Pemberontakan Sang Pemberontak
Pemberontakan sang pemberontak, tiba-tiba saja kata-kata itu memenuhi benak saya. Tepat ketika malam menelan sinar terakhir senja. Apakah salah manusia memberontak ? Jawabannya, bisa ya dan tidak. Tergantung pada hal apa pemberontakan itu dilakuan. Lalu sayapun tiba pada sebuah pertanyaan lagi, kepada apakah manusia layak memberontak...... ?
Senyap untuk beberapa lama hingga terdengar suara bisikan,
"Bila ada ketidak benaran, lalu hati nuranimu tidak menerima kondisi itu. Kau layak memberontak...."
"Bila ada ketidak-adilan, lalu hati nuranimu tidak menerima situasi itu. Kau layak memberontak...."
"Jika tidak ada, maka memberontaklah pada rasa pemberontakanmu. Kau layak memberontak, dari rasa yang seperti itu......"
Suara-suara ilalang memenuhi kepala saya. Saya kira dia benar. Maka atas jawaban ilalang itulah saya jadi terpana saat membaca beberapa kutipan dari sebuah biografi seorang tokoh, kebetulan perempuan, yang dituliskan Linda Jalil di sebuah jaringan, disini.
Hiks, pemberontakan sang pemberontak yang salah kaprah. Entah kenapa kata-kata itu memenuhi benak saya setelah membaca ulang tulisan tersebut. Hm, ya ya ya, gaya hidup adalah pilihan orang per orang. Apa yang menurut kita pantas dilakukan, lakukan. Bila tidak, maka jangan lakukan. Gampang kan. Selamat berakhir pekan. Salam.
Gambar diambil dari sini
Senyap untuk beberapa lama hingga terdengar suara bisikan,
"Bila ada ketidak benaran, lalu hati nuranimu tidak menerima kondisi itu. Kau layak memberontak...."
"Bila ada ketidak-adilan, lalu hati nuranimu tidak menerima situasi itu. Kau layak memberontak...."
"Jika tidak ada, maka memberontaklah pada rasa pemberontakanmu. Kau layak memberontak, dari rasa yang seperti itu......"
Suara-suara ilalang memenuhi kepala saya. Saya kira dia benar. Maka atas jawaban ilalang itulah saya jadi terpana saat membaca beberapa kutipan dari sebuah biografi seorang tokoh, kebetulan perempuan, yang dituliskan Linda Jalil di sebuah jaringan, disini.
Hiks, pemberontakan sang pemberontak yang salah kaprah. Entah kenapa kata-kata itu memenuhi benak saya setelah membaca ulang tulisan tersebut. Hm, ya ya ya, gaya hidup adalah pilihan orang per orang. Apa yang menurut kita pantas dilakukan, lakukan. Bila tidak, maka jangan lakukan. Gampang kan. Selamat berakhir pekan. Salam.
Gambar diambil dari sini
Kebenaran bila teraniaya harus dilawan semaksimal mungkin! Kalau itu dari hati nurani tentunya akan menimbulkan kekuatan yang dahsyat! Berontak harus seefisien mungkin dan terarah! Tidak harus banyak orang, di blog pun cukup dengan mempublikasikan kemana-mana!
ReplyDeleteyagh manusia boleh berontak,dalam tanda positif tentunya, bila dirasa itu tidak adil, baik pribadi atau umum silahkan saja..
ReplyDeletesudah main ke sana, hemmm sungguh perjalanan hidup yg panjang ya mba ^^
ReplyDeleteselamat malam mba, selamat beristirahat :)
pemberontakan yang layak..segera ke TKP..
ReplyDeletewah istilah keren pemberontakan sang pemberontak....heheheh kunjungan perdana,,,, salam kenal.....
ReplyDeleteBarusan membaca tulisan mbak Linda tentang sang 'pemberontak' mbak.. dan aku sependapat bahwa pemberontatakannya telah salah kaprah.
ReplyDeletejudulnya menarik, btw, saya setuju, tergantung pilihan manusianya itu sendiri, bila mampu dan sesuai hati nurani maka lakukan, bila tidak ya, tinggalkan.
ReplyDeletesalam kenal mbak^^
bagus banget artikelnya nih gan
ReplyDeleteAkhirnya saya bisa masuk ke sini :)
ReplyDeleteAh, si Pemberontak cantik itu, nampaknya terlalu banyak melakukan pemberontakan yg tidak perlu, Mbak.
Penindasan dan ketidak adilan selanyaknya mendapan pemberontakan
ReplyDelete