Nekad dan Mepet

Mari, tunjuk jari siapa yang sering berlaku nekad. Nekad mengejar buskota. Nekad menyelesaikan kuliah. Nekad mencari pacar karena ditantang teman-teman sekost. Nekad mencari pekerjaan karena tunjangan jajan distop ortu.  Nekad melompati pagar tinggi karena dikejar anjing gila. Nekad berlari mengejar jambret yang merampas tas. Dan nekad-nekad yang lain. Nekad itu hal yang biasa. Sangat biasa..

Bagaimana  rasanya nekad.. ?  Byar-pet. Dag dig dug. Mumet. Apapun. Jawabannya bervariasi antar orang per orang. Tergantung alasan kenapa nekad itu muncul. Rasanya, semua alasan nekad didasari pola yang sama. Nekad didasari sebuah keinginan kuat. Nekad juga muncul karena waktu yang tinggal di ujung. Karena adanya keinginan kuat dan limit waktu itulah makanya nekad, hehe. Begitulah kira-kira.

Bicara soal nekad ini. Teman saya pernah bilang bahwa dia, biasaya, akan nekad kalau sudah mepet tadi. Hm, jujur, rasanya sayapun sering begitu. Nekadnya saya, biasanya karena sesuatu yang mau tidak mau membuat saya harus segera bertindak cepat untuk menyelamatkan diri sendiri maupun orang lain. Sesuatu yang disebut mepet. Nekad karena kepepet. 

Ini nekad apa ? Nekad yang jelek ya. Nekad itu seharusnya terbentuk dari awal. Seringnya, nekad kalau sudah kepepet. Ampunnnn. Ya ya ya, saya berpikir bahwa untuk beberapa keinginan saya harus nekad karena waktu yang sudah mepet. Tadinya saya (dan teman-teman) nekad ingin libur akhir tahun ke TN Sembilang. Waktunya sudah mepet. Akhirnya diundur Januari tahun depan.

Oh, saya sudah nekad juga gabung di ajang Januari 50K. Ini ajang membuat novel 50.000 kata selama sebulan di Bulan Januari nanti. Seru pasti. Dan, arrghhh, saya belum membuat sinopsis dan lain-lain. Kesibukan sehari-hari telah menelan saya. Baiklah, saya benar-benar harus nekad karena sudah mepet. Anda, ayo periksa daftar hal nekad yang harus anda lakukan di akhir tahun atau awal tahun ini. Semangat. Salam.