tag:blogger.com,1999:blog-8100610074145932762024-03-13T15:31:33.573+07:00LIFE WITH YOUR OWN VISIONNew soul, new spirit for everybodyUnknownnoreply@blogger.comBlogger886125tag:blogger.com,1999:blog-810061007414593276.post-83770907303106581862024-02-05T14:30:00.012+07:002024-02-06T09:21:26.041+07:00Ini Dia Beda Kaya dan Srikaya <div style="text-align: justify;">Sungguh, menyaksikan<i> roaming</i> yang <i>gak</i> perlu itu agak membuat saya seperti pengen pergi liburan ke Bhutan, ngopi sambil memandang pepohonan hutan sepi di lereng gunungnya. <i>Hiks</i>, seandainya bisa. </div><div style="text-align: justify;"><br /></div><div style="text-align: justify;">Lebay ya. Ya, kita memang penuh gejolak, <i>he</i>. Entah sebab beda pengalaman, latar belakang dan lain sebagainya. Tetapi beda itu banyak manfaatnya, memperkaya. </div><div style="text-align: justify;"><br /></div><div style="text-align: justify;">Pun ketika sedang menghadapi setangkup roti dengan selai Kayanya itu, <i>hohoho</i>.</div><div style="text-align: justify;"><br /></div><div style="text-align: justify;">Tau selai Kaya kan <i>gaes</i> ? Tau dong. Nah ini dia yang akan saya bahas, tentang Beda Srikaya dan Kaya, juga bagaimana selintas sejarahnya. Saya tepiskan dulu banyaknya judul artikel teknik SEO yang beredar, seperti ,"Taukah Kamu, Srikaya itu Bukan dari Buah Srikaya " </div><div><div style="text-align: justify;"><br /></div><div style="text-align: justify;"><i>Apaaaah</i>? <i>Bew</i></div><div style="text-align: justify;"><br /></div><div style="text-align: justify;">Ya tentu saja <i>gak</i> ada hubungan antara penganan Srikaya dengan Buah Srikaya. Itu orang-orang latah <i>aja</i>, ikut-ikutan orang membuat judul itu. Bisa jadi karena sebagian besar kita memang masih awam dengan kuliner Selai Kaya atau Srikaya. Entahlah. <i>.</i></div><div style="text-align: justify;"><i><br /></i></div><div style="text-align: justify;">Kembali ke judul, mari kita bahas beda antara Kaya dan Srikaya.</div><div style="text-align: justify;"><br /></div><h3 style="text-align: justify;">Beda Kuliner Kaya dan Srikaya</h3><div style="text-align: justify;">Kaya itu Selai dari kuning telur, gula dan sedikit santan yang dimasak di wajan hingga mengental hinggu teksturnya seperti selai. Ini menurut saya. Kaya itu selai yang populer di Semenanjung Melayu, Malaysia, Singapore bahkan ke Riau, Medan dsb. </div><div style="text-align: justify;"><br /></div><div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEg8z8N1VSz80FeL524eFeSOSM5Bqeq4RPZ_7ZTpanfVTHCaVbdZdcwSYj4BMG_rDP65SnZjeyo1Yv22E_YAiEsOTOskgpcmLOleFgFH6LNwgCGe1ngzySxBs8T92LAVMZjgkYB3kVeteNtOAmiSo91qX_vJr_z3gGVTXLKs9o-6aX1OPzz42lPeeSjDBcTc/s1360/selai-srikaya-siantar-foto-resep-utama.webp" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" data-original-height="964" data-original-width="1360" height="227" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEg8z8N1VSz80FeL524eFeSOSM5Bqeq4RPZ_7ZTpanfVTHCaVbdZdcwSYj4BMG_rDP65SnZjeyo1Yv22E_YAiEsOTOskgpcmLOleFgFH6LNwgCGe1ngzySxBs8T92LAVMZjgkYB3kVeteNtOAmiSo91qX_vJr_z3gGVTXLKs9o-6aX1OPzz42lPeeSjDBcTc/s320/selai-srikaya-siantar-foto-resep-utama.webp" width="320" /></a></div><div style="text-align: center;">Selai Kaya atau Srikaya</div><div style="text-align: center;">Sumber Foto: <a href="https://cookpad.com/id/resep/16063729-selai-srikaya-siantar" style="text-align: left;" target="_blank">Disini</a></div><div style="text-align: justify;"><br /></div><div style="text-align: justify;">Kenapa disebut Kaya...? karena bahannya kaya, <i>rich ingredient</i>, dengan kuning telur, gula pasir, santan dsb. Tau kan dulu telur itu komoditi yang cukup mahal, apalagi kuningnya. Selain mahal harganya, kuning telur dianggap kaya gizi.</div><div style="text-align: justify;"><br /></div><div style="text-align: justify;">Ada tambahan kata Sri di depannya, tunggu... menurut saya kata Sri itu kalau kita liat bagaimana Budaya di Melayu artinya adalah Gelar Bangsawan. Sri, Shri, artinya adalah Tuan. Kita kenal kata Tan Sri. Saya ingat ada teman saya dulu namanya Sri Ramelan, dsb. </div><div style="text-align: justify;"><br /></div><div style="text-align: justify;">Maka tambahan kata Sri pada selai Kaya, bisa jadi demi meninggikan Selai Kaya itu. Oleh sebab itu di Medan Selai Kaya disebut Srikaya. Beda lagi dengan Srikaya di Palembang ya (Nanti akan saya bahas).</div><div style="text-align: justify;"><br /></div><div style="text-align: justify;">Atau bisa jadi karena di Singapore dan Malaysia, demi menyingkat kata maka mereka menyebutnya Kaya saja. </div><div style="text-align: justify;"><br /></div><div style="text-align: justify;">Maka Kaya dan Srikaya itu bedanya...? bagi Orang Medan ya sama, sama-sama Selai Kaya. Srikaya adalah Selai Kaya itu. Selai yang di Malaysia dan Singapore disebut Kaya.,</div><div style="text-align: justify;"> </div><div style="text-align: justify;">Bagi <i>Wong Plembang</i>, Srikaya adalah puding telur gula-santan dan ektrak daun pandan yang dikukus. Sama-sama bisa dimakan dengan roti<i> sih</i>. </div><div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjDnnoujl6RGyryxnw5L2tOA82LoAHeq7OlbfEg9TURlV8rZv-1-QayRqsxuNzD7JWJuOISMJ69WoVJn0DC6alsxUHTkCgs3gQR7ZUg_m7RgSztr5zT8qP5ivv4vlHo23nkZi0ltojAuejPvs_qj_rXPMa2Fz57VSU-XTs97KxjrDzFNcZCvHVdgKafXt6o/s1360/srikaya-palembang-yang-wangi-ceria-foto-resep-utama.webp" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" data-original-height="964" data-original-width="1360" height="227" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjDnnoujl6RGyryxnw5L2tOA82LoAHeq7OlbfEg9TURlV8rZv-1-QayRqsxuNzD7JWJuOISMJ69WoVJn0DC6alsxUHTkCgs3gQR7ZUg_m7RgSztr5zT8qP5ivv4vlHo23nkZi0ltojAuejPvs_qj_rXPMa2Fz57VSU-XTs97KxjrDzFNcZCvHVdgKafXt6o/s320/srikaya-palembang-yang-wangi-ceria-foto-resep-utama.webp" width="320" /></a></div><div style="text-align: center;"><span> </span>Srikaya Palembang</div><div style="text-align: center;"> Sumber Foto : <a href="https://cookpad.com/id/resep/12226693-srikaya-palembang-yang-wangi-ceria" target="_blank">Disini</a></div><div style="text-align: center;"><br /></div><div style="text-align: justify;">Sedangkan selai Kaya orang Malaysia dan Singapore itu ya kami menyebutnya Kaya.</div><div style="text-align: justify;"><br /></div><div style="text-align: justify;"><i>Wong Plembang</i> mulai mengenal Selai Kaya mungkin ya setua masuknya asimilasi kuliner Peranakan, salah satunya melalui gerai seperti Kopi Tiam dan lain sebagainya </div><h3 style="text-align: left;">Asal Muasal Selai Kaya</h3><div style="text-align: justify;">Beberapa pakar menyebutnya berasal dari Portugis. Kuliner yang mereka sebut <i>Doce de Ovos</i>. Konon Portugis membawa kuliner tersebut ke Malaysia, tepatnya Malaka pada saat mereka menjajah Melaka pada abad ke 15. </div><div><br /></div><div style="text-align: justify;">Lalu, kenapa sekarang kita mengenal Selai Srikaya sangat lekat dengan berkembangnya menu Peranakan, salah satunya di Kopi Tiam?</div><div class="separator" style="clear: both; text-align: justify;"><br /></div><div style="text-align: justify;"><span>Y</span>a wajar saja, Bandar Melaka juga adalah pusat berkembangnya kuliner pada Budaya Peranakan. Saya pernah menonton serial Little Nyonya, drama seri yang didalamnya juga ada tentang sejarah kuliner Peranakan di Melaka. </div><div style="text-align: justify;"><br /></div><div style="text-align: justify;">Melaka itu adalah salah satu pusat perkembangan. Juga tempat berkembangnya Budaya Peranakan, termasuk kulinernya. </div><div style="text-align: justify;"><br /></div><div>Maka <i>Doce de Ovos</i> adalah salah satu yang berkembang dan menjadi Selai Kaya di Kuliner Peranakan.