Menulis dan menjual Buku Ala Newsoul

Tiba-tiba saja ingin menuliskan hal ini. Hah, selimut ditarik lagi. Mari berkutat sejenak di hadapan si notebook ini. Hembuskan nafas. Baiklah tentang menulis dan menjual buku....

Bila menulis adalah sebuah hobi atau bahkan kebutuhan maka siapakah yang bisa menghalangi kita menulis ? Tidak ada, kecuali maut. Bila memunculkan gagasan/ide dalam tulisan anda adalah sebuah kebutuhan, maka buatlah blog. Paling tidak anda harus mebuat akun twitter atau FB supaya ide dan gagasan anda bisa diungkapkan kepada khlayak. Mungkin anda juga bisa memunculkan sebagai artikel atau fiksi di media elektronik, kalau memungkinkan.

Saya kira itulah sedikit tentang menulis. Sedang membuat buku, ah, itu hal yang berbeda lagi. Faktanya, kimi siapapun bisa membuat buku dengan mudah dengan makin banyaknya penerbitan indie. Bila tujuan membuat buku adalah lebih kepada pendokumentasian tulisan, anda tidak harus bersusah payah. Begitu selesai menerbitkan buku, bret beres. Bila anda membuat buku dengan tujuan mencari keuntungan, anda harus berjuang untuk mempromosikan buku anda.

Tentu saja saya menuliskan pengalaman pribadi saya. Sebab menulis adalah hobi yang sudah menjadi kebutuhan buat saya. Sedang membuat buku, apalagi menjual buku, wow, belum pernah saya lakukan sebelumnya. Maka tentu saja buku pertama saya "Ilalang Menarilah" menemui banyak kendala di penjualan. Jujur, lebih enak minum kopi daripada menjual buku, hahahaha.

Akhirnya, saya kembali kepada niat pertama saya menulis. Bukankah saya ingin mengemukakan suara jiwa saya, dengan cara saya dan gaya saya. Cara saya dan gaya saya yang tidak memperdulikan apapun hal di luar sana.  Saya kira, saya mampu membuat buku yang menarikan suara jiwa saya, dengan cara saya dan gaya saya itu adalah sebuah pencapaian yang besar. Saya puas dan klimaks, he. Hal-hal yang lain, tidak sempat saya pikirkan lagi. Pekerjaan sangat menyita waktu saya. Sempat menulis saja sudah anugrah buat saya. 

Begitulah. Semoga siapapun yang sempat membaca tulisan ini bisa mengambil hikmahnya, kalau ada. Kepada siapapun yang gemar menulis, ayo teruslah menulis. Jangan ragu, menulislah dengan dengan cara anda, dengan ide anda yang jujur. Salam.

Comments

  1. nah kalo saya lebih utk dokumentasi tulisan krn kayaknya kalo utk promo rada malas. hehehe

    ReplyDelete
  2. menulis itu kayak nemu surga :D, nulis dan komersil sama-sama berat, ketika seorang sudah senang menulis, ia mungkin akan kesusahan saat mau matre :D

    ReplyDelete

Post a Comment

Tulisan hasil kontemplasi. Mohon maaf, komentarmu perlu saya cerna dulu untuk menghindari riweh dan tidak spam. Terimakasih.