Lingkaran Kehilangan dan Diketemukan

Sedang hujan disini. Lumayan deras bak tangisan langit. Hujan yang seperti membuka keinginan saya untuk menulis. Baiklah, selagi niat itu terbuka tentu saja ia harus dipenuhi. Tak memakan waktu lama, sayapun sudah di hadapan laptop butut ini.

Ini tentang sebuah lingkaran. Lingkaran Kehilangan dan diketemukan. Konon, begitulah perjalanan aneka dzat dan ma'rifat di dunia fana ini. Tidak ada sesuatu yang benar-benar hilang melainkan ia akan ditemukan, meski ditemukan oleh orang lain. Persis di sebuah titik hingga merangkai sebuah lingkaran sebagaimana siklus kehidupan.

Ketika kita kehilangan benda kesayangan kita, hakekatnya benda itu tidaklah hilang. Entah kapan dan dimana Ia akan ditemukan oleh orang lain. Bahkan ketika kita dengan sengaja menghilangkan sesuatu yang menjadi milik kita (dengan kata lain membuangnya), itupun tidak akan benar-benar hilang. Entah kapan dan dimana, akan ada yang memungutnya. Bukankah begitu kawan.

Maka hal yang harus kita ingat adalah jangan dengan sengaja membuat orang lain secara terpaksa kehilangan sesuatu yang menjadi miliknya. He, itu namanya merampok milik orang lain. Jangan memungut benda atau sesuatu yang masih menjadi milik orang lain, itu namanya mencuri. Tentu saja kehilangan yang seperti itu akan menimbulkan rasa tidak enak, tidak ikhlas pemiliknya. Hanya......, bila kita kembalikan lagi bahwa semua benda/dzat yang menjadi milik kita adalah titipanNya, maka siapapun tentu harus bersiap-siap bahwa sewaktu-waktu akan kehilangan hal/benda yang menjadi miliknya.

Inilah sedikit renungan singkat tentang lingkaran kehilangan dan diketemukan. Sebuah renungan yang sudah lama mengendap di kepala. Untunglah hujan ini membantu saya mengeluarkannya. Lumayan plong. Terimakasih pada hujan deras yang mengguyur kota saya hingga telah membukakan endapan renungan ini. Bila berkenan, silahkan pula direnungkan. Selamat sore kawan.

Comments

  1. renungan yang sangat mencerahkan mbak... thanks sudah berkenan membaginya...

    ReplyDelete
  2. Segala sesuatunya tidak ada yang abadi...
    Makasih banyak atas pencerahannya Mbak.
    Salam hangat selalu.

    ReplyDelete
  3. Saya sekarang kok kehilangan waktu ya? Siapa yang mencuri ya?? Hehehe...Untunglah di tengah kesibukan masih sempat berkunjung ke sini.

    ReplyDelete
  4. @Adit, InsyaAllah kesana
    @Goentoer, sama-sama. Selamat pagi Mas Goen
    @Setiawan, ya betul bang
    @Fanda, hehe dan kutemukan kau disini. Tidak ada yang hilang kan, terimakasih sobat.

    ReplyDelete
  5. dg kata lain jangan menginginkan milik sesamamu dan mencurinya.

    ReplyDelete

Post a Comment

Tulisan hasil kontemplasi. Mohon maaf, komentarmu perlu saya cerna dulu untuk menghindari riweh dan tidak spam. Terimakasih.