Tak Tembus Pandang, Tak Terselami

Pandanglah sungai yang mengalir. Ada yang riaknya kencang, ada yang tenang. Ada yang airnya bening, ada yang keruh. Bukankah yang bisa kita pandang hanya permukaannya. Sungai yang kencang riaknya, tanda tak dalam, katanya. Sungai yang airnya keruh, biasanya karena banyak membawa lumpur, ada erosi di sebelah hulu.
Sungguh tidak semua sungai dan laut bisa kita lihat secara tembus pandang, tak semua sungai dan laut bisa kita selami. Begitu pula semesta dan segala isinya ini, termasuk manusia penghuninya. Tidak akan sanggup kita memandangnya secara kasat mata dan menyelaminya. Mungkin yang perlu kita lakukan adalah fokus pada pikiran positif kita. Bahwa sungai dan laut yang kita pandang akan menjadi baik, bila kita memikirkannya secara baik. Selanjutnya dari pikiran baik tersebut tentu akan lahir aktivitas yang bermanfaat yang bisa kita lakukan di sungai dan laut tersebut.
Mari pandang ke dalam dulu. Mari selami diri sendiri dulu. Kita pun memiliki begitu banyak kekurangan juga kelebihan. Tidak ada manusia yang sempurna. Dengan begitu akan akan lebih mudah bagi kita memandang keluar dan menyelami sungai kehidupan ini. Mudah-mudahan akan lebih mudah bagi kita menceburkan dan menyelami sungai dan samudera kehidupan bila kita telah tau kondisi kita, kekuatan dan kelemahan kita.
Begitulah obrolan yang pernah mengemuka antara saya dengan Sang Pengembara Selatan yang tiba-tiba saja dingiangkan kembali oleh angin selatan di sisi kanan saya pagi ini. Demikianlah Tak Tembus Pandang dan Tak Terselami yang tiba-tiba melesat di benak saya dari bisikan sang angin selatan tadi. Silahkan direnungkan oleh siapa saya yang mau. Selamat pagi. Mari lanjutkan aktivitas kita.
Gambar diambil dari sini
Sungguh tidak semua sungai dan laut bisa kita lihat secara tembus pandang, tak semua sungai dan laut bisa kita selami. Begitu pula semesta dan segala isinya ini, termasuk manusia penghuninya. Tidak akan sanggup kita memandangnya secara kasat mata dan menyelaminya. Mungkin yang perlu kita lakukan adalah fokus pada pikiran positif kita. Bahwa sungai dan laut yang kita pandang akan menjadi baik, bila kita memikirkannya secara baik. Selanjutnya dari pikiran baik tersebut tentu akan lahir aktivitas yang bermanfaat yang bisa kita lakukan di sungai dan laut tersebut.
Mari pandang ke dalam dulu. Mari selami diri sendiri dulu. Kita pun memiliki begitu banyak kekurangan juga kelebihan. Tidak ada manusia yang sempurna. Dengan begitu akan akan lebih mudah bagi kita memandang keluar dan menyelami sungai kehidupan ini. Mudah-mudahan akan lebih mudah bagi kita menceburkan dan menyelami sungai dan samudera kehidupan bila kita telah tau kondisi kita, kekuatan dan kelemahan kita.
Begitulah obrolan yang pernah mengemuka antara saya dengan Sang Pengembara Selatan yang tiba-tiba saja dingiangkan kembali oleh angin selatan di sisi kanan saya pagi ini. Demikianlah Tak Tembus Pandang dan Tak Terselami yang tiba-tiba melesat di benak saya dari bisikan sang angin selatan tadi. Silahkan direnungkan oleh siapa saya yang mau. Selamat pagi. Mari lanjutkan aktivitas kita.
Gambar diambil dari sini
Setiap manusia selalu ada kekurangan dan kelebihan mbak
ReplyDeletetapi apapun itu, saya sangat bersyukur dengan diri saya apa adanya
Betul,betul,betul...*ipin mode on*
ReplyDeletesaiya setuju:kita ngaca diri kita dulu kalo mo nyela orang lain :)
@Itik Bali, iya sayang, itu sudah disebut di atas. Thanks ya.
ReplyDelete@Ducky, jadi inget Ipin-Upin ducky.
hmm..jadi inget sama roknya Lady diana. semasa hidupnya pernah ada foto dia memakai rok yg transparan/tembus pandang. foto itu diambil ketika dia masih jadi guru sekolah dan sedang menggendong salah seorang muridnya.
ReplyDeleteTapi, masalah hati memang sulit ditebak kecuali si empunya hati dan Sang Khalik. Sulit ditembus pandang dan diselami.
Setuju bunda..!! sulit memang bagi seseorang untuk memahami orang lain apalagi belum memahami diri sendiri...siang-siang gini ngupi enaknya ditemani apa ya bun ?
ReplyDeleteaku merenung, membuka catatan hidup yang pernah aku tulis..meneliti setiap kata dan kalimat, dan memperbaiki setiap kesalahan yang ada..
ReplyDeletemenyadari kesalahan diri sebelum menunjuk kepada orang lain..
dari sini saya dapat pelajaran Bunda..terima kasih..
Saya rasanya kekurangannya yang lebih banyak mbak,... kelebihannya nggak ada kali yah??
ReplyDeleteSelalu saja ada yang tergugah.
ReplyDeleteMemandang lebih dalam........... hmmmm....
Intinya positive thinking cara menyikapinya ya mba,..met Lebaran...
ReplyDeletesore mbak...f2 berkunjung nih. masih ada kue lebarankah?
ReplyDeleteSemua manusia ada kelebihan tapi kekurangan ya, kita memang lebih mudah melihat kesalahan orang lain, tapi sulit untuk ngelihat jauh dalam diri.
ReplyDeleteSpt peribahasa, gajah di seberang tampak, gajah di depan mata tak kelihatan (bukan kuman ya, sy rasa itu peribahasa yg salah)
Oh ya, be tewe saya sdh posting karya sastra baru nih...Kali ini bukan cerpen atau cerber, tapi puisi picik dari otak picik dan guratan hati yang dangkal, jadi maaf kalau agak nyleneh, lebay atau SARA....
ReplyDeletedi "Bunuh Orang-orang......"
Selamat menikmati
Oh ya, pasang link saya dblogroll anda oh..hehe(ngemis kali ye....)
Syukron...
Wassalamualaikum.
Ayo mbak..., selalu positive thinking...
ReplyDeleteNice post..!
@all, terimakasih komentarnya.
ReplyDelete@Aviorchef, udah tuh. Udah lama saya pasang, sesuai permintaanmu waktu itu sobat.
ReplyDelete