Pada Malam Bertabur Bintang Itu..........


Pada malam bertabur bintang itu..........
Sulastri tak dapat memicingkan mata barang sedetikpun, Slamet sang suami belum juga pulang.

Pada malam bertabur bintang itu..........
Slamet tak dapat melepaskan diri dari intrograsi pak Polisi di polsek x karena wajahnya mirip seseorang.

Pada malam bertabur bintang itu..........
Seseorang bernama Sugandi yang wajahnya mirip Slamet sedang asyik menenggak botol minuman dengan gambar topi miring sambil memeluk Eva sang biduan OT cafe itu.

Pada malam bertabur bintang itu..........
Budiman anak si Eva biduan sedang menangis karena demam menghebat di pelukan sang nenek.

Pada malam bertabur bintang itu..........
Seseorang sedang memikirkan dirinya sendiri, lalu tertunduk lemah menangisi keegoisannya. Gerangan apakah yang lebih fatal dan tragis pada insan selain hal yang seperti ini ? Untunglah dia segera menyadarinya.

Comments

  1. heeeem.... ceritanya saling berhubungan ya...???? tapi klimaksnya kurang maknyuuuss....

    ReplyDelete
  2. Pada malam bertabur bintang
    Bersyukur bahwa seseorang masih bisa menangisi tentang ke egoisannya,berharap, dan bersikap tidak mengulanginya

    ReplyDelete
  3. hubung kait antara satu dengan lainnya yah mbak? :)

    ReplyDelete
  4. Pada malam bertabur bintang itu
    berbahagialah bagi orang yang melewatinya dengan ibadah...

    ReplyDelete
  5. Cerita hidup yang penuh makna...egois dan kesahalahan dijika disadari merupakan perbuatan yang sebenarnya

    ReplyDelete
  6. @Rangga, hehe, nyaris gak klimaknya (kl klimaks dianggap puncak rasanya). Mmg dibikin begitu lalu mentok di tertunduk lemah itu.
    @Itik Bali, siip itulah yg sering kita temukan.
    @Anazkia, hehe, gmn yg baca menafsirkan sajalah mbak.

    ReplyDelete
  7. @black_id, siip dah. Sebelum ibadah, katanya ada yang menangis, ada yg tersenyum, ada yg merenung, dsb, hehe.
    @Dinoe, yep sobat.

    ReplyDelete
  8. Assalamu'alaikum, Senang sekali sy bisa berkenalan dgn ibu Elly, blog ibu Elly sangat bermanfaat... dan sy berterimakasih sekali karena sy sdh diberi jln u/ menemukan sumber artikel (http://www.nellilinggayunara.blogspot.com/) yg beberapa hr lalu sy pasang di blog sy. Mudah2an akan membawa manfaat kepada kita semua...amin, salam sukses dari kota malang

    ReplyDelete
  9. Pertama-tama gambar bintangnya bagus banget, sparkling di tengah background hitam blog ini...
    Pada malam bertabur bintang seperti itu, bgmana bisa seorang anak manusia menangisi keegoisannya? Tataplah bintang2 itu, ingatlah siapa penaburnya, dan yakinlah bahwa Ia murah hati. Segera berpalinglah kepadaNya, ceritakanlah semuanya, maka si anak manusia akan segera melihat semburat mentari menyinari kalbunya kembali...

    ReplyDelete
  10. bermacam-macam kejadian pada malam hari, tapi beruntung banget ya mba, orang yang bisa intopeksi pas malam itu :)

    ReplyDelete
  11. @Fanda, siip, mantap neh. Ya, itu cm metafora bbrp kisah tragis anak manusia, semua memiliki kemelut dan kisah hidupnya sendiri. Kdg itu jg saling kait-mengkait, kdg tidak. Pd jenis manusia di bait terakhir di atas, sy kira itu yg paling tragis. Jangan bilang jenis di bait terakhir tdk ada ya, banyak sekali. Itulah mrk yg asyik memikirkan diri sendiri, semntara di luar sana begitu bnyak manusia lain sdg berkutat memecahkan masalahnya pada saat insan lain sedang terlelap tidur di malam bertabur bintang itu. Si manusia terakhir pada cerita di malam bertabur bintang itu, menangisi keegoisanya yg kurang peduli pada saudara2nya yang lain. Ia menangis, tertunduk lesu, lalu mengadu dengan malu pada Tuhannya.

    ReplyDelete
  12. Duuhh...maknanya dalam banget... harus selalu ingat orang2 tercinta kita yang dengan setia menunggu dirumah....
    Gitu bukan Mbak ?

