Bukan Sekedar Batik, Tapi Pluralisme

Begitulah buat saya. Batik itu tak sekedar batik, didalamnya tersimpan semangat pluralisme bangsa kita. Jadi, jangan hanya memandang batik sebagai selembar kain, carik, kemeja atau blus batik. Lihatlah batik sebagai sebuah simbol "Pluralisme". Tentu saja kalau kita mau melihat batik dengan perspektif yang lebih luas.


Hari ini, seperti yang kita ketahui bersama, adalah Hari Batik Nasional. Batik sedang didengungkan dan dielu-elukan. Batik sedang jadi trend beberapa hari ini. Di televisi, hampir semua orang mengenakan batik. Di  jalanan, batik lagi. Di mal-mal, apalagi. Conter batik seperti akan meledak, hehe. Ya, batik. Kita kaya akan jenis, corak dan motif batik. Hampir semua penjuru Nusantara memiliki batik khasnya masing-masing. Batik begitu beragam.

Keragamannya itulah yang saya sebut sebagai "Pluralisme". Batik, tak sekedar beragam jenis, corak dan motif, tapi menyimpan semangat pluralisme kita. Mau anda kaya, level menengah atau sederhana, kalau memakai batik semua terlihat cerah. Semua terlihat penuh semangat.  Batik bisa jadi pemersatu kita. Lihat saja pertemuan atau perkumpulan dimana anggotanya menggunakan batik. Meski model dan warna dan motifnya beragam, buat saya terlihat sangat kompak. Terlihat penuh semangat. 

Begitulah. Selamat Hari Batik Nasional. Ayo, dengan batik kita tingkatkan semangat Pluralisme kita. Salam.

Comments

  1. Selamat hari batik nasional juga Mbak Elly :) Batik memang OK banget!

    ReplyDelete
  2. Batik seudah ada dimana-mana, dan digunakan utk aneka jenis barang...
    Sekarang gampang banget ya cari batik mbak?

    ReplyDelete

Post a Comment

Tulisan hasil kontemplasi. Mohon maaf, komentarmu perlu saya cerna dulu untuk menghindari riweh dan tidak spam. Terimakasih.