Tentang "Ciuman di Bawah Hujan"

Entah seperti apa rasanya. Pertanyaan iseng yang tak butuh jawaban. Sebab bukan itu arah tulisan ini, tapi pada cara ditemukannya "Ciuman di bawah Hujan " itu. Baca saja kalau kau mau..

Seminggu yang lalu, rasanya. Pada hari dimana buruh-buruh ada mengecap hari libur. Hari minggu yang anginnya memburu dan memaksa saya untuk melesat ke sebuah toko buku. Toko buku yang hampir setiap tahun di bulan Pebruari mengadakan diskon besar-besaran. Maka teronggoklah sang "Ciuman di bawah hujan itu" di tumpukkan buku yang menggunung.

Entah sudah berapa puluh atau ratusan tangan membaliknya hingga ia berada di tumpukkan paling atas atas dan membuat mata saya tertumbuk padanya. Tentu saja saya raih dengan penuh suka cita. Agak sesak juga menemukan salah satu buku (Almarhumah) Lan Fang dengan cara seperti ini. Sebab beliau salah satu penulis yang sangat mendalam di ingatan saya. Sudahlah. Jika buku itu berada disana, tidak berarti buku itu tidak disukai atau kurang laku. Bisa saja, ada yang tidak tepat pada manajemen sirkulasi penjulan buku itu. Entahlah.. Biarlah.

Sore tadi, tepat ketika hujan reda, saya raih buku "Ciuman di Bawah Hujan"  itu. Saya buka plastiknya dengan berdebar. Halaman pertama setelah judul dan hak cipta, tertulis dengan jelas,

LAN FANG

CIUMAN D BAWAH HUJAN

Novel ini adalah pengembangan cerita dari Novelette 1001 Hari di Hongkong Oleh Lan Fang

Penerbit PT. Gramedia Pustaka Utama
Jakarta, 2010


Selanjutnya adalah "Bebuka". Semacam pengantar dari penulis (Lan Fang). Tentang latar belakang cerita. Lan Fang mengawali dengan teori "Kebetulan" Carl Gustaf Jung. Hiks, kebetulankah jika saya juga suka teori tersebut!? Hal yang mirip meski tak sama sering saya tulis tentang Law of Attraction. Saya baca terus "Bebuka", pelan-pelan.   

Tibalah saya di paragraf terakhir dari 'Bebuka"  Mata saya berpendar entah berapa kilo cahaya. Tertulis disana,

Maka bila Ciuman di Bawah Hujan sampai di tanganmu, semoga kau percaya bahwa ini adalah suatu "kebetulan yang bukan kebetulan"

Surabaya, 8 Januari 2010
Mettacittena
Lan Fang

Begitulah. Saya kira "Cuman di Bawah Hujan" ini memang kebetulan yang bukan kebetulan buat saya. Bila telah selesai saya baca isinya, mungkin akan saya ceritakan padamu.  Salam.


Comments

Post a Comment

Tulisan hasil kontemplasi. Mohon maaf, komentarmu perlu saya cerna dulu untuk menghindari riweh dan tidak spam. Terimakasih.