    ReplyDelete
  13. Dimalam bertabur bintang,Allah menyediakan sepertiga malamnya untuk kita menangis,mengadu dan mengembalikan segalanya kepada-Nya..
    Dan beruntunglah orang-orang yg masih bisa berinstrospeksi diri..
    Semoga kita termasuk salah satunya..Nice post bu..

    ReplyDelete
  14. sist...hehe musti baca ulang, maklum, lagi eror saiyahnya... mudah2an slamet gak dipenjara karena korban salah tangkep ya, soalnya malam itu indah banget...

    ReplyDelete
  15. kisah kehidupan yg menyayat hati tapi itualh hidup.

    ReplyDelete
  16. @all thanks atas komengnya
    @Jonk, he begitulah kira2
    @Rusa Bawea, ya indah sekali, kontrast dgn cerita manusia yg pd malam indah itu tdk bs tidur.
    @Yudie, siip.
    @Ajeng, amin mbak.
    @donaldduck, untungnya gak sampe dipenjara. Tp begitu nyampe rmh, kt mbak Sulastri, kondisi Slamet sdh babak belur, biasa. Salam dr mbak Lastri tuh ducky, hehe
    @Sang Cerpenis, yep mbak itulah hidup.

    ReplyDelete
  17. di sepertiga malam ingin aku menangis diantara sujudku dibawah kesaksian gemerlap taburan bintang

    ReplyDelete
  18. pada malam bertabur bintang itu aku nggak bisa kemana-mana, daerahku kena pemadaman bergilir.
    busyet dah,....

    ReplyDelete
  19. Pada malam bertabur bintang
    Aku kangen dikau
    Bintang jatuh diangkasa raya
    Aku panjatkan doa
    Bintang kemilau sinar berpendar
    Hatiku gemalau
    Ingat lukisan gurat rindu

    I love you ..

    ReplyDelete
  20. @Kang Dwi, kang tangisanmu mengharukan.
    @Ernut, gitulah mbak.
    @Setiawan, tp kan bintang bertambah gemerlap dan terang kl listrik mati, hehe
    @Nelli L.Yunara, hai kmn aja sobat. Syukur deh sdh berkenalan jg sm Pak Supriyanto.

    ReplyDelete
  21. pada satu latar mampu memunculkan beribu pikiran yg tertuang dalam sederetan pelaku...
    bermajas yg diikuti usungan cerita dlam bingkai kehidupan yg berbeda satu sama lain tetapi terfokus pada 1 fikiran.

    sukses ya bunda...

    ReplyDelete
  22. waduh kok jadi lingkaran setan gitu mbak!

    ReplyDelete
  23. membaca tentang ego di atas, jadi ingat utk terus belajar membuang setengah darinya yg besarnya menyamai semangka itu:)

    ReplyDelete
  24. ehem...

    lam kenal ya???

    disini jga terdapat berbagai macam ilmu...

    ReplyDelete
  25. mbae, lagi sering lihat bintang ya? malam hari terasa indah ya, yang terang itu seperti sedang senang, jadi ingin terus menatapnya, kesannya hanya mereka mahluk yang paling terang, aku ingin seperti itu mba, tapi apa bisa ya..

    ReplyDelete
  26. @Ahmad F, ya kehidupan mrk mmg b'beda tp mrk bertemu di satu titik.
    @Eden, hehe. Jgn blg gt ah, terdengar spt mengulas kasus rentenir/tengkulak, hiks.
    @Mi Hacienda, siip. Untung cm sebesar semangka
    @Knowlwdge of Zhys, lam kenal jg
    @Advintro, saya tau anganmu vin, paling terang hingga sinarnya bs dikenang org terus kan..? Sy doakan deh.

    ReplyDelete
  27. Gambarnya indah....semoga keegoisannya berubah indah...

    ReplyDelete
  28. Pada malam yang berbintang itu... hujan gerimis di mata EVA pun mulai menjadi deras bak air sungai mengalir.....
    Bentar aku ambil ember dulu....

    ReplyDelete
  29. seperti malam bertabur bintang, segala macam hal bertaburan menghiasi kehidupan ini...

    ReplyDelete
  30. Banyak kejadian pada malam yang bertabur bintang itu. Manusia telah memilih jalannya sendiri-sendiri... dengan konsekuensi masing-2.
    Bersyujurlah bagi yang telah melewati malam bertabur bintang dengan sesuatu yang bermakna bagi dirinya dan orang lain.

    ReplyDelete

Post a Comment

Tulisan hasil kontemplasi. Mohon maaf, komentarmu perlu saya cerna dulu untuk menghindari riweh dan tidak spam. Terimakasih.