</div><div><br /></div><div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEh0DAfTBwnGcl4sM68hlxQ_5aa43qBirGdIFh5y0LHFaDiS1j15OLm-OYtVZqznuom5yhWHVYFKVV1noN8K3zmeBEXs0AZbjOKJ2jZpMtHRsSOABjGu3yuNjIvP8A2llC25BBM9_9z3mioaW8aAO4liScSYWkJMbr74zrzVReufySmd5zD2ZzB4QHe8FLH1/s750/doce-de-ovos-750x536.jpg" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" data-original-height="536" data-original-width="750" height="229" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEh0DAfTBwnGcl4sM68hlxQ_5aa43qBirGdIFh5y0LHFaDiS1j15OLm-OYtVZqznuom5yhWHVYFKVV1noN8K3zmeBEXs0AZbjOKJ2jZpMtHRsSOABjGu3yuNjIvP8A2llC25BBM9_9z3mioaW8aAO4liScSYWkJMbr74zrzVReufySmd5zD2ZzB4QHe8FLH1/s320/doce-de-ovos-750x536.jpg" width="320" /></a></div><div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">Doce de Ovos</div><div style="text-align: center;"><span> Sumber Foto : </span><a href="https://www.receitasdeculinaria.tv/receita-incrivel-de-doce-de-ovos/" target="_blank">Disini</a><span> </span><span> </span><span> </span><span> </span></div><div style="text-align: center;"><br /></div><div><div style="text-align: center;"><br /></div></div><div style="text-align: justify;">Lalu, apakah selai Kaya itu kuliner Melayu, atau Peranakan? He, saya tidak berhak menjawab iya atau tidak. Butuh penelitian mendalam. Kita tau bahwa kuliner peranakan berkembang baik di Malaysia, Singapore, Asia Tenggara secara umim, termasuk Indonesia. </div><div><br /></div><div style="text-align: justify;">Pedagang Tionghoa masuk ke Nusantara melalui jalur perdagangan, mungkin beda-beda sedikit jarak waktunya atau malah berbarengan dengan masuknya masa kolonial, baik Portugis, Belanda dan Inggris di Malaysia. </div><div><br /></div><div><br /></div><div style="text-align: justify;">Begitulah. Tentu saja pendapat pribadi. Tetapi Selai Srikaya dan Buah Srikaya itu sama sekali <i>gak</i> ada hubungan. Jangan bilang lagi, apa hubungan Selai Srikaya sama Buah Srikaya ya, <i>hehe</i>. Salam.</div><div style="text-align: justify;"><br /></div></div><div style="text-align: justify;">Mau resep Selai kaya Medan, Siantar dan Srikaya Palembang ? Banyak kok di Cookpad. Resep saya ada juga, Srikaya Palembang.</div>Unknownnoreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-810061007414593276.post-11223730062411361382023-05-10T11:23:00.005+07:002023-05-13T09:02:02.610+07:00Cuko Pempek Enak Tanpa Micin, Bisa Kok<div style="text-align: justify;">Pertama, saya <i>gak</i> anti <i>Mecin</i> ya. Kadang kalau masak untuk orang banyak, karena permintaan kolega (teman memasak), ya dikasih <i>mecin</i> juga, tapi sedikit. Khusus Cuko Pempek Palembang, yang banyak orang bisa bikin, dan membuatnya dengan versi masing-masing, saya punya pakem sendiri. Tanpa micin. Mau tau, <i>cuss</i> lanjut baca</div><div style="text-align: justify;"><br></div><div style="text-align: justify;">Kenapa saya punya Pakem Cuko Pempek itu harus tanpa <i>Micin</i> ? banyak alasannya. Berikut saya jabarkan versi saya</div><div style="text-align: justify;"><br></div><div style="text-align: justify;"><ol><li>Mengurangi Pemakaian <i>Micin</i>. Sebab saya yakin, pempeknya (entah yang pakai ikan atau tanpa ikan) biasanya sudah memakai <i>micin</i>. Maka cukuplah pempek saja yang sudah mengandung <i>micin</i>, cukonya... sebaiknya <i>gak pake micin</i>. Kenapa pemakaian <i>micin</i> harus dikurangi? kan banyak yang bilang <i>micin</i> aman, dan sebagainya. Meski kadang <i>Debatable</i> antara aman dan tak aman, saya percaya bahwa kadar berlebihan, apapun itu, entah garam, gula, termasuk <i>micin</i> itu berbahaya, maka mengurangi pemakaian adalah cara terbaik.</li><li>Meningkatkan kemampuan mengatur komposisi bahan. Cuko enak itu, bisa enak alamiah tanpa menggunakan <i>micin</i>, asal kita tau komposisi dan proporsi bahan-bahannya dan metodanya. Ini yang harus dilatih. Memasak itu harus sabar. Memasak juga harus jeli dan dengan hati. Ketika bikin cuko pertama kurang enak, ya cari tau cara supaya enak. Bisa dengan tanya-tanya kolega, keluarga dan teman yang biasa membuat cuko pempek. Bisa juga dengan membaca-baca literatur, dan cara lain. tentunya ini berlaku untuk mereka yang memang suka memasak, <i>passionnya</i> memasak. Ada banyak tulisan tentang cara membikin cuko enak tanpa micin, kalian googling aja. Ada yang bilang perpaduan gula, ebi dan bawang putih. Saya sepakat, kecuali ebi, he, saya bikin <i>cuko gak</i> pakai ebi. Menurut saya Cuko enak itu <i>gak</i> tergantung ebi, tapi sangat tergantung kesegaran dan kualitas bahan, komposisi dan metoda pencampurannya. Syarat Bikin <i>Cuko</i> Palembang Enak (<i>kentel, Masem pedes</i> - manis yang imbang ) salah satunya adalah tergantung gula merahnya. Pastikan gula merahnya gula merah yang bagus, tidak gosong, dia teksturnya lembek dan tidak berbutiran kristal seperti gula pasir. Saya biasa menggunakan Gula Batok Linggau karena warnanya gelap, tidak gosong, teksturnya tidak berpasir melainkan lembek sehingga kalau dibikin cuko bisa kental, gurih manis). Gak harus gula Batok Linggau ya, bisa gula merah yang lain asal kondisi seperti tadi. Kemudian, cabenya cabe rawit yang memang untuk cuko. Jangan pakai cabe setan atau cabe burung karena akan membuat cuko menjadi bau <i>angur</i>. Cabe rawit tadi, boleh dicampur sedikit cabe merah. Komposisi Gula Aren dengan air harus imbang, jangan kebanyakan air. Misal 1 (satu) panci kecil air, maka gula merahnya 1 (satu panci kecil juga maka dijamin cukonya akan kental ( proporsi 1 panci gula merah : 3/4 panci air, cuko akan makin kental). Kemudian lagi, bawang putih dan cabe rawit yang sudah dihaluskan dimarinasi (dicampur, kemudian dibiarkan dan disimpan di chiller kulkas) dulu air asam jawa dan dengan sedikit garam, paling tidak 30 menit. Barulah dimasukkan ke panci rebusan gula merah dan air. Begitu masuk campuran marinasi gerusan cabe rawit, bawang putih, air asam jawa dan garam) matikan kompor. Biarkan dingin, setelah dingin baru dicicip. Saat masih panas, performa cuko belum siap, dia masih berproses membentuk rasa. Jika setelah dingin dan diciicp, kurang garam atau asam, bisa diambil sedikit lalu tambahkan bahan yang kurang, baru dicampur ke panci besar lagi. Sejauh ini takaran resep saya pas.</li><li>Meningkatkan rasa percaya diri. Kalau sudah terlatih bikin cuko pempek dengan mengedepankan kesegaran dan kualitas bahan, kompoisis dan metoda pencampuran, dijamin <i>cuko</i> pempeknya enak meski tanpa micin. Dan ini saya yakin akan meningkatkan rasa percaya diri kalian. Masak enak, bisa <i>kok</i> meski tanpa <i>micin</i>.</li><li>Meningkatkan kenyamanan Saat Ngirup Cuko. <i>Wong Plembang</i> itu makan pempek buka <i>dicocol</i> aja ke cuko ya, tapi dengan <i>ngirup</i> ( menghirup) cukonya. Nah kalau cukonya bersih, bahan bahan segar, tanpa micin, pastilah kita merasa nyaman saat <i>ngirup</i> cuko itu. He, tentunya ini hanya berlaku bagi mereka yang punya pakem Cuko pempek harus Tanpa Micin ya. <i>Swear</i>, saya agak <i>gimana liat</i> orang <i>ngirup</i> cuko sementara tau cukonya pakai micin. </li></ol>Begitulah. Hanya pendapat pribadi dari balik meja saya ini. Gegara liat ada chef seliweran di IG dan tiktok saya ngajari bikin cuko pempek enak pake micin, apaaah ? </div><div style="text-align: justify;"><br></div><div style="text-align: justify;">Enak tidak enak itu soal selera. Tapi bagi yang mau mencoba cara saya, <i>sok atuh</i> tinggal praktek aja poin-poin di atas. Saya yakin kalau kalian sudah bisa <i>bikin cuko</i> enak tanpa <i>micin</i>, pasti akan lebih sehat, <i>ngirup cukonya</i> akan terasa nyaman tanpa rasa khawatir. Mudah <i>kok</i> bikin cuko pempek enak tanpa micin. Salam Cuko Pempek <i>Kentel, Pedes-masem-manis</i> imbang sedap. </div><div style="text-align: justify;"><br></div><div style="text-align: justify;">Mau liat resep Cuko Pempek saya di Cookpad, <a