Dino, Sepotong Pelangi


Menurutmu, apakah pelangi punya nama ? Kukira, bisa saja. Apakah pelangi itu selalu pertanda bidadari sedang mandi? Mungkin saja. Apakah pelangi itu laki-laki atau perempuan? Entahlah, pikir saja...

Menurutku, pelangi selalu punya nama, sepanjang ada yang mau memberinya nama. Ketika muncul di atas langitku, dan aku melihatnya, kalau mood sedang bagus, mungkin ia kuberi nama. Mungkin Joni. Mungkin Yudi. Mungkin Dewi. Dan nama-nama yang lain. Siapa saja yang berkelebat di kepalaku saat kulihat pelangi itu melengkung di langitku. Entah senyum cerahnya. Entah kebaikan yang ia buat untukku. Bisa saja, ada banyak orang yang melakukan hal yang sama, memberi pelangi nama.

Maka pada sore yang melintas di kotaku beberapa hari yang lalu. Tanggal 18 Juni. Simpang Charitas, yang selalu kulalui setelah berbelok dari halaman kantor. Sepotong pelangi menampakkan dirinya padaku. Entah kenapa ia tak landai melengkung sebagaimana biasanya, melainkan hanya sepotong. Kukira karena ia tergesa-gesa, sedang cahaya tak lagi jatuh dengan sempurna di titik-titik air setelah hujan di sana reda.

Sudahlah, menemukan penampakannya saja sudah membuat aku terpana. Kukira, aku bahagia karenanya. Maka kuberi pelangi yang hanya sepotong itu  nama....B...., Dino. Entah kenapa aku teringat padanya. Apakah ini pertanda ia juga sedang mengingatku? Begitukah..? Apakah...,

"Hentikkan lebaymu Soel.."
"Tentu saja kau ingat dia..." suara-suara muncul di kepala tanpa kuminta

Tak ada lagi yang bisa kuceritakan demi mendengar suara-suara itu. Mataku beralih, dari pelangi itu ke sebuah bungkusan kecil di pangkuanku. Bingkisan yang baru kubeli untuk Dino, anak adikku. Terbayang Dino akan berlari-lari kecil menyongsongku. Hari ini dia berulang tahun yang ke-3.

Comments

  1. Meski telat, nitip ucapan Selamat Ulang Tahun untuk Dinoe :D

    ReplyDelete

Post a Comment

Tulisan hasil kontemplasi. Mohon maaf, komentarmu perlu saya cerna dulu untuk menghindari riweh dan tidak spam. Terimakasih.