
Bebek adalah mahluk penyabar, begitu pula manusia, katanya. Pernah dengar istilah itu cuek bebek ? Ya rata-rata kita pasti pernah mendengar istilah itu. Apa sih maksudnya ? Sebagian besar kita mungkin akan menjawab cuek bebek adalah sikap tidak perduli pada lingkungan, pokoknya jalan terus apa yang dia lakukan, apa yang dia inginkan tancap saja. Begitulah sebagian kita mengartikan kata cuek bebek.
Nah coba anda perhatikan gambar di atas. Gambar itu saya peroleh dari rekan blogger juga, Zumairi, adinda dari Malaysia. Kata Zumairi gambar itu diforward orang kepadanya. Lalu Zumairi meneruskan gambar itu kepada saya. Sekarang gambar itu sedang anda lihat. Mungkin sebagian anda sudah pernah melihat gambar ini. Saya baru melihatnya setelah diforward Zumairi tadi. Saya agak terkesima dengan gambar itu, makanya saya jadikan bahan postingan saya sore ini.
Baik, kita perhatikan lagi gambar itu. Pertama kali melihatnya, saya senyum-senyum sendiri, lucu melihat bebek anak beranak itu. Betul-betul cuek. Santai saja mereka berjalan beriringan di tengah ramainya lalu lintas. Tidak perduli pada kondisi jalan yang ramai, tidak perduli betapa banyak orang yang ingin bergegas mencapai tujuan, tidak perduli bahwa jalan itu bukan untuk mereka (namanya juga hewan) mereka tetap santai. Busyet kata saya. Lalu ketika melihat ekspresi muka bule yang sampai turun dari mobilnya demi melihat dan memastikan segerombolan bebek itu berlalu dengan aman dari jalan raya, saya betul-betul tidak tahan. Saya ngakak sobat. Betul-betul hiburan sore yang indah untuk saya.
Setelah saya pandang lagi gambar itu, saya jadi heran sendiri kenapa tadi saya tertawa, apakah menurut saya si bule itu bodoh mau-maunya menunggu gerombolan bebek itu lewat ? Meskipun ekspresi si bule itu kelihatan geram (geram ? mungkin hanya menurut saya saja), setidaknya dia sudah sabar sekali mau memberi kesempatan kepada keluarga bebek itu untuk lewat dengan aman dan damai. Sementara kalau di negara kita, taroklah di kota saya, orang-orang jelas tidak mau menunggu si bebek. Paling-paling suara klakson dibesarkan, lalu bebek-bebek itu akan dihalau, diusir dengan hush, hush, hush, supaya cepat berlalu. Atau mungkin lebih parah lagi, ada yang langsung menabraknya.
Bebek memang mahluk penyabar, yang oleh kita sebagian sikap sabar bebek tadi kita sebut sikap cuek, sehingga muncul istilah cuek bebek. Sementara manusia seharusnya lebih sabar dari si bebek, walau tidak boleh secuek bebek itu. Dan sikap positif itu sudah ditunjukkan oleh si bule dalam gambar di atas tadi. Kenapa saya mentertawakan hal positif yang belum tentu mampu saya lakukan ? Saya jadi malu sobat. Demikian renungan saya sore ini, renungan setelah flu agak mereda (berkat doa anda sekalian). Apa yang akan anda lakukan bila segerombolan bebek seperti gambar di atas melintas di depan kendaraan anda (entah roda dua atau roda empat) atau saat anda sedang jalan kaki sekalipun) saat anda sedang terburu-buru ?, mari tuangkan disini.
life is not measured by the number of breaths we take-
but by the moments that take our breath away
Nah coba anda perhatikan gambar di atas. Gambar itu saya peroleh dari rekan blogger juga, Zumairi, adinda dari Malaysia. Kata Zumairi gambar itu diforward orang kepadanya. Lalu Zumairi meneruskan gambar itu kepada saya. Sekarang gambar itu sedang anda lihat. Mungkin sebagian anda sudah pernah melihat gambar ini. Saya baru melihatnya setelah diforward Zumairi tadi. Saya agak terkesima dengan gambar itu, makanya saya jadikan bahan postingan saya sore ini.
Baik, kita perhatikan lagi gambar itu. Pertama kali melihatnya, saya senyum-senyum sendiri, lucu melihat bebek anak beranak itu. Betul-betul cuek. Santai saja mereka berjalan beriringan di tengah ramainya lalu lintas. Tidak perduli pada kondisi jalan yang ramai, tidak perduli betapa banyak orang yang ingin bergegas mencapai tujuan, tidak perduli bahwa jalan itu bukan untuk mereka (namanya juga hewan) mereka tetap santai. Busyet kata saya. Lalu ketika melihat ekspresi muka bule yang sampai turun dari mobilnya demi melihat dan memastikan segerombolan bebek itu berlalu dengan aman dari jalan raya, saya betul-betul tidak tahan. Saya ngakak sobat. Betul-betul hiburan sore yang indah untuk saya.
