Ayo Gebrak Mood Kita
Apakah kita sering merasa tidak bahagia dan begitu menghayati rasa tidak bahagia kita..... ?
Apakah kita sering merasa telah gagal dalam hidup lalu menyesali hidup kita.....?
Apakah kita sering tiba-tiba kehilangan semangat hidup...?
Apakah kita termasuk orang yang tergantung suasana hati....?
Bila jawaban atas pertanyaan diatas adalah "Ya", maka tentu saja kita tidak akan bahagia. karena kita telah memutuskan diri kita untuk tidak bahagia. Rasa tidak bahagia, suasana hati yang tidak nyaman akan terus bertengger di hati kita sepanjang kita mengizinkannya. Hal yang perlu dilakukan adalah ayo gebrak mood kita. Kitalah yang menciptakan dan menggali mood di hati kita agar selalu bergairah, selalu "in the good-mood". He, maaf, saya sedang begitu bersemangat untuk menuliskan ini, entah kenapa.
Seorang sahabat saya pernah berkata, batas antara bahagia dan tidak bahagia itu bahkan lebih tipis dari sekulit ari. Ya, batasnya begitu tipis. Jika batasnya begitu tipis, mengapa tidak kita dobrak saja. Bukankah Tuhan tidak mungkin menciptakan kita secara iseng-iseng. Pasti ada rencana besar dibalik penciptaan kita. Bila saat ini rencana, keinginan, harapan kita belum tercapai, maka jangan berkecil hati. Katakan pada diri kita bahwa rencana yang lebih baik menunggu untuk menjadi kenyataan bagi kita. Introspeksi diri, lalu ambilah hikmahnya.
Begitulah. Bila kita ingin bahagia, maka pikirkanlah kebahagiaan. Jadikan hati kita selalu penuh syukur, selalu bisa melihat kebahagiaan dibalik semua kejadian. Kitalah yang mengendalikan suasana hati kita. Faktor di luar diri cuma pelengkap. Kitalah nakhoda dari jiwa/hati kita. Di luar kita tentu saja Dia, Sang Khaliq, dimana kita harus selalu berdoa agar diberiNya petunjuk, ketenangan dan ketentraman jiwa. Ya, kita adalah apa yang kita pikirkan. Bisakah....? tergantung diri kita sendiri. Selamat siang semua. Tulisan ini, lebih ditujukan untuk diri saya sendiri.
Seorang sahabat saya pernah berkata, batas antara bahagia dan tidak bahagia itu bahkan lebih tipis dari sekulit ari. Ya, batasnya begitu tipis. Jika batasnya begitu tipis, mengapa tidak kita dobrak saja. Bukankah Tuhan tidak mungkin menciptakan kita secara iseng-iseng. Pasti ada rencana besar dibalik penciptaan kita. Bila saat ini rencana, keinginan, harapan kita belum tercapai, maka jangan berkecil hati. Katakan pada diri kita bahwa rencana yang lebih baik menunggu untuk menjadi kenyataan bagi kita. Introspeksi diri, lalu ambilah hikmahnya.
Begitulah. Bila kita ingin bahagia, maka pikirkanlah kebahagiaan. Jadikan hati kita selalu penuh syukur, selalu bisa melihat kebahagiaan dibalik semua kejadian. Kitalah yang mengendalikan suasana hati kita. Faktor di luar diri cuma pelengkap. Kitalah nakhoda dari jiwa/hati kita. Di luar kita tentu saja Dia, Sang Khaliq, dimana kita harus selalu berdoa agar diberiNya petunjuk, ketenangan dan ketentraman jiwa. Ya, kita adalah apa yang kita pikirkan. Bisakah....? tergantung diri kita sendiri. Selamat siang semua. Tulisan ini, lebih ditujukan untuk diri saya sendiri.
intinya berpikir positif ya mbak..tq dah berbagi :)
ReplyDeleteJadi bahagia atau tidak bahagia semuanya tergantung kita ya bunda...
ReplyDeleteMet istirahat & sukses selalu..
SEmangaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaattt.....!!!!
ReplyDeletev^O^v
buat apa susah, buat apa susah , susah itu tak ada gunanyaaa. ya kan.....ayooo tetap semangat dan bahagaia!!
ReplyDeleteAyo ....
ReplyDeleteMari sama-sama kita gebrakkkkkk
Apa lagi batasnya cuman sekulit ari
Ari apa nech ...
Ari sigit ?
Ari lasso ?
ari-ari ?.
wakakakaak
nice sharing
@all (Aulawi Ahmad, Noor. Aisyah, Fi, Kabasaran) terimakasih komentarnya. He, gak tau kalau ternyata sudah dipublish. Salah pencet, mau pencet saving, malah terbit. Bang Kabasaran, hehehe, Ari Lazuardi aja, atau arihnya bahasa sunda.
ReplyDeleteUntuk mencapai kebahagiaan maka kita yang harus menghayatinya dan memikirkannya
ReplyDeletenice post mbak..
bahagia adalah cinta
ReplyDeletebahagia itu seperti apa kita memandangnya..
ReplyDeletejika kita selalu memikirkan kebahagiaan, maka bahagialah kita..
tapi jika terlalu larut dengan kesedihan dan tenggelam didalamnya, maka bahagia itu akan pergi meninggalkan kita..
Biasanya Kebahagian itu di awali dengan ketidak bahagian. Itu lah Kebahagian yang sejati.. Seperti Pepatah Berakit2 ke hulu berenag ke tepi-tepian, Bersusah susahan dahulu bersenang2 kemudian,:)
ReplyDeleteYups Mbak, dengan selalu bersyukur mood akan tergebrak sendirinya... :-)
ReplyDeleteAri Saridjo Om sultan.... Kekkekekekekek!!!
ReplyDeleteMareee... mari kita gebrak :) Setuju!!
ReplyDeleteMemang mbak, kebahagiaan itu adalah pilihan hidup. Kita bisa memilih bersyukur dan bahagia, atau mengeluh dan sengsara akan keadaan kita.
ReplyDeleteSetuju sekali! Bahagia itu milik kita semua, asal kita mau.
ReplyDeletewah pertanyaan di atas jawabanku memang YA semua mba...... tapi ayo di rubah biar bahagia...matap
ReplyDeleteharus selalu berpikir positif yaahh.. hmm.. i'll try... makasih mbak :)
ReplyDeleteIntinya bahwa setiap desahan nafas kita haruslah senantiasa diiringi dengan rasa syukur.
ReplyDeletekarena pada dasarnya sebuah kebahagiaan hakiki adalah berpuas diri dengan apa yang ada tanpa berusaha meraih apa yang tidak bisa kita gapai.
Bahagia itu tergantung pikiran
ReplyDeletehehehehe
Setuju mbak..., kebahagiaan tergantung pada diri kita sendiri, tergantung pada apa yang kita pikirkan.
ReplyDeleteMbak.., cocok untuk menggantikan Mario Teguh sbg Motivator lho..!
ReplyDeleteAku jadi bersemangat setelah baca tulisan mbak Elly ini.
Berusaha, menjadi lebih baik. Semangat sekali mbak, membaca tulisan ini :)
ReplyDeletesabar, syukur dan ikhlas. rahasia dibalik sebuah bahagia...
ReplyDeletepas banget nih, mbak. hari ini saya mau posting ttg kebahagiaan. memang kebahagiaan itu ditentuka oleh diri sendiri bukan oleh orang lain ataupun keadaan. biarpun sedang tak punya uang tapi kalo kita mau bersyukur dan merasa tetap happy, maka kita akan happy.
ReplyDelete