Kunang-kunang Tak Tiba Padanya Malam Itu
Sebuah malam telah tiba hingga membentuk bayangan hitam di dinding. Rupanya bayangan seseorang yang tengah berdiri di pinggir beranda rumah panggung. Rumah panggung yang disediakan untuk tamu sebuah Taman nasional di Ujung selatan Pulau Sumatera. Seseorang itu tengah menanti kunang-kunang tiba untuknya malam itu. Malam yang membuatnya rela menanti berlama-lama hinga tengah malam tiba dan jengahnyapun tiba. Rupanya sang kunang-kunang tak mengetahui betapa ia begitu dinanti. Kunang-kunang tak tiba padanya malam itu.
Ia melunglai dan medesah panjang. Keinginannya gagal terwujud. Ketika nafas panjangnya tiba di akhir jeda, tiba -tiba saja ia seperti mendapat ilham. Ia bergegas menghubungi staf Taman Nasional tersebut. Ia memerlukan jaringan internet satelit mereka. Tak sampai setengah jam, peralatan yang dibutuhkannya telah siap ia gunakan. Ia berselancar mencari sang kunang-kunang. Akhirnya ia menemukan serombongan hewan tersebut menari-nari dengan kerlap-kerlip sinar indah di hadapannya. Bahkan seekor kunang-kunang bisa ia lihat dengan jelas sedang menjungkit pada sehelai daun di layar monitor sebuah komputer Taman nasional itu. Pemandangan yang sangat menakjubkan baginya.
Tak berapa lama seseorang itu, kebetulan laki-laki, meraih saku kanannya. Sebuah handphone telah berada di tangannya. Ia terlihat sibuk memutar beberapa angka hingga wajahnya terlihat tersenyum sambil berkata,
"Sayang.....kunang-kunangnya begitu indah.."
"Alhamdulillah, tercapai juga keinginan kita....."
"Pandanglah kunang-kunang itu untukku....."
"Jangan lupa direkam ya..."
"Sudah. Lihatlah nanti, begitu indah, gerakannya ritmis, seperti menari...."
"alhamdulillah. Sayang....janin kita bergerak-gerak, seolah ia merasakan juga keindahan kunang-kunang yang sedang kau pandang itu", suara sang istri di ujung sana, terdengar begitu bersemangat.
Begitulah percakapannya dengan sang istri. Ketika percakapan telepon itu terhenti, dia merasa begitu miris. Bahagia sekaligus sedih. Bahagia karena merasakan kebahagiaan istrinya. Sedih karena telah berbohong demi keinginan sang istri. Ya, sebuah keinginan yang agak ganjil. Keinginan agar sang suami merekamkan kunang-kunang yang sedang terbang. Keinginan aneh seorang istri yang sedang hamil. Entahlah.
Ia segera memasukkan CD rekamannya. Tengah ia memasukkan CD tersebut ke dalam sampulnya, sebuah suara mengejutkannya,
"Ayah kenapa memangis....?, anak gadisnya tiba membawakannya segelas teh hangat. Tentu saja tak menjawab. Buru-buru membereskan peralatannya. Astaghfirullah, desahnya. Betapa mengingat-ingat kejadian lama bisa membuat dirinya tak sadar meneteskan air mata.
Itulah ingatannya tentang Kunang-kunang yang tak tiba padanya malam itu. Kejadian lama saat dia berjuang memenuhi keinginan istrinya. Keinginan yang begitu sulit untuk ia penuhi. Dan sungguh, penyesalanpun tak ada gunanya. Istri tercintanya meninggal dunia saat melahirkan anak pertama mereka. Gadis yang tadi membawakannya segelas teh hangat. Siti Kurnia Kunangwati, nama yang terdengar ganjil di mata teman-temannya .