Setelah saya pandang lagi gambar itu, saya jadi heran sendiri kenapa tadi saya tertawa, apakah menurut saya si bule itu bodoh mau-maunya menunggu gerombolan bebek itu lewat ? Meskipun ekspresi si bule itu kelihatan geram (geram ? mungkin hanya menurut saya saja), setidaknya dia sudah sabar sekali mau memberi kesempatan kepada keluarga bebek itu untuk lewat dengan aman dan damai. Sementara kalau di negara kita, taroklah di kota saya, orang-orang jelas tidak mau menunggu si bebek. Paling-paling suara klakson dibesarkan, lalu bebek-bebek itu akan dihalau, diusir dengan hush, hush, hush, supaya cepat berlalu. Atau mungkin lebih parah lagi, ada yang langsung menabraknya.
Bebek memang mahluk penyabar, yang oleh kita sebagian sikap sabar bebek tadi kita sebut sikap cuek, sehingga muncul istilah cuek bebek. Sementara manusia seharusnya lebih sabar dari si bebek, walau tidak boleh secuek bebek itu. Dan sikap positif itu sudah ditunjukkan oleh si bule dalam gambar di atas tadi. Kenapa saya mentertawakan hal positif yang belum tentu mampu saya lakukan ? Saya jadi malu sobat. Demikian renungan saya sore ini, renungan setelah flu agak mereda (berkat doa anda sekalian). Apa yang akan anda lakukan bila segerombolan bebek seperti gambar di atas melintas di depan kendaraan anda (entah roda dua atau roda empat) atau saat anda sedang jalan kaki sekalipun) saat anda sedang terburu-buru ?, mari tuangkan disini.
life is not measured by the number of breaths we take-
but by the moments that take our breath away
sememang ada segelintir manusia memang sayangkan haiwan...ada segelintir lagi tidak mempedulikan...penting diri sendiri...menganggap dunia ini milik dia seorang...sedangkan kita hidup berkongsi didunia ini...sayangilah haiwan...kecuali yg membawa penyakit sejak azali ;-)
ReplyDeleteSeharusnya kita bisa belajar dari foto itu, kita mencoba menyayangi lingkungan kita. Sayang memang kita masih blom sepenuhnya mencintai sesama makhluk hidup...
ReplyDeletebtw, Mbak Elly sudah sehat ?
saya setuju dengan sikap si bule. saya pun mungkin akan melakukan hal yg sama. Sering saat mengendarai mobil dan tiba2 ada kucing/anjing/ayam yg lewat saya langsung mengerem/membanting setir mobil saya. Demi menyelamatkan nyawa sesama makhluk hidup dan menghargai mereka.
ReplyDeleteBut anyway, gambarnya emang lucu mba... lucu liat bebek berbaris rapi seperti itu hehehe saya sampai senyum2 sendiri.
oh iya.. sudah saya komentari ya.. mba, komentar mba di blog saya. Silahkan dilihat. Mohon maaf atas keterbatasan ilmu yang saya miliki dalam menjawab pertanyaan-pertanyaan mba Elly. kita sama-sama belajar, belajar sampai dengan ajal menjemput kita nanti.
Sudah mulai baikan ya.. mba?? Alhamdulillah..
kalo aku rasa itu salah satu bentuk "kerja sama", ya emang agak diluar rasio...
ReplyDeletetapi pada hakekatnya kita saling membutuhkan karena sama2 tinggal di dalam bola yang bernama bumi.
Wah, foto di atas emang benar-2 membuatku senyum2 sendiri, mbak.
ReplyDeleteBebek selalu "rapi" dalam barisan, tidak ada yang niat dahulu mendahului.
Pasti tuh si bule sedang belajar banyak dari si bebek. Dan semoga aku yang membaca postingan mbak Elly juga bisa memetik pelajaran dari kesabaran si bebek.
Udah sehat kan mbak ? Kemarin aku datang sambil bawa kue puthu lho... ^_^
top post mba...
ReplyDeletesetidak2nya kita bisa belajar menjadi lebih sabar...
sebagai contoh bule diatas, sangat sabar menunggu keluarga bebek menyebrang,
mungkin kita juga bisa berlaku seperti itu selama kita mw menjadi manusia yg lebih sabar n sayang terhadap sesama makhluk hidup..
thx ya mba dah boleh nyebrang disini :D...
lam kenal mba...
cuek bebek ? saya endak pernah denger istilah itu.
ReplyDeletebtw kalo ada bebek di depan akuh, wes langsung aja buru ambil api bakar, langsung deh di bakar, di kasih bumbu,hmm...yummmi. ada yg mau???
kuatirnya, di Indonesia kaluk ada bebek yg cuek bebek nyebrang begitu, sebentar kemudian jadi bebek goreng deh..
