang itu tidak merugikan orang lain dan tidak ada anggota keluarga yang terabaikan haknya, anda sudah mengurus kebutuhan anggota keluarga anda). Anda bisa SPA, anda bisa pedicure-menicure, anda bisa melakukan facial ke salon, atau anda lakukan sendiri di rumah, misalnya luluran sambil mendengarkan musik instrumental kesukaan anda. Lakukanlah hal-hal yang menenangkan jiwa dan membahagiakan.
  2. Bila Rumah tangga anda, anda rasakan seperti neraka, maka lakukanlah pembenahan. Bila selama ini cara anda menatap hidup kurang tepat, anda sering negatif thinking, anda sering berlarut-larut menatap masalah tanpa bisa mengambil solusi yang baik, maka hentikanlah hal itu. Sayangi diri anda untuk tidak melakukan hal-hal yang justru membuat anda makin terpuruk. Bila anda terpuruk maka akan berakibat tidak baik bagi seisi rumah anda, terutama sekali tidak baik bagi diri anda sendiri.
  3. Sayangi diri anda untuk tidak melakukan hal-hal yang negatif. Lakukanlah hal-hal yang positif , ambilah tindakan solutif bagi semua, selalu positif thinking, perbanyak senyum, jangan menghakimi anggota rumah yang anda anggap melakukan kesalahan meski kesalahannya sangat fatal (ingat cukup anda ingatkan dengan baik sambil tetap tersenyum). Bila itu sudah anda lakukan hati anda akan tenang, dipenuhi kasih-sayang,jiwa yang akan menyebar kepada seisi rumah anda.
  4. Bila pasangan hidup, suami atau istri anda mendzolimi anda, melakukan hal-hal nista (seperti berselingkuh, gemar berzinah) maka selamatkan ia, ingatkan ia dengan cara yang baik. Lakukan ini dengan sabar dan ikhlas, adalah tugas anda untuk berjuang menyelamatkan rumah tangga anda. Bila ia sudah tidak bisa lagi diselamatkan, maka tidak ada yang bisa memaksa anda untuk terus hidup dengan manusia seperti itu. Anda tidak harus bertahan, selamatkanlah diri anda. Apabila anda nekat bertahan padahal tidak ikhlas diperlakukan seperti itu, maka anda sudah mendzolimi diri anda sendiri.
  5. Bila anda tidak dapat bertahan lagi, maka tanyakanlah diri anda betulkah anda sudah melakukan semaksimal yang anda bisa ? betulkan anda tidak bisa bertahan lagi ? Lakukan ini dengan jujur, dari berbagai sudut pandang dan dari berbagai sisi. Jika anda telah memiliki buah hati, pikirkan bagaimana kelangsungan hidup, perkembangan jiwa buah hati anda. Bila anda masih sanggup bertahan dengan mengadakan perbaikan dan pembenahan, lakukanlah, itu nilai plus pula untuk anda dengan catatan anda melakukannya dengan ikhlas. Bila menurut anda semuanya akan berjalan dengan baik meski anda memutuskan untuk mengakhiri kerbersamaan anda dengan pasangan hidup anda, maka lakukanlah dengan baik. Anda berhak hidup bahagia.
  6. Sekali lagi, sayangilah diri anda, benahi hidup anda, bahagiakan diri anda. Stop mengeluh dan menyalahkan diri sendiri. Katakan kepada diri anda, anda manusia berharga yang layak bahagia. Anda tidak layak terluka, apalagi melukai diri sendiri.


Wahai jiwa-jiwa yang terluka dan merana sayangi dirimu. Sayangi diri anda, selamatkan diri anda, selamat mencoba.

Comments

  1. Tulisan ini sangat bagussssssss

    ReplyDelete
  2. Terimakasih. Semoga bermanfaat bagi siapa saja.

    ReplyDelete
  3. Saya baru sadar ttg ini bbrp hari yang lalu, Jadi, sekarang saya belajar untuk lebih mementingkan diri sendiri (hehe, egois banget!) Benar juga, rasanya lebih tentram hidup ini,,,,

    ReplyDelete

Post a Comment

Tulisan hasil kontemplasi. Mohon maaf, komentarmu perlu saya cerna dulu untuk menghindari riweh dan tidak spam. Terimakasih.