href="https://cookpad.com/id/resep/13996362-cuko-palembang-sedap-dengan-asam-jawa-ala-rumah-kami" target="_blank">DISINI</a> ya. </div><div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjVWvbn-tUe6C5_ltJGxLqwtX3B14cxkZljW21_MruPCblRBIFdF60JKIdWFXDxJxj0YclV1Yl0jbqpuPkd8dLLjHiWoUqq_r4bLEVy-f2V9I4MLoGkA2BH9TtpLoPsDmeYH4iAW3EiIYdf33fKOzwsvNDjnQp7zq8Pj-Eb41FNr5rwvDZ3PtbVNPOjew/s862/2851c8f98a6aa95d1a1b33405872072a.png" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" data-original-height="647" data-original-width="862" height="239" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjVWvbn-tUe6C5_ltJGxLqwtX3B14cxkZljW21_MruPCblRBIFdF60JKIdWFXDxJxj0YclV1Yl0jbqpuPkd8dLLjHiWoUqq_r4bLEVy-f2V9I4MLoGkA2BH9TtpLoPsDmeYH4iAW3EiIYdf33fKOzwsvNDjnQp7zq8Pj-Eb41FNr5rwvDZ3PtbVNPOjew/w318-h239/2851c8f98a6aa95d1a1b33405872072a.png" width="318"></a></div><br><div style="text-align: justify;"><br></div><div style="text-align: justify;"><br></div><div style="text-align: justify;"><br></div><div style="text-align: justify;"><br></div><span class="fullpost"></span>Unknownnoreply@blogger.com2tag:blogger.com,1999:blog-810061007414593276.post-1207676854065457882023-04-10T06:05:00.005+07:002023-04-11T14:20:39.268+07:00Keripik Garfu, Antara Benci dan Rindu<div style="text-align: justify;"><i>Hi</i>, rasanya sudah seabad lebih <i>gak</i> menengok blog saya ini. <i>Baeklah</i> teman-teman, siapa saja yang suka mampir dan membaca blog ini, <i>i'm here now</i>. </div><span class="fullpost"></span><div style="text-align: justify;"><br /></div><div style="text-align: justify;">Sebab lebaran sudah dekat, sebelum kita maaf-maafan, <i>loh</i>, saya mau cerita sedikit terkait kue lebaran. Pastinya pada suka kue labaran kan. Saya juga, apalagi kue lebaran di Palembang sangat beragam dan <i>uenak-uenak</i>. Entah karena apa tahun ini saya <i>pengen</i> bikin Kue/Keripik Garfu itu. Lanjut baca ya...</div><div style="text-align: justify;"><br /></div><div style="text-align: justify;">Ya, kue Garfu atau keripik garfu. Kue lebaran jadul yang bahannya seperti keripik bawang ala Mama Fuji itu. Dulu hampir setiap rumah di Palembang akan ada toples berisi kue ini. Sekarang kue ini muncul lagi. Mungkin sekitar 2-3 tahun ini saya mulai melihat kue ini muncul di Cookpad. Senang sih, tapi entah kenapa saya <i>gak</i> tertarik untuk membuatnya.</div><div style="text-align: justify;"><br /></div><div style="text-align: justify;">Tahu kenapa ? he, itu kue adalah kue paling <i>epic</i> sekaligus agak-agak traumatik bagi saya. Kenapa, kenapa ? he, serius kali kalian. Bukan tramatis yang <i>gimana gitu</i>. Hanya, melihatnya membuat saya lelah. </div><div style="text-align: justify;"><br /></div><div style="text-align: justify;">Lelah yang membuat saya melengos dan melupakannya. Tapi kalau ada, ya saya makan juga, <i>bew</i>. Saya cuma <i>gak</i> mau membuatnya saja. Padahal saya lagi <i>seneng-seneng</i>nya masak, bereksperimen di dapur. Tau kan Cookpad saya.</div><div style="text-align: justify;"><br /></div><div style="text-align: justify;">Kenapakah ? Kenapakah saya <i>gak</i> mau membuatnya? sebab membuatnya akan mengingatkan saya pada suasana malam-malam jelang Idul Fitri dimana seorang anak kecil dengan 2 (dua) orang adiknya menghadapi sebuah baskom berisi adonan keripik itu, untuk dicetak dengan sebuah garfu. Ya saya dan adik saya ditugaskan Ibu (<i>umak</i>) kami untuk mencetaknya dengan garfu. Kalau adonan 250 gram <i>sih</i> masih gampang. Dan jelas keluarga besar seperti kami <i>gak</i> mungkin bikin keripik bawang adonan 250 gram terigu untuk lebaran. Ibu saya bikin adonan 2.000 gram alias 2 kilo, <i>wew</i>. </div><div style="text-align: justify;"><br /></div><div style="text-align: justify;">Saya masih ingat bagaimana suasana saya dan kedua adik saya mencetaknya. Awalnya sambil senyum, ketawa dan ngobrol, lama-lama <i>lelah juga hayati. </i>Meski sudah dikawani oleh siaran TVRI ketika itu, mulai <i>deh</i> mata mengantuk, tangan lelah. Tak jarang tertidur (tepatnya pura-pura tidur) dengan tangan di adonan dan adonan akan diambil alih oleh ayuk atau ibu saya. Selamat, selamat.</div><div><br /></div><div style="text-align: justify;">Beberapa hari ini tiba-tiba saya ingin membuat kue ini. Jelas karena ingatan saya yang <i>agak-agak</i> traumatis dengan kue ini mulai reda. Ibu saya menyuruh kami mencetak itu untuk menguji kesabaran kami. Selain itu, untuk mengajarkan bahwa <i>No gain without pain</i>, <i>haiyah</i>. Ya iyalah, <i>wong</i> saya paling <i>seneng</i> makannya ya harus tau bahwa membuatnya susah. Zaman itu belum ada papan cetakan Ganochi <i>sih.</i></div><div style="text-align: justify;"> </div><div style="text-align: justify;">Tapi bukan karena itu. Alasan paling tepat adalah karena benci tapi rindu, antara benci dan rindu itu tipis jaraknya. Sesuatu yang dibenci itu akan menjadi rindu pada waktunya, nah.</div><div style="text-align: justify;"><br /></div><div style="text-align: justify;">Begitulah. Kue Keripik Garfu itu bagi saya seperti benci tapi rindu. Ternyata saya merindukan suasana jelang lebaran saat masa kecil, meski itu agak gimana tapi itu bikin bahagia dan menempa saya juga.</div><div style="text-align: justify;"> </div><div style="text-align: justify;">Sambil mengingat-ingat memory membuat kue itu, saya jadi teringat, kue itu dulu mengandung sedikit <i>daki</i> saya dan adik-adik saya. Ya, namanya juga anak-anak, meski sudah cuci tangan dulu, kadang mengupil, kadang <i>nemplok</i> nyamuk, lalu<i> gak</i> berhenti untuk cuci tangan dulu, lanjut ambil adonan dengan tangan, cetak dengan garfu. </div><div style="text-align: justify;"><br /></div><div style="text-align: justify;">Tapi tenang, sejauh ini belum ada yang mati karena makan <i>daki</i>. Toh kuman mati saat kue itu digoreng. Hanya mengingatnya sekarang membuat saya agak <i>gimana</i> ya. </div><div style="text-align: justify;"><br /></div><div style="text-align: justify;">Untuk membuang rasa bersalah karena <i>daki</i> itu, juga karena rindu pada suasana mencetaknya dengan garfu, kemarin saya <i>bikin</i> kue ini. Karena lupa takaran, saya pakai resep teman saya di Cookpad. Hanya bikin adonan 300 gram dan jadi 1 (satu) toples. Saat membuatnya, lengkap dengan garfunya, ya hampir dapat suasana lelahnya, padahal cuma adonan 300 gram. Sampai disini saya terpana juga pada kesabaran dan energi kami waktu kecil dulu. Sayang <i>gak</i> ada siaran TVRI zaman jadul yang menemani. </div><div style="text-align: justify;"><br /></div><div style="text-align: justify;">Selamat menyiapkan lebaran yang sebentar lagi, selamat berpuasa bagi yang berpuasa. Salam. </div><div style="text-align: justify;"><br /></div><div style="text-align: justify;"> <div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/a/AVvXsEhV6HSudRUWGIR0XtKRiaFksqtpZhMNuu19ZjWz_5EaFdo5Mx_KpK1a-Qsx-hD5fycMdbFxvuhzhGqURvtavOZVqyVlfJy9Tws9Kz3wLfWAOHV44q0ZfVN6irC9tpEP5vJnNZnZkZ3MkWOXsPzI6C4piWgRuvNQmPNIcSCYlEJFXphh0k6oETqzmTKJRA" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;">
<img border="0" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/a/AVvXsEhV6HSudRUWGIR0XtKRiaFksqtpZhMNuu19ZjWz_5EaFdo5Mx_KpK1a-Qsx-hD5fycMdbFxvuhzhGqURvtavOZVqyVlfJy9Tws9Kz3wLfWAOHV44q0ZfVN6irC9tpEP5vJnNZnZkZ3MkWOXsPzI6C4piWgRuvNQmPNIcSCYlEJFXphh0k6oETqzmTKJRA" width="400" />
</a>