Ya kunang-kunang telah membuat anaknya, Siti Kurnia Kunangwati, berlonjak kegirangan ketika masa janinnya dulu. Bukan kunang-kunang yang dilihatnya di langit Taman Nasoinal tersebut. Itu kunang-kunang yang direkamnya dari sebuah situs geografi terkemuka. Dan kunang-kunang tetaplah kunang-kunang. Dimanapun, hewan itu selalu memilki kharismanya sendiri. Ia selalu bersinar dan berkilau indah, seindah mata Siti Kurnia Kunangwati. Begitukah ? Entahlah kawan. He, buktikan saja bila kalian bertemu dengannya.
Gambar diambil dari sini
Siti Kurnia Kunangwati,hmm nama yang pas. Kenapa ia melunglai?
ReplyDeleteWah keren, yang pertama. Lanjut baca separuhnya lagi ya bunda.
ReplyDelete*sebelum tidur mampir dulu*
ReplyDeletememang kunang-kunang begitu indah..
sayangnya aku belum pernah melihatnya..
nice story :)
seneng deh bacanya
aaa, ceritanya sediiihhh..... :'( tapi bagus dan menyentuh banget, bener2 bisa rasain perasaan si bapak
ReplyDeleteIya....ceritanya sedih..... :'(
ReplyDeletekunang-kunang sebuah misteri
ReplyDeleteselamat pagi bu cerita sedih tapi penuh makna
ReplyDeletesemoga ia selalu tabah,...
ReplyDeletehiks....gemetar aku baca tulisan ini mbak....
ReplyDeletesebelum berangkat kerja mampir dulu baca postingan yang selalu memiliki makna yang dalam.
ReplyDeletepagi mbak elly
Wah...jadi ingat kunang2, sudah beberapa tahun lamanya saya tak menjumpainya lagi...entah kemana mereka
ReplyDeleteyang salut adalah usaha si ayah memenuhi hasrat istrinya mendapatkan gambar kunang2. tulisan yang indah mbak
ReplyDeleteCeritanya sedih... kenangan seorang suami akan seekor kunang-2 yg dititipkan dalam nama anaknya.
ReplyDeleteaiihh.. ceritanya sedih.. kenapa ibunya harus meninggal?! huhuhuhu...
ReplyDeletesedihnya.... semoga kunangwati bisa selalu membuat ayahnya tersenyum, :)
ReplyDeleteHalo sob, aku suka kunang-kunang mu...salam Blogger !
ReplyDeleteMungkin harus ditunggu hingga sekian lama mbak
ReplyDeletengga pake jenuh..
pasti akan datang pada waktunya
mengharukan dan menyentuh.....aku suka ini Mbak...
ReplyDeletesiti kurnia kunangwati....pijar yang tak pernah padam seperti keunikan perut kunang-kunang.
ReplyDeleteselamat malam mbak,,kunang-kuang di tempatku cahayanya tak berwarna kuning, melainkan putih kebiruan.
akh, sedih sekali mengenang isterinya. nama anaknya unik juga.
ReplyDeletesalam kenal
ReplyDeletesaya masih baru,dan butuh kawan untuk berbagi,berkenankah sobat untuk mengunjungi blog saya
You would not believe your eyes, if ten million fireflies lit up the world as I fall asleep
ReplyDelete(Owl City - Fireflies)
kunangwati moga tak pernah kepalanya berkunang kunang... :-)
ReplyDeletekisah2 kunang2nya menarik mbak....
ReplyDeletesalam buat siti kurnia kunangwati ya.. :-)
mungkin namanya aneh dimata teman2nya, tapi jika mereka membaca cerita di balik nama itu, aku yakin mereka akan menganggap nama itu indah.
ReplyDeletenice story mbak!!!
@all, terimakasih komentarnya. Semula saya ingin menulis tentang "Sejuta Kunang-kunang di Sembilang. Begitu duduk di depan laptop, ceritanya jadi melenceng seperti di atas. Ya sudah, sesekali saya turutkan saja sense jiwa. Selamat pagi semua, selamat (libur) nyepi.
ReplyDelete