ReplyDelete@Zumairi, iyalah, hehe
ReplyDelete@Yudie, siip mas Yudie
@Penny, ya, good point
@Eden, hehe, menguji kesabaran ya
@Reni, bule yg sabar ya
@Iklan baris, siip. Salam kenal jg
@Dunia polar, hehe, gayamu Lar mo nangkep n bikin bebek bakar bebek orang. Kapan2 berburu bebek hutan yuk, mau ?
@Mbak ernut, hehe sih polar cm becanda. Di beberapa daerah di kampung sy yang kami namakan daerah Texas, orang justru berhati2 kl melewati sekumpulan ternak nyebrang di jalan spt itu. Soalnya begitu tertabrak, orang sekampung mengejar (wl salah mrk kenapa hewan ternak dibiarkan bebas berkeliaran). Nanti deh kpn2 sy ceritakan.
ReplyDeleteTHAT'S ME.... THATS'ME...!
ReplyDeleteitu kenapa aku pake nama bebek... aku kan penyabar... hihi.... yang cuek bebek...
makasih atas postingan ini AKU JADI TERSANDUNG...HAHAHAHAHA...... I REALLY LUV UR POSTING!
*big hug...*
Memang kadang2 kita tidak menyadari ada makhluk lain selain kita,yang seharusnya kita lindungi...tapi bebek enak jika udah dimasak he..he..maaf saya ikutan koment..
ReplyDeletelebih sabaran yang ngelihat gambar itu , kok bisa2nya berlama-lama ngelihatnya padahal dah tau itu bebek ga akan pernah selesai menyeberang jalan :D wekekeke
ReplyDeleteBebek = Itik
ReplyDeleteCuek Bebek = sama gak ya..Cuek Itik
he..he
aku emang sabar mbak..tenang semua dapet bagian
lho kok jadi narcis sih
Kalo ngelihat gambar itu, si bule emang sabar
Dia pencinta binatang
mungkin bukan cuma bebek aja yang lewat trus dia tunggu
tapi semua hewan yang menyeberang dia pasti menantinya dengan sabar..
apalagi kalo yang nyebrang iringan kawanan gajah..pasti berhenti mbak..
lha gimana mau nyebrang, kalo nabrak dia yang ancur duluan
he..he becanda mba
Piss ah!!
mbak elly, kalo diluar negri khususnya di eropa barat entah kenapa mereka sangat sayang sekali dengan binatang, mereka bisa marah lho kalo liat orang mukul binatang.
ReplyDeletealamak.... tuh bule kurang kerjaan kali ya nungguin bebek lewat.. napa gak di langkahin aja?
ReplyDeleteapa takut ke injak taek bebek ya?wkwkwkwkwk
trus sabar mana yah bebek ma manusianya????
ReplyDeleteKirain si Itik bali dengan anak2nya lagi nyebrang.....
ReplyDeletekita memang terkadang harus belajar dari hal2 kecil sekalipun. nice post mbak.
di daerah saya juga ada yang texas gituan, nabrak seekor anak bebek, rame2 sekampung nguber.
Ada banyak pembelajaran yg bisa kita ambil dari alam termasuk hewan...
ReplyDeleteMulia sekali sikap si bule itu. Mungkin mbak Elly mengira ia geram krn berkacak pinggang? Pdhal buat org bule, sikap tubuh itu berarti dia lg santai. Jd, dgn santai jg dia nungguin bebek2 itu lwt.
ReplyDeleteMemang kita mesti belajar darinya. Utk menghargai makhluk lain dan org lain. Kalo disini, ada org mau menyeberang jalan aja, banyak yg ga kasih lewat. Aku heran aja, pdhal apa sih ruginya membiarkan org menyeberang? Paling beda waktu ga ada 1 menit...
Kepedulian dan kepekaan...itulah yg kadang hilang dari masyarakat perkotaan!
Sabar, saaabar
ReplyDeletegambarnya loco...
ReplyDeletesaya pernah baca buku Prie GS. wartawan gembul tuh.. ehhe
ReplyDeletecepet-cepetlah maka engkau akan terlambat. bersabarlah maka engkau akand atang tepat waktu.
sepertinya ngga amsuk akal kalau dipikir mbak.. tapi kenyataannya saya sering mengalaminya.
postingan ini membuat saya semakin ingin menilai diri sendiri...
ReplyDeletesama seperti mbak Elly
ReplyDeletesenyum pas ngeliat image bebek yg dengan cuek nya melintas tanpa peduli dia lagi di mana
terlalu cuek juga gak bagus menurut saya, itu bisa bikin kita jadi ego dan meng aku kan diri, toleransi juga di perlukan dalam hidup bermasyarakat.
itu long journey yg saya dapat setelah membaca isi postingan kali ini
seandainya sifat sabar sudah menjadi virus dan menyerang semua orang yang hidup..dan pastinya mereka tidak ugal - ugalan dijalan..menjadi tertib..aman..dan bebek - bebek dirumah tidak pada mati karena dilindas kendaraan pengendara yang ga sabar..hiks
ReplyDeleteass.
ReplyDeletememiliki sifat sabar sangat sulit, mbak.
postingan menarik.
wassalam