</div></div>Unknownnoreply@blogger.com4tag:blogger.com,1999:blog-810061007414593276.post-27737840669705487902022-05-20T13:33:00.004+07:002022-05-20T15:25:54.634+07:00Ketika Makanan Warna-Warni Ngejreng itu (Menjadi) Menakutkan, Bagi Saya<div style="text-align: justify;">Makanan itu harus menarik, setuju <i>dong</i> saya. Makanan itu harus keren warnanya, ya bolehlah. Makanan itu harus sehat dan aman dimakan...? sangat setuju dan wajib bagi saya.</div><div style="text-align: justify;"><br /></div><div style="text-align: justify;">Pernah liat makanan warna-warni begitu indah, entah puding atau cake (<i>rainbow cake</i> dsb) atau bahkan kue tradisonal ? Rasanya kita semua pernah melihatnya. Hal yang membedakan adalah apresiasi kita. Ada yang <i>fine-fine aja</i> bahkan <i>sukaaaa banget</i>. Tapi tidak bagi saya. </div><div style="text-align: justify;"><br /></div><div style="text-align: justify;">Sejujurnya makanan warna-warni cerah <i>ngejreng </i>itu menakutkan bagi saya. Apa pasal? sebab makanan warna cerah merona dan <i>ngejreng</i> itu biasanya menggunakan pewarna buatan. Entah pewarna buatan yang memang untuk makanan atau bahkan pewarna buatan yang bukan untuk makanan.</div><div><div style="text-align: justify;"><br /></div><div style="text-align: justify;">Sekali <i>liat</i> saja, saya akan tau makanan itu menggunakan pewarna buatan atau alami. Makanan berwarna hijau yang aslinya dulu menggunakan daun pandan dan daun suji, misalnya Cake Pandan, Srikaya Pandan, kue Kojo Palembang. </div><div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgCQht8M99auesWUdQayadzTc6ZVOJS8UoyKInPI9-xdzafutN5UduCySXJKt3lJgFNFjH5y7qEzk4WJeal6hrpcerk0Cc0vDUgZ4-jo142JManC9zdF9lACUMzKfccAMvkkdtAD3YW8P3beFvuRx-s31tqaA2O1i6Arq46by4N0OjKQg6BEcR2-B9vCw/s3216/IMG_20220306_173852.jpg" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" data-original-height="2956" data-original-width="3216" height="294" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgCQht8M99auesWUdQayadzTc6ZVOJS8UoyKInPI9-xdzafutN5UduCySXJKt3lJgFNFjH5y7qEzk4WJeal6hrpcerk0Cc0vDUgZ4-jo142JManC9zdF9lACUMzKfccAMvkkdtAD3YW8P3beFvuRx-s31tqaA2O1i6Arq46by4N0OjKQg6BEcR2-B9vCw/s320/IMG_20220306_173852.jpg" width="320" /></a></div><br /><div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEg9bGrQgpO2PiWaz0v89HYrJkUIWotIZ7N9G_PgQiV1IJJheJPLzsB9KHFlLNABaqLiPOCZaP98mh0P_1pzppUUdajf8aSb_9Sm1TtefSoJVRFrYV2HtxvllcEGdjVUZJthuYllxIE3mdsmmb4i4RwUaKpkWW7ZDvz4gVkOXkDlFGaqGd6IqjOMsstieA/s2992/IMG_20220306_190211.jpg" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" data-original-height="2240" data-original-width="2992" height="240" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEg9bGrQgpO2PiWaz0v89HYrJkUIWotIZ7N9G_PgQiV1IJJheJPLzsB9KHFlLNABaqLiPOCZaP98mh0P_1pzppUUdajf8aSb_9Sm1TtefSoJVRFrYV2HtxvllcEGdjVUZJthuYllxIE3mdsmmb4i4RwUaKpkWW7ZDvz4gVkOXkDlFGaqGd6IqjOMsstieA/s320/IMG_20220306_190211.jpg" width="320" /></a></div><br /><div style="text-align: justify;"><br /></div><div style="text-align: justify;">Jika menggunakan pewarna buatan, semisal pasta makanan saja, warnanya akan lebih cerah, lebih warna hijaunya <i>ngejreng</i> yang. Sementara, jika menggunakan esktrak daun pandan dan suji warna hijaunya lebih teduh dan kalem. </div><div style="text-align: justify;"><br /></div><div style="text-align: justify;">Menghadapi makanan warna hijau <i>ngejreng</i> seperti itu, entah mengapa otak kiri saya otomatis akan bilang, "itu menakutkan" meskipun otak kanan saya bilang' "itu manis, menarik". Seperti sudah <i>outo-setting</i>, <i>haiyah</i>. </div><div style="text-align: justify;"><br /></div><div style="text-align: justify;">Barangkali benar juga otak saya sudah tersetting demikian rupa. Sejak zaman SMP di rumah kami menghindari pasta makanan, apalagi pewarna buatan yang bukan untuk makanan. Dulu kakak laki-laki saya aktif di lingkungan hidup dan lembaga konsumen, yang membuat saya menjadi ikut rajin membaca artikel tentang bahayanya pewarna makanan buatan. </div><div style="text-align: justify;"><br /></div><div style="text-align: justify;">Ditambah lagi sering membaca dan menonton Nat Geografik, David Attenborough berkata, dunia ini penuh warna. Life in colur, so wonderful. Jadi, tinggal petik dan ambil untuk menjadi masakan dan makanan kita. </div><div style="text-align: justify;"><br /></div><div style="text-align: justify;">Mau warna hijau, ada daun pandan, cabe hijau, paprika hijau, daun suji, daun kelor, daun katuk dsb. </div><div style="text-align: justify;"><br /></div><div style="text-align: justify;">Mau warna merah ada cabe merah, bit, rosela, kembang sepatu dsb. </div><div style="text-align: justify;"><br /></div><div style="text-align: justify;">Mau warna biru ada tanaman tarum, ada bunga telang, dsb</div><div style="text-align: justify;"><br /></div><div style="text-align: justify;">Mau warna kuning ada kunyit, safron, mangga dsb (bikin jus warna kuning, tinggal ambil buah mangga). </div><div style="text-align: justify;"><br /></div><div style="text-align: justify;">Mau warna oranye ada wortel, mangga oranye, paprika ornaye, ubi oranye, atau campur kunyit dengan cabe, hehe. </div><div style="text-align: justify;"><br /></div><div style="text-align: justify;">Mau warna ungu, ada terong, Ubi ungu, dsb</div><div style="text-align: justify;"><br /></div><div style="text-align: justify;">Warnanya indah, teduh dan alami.</div><div style="text-align: justify;"><br /></div><div style="text-align: justify;">Maka saya hanya masak menggunakan bahan alami, pewarna alami. Entah warananya kurang cerah, kurang menarik, gak masalah bagi saya. Silahkan mampir ke Cookpad Indonesia ya, @elles_cooking, akun nomor <a href="https://cookpad.com/id/pengguna/16938960" target="_blank">16938960</a>.</div><div style="text-align: justify;"> </div><div style="text-align: justify;">Begitulah. Ketika Makanan berwarna cantik dan <i>ngejreng</i> itu malah menakutkan bagi saya, percayalah, itu bukan sekadar kampanye supaya kita mengkonsumsi makanan sehat dan aman bagi kesehatan kita. Juga supaya kita lebih cinta kepada alam kita yang penuh warna, pada warna-warni indah flora kita. Sebab hal yang alami dan dekat dengan alam lingkungan kita itu adalah bentuk rasa syukur kita kepada Tuhan. </div><div style="text-align: justify;"><br /></div><div style="text-align: justify;">Saya <i>gak</i> perlu lagi ya <i>narok</i> link bahayanya pewarna buatan bagi kesehatan kita, cari <i>aja</i>, banyak. Salah satunya <a href="https://id.theasianparent.com/pewarna-makanan-buatan" target="_blank">DISINI</a>. Salam. </div><br /><span class="fullpost"></span></div>Unknownnoreply@blogger.com1tag:blogger.com,1999:blog-810061007414593276.post-42947579935368439402022-05-13T09:34:00.002+07:002022-05-13T09:40:07.313+07:00Sebab Hidup Sederhana Juga Harus Menggugah, Semangkuk Tekwan, Kuah Merah, Otak Udang <div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgapf2vEmJ-AyAfrVZJnn6xQqlmDIHuUxBp0_ViHR9ZZbwK8FWndDhqYEnoKtEW5c3HEFXWrMk5TewXysT84lsqyrhtjXbvyDs7qZ2w3QgwXNACiR5c_CYY_hd0XB4ODuyK4XElFYz31nIHwUCT9mqKgJZkF7Zt3Ph_yZiNpw1XGEzLBge3FC0sDI18_w/s3584/IMG_20220512_163317.jpg" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" data-original-height="3584" data-original-width="2944" height="320" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgapf2vEmJ-AyAfrVZJnn6xQqlmDIHuUxBp0_ViHR9ZZbwK8FWndDhqYEnoKtEW5c3HEFXWrMk5TewXysT84lsqyrhtjXbvyDs7qZ2w3QgwXNACiR5c_CYY_hd0XB4ODuyK4XElFYz31nIHwUCT9mqKgJZkF7Zt3Ph_yZiNpw1XGEzLBge3FC0sDI18_w/s320/IMG_20220512_163317.jpg" width="263" /></a></div><br /><div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><br /></div><br /><div style="text-align: justify;"><br /></div><div style="text-align: justify;">Tak kan pernah berubah, memasak itu soal seni, juga kreativitas. Tak perlu bakat sebab bakat bisa diasah. Ketrampilan itu sebuah proses, jika sering mencoba siapapun bisa trampil.</div><div style="text-align: justify;"><br /></div><div><div style="text-align: justify;">Jika tekwan biasa dibuat dari pentol tekwan biasa, kuah biasa itu tak terlalu menggugah bagi saya, maka membuatnya jadi istimewa dengan bahan biasa itu sebuah tantangan bagi saya. </div><div style="text-align: justify;"><br /></div><div style="text-align: justify;">Tak harus menggunakan Udang Satang (Udang Galah) besar yang menjelang Lebaran harganya di Palembang bisa selangit. Bisa dari bagian kepalanya, ya dari otaknya. Otak udang. Bagian terindahnya, otak udang dijual para pedagang ikan, baik segar maupun ikan giling segar yang biasa menjual untuk bahan pempek dan tekwan. </div><div style="text-align: justify;"><br /></div><div style="text-align: justify;">Sekantong Otak Udang segar yang beku, saya bersihkan dan biarkan mencair. Lalu rebus. Kemudian blender, jadilah dia pasta Otak Udang yang warnnaya sangat merah. Aroma udang banget. Rasanyapun sedap dan gurih sekali.