Perempuan, Bisnis Yang Tak Sekadar Bisnis

Sejak dulu, keinginan untuk memiliki bisnis kecil itu begitu kuat. Sayang, pekerjaan yang dilakoni seperti menelan dan merangsek begitu rupa. Senin sampai jum'at kadang tak cukup. Hari Sabtupun sering lembur. Maka, mau tidak mau harus mencari solusi. Bisnis itu harus segera dimulai. Bisnis yang tak sekedar bisnis.


Bisnis yang tak sekadar bisnis. Seperti apakah ? Tergantung pendapat masing-masing. Buat saya, bisnis yang tak sekadar bisnis itu, orientasinya tak sekadar profit (mencari keuntungan). Ia tak begitu menyita waktu saya. Bisnis yang mulai dari sesuatu yang saya sukai. Bila suka, InsyaAllah akan dijalankan dengan riang, tanpa beban. Saya suka dengan sesuatu yang khas, tidak pasaran, unik dan sesuai dengan jiwa saya. Maka, rasanya menarik menjalankan bisnis barang-barang yang seperti itu.

Hanya batik. Pernak pernik remeh yang remeh-temeh bagi orang lain, seperti tas batik, blus batik, scarf batik. Buat saya malah keren. Apalagi jika modelnya unik, manis. Batik itu karya bangsa sendiri, rasanya bangga menjalankan bisnis benda-benda batik yang unik dan keren. Batik itu, unik, manis dan membanggakan. Maka menjalankan bisnis benda-benda batik, hm, menarik.

Sebab bisnis seyogyanya memang tak sekedar bisnis. Selain untuk mencari keuntungan, juga punya pesan moral. Bagi saya, perempuan (entah Ibu Rumah Tangga atau yang singel, entah yang berkerja atau yang tidak bekerja) tak ada salahnya jika ingin berbisnis. Hanya, bisnis itu sebaiknya punya pesan moral. Misal demi menghargai aset dan budaya bangsa. Bisnis bidang yang anda sukai dan halal. Bisnis yang tak sekadar bisnis.

Perempuan, mari, mulai saja. Bisnis yang tak sekadar bisnis. Apa saja. Mau pesan tas batik saya...?, ayoooooo, hehehe. Salam.


Comments

  1. Cantik-cantik tasnya.. kalo toko displaynya ada gak? Btw, selamat menekuti bisnis barunya..

    ReplyDelete

Post a Comment

Tulisan hasil kontemplasi. Mohon maaf, komentarmu perlu saya cerna dulu untuk menghindari riweh dan tidak spam. Terimakasih.