Seorang putri dari kerajaan zaman lampau di Hindia Belakang tengah bersiap meningalkan tanah airnya bersama sang pangeran. Sepasukan armada sudah disiapkan, layar telah terkembang. Di tangannya sebuah guci keramik siap dibawa serta. Guci yang didalamnya telah diletakkan beberapa batang serai dengan akarnya, juga beberapa genggam tanah hitam subur. Tak lama sang putri dan pangeran berlayar meningalkan tanah air mereka dengan guci keramik berisikan serai. Sejarah yang terlupakan.
He, kisah di atas hanya ada di pikiran saya saja. Saya yang tengah merenung sambil memandang sebatang serai di halaman belakang rumah saya. Ya, serai, bumbu Indonesia yang aromanya khas. Serai (Cymbopogon nardus), salah satu bumbu yang selalu terdapat dalam beberapa masakan Indonesia, bahkan di Asia tenggara. Ingat Tom Yam, hm, masakan Thailand itu sangat terasa aroma serainya (ditambah daun jeruk baunya makin menggoda). Dalam kuliner Manado, serai juga dominan (kemarin baru mencoba sup ikan khas Manado di beautika sekitar Dr.Moestopo) ) berpadu aromanya dengan beberapa pucuk daun kemangi. Dalam dunia kuliner Sumatera Selatan, seraipun hampir selalu ada dalam hampir semua masakan, terutama pindang.
Ya Tom Yam, Sup Ikan Manado, dan Pindang Sumsel adalah beberapa contoh masakan yang didominasi oleh aroma serai. Sama sedapnya. Setelah merenung iseng tadi, saya jadi berpikir, mungkin saja serai telah dibawa oleh nenek moyang kita dari hindia belakang dulu (Indochina), hehe. Maka, wajar jika 'taste" Tom Yam, Sup Ikan Manado, dan Pindang Sumsel memiliki sebuah garis kesamaan meski masing-masing punya ciri khas sendiri. Anda, pasti kenal serai. dengan aneka fungsi dan manfaatnya. Bisa jadi masakan di daerah anda juga didominasi oleh serai. Selamat pagi. Salam.
Serai sekarang menjadi bahan kosmetik, kandungan citronella banyak khasiat untuk kulit. Ada murid saya mengganti minyak sereh untuk digosokkan ke tubuh setelah abis mandi pengganti minyak kayu putih. Saya sendiri cocok banget mandi pake sabun sereh...
ReplyDeleteIjin follow ya, terima kasih
ReplyDeleteini salah satu bumbu yang gak bisa lepas dari berbagai masakan...kurang lengkap rasanya masakan jika gak disertai serai
ReplyDeleteBuat gulai ayam kesukaan ku gak sedap rasanya kalo gak dikasih sebongkah batang serai..
ReplyDeleteserai juga bisa mngandung obat lohh, dahulu kalau ayam saya pincang kakinya di ikat dengan daunserehh ehh cepet sembuhh loohh...
ReplyDeleteMasak uduk juga pake serai yah, Mbak? :)
ReplyDeleteApa khabar, Mbak Elly...?? :)
beserai kita runtuh eh salah hehe, jadi inget pindang meranjat mbak :)
ReplyDeleteDari fiksi sejarah, rempah, kuliner, hingga bermuara di prediksi--kembali--sejarah. Sebuah post yang mnarik. Sem=lamat malam, Mba...
ReplyDeletebaru tau mbak kalau serai bukan tanaman asli indonesia. hehe...
ReplyDelete@all (Ami, Bippi, Jaya, Perawatan ac, Anazkia, Insanitis, Aulawi Ahad, Jimox, semua) terimakasih komentarnya. ya kita semua mengenal serai sebagai bumbu, obat-obatan, bahkan bahan kosmetik. Jimox, ya asli indonesia setelah dibawa nenek moyang kita dari hindia belakang dulu. Nenek moyang bangsa Indonesia kan berasal dari hindia Belakang, he.
ReplyDeleteSerai itu bgitu ya..??? Baru tau, makasih ya kak!
ReplyDeleteada aroma khas juga dari serai ni ya?dapat waktu ikut pramuka :D
ReplyDeletehheee ibu chika juga pasti pake serai kalo buat gulai santan
ReplyDeleteenaknyaaaaaa...nyam nyam
ReplyDelete