</div><div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgBfiocYSQKA2vYZLjHltVAb3iwBXUuyNzTnrKR2yqWgrO-TKOtSfzqAkCnFHmRYDQha7YQBY5qUMgy4bv1P6cj_wUJZCjqThbOqPr09zT0wBHWoVnW6U3lvM-MGNIhmiEhQAJ3bb9RmXvZ07hNIhnLTL_QDJyFBQY1UYdwhrauMd0wPpqup3G2oPKbFg/s2960/IMG_20220504_212206.jpg" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" data-original-height="2548" data-original-width="2960" height="241" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgBfiocYSQKA2vYZLjHltVAb3iwBXUuyNzTnrKR2yqWgrO-TKOtSfzqAkCnFHmRYDQha7YQBY5qUMgy4bv1P6cj_wUJZCjqThbOqPr09zT0wBHWoVnW6U3lvM-MGNIhmiEhQAJ3bb9RmXvZ07hNIhnLTL_QDJyFBQY1UYdwhrauMd0wPpqup3G2oPKbFg/w246-h241/IMG_20220504_212206.jpg" width="246" /></a></div><br /><div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEg0Gp03Pk-2dY1mC5Z6OieuXcuWcSbJ1FEC-cLx2cVw2pUs5mDaLA-YiNNaiDrf6A5F-YnkSiEQaep5Nqf6uHAcpvXlpELOcbsqj9Z9eHJ4iT1Nq2BPyricsgRDVgOZqIFtTBqyhtE7agG5Sk9D7-1CbuVWBBMlLnBNEyBf_hVH5ZOeuQC2FMVy5hNHUQ/s3948/IMG_20220505_162034.jpg" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" data-original-height="3948" data-original-width="2960" height="320" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEg0Gp03Pk-2dY1mC5Z6OieuXcuWcSbJ1FEC-cLx2cVw2pUs5mDaLA-YiNNaiDrf6A5F-YnkSiEQaep5Nqf6uHAcpvXlpELOcbsqj9Z9eHJ4iT1Nq2BPyricsgRDVgOZqIFtTBqyhtE7agG5Sk9D7-1CbuVWBBMlLnBNEyBf_hVH5ZOeuQC2FMVy5hNHUQ/s320/IMG_20220505_162034.jpg" width="240" /></a></div><br /><div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjZ5ago7bDOP1g-0lGzsnSB2zAiED0hNVfGCQ1DCe2A7GcWwXVkpXm__5_heNwOqRcgS18CsCg0tFVC1ogd-NJ_U5MmR4o11Gz1M1CTV3fHrRM3CAU_yjmGQdTx03ncyubkFzUE9ErbSpTuMcI2xnbY2MVtUvo-P4XDycOIrhyqlWxt_2fhsILeebfqmg/s2868/IMG_20220505_162128.jpg" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" data-original-height="2868" data-original-width="1712" height="320" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjZ5ago7bDOP1g-0lGzsnSB2zAiED0hNVfGCQ1DCe2A7GcWwXVkpXm__5_heNwOqRcgS18CsCg0tFVC1ogd-NJ_U5MmR4o11Gz1M1CTV3fHrRM3CAU_yjmGQdTx03ncyubkFzUE9ErbSpTuMcI2xnbY2MVtUvo-P4XDycOIrhyqlWxt_2fhsILeebfqmg/w245-h320/IMG_20220505_162128.jpg" width="245" /></a></div><br /><div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgy0J8G2fui5M3AtzvU5FlHORaeFT0pjXMhMLvN2WibMgSIUwyaVmdAnwTy0nHJlPAwWeW97hTIXHiVU3R0vdoBpuG5EcNt0e63QMNssMF-GggcbepiEY3G7psuVVW9UGpJqm8buWjlzYyXte44EaCOA2iZZ4YAD1Lb-GWLJQ2aNnQ5WWzBMMSWwGWiYg/s3448/IMG_20220505_162935.jpg" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" data-original-height="2908" data-original-width="3448" height="219" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgy0J8G2fui5M3AtzvU5FlHORaeFT0pjXMhMLvN2WibMgSIUwyaVmdAnwTy0nHJlPAwWeW97hTIXHiVU3R0vdoBpuG5EcNt0e63QMNssMF-GggcbepiEY3G7psuVVW9UGpJqm8buWjlzYyXte44EaCOA2iZZ4YAD1Lb-GWLJQ2aNnQ5WWzBMMSWwGWiYg/w259-h219/IMG_20220505_162935.jpg" width="259" /></a></div><br /><div style="text-align: justify;"><br /></div><div style="text-align: justify;"><br /></div><div style="text-align: justify;">Tinggal masukkan bumbu dan pasta udang ke panci mendidih. Beri garam halus, kaldu jamur, lalu koreksi rasa. Asapnya mengepul. Aroma Udangnya kuat sekali. Sedap. </div><div style="text-align: justify;"><div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEj-OPa8VLwCZsbbfCVC9mXjVDxsDbMTGp6i8f5qRYLWoGYkyPqGYRjvPsngZdX7kEDs-iAPzfB3bac10f79MlHdxdj1hP5vOpUSs9f1ybbvRqu2C-CuXWmmza-BqwdZeKkk3Q0W0onwDIkp4Y9xA4BmVHtn3DXKnf05gB3CdbuJI8bkzAI5H52IYWyyWQ/s2640/IMG_20220505_163422.jpg" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" data-original-height="2496" data-original-width="2640" height="250" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEj-OPa8VLwCZsbbfCVC9mXjVDxsDbMTGp6i8f5qRYLWoGYkyPqGYRjvPsngZdX7kEDs-iAPzfB3bac10f79MlHdxdj1hP5vOpUSs9f1ybbvRqu2C-CuXWmmza-BqwdZeKkk3Q0W0onwDIkp4Y9xA4BmVHtn3DXKnf05gB3CdbuJI8bkzAI5H52IYWyyWQ/w265-h250/IMG_20220505_163422.jpg" width="265" /></a></div><br /><div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgM_CQcihVtK5SU1xV573x4KJ4I1lz1uYyFBi12VHg6f1l_i7zxgQSBvOXDUZ2AMJzSsFnJgQZcBmoSGdtsXFtJPcQpF_xRQbZbm4r_G2vzvg6FO3gEP9XzGPQF2Cb5GdnMPfIkcHkv61TKX1X6P5XqNkiiVDCS3rpcGpJWCCfOzczsRLUODJ-xiH00Sw/s3484/IMG_20220505_163703.jpg" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" data-original-height="3484" data-original-width="2868" height="320" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgM_CQcihVtK5SU1xV573x4KJ4I1lz1uYyFBi12VHg6f1l_i7zxgQSBvOXDUZ2AMJzSsFnJgQZcBmoSGdtsXFtJPcQpF_xRQbZbm4r_G2vzvg6FO3gEP9XzGPQF2Cb5GdnMPfIkcHkv61TKX1X6P5XqNkiiVDCS3rpcGpJWCCfOzczsRLUODJ-xiH00Sw/s320/IMG_20220505_163703.jpg" width="263" /></a></div><div style="text-align: justify;"><br /></div>Sajikan sesuai porsi yang akan menyantap tekwan. Siapkan mangkuk besar, masukkan kuah, masukan pentol tekwan. Siapkan pernak-pernik lain, irisan daun seledri. Soun yang sudah diseduh. Sambal Rawit dan bawang goreng.</div><div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjarwBPTV21RL9FFFD0rQH48sdZ8spOJF_8vxr6X8qS5HLZ7lTxHZgNunkJR0zkLVPIStk3atApWQoWXdNNB8bjhPL-iaFUvaV8Ms4yoR6s8eYBKMhBrV7KVEPqejKvEBnMXFdcruS4boBv8FI58KNXMAddGnoMVSb5s04c3tTQBya601gSijS4Qropxg/s3924/IMG_20220505_110830.jpg" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" data-original-height="2944" data-original-width="3924" height="198" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjarwBPTV21RL9FFFD0rQH48sdZ8spOJF_8vxr6X8qS5HLZ7lTxHZgNunkJR0zkLVPIStk3atApWQoWXdNNB8bjhPL-iaFUvaV8Ms4yoR6s8eYBKMhBrV7KVEPqejKvEBnMXFdcruS4boBv8FI58KNXMAddGnoMVSb5s04c3tTQBya601gSijS4Qropxg/w264-h198/IMG_20220505_110830.jpg" width="264" /></a></div><br /><div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhfkDdQEbEDaNq_usYTh2LUW-iiOH-CLc_bSWaTIFpsP6eTLpaTy46KiFoCFxVTrUQmtT73kbSzObdxFsDWohdy8Xy1HEqva_7khNz8PNXoyrpEq_5mv9DIoPhuz2_ClYdudgOCajq8LyYgyDWpBh8z4rUGAi2k2DP0sRulM-w-4ZBFB2GCaGRu6ItWyA/s3368/IMG_20220505_173017.jpg" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" data-original-height="1968" data-original-width="3368" height="154" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhfkDdQEbEDaNq_usYTh2LUW-iiOH-CLc_bSWaTIFpsP6eTLpaTy46KiFoCFxVTrUQmtT73kbSzObdxFsDWohdy8Xy1HEqva_7khNz8PNXoyrpEq_5mv9DIoPhuz2_ClYdudgOCajq8LyYgyDWpBh8z4rUGAi2k2DP0sRulM-w-4ZBFB2GCaGRu6ItWyA/w263-h154/IMG_20220505_173017.jpg" width="263" /></a></div><br /><div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiyW9-Ipj1wPUjvq8ydrbWXRRoDRNqpGt3gcpZmG3snvpzew6ugD3ySjqA8AdfMYvBOuc8QiGwlFVEFOaAZG218jFrS4mKZTDH3ZvfrkWczrjDCtjVrfHPIeXuv4VTDwXhKUvcBjdz8dtG89bkd_23CnwkI-vchK-nKx1Lp5zS7tvYDyklD3frNq5SkjA/s3584/IMG_20220512_163317.jpg" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" data-original-height="3584" data-original-width="2944" height="307" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiyW9-Ipj1wPUjvq8ydrbWXRRoDRNqpGt3gcpZmG3snvpzew6ugD3ySjqA8AdfMYvBOuc8QiGwlFVEFOaAZG218jFrS4mKZTDH3ZvfrkWczrjDCtjVrfHPIeXuv4VTDwXhKUvcBjdz8dtG89bkd_23CnwkI-vchK-nKx1Lp5zS7tvYDyklD3frNq5SkjA/w263-h307/IMG_20220512_163317.jpg" width="263" /></a></div><br /><div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjNfQ2tHCrgOiscfDWvOVzMdZY0jeOF8U9urTpZDxdhKYUyozgqS-tRyu_7izD7xYz9aID5C0VkOLplhRl9v_VnfzEixOsPXiLs4JsrJ_ACB2d0Kc3y7qNZ1yO_8gFmmU8TPh3vssSoXY67G_-F31J2Y-WNzU3iEWsn68iyD0j2l4THA7xF56UXU855Gw/s640/20220505_174923589.jpg" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" data-original-height="570" data-original-width="640" height="258" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjNfQ2tHCrgOiscfDWvOVzMdZY0jeOF8U9urTpZDxdhKYUyozgqS-tRyu_7izD7xYz9aID5C0VkOLplhRl9v_VnfzEixOsPXiLs4JsrJ_ACB2d0Kc3y7qNZ1yO_8gFmmU8TPh3vssSoXY67G_-F31J2Y-WNzU3iEWsn68iyD0j2l4THA7xF56UXU855Gw/w271-h258/20220505_174923589.jpg" width="271" /></a></div><div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><br /></div><div class="separator" style="clear: both; text-align: justify;">Mari dicoba. Resep lengkap ada di akun Cookpad saya, resep No. 16210228. Ini sajian Lebaran 1443 H kemarin. </div><div class="separator" style="clear: both; text-align: justify;"><br /></div><div