Ketika Makanan Warna-Warni Ngejreng itu (Menjadi) Menakutkan, Bagi Saya

Makanan itu harus menarik, setuju dong saya. Makanan itu harus keren warnanya, ya bolehlah. Makanan itu harus sehat dan aman dimakan...? sangat setuju dan wajib bagi saya.

Pernah liat makanan warna-warni begitu indah, entah puding atau cake (rainbow cake dsb) atau bahkan kue tradisonal ? Rasanya kita semua pernah melihatnya. Hal yang membedakan adalah apresiasi kita. Ada yang fine-fine aja bahkan sukaaaa banget. Tapi tidak bagi saya. 

Sejujurnya makanan warna-warni cerah ngejreng itu menakutkan bagi saya. Apa pasal? sebab makanan warna cerah merona dan ngejreng itu biasanya menggunakan pewarna buatan. Entah pewarna buatan yang memang untuk makanan atau bahkan pewarna buatan yang bukan untuk makanan.

Sekali liat saja, saya akan tau makanan itu menggunakan pewarna buatan atau alami. Makanan berwarna hijau yang aslinya dulu menggunakan daun pandan dan daun suji, misalnya Cake Pandan, Srikaya Pandan, kue Kojo Palembang. 



Jika  menggunakan pewarna buatan, semisal pasta makanan saja, warnanya akan lebih cerah, lebih warna hijaunya ngejreng yang. Sementara, jika menggunakan esktrak daun pandan dan suji warna hijaunya lebih teduh dan kalem. 

Menghadapi makanan warna hijau ngejreng seperti itu, entah mengapa otak kiri saya otomatis akan bilang, "itu menakutkan" meskipun otak kanan saya bilang' "itu manis, menarik". Seperti sudah outo-setting, haiyah

Barangkali benar juga otak saya sudah tersetting demikian rupa. Sejak zaman SMP di rumah kami menghindari pasta makanan, apalagi pewarna buatan yang bukan untuk makanan. Dulu kakak laki-laki saya aktif di lingkungan hidup dan lembaga konsumen, yang membuat saya menjadi ikut rajin membaca artikel tentang bahayanya pewarna makanan buatan. 

Ditambah lagi sering membaca dan menonton Nat Geografik,  David Attenborough berkata, dunia ini penuh warna. Life in colur, so wonderful. Jadi, tinggal petik dan ambil untuk menjadi masakan dan makanan kita. 

Mau warna hijau, ada daun pandan,  cabe hijau, paprika hijau, daun suji, daun kelor, daun katuk dsb. 

Mau warna merah ada cabe merah, bit, rosela, kembang sepatu dsb. 

Mau warna biru ada tanaman tarum, ada bunga telang, dsb

Mau warna kuning ada kunyit, safron, mangga dsb (bikin jus warna kuning, tinggal ambil buah mangga). 

Mau warna oranye ada wortel, mangga oranye, paprika ornaye, ubi oranye, atau campur kunyit dengan cabe, hehe. 

Mau warna ungu, ada terong,  Ubi ungu, dsb

Warnanya indah, teduh dan alami.

Maka saya hanya masak menggunakan bahan alami, pewarna alami. Entah warananya kurang cerah, kurang menarik, gak masalah bagi saya. Silahkan mampir ke Cookpad Indonesia ya, @elles_cooking, akun nomor 16938960.
 
Begitulah. Ketika Makanan berwarna cantik dan ngejreng itu malah menakutkan bagi saya, percayalah, itu bukan sekadar kampanye supaya kita mengkonsumsi makanan sehat dan aman bagi kesehatan kita. Juga supaya kita lebih cinta kepada alam kita yang penuh warna, pada warna-warni indah flora kita. Sebab hal yang alami dan dekat dengan alam lingkungan kita itu adalah bentuk rasa syukur kita kepada Tuhan. 

Saya gak perlu lagi ya narok link bahayanya pewarna buatan bagi kesehatan kita, cari aja, banyak. Salah satunya DISINI. Salam. 

Comments

  1. Pilihan pewarna makanan yang sehat memang harus selalu jadi prioritas saat ingin membuat nilai estetik pada warna makanan

    ReplyDelete

Post a Comment

Tulisan hasil kontemplasi. Mohon maaf, komentarmu perlu saya cerna dulu untuk menghindari riweh dan tidak spam. Terimakasih.