class="separator" style="clear: both; text-align: justify;">Selamat Idul Fitri 1443 H. Maf lahir dan batin. </div><br /><div style="text-align: justify;"><br /> </div><span class="fullpost"></span></div>Unknownnoreply@blogger.com1tag:blogger.com,1999:blog-810061007414593276.post-24392658993283796232021-05-29T18:12:00.003+07:002021-05-29T19:53:48.097+07:00Dapur Sebagai Tempat Paling Bebas dan Ekspresif, Berkreasilah, Jangan Ragu<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhNcFAHc9k8tkNQzgL86k65EQ7ADqcYJOq12tnWMBEuWz-yygosWFyYg6HYKGZDDgoGGAehTko3kAeY11rFQ69rxTAAMS4lfKEPCVbxwJPEmeUPVOgxyFF6bMY47w0hdqiBeRXwqwgvRd3p/s1600/image.jpg" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" data-original-height="1200" data-original-width="1600" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhNcFAHc9k8tkNQzgL86k65EQ7ADqcYJOq12tnWMBEuWz-yygosWFyYg6HYKGZDDgoGGAehTko3kAeY11rFQ69rxTAAMS4lfKEPCVbxwJPEmeUPVOgxyFF6bMY47w0hdqiBeRXwqwgvRd3p/s320/image.jpg" width="320" /></a></div><br /><div style="text-align: center;"><span style="font-size: x-small;">Source: foodandwine.com</span></div><div style="text-align: justify;"><br /></div><div style="text-align: justify;">Sering ragu dengan kemampuan memasakmu? sering? Sebaiknya jangan. Percaya pada ekperimen rasa dan feeling memasakmu. Saya <i>gak</i> pernah ragu dengan kemampuan memasak saya, <i>absolutely</i>. Kalau ada yang meragukan, ya itu masalahnya dia.</div><div style="text-align: justify;"><br /></div><div style="text-align: justify;">Kok saya se<i>Pede</i> itu ? <i>Pede dong</i>. Sebab syarat utama untuk mendapatkan hasil masakan yang baik adalah <i>Pede</i>. Percaya pada indramu. Percaya pada kemampuanmu, percaya pada pengetahuanmu. Bahkan harus percaya pada intuisimu.<span class="fullpost"></span></div><div style="text-align: justify;"><br /></div><div style="text-align: justify;">Selebihnya adalah soal rasa. Rasa yang relatif. Sebab saya masak untuk diri sendiri dan keluarga saya, ya saya nyaman-nyaman saja. Jikapun ada tamu dan keluarga sedang menginap, pasti akan saya masakkan dengan cara saya memasak. Paling saya tanya, sukanya apa? ada alergi dengan bahan apa? Itu saja. Sisanya, saya biarkan felling memasak saya dituntun oleh bahan yang ada di dapur, keuangan dan <i>mood</i> saya. Sudah syukur saya jamu, <i>ihiks</i>.</div><div style="text-align: justify;"><br /></div><div style="text-align: justify;">Sejujurnya...aslinya memang saya suka memasak. Sejak kecil bahkan. Kebetulan ibu saya sangat mendukung anak gadisnya memasak. Dulu ibu saya punya warung manisan yang menjual sembako dan sayur-yuran serta bahan rumah tangga lain.</div><div style="text-align: justify;"><br /></div><div style="text-align: justify;">Beliau akan senang sekali kalau saya mencoba memasak ini, itu, masak apapun. Dengan cepat beliau akan menyediakan apapun bahan yang saya butuhkan. Saya akan masak mempraktekkan resep yang saya dapat dari ibu, teman, dari bibi dan uwak saya. Bahkan resep pelajaran PKK ketika SMP. Bangganya, ibu saya sesekali akan memuji saya.</div><div style="text-align: justify;"><br /></div><div style="text-align: justify;">Seiring waktu, ketika SMA tau-tau body saya agak <i>ndut</i>, dan saya mulai jatuh cinta, pelan-pelan saya mulai meninggalkan hoby memasak saya. Terlebih ketika masa saya harus meraih prestasi sekolah. Saat ulangan, ujian smester tiba, ibu saya akan membebaskan saya dari pembagian tugas di rumah. Saya tidak mencuci piring, bahkan tidak memasak. Hanya disuruh belajar dan belajar. Kalau saya pikir-pikir, betapa hebatnya beliau ya.</div><div style="text-align: justify;"><br /></div><div style="text-align: justify;">Ketika masa kuliah, saya masih melanjutkan memasak sebab saya merantau dan indekost. <i>Musti</i> hemat <i>toh</i>, body agak <i>ndut</i> lagi, aih. Lalu masuk dunia kerja, tinggal di rumah dinas berdua dengan teman dimana kami punya si <i>mba</i> yang membantu mengurus rumah membuat saya tidak lagi memasak. Dunia kerja seperti menelan saya dan membuat saya melupakan dapur. </div><div style="text-align: justify;"><br /></div><div style="text-align: justify;">Saya baru memasak lagi ketika menikah. Hanya, sebab latar belakang berbeda membuat saya tidak bebas berekpresi di dapur. Hehe, selera yang berbeda bahkan cara penggunaan bumbu yang berbeda membuat era memasak saya pada masa itu kurang ekspresif bagi saya. </div><div style="text-align: justify;"><br /></div><div style="text-align: justify;">Hidup yang misterius membuat saya dan suami berpisah di jalan masing-masing hingga kami sama-sama menemukan pasangan baru. Singkatnya, pada era pernikahan yang ini, rasanya <i>mood </i>dan ekspesi memasak saya bangkit lagi. Saya seperti menemukan jati diri saya di dapur. <i>Pede</i> saya pada kemampuan memasak saya muncul lagi.</div><div style="text-align: justify;"><br /></div><div style="text-align: justify;">Jadi kalau ada orang yang mengatakan Dapur itu tempat paling aman, paling nyaman dan paling merdeka buat dia mengkepresikan diri, saya setuju sekali. Seperti yang dikatakan Jerelle Guy, seorang Narablog dan penulis buku terkenal <i>Black Girl Baking: Wholesome Recipes Inspired by a Soulful Upbringing.</i></div><div style="text-align: justify;"><i><br /></i></div><div style="text-align: justify;">Sebelumnya, saya lebih dulu menemukan sosok Jarelle di acara <i>High On the Hog, How African-American Cuisine Transformed America</i>, episode "Kebebasan" di Netflix.</div><div style="text-align: justify;"><br /></div><div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><iframe allowfullscreen="" class="BLOG_video_class" height="266" src="https://www.youtube.com/embed/7wsEdxt1Ico" width="320" youtube-src-id="7wsEdxt1Ico"></iframe></div><br /><div style="text-align: justify;"><br /></div><div style="text-align: justify;"><br /></div><div style="text-align: justify;">"Aku tak suka aturan. Aku merasa itu membatasiku"</div><div style="text-align: justify;"><div>"Ketika aku masuk dapur, itulah satu-satunya saat aku harus menjadi diri sendiri"</div><div>"Aku menjadi bebas dan ekspresif"</div><div>"Dapur adalah satu-satunya tempat teraman buatku"</div><div>"Dapur memberiku kekuatan"...suara Jarelle bergetar saat mengatakan ini, saking terharunya <i>doi</i>.</div><div><br /></div><div>Jarelle memasak dengan resep hasil kreasi yang dibuatnya dengan intuisi kekebasan yang ia punya. Juga dari sejarah yang ia pelajari terkait perjuangan di kaumnya. Juga perjuangan emasipasi yang ia geluti.</div><div><br /></div><div>Kue hasil bakingnya begitu cantik dan menyiratkan kebebasan. Ada semburat warna merah gelap pada Red Velvet Four Layer cake yang dibuat Jarelle. Warna yang dia dapat dengan penambahan bit dan sirup maple. Sebab bagi Jarelle warna tersebut adalah warna yang akrab dengan warna perjuangan kaum kulit hitam sejak zaman perbudakan.</div><div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEghd0XtW5UH39VUOOY_cOGKa7YCXxZLvyUhO0s18Z3Smepiu851DzJJ5wwuUXtOZ2qRrbRhErz8TcSNdT5EpBEUqQWutIwj7Gwlqy-URKdRoQN1j80a2wjrXiSt41TfXyVcNDBkpR6I933z/s1280/Unknown+red+velvet+jarelle.jpg" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" data-original-height="882" data-original-width="1280" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEghd0XtW5UH39VUOOY_cOGKa7YCXxZLvyUhO0s18Z3Smepiu851DzJJ5wwuUXtOZ2qRrbRhErz8TcSNdT5EpBEUqQWutIwj7Gwlqy-URKdRoQN1j80a2wjrXiSt41TfXyVcNDBkpR6I933z/s320/Unknown+red+velvet+jarelle.jpg" width="320" /></a></div><div style="text-align: center;"><span style="font-size: x-small;">Source : netflix</span></div><div>Terlepas perjuangan saya dan Jarelle yang tidak sama dan tentu saja jauh berbeda, saya sepakat bahwa memasak itu adalah soal kebebasan berekspresi. Setiap orang boleh memasak apapun dengan caranya. Soal pengembangan, tinggal bagaimana orang tersebut belajar sejarah, seni dan budaya terkait kuliner yang dia suka. </div><div><br /></div><div>Saya, sebab saya memang suka memasak, saya gemar membaca, saya pede dengan intuisi saya, saya punya <i>basic</i> Ilmu Teknologi Pangan juga Ilmu Lingkungan, rasanya itu <i>klop</i> dan baik-baik saja. Bahkan sangat menunjang kemampuan memasak saya yang dibesarkan dengan budaya makan dan masak aneka kuliner lokal tempat saya dibesarkan. Kata saya <i>sih</i>.</div><div><br /></div><div>Begitulah. Memasak itu soal kebebasan dan ekspresi, jangan ragu masak di dapur, bebaskan dirimu. Salam.</div><div><br /></div><div>Mau liat IG Jarelle Guy, <a href="https://www.instagram.com/chocolateforbasil/" target="_blank">DISINI</a></div><div>Mau liat Cookpad saya <a href="https://cookpad.com/id/pengguna/16938960" target="_blank">DISINI</a></div></div><div style="text-align: justify;"><span style="text-align: left;"> </span></div>Unknownnoreply@blogger.com3tag:blogger.com,1999:blog-810061007414593276.post-46609276771434347582021-02-21T12:20:00.004+07:002021-03-01T07:31:49.215+07:00Ketika Kita Sibuk Berkutat Dengan "Nissa Sabyan" dan Gosip Lain, Perempuan Baniwa Membangun Desa Dengan Berkutat Pada Cabe Rawit Mereka <div style="text-align: justify;">He, kadang saya gak habis pikir, kenapa kita (Kita...? tepatnya saya) menghabiskan begitu banyak waktu melototi segala hal yang dijejalkan di timeline HP kita. Semua Platform sosial media berkejaran menjejali kita dengan hal <i>remeh-temeh bin receh</i> itu. Kita, eh saya, mau pula mengklik semua link berita tersebut.</div><div style="text-align: justify;"><br /></div><div style="text-align: justify;">Entah sekadar iseng. Entah karena jari <i>gak</i> sengaja kepencet sebab jari saya jempol semua (<i>apahhhh</i>?) Bukan, sebab aplikasi HP pun menanamkan semua link berita tersebut, dengan judul dan gambar sedemikian menarik serta membuat penasaran. </div><div style="text-align: justify;"><br /></div><div style="text-align: justify;">Padahal.... kita bisa abaikan saja, kalau kita mau. Sejujurnya sejak lama saya mulai abaikan semua berita gosip dan rumour macam itu. Hanya, kadang demi kekompakan obrolan di WAG saya masih ikut membahas. Alasannya sedikit memberi komentar netral dan fair dari berbagai persfektif, haiyah.</div><div style="text-align: justify;"><br /></div><div style="text-align: justify;">Pada saat yang sama, di sela waktu weekend saya yang panjang itu dan sebab saya mencoba mengurangi keluar rumah karena protokol COVID_19 ini, saya nonton aneka film, kadang baca buku dan tentu saja masak. Masak apa saja yang saya suka.</div><div style="text-align: justify;"><br /></div><div style="text-align: justify;">Terkait nonton film tadi, saya tonton dari salah satu aplikasi penyedia film dll, yaitu Netflix. Sesungguhnya kadang bosan juga nonton film. Apalagi kalau dalam seminggu film independen dan film drama yang saya sukai belum ganti daftarnya, he. Saya akhirnya terjerat menonton acara "Chef's Table"</div><div style="text-align: justify;"><br /></div><div style="text-align: justify;">Banyak Chef yang ditampilkan, dari Asma Khan, Musa Dagdeviren, Alex Atala, Dominique Crenn dan lain sebagainya. Ketika sedang melihat Performa Chef Alex Atala, chef asal Brazil yang bangga menyajikan kuliner Brazil dan menggunakan bahan lokal. Saya melihat bagaimana sang chef keluar masuk kawasan Amazon mempelajari banyak hal. Hingga dia menyebut soal Perempuan Baniwa yang mengembangkan Cabe Rawit mereka. Disitulah saya terjerat membaca lebih jauh tentang Perempuan Baniwa dan Cabe Rawit mereka.</div><h3 style="text-align: left;"><br /></h3><h3 style="text-align: left;">Perempuan Baniwa dan Cabe rawit Mereka</h3><div style="text-align: justify;">Yupz Orang Baniwa, Perempuan Baniwa. Orang Baniwa tinggal di perbatasan Brazil dengan Kolumbia dan venezuela. Tepatnya di desa-desa yang terletak di Sungai Icana dan anak-anak sungai di Culairi dan di komunitas upper Rio Negro dan wilayah lain. Konon mereka adalah bagian dari Indigenous People Benua Amerika, Suku Indian.</div><div style="text-align: justify;"><br /></div><div style="text-align: justify;">Kenapa saya batasi Perempuan Baniwa, karena di Baniwa, perempuanlah yang lebih banyak tinggal di desa. Para lelaki konon ke kota menjadi pekerja tambang dan lain sebagainya. Cabe dan komunitas Indian sudah lama terjalin erat. Tentang hal ini mungkin kita perlu membaca di beberapa jurnal penelitian.</div><div style="text-align: justify;"><br /></div><div style="text-align: justify;">Orang Baniwa, Perempuan Baniwa begitu gencar muncul dan dipromosikan karena menjadi bagian dari gerakan pertanian berkelanjutan juga gerakan adat di wilayah tersebut. Tentu saja pengembangan Cabe Rawit mereka yang disebut <i>Baniwa Jiquitaia Chili Pepper</i>. </div><div style="text-align: justify;"><br /></div><div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgYxwZxQJ4Rgc0BmtwzXAGvvILCqJUKwjM9ROKjhX1abQrppr00qUkEFhn7ne3_ORsThz0gnCFu-20i7RbRMKqexC3XDHx3c0nAdNZd_F9sgivRIrhGfsX1LlQ-uRVYQVKmFmTIlPCgoGPD/s1000/1*XDEJveOgYYwSgES0HXeFtA.jpg" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" data-original-height="750" data-original-width="1000" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgYxwZxQJ4Rgc0BmtwzXAGvvILCqJUKwjM9ROKjhX1abQrppr00qUkEFhn7ne3_ORsThz0gnCFu-20i7RbRMKqexC3XDHx3c0nAdNZd_F9sgivRIrhGfsX1LlQ-uRVYQVKmFmTIlPCgoGPD/s320/1*XDEJveOgYYwSgES0HXeFtA.jpg" width="320" /></a></div><br /><div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEj97BQ9a_3HXh2BsgvbgdJRnfA3IeE0XgNAV9a6pzUxdYmbhr9xJ3RNwkjzIwPB_1sEhXzXBO9LDdEqy0GJbS1iRgC67HZ6qmh7ZydFDXD8GfhdxBrejGts-5dvo_K3iLL5J2JRDEgJox8P/s2000/1*OLKrFfGhqVvgBbggoDnM6g.jpg" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" data-original-height="1333" data-original-width="2000" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEj97BQ9a_3HXh2BsgvbgdJRnfA3IeE0XgNAV9a6pzUxdYmbhr9xJ3RNwkjzIwPB_1sEhXzXBO9LDdEqy0GJbS1iRgC67HZ6qmh7ZydFDXD8GfhdxBrejGts-5dvo_K3iLL5J2JRDEgJox8P/s320/1*OLKrFfGhqVvgBbggoDnM6g.jpg" width="320" /></a></div><br /><div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgLDHny7yXM9fByPcUTAEXW1XkBgOTiRSZHfZc78Ql0TD_aJPaDPVO6x0IlBDpffXRTLWP0JI2q3X5Q2XqufBYnj_z2MXdB6dHAMgppzOjHFsNSWZaDNWnARKLabkYPzwO6Indg9pSJwD91/s693/1*FRf6RG13Xnkq-cYCS0bmgQ.jpg" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" data-original-height="461" data-original-width="693" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgLDHny7yXM9fByPcUTAEXW1XkBgOTiRSZHfZc78Ql0TD_aJPaDPVO6x0IlBDpffXRTLWP0JI2q3X5Q2XqufBYnj_z2MXdB6dHAMgppzOjHFsNSWZaDNWnARKLabkYPzwO6Indg9pSJwD91/s320/1*FRf6RG13Xnkq-cYCS0bmgQ.jpg" width="320" /></a></div><br /><div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjW-E6y6a8K6iLWkKTWRbE_c8KBpS78b0sjPdZCqbesyb5jJyUL6Wi3OQRzwsmn_N7hOOy99ntl7ZP-gRyzzf1D9VJvwWqBwzK3z1pi66LKmx4-zVvTkHsJFrS3ODzUsTqrowxJnRxtjN4j/s2000/1*LVkMOsIr450I4yZ5cW4aOA.jpg" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" data-original-height="1333" data-original-width="2000" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjW-E6y6a8K6iLWkKTWRbE_c8KBpS78b0sjPdZCqbesyb5jJyUL6Wi3OQRzwsmn_N7hOOy99ntl7ZP-gRyzzf1D9VJvwWqBwzK3z1pi66LKmx4-zVvTkHsJFrS3ODzUsTqrowxJnRxtjN4j/s320/1*LVkMOsIr450I4yZ5cW4aOA.jpg" width="320" /></a></div><br /><div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhZcd4U6Rg2RSUIO_7uyn9qAiJ8_oXVdx0_kQQa2VJxmCyrx2IReMbglyPBs5b0n-e6OjEESQIfjpmMX9KFT90jXg5Fb8JjVIeRLkDvmi96T7MhLT_QgvOpWog62vObvv8-wHnx8b5ntgtu/s334/1*dUsu93Wbdmdofbj8E7HIMA.jpg" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" data-original-height="222" data-original-width="334" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhZcd4U6Rg2RSUIO_7uyn9qAiJ8_oXVdx0_kQQa2VJxmCyrx2IReMbglyPBs5b0n-e6OjEESQIfjpmMX9KFT90jXg5Fb8JjVIeRLkDvmi96T7MhLT_QgvOpWog62vObvv8-wHnx8b5ntgtu/s320/1*dUsu93Wbdmdofbj8E7HIMA.jpg" width="320" /></a></div><br /><div style="text-align: justify;"><br /></div><div style="text-align: justify;"><br /></div><div style="text-align: justify;">Source: <a href="https://medium.com/social-environmental-stories/the-women-behind-baniwa-jiquitaia-pepper-e5e91cf103f1" target="_blank">The Women Behind Baniwa Jiquitaia Pepper</a> </div><div style="text-align: justify;"><br /></div><div style="text-align: justify;">Ada sekitar 78 varietas cabe rawit yang ditanam dan dikelola secara eksklusif oleh perempuan Baniwa. Ada yang bentuknya lonjong, bulat, agak oval dan lain sebagainya. Ya hampir sama dengan Cabe rawit yang ada di sekitar kita (saya di Palembang kenalnya cabe burung, cabe cungak, cabe rawit setan dsb). Tetapi setau saya Cabe Rawit memang berasal dari Amerika Tengah.</div><div style="text-align: justify;"><br /></div><div style="text-align: justify;">Cabe tersebut tak selesai hanya ditanam, dipanen lalu dipasarkan. Sebagian besar justru diolah menjadi beberapa sambal dan jenis kuliner khas Baniwa. Antara lain, <i>Quinhapira</i> (Cabe Rawit ditambah ikan) dan kuliner lain. Ya cabe rawit tersebut tidak hanya menjadi bagian dari sekadar masakan, dimakan lalu selesai. Cabe Jiquitaia Pepper menjadi bagian dan ritual dan budaya mereka. </div><div style="text-align: justify;"><br /></div><div style="text-align: justify;">Cabe rawit itu mereka percaya juga sebagai obat bagi kesehatan dan kemurnian jiwa mereka, wow.</div><div style="text-align: justify;"><br /></div><div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiov1eBuDHSTKpU9b4wK3kT5f2mCE2tvum6ifxbPA28t8TGFvYdFvhrjNFjEmZOp-_97vaOrEvLVtd_XFvzp8dpemXRSz-ad0-6u5jrYyfKe2P88RcQBsw9BNeYMJGXkjBXEeEOxzCoRabb/s700/1*Ejyyu2bSq4fMdOS5PBrEGA.jpg" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" data-original-height="525" data-original-width="700" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiov1eBuDHSTKpU9b4wK3kT5f2mCE2tvum6ifxbPA28t8TGFvYdFvhrjNFjEmZOp-_97vaOrEvLVtd_XFvzp8dpemXRSz-ad0-6u5jrYyfKe2P88RcQBsw9BNeYMJGXkjBXEeEOxzCoRabb/s320/1*Ejyyu2bSq4fMdOS5PBrEGA.jpg" width="320" /></a></div><div style="text-align: justify;"><br /></div><div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjqHbYOXYXy8S32_riMmPK-uw1s2zpvgOy9gc4CaqLMv0duV3zYTn5M-qF_wTKlChToVasqEoQ1LmOILjxfrFeAfvrMRvkFmRSMhGASO9KGlz3OSp4f0ODHEMWSznCWsauKiWyz8gEni1wQ/s1350/1*OsC9f4ZzhKY2PDZlwK69pA.jpg" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" data-original-height="900" data-original-width="1350" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjqHbYOXYXy8S32_riMmPK-uw1s2zpvgOy9gc4CaqLMv0duV3zYTn5M-qF_wTKlChToVasqEoQ1LmOILjxfrFeAfvrMRvkFmRSMhGASO9KGlz3OSp4f0ODHEMWSznCWsauKiWyz8gEni1wQ/s320/1*OsC9f4ZzhKY2PDZlwK69pA.jpg" width="320" /></a></div><br /><div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhrfbrhXDfSXDqgZwkuo2pv2VxTMmgbBVKM5KOJGFK2v-G0wSnabAoA6hj_PhE2rMq9TCxXpqZk12yvj9xi2KcM781ZKdOATcuebbhrHQpOBBuk3daMPeKVUUqadaTJ7kMWUpsCL1OQ9VUk/s500/1*szqyvKA28j4yuWr5HIDXsA.jpg" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" data-original-height="333" data-original-width="500" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhrfbrhXDfSXDqgZwkuo2pv2VxTMmgbBVKM5KOJGFK2v-G0wSnabAoA6hj_PhE2rMq9TCxXpqZk12yvj9xi2KcM781ZKdOATcuebbhrHQpOBBuk3daMPeKVUUqadaTJ7kMWUpsCL1OQ9VUk/s320/1*szqyvKA28j4yuWr5HIDXsA.jpg" width="320" /></a></div><br /><div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiwwDzdwCQqWbHw6qwMXVfsfcCdWaufHIkzpbr5y0xBsiI2hmDJnuFFvD6JnEWUw-iGzcdcnA8sUFj1jQZbI3MFokU_4VQd3v2OigqdrPmX8qvVunA83hg3JRdBtupJPamoFLM1v8iq3iNP/s1350/1*nnWBAwsMpneA2cP-vC5O-g.jpg" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" data-original-height="898" data-original-width="1350" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiwwDzdwCQqWbHw6qwMXVfsfcCdWaufHIkzpbr5y0xBsiI2hmDJnuFFvD6JnEWUw-iGzcdcnA8sUFj1jQZbI3MFokU_4VQd3v2OigqdrPmX8qvVunA83hg3JRdBtupJPamoFLM1v8iq3iNP/s320/1*nnWBAwsMpneA2cP-vC5O-g.jpg" width="320" /></a></div><br /><div style="text-align: justify;"><br /></div><div style="text-align: justify;"><br /></div><div style="text-align: justify;">Mereka gencar mempromosikannya. Tak main-main, dengan <i>tagline</i> "Baniwa Jiquitaia Pepper for Body and Soul"</div><div style="text-align: justify;"><br /></div><div style="text-align: justify;">Source: <a href="https://medium.com/social-environmental-stories/baniwa-jiquitaia-pepper-for-body-and-soul-8327f88b0cae" target="_blank">Baniwa Jiquitaia Pepper For Body and Soul</a> </div><div style="text-align: justify;"><br /></div><div style="text-align: justify;">Pada acara Chef's Table dengan bintang Chef Ales Atala itu saya mendengar bahwa di Baniwa ketika seorang gadis menikah maka ibunya akan memberikan hadiah perkawinan yang unik. Bukan lemari, atau tempat tidur atau rumah tapi bibit Cabe Rawit Baniwa yaitu Jiquitaia Pepper tadi. Sebuah hadiah dengan pesan moral yang mendalam saya kira. Pesan agar generasi berikutnya tetap menanam dan mengembangkan Cabe Rawit mereka itu. </div><div style="text-align: justify;"><br /></div><h3 style="text-align: left;">Apakah Sibuk di Pusaran Timeline Kita Begitu Penting ?</h3><div style="text-align: justify;">Jawabannya tergantung kondisi kita masing-masing. Jika kita penulis, pembuat konten, penggiat sosial media, mungkin penting juga supaya dapat bahan. Tetapi jika kita melihat hal remeh-temeh di <i>timeline</i> kita sekadar sibuk dan menghabiskan waktu, memuaskan <i>esmosi jiwa</i> tanpa manfaat yang betul-betul setara dengan waktu kita yang terbuang? mungkin perlu kita kurangi. Menurut saya. </div><div style="text-align: justify;"><br /></div><div style="text-align: justify;">Apapun itu, semua berpulang kepada diri kita masing-masing. Bahwa gosip itu asyik, semua kita tau. Bahwa kita masih manusia biasa yang sesekali ngobrolin hal yang lagi trend itupun dimaklumi. Toh kita bukan malaikat. Daripada <i>jaim</i> tapi diam-diam kerjanya berkutat pada apa saja gosip sedang trend, hehe. Semua ada hitung-hitungannya. Semua ada baik dan buruknya, silahkan kita pilih porsi sesuai kebutuhan dan kemanfaatan bagi kita. </div><div style="text-align: justify;"><br /></div><div style="text-align: justify;">Jangan sampai masakan jadi gosong karena sibuk melototi berita artis. Jangan sampai kerjaan gak selesai, atau selesai tapi asal-asalan karena waktu kita tersita untuk berita remeh dan receh tadi. </div><div style="text-align: justify;"><br /></div><div style="text-align: justify;">Semoga ada manfaatnya. Salam.</div><div style="text-align: justify;"><br /></div><div><span class="fullpost"></span></div>Unknownnoreply@blogger.com2tag:blogger.com,1999:blog-810061007414593276.post-10790667827431352752020-10-31T19:19:00.001+07:002020-10-31T19:19:39.421+07:00Kepada Blogger Pencuri Resep, Blog Resep Enak Nusantara Dan Lain Sebagainya <div style="text-align: justify;">Kelakuan lama ya, <i>copy paste</i> punya orang, tulisan lalu ditulis ulang dan diterbitkan di blognya tanpa menyebutkan sumber. Ya setua hasrat mencuri para pencuri dan plagiat tidak kreatif. Mau eksis ngeblog tapi <i>gak</i> bisa menulis, lalu comot tulisan orang.</div><div style="text-align: justify;"><br /></div><div style="text-align: justify;">Rupanya bukan sekadar konten tulisan, resep masakan pun dicomot lalu dimuat ulang di Blog dengan Judul Blog Resep Masakan Nusantara, Resep Masakan Sederhana dan lain sebagainya. </div><div style="text-align: justify;"><br /></div><div style="text-align: justify;">Sebab saya senang memasak, apalagi menggali sumber resep tradisional kampung saya dan kadang memodifikasi dengan kuliner populer dan menjadi resep kreasi saya, maka sejak April 2020 saya membuat laman di Cookpad. Tempat saya menerbitkan resep masakan saya. sebagian ada hasil recook. Sebagian memang resep kreasi saya dengan menggali resep tradisional yang saya kenal sejak saya masih kecil yang saya modifikasi sesuai selera saya. </div><div style="text-align: justify;"><br /></div><div style="text-align: justify;">Resep-resep di Cookpad saya rupanya juga dicomot juga tanpa izin. Kejadian comot dan caplok itu itu terus terjadi. </div><div style="text-align: justify;"><br /></div><div style="text-align: justify;">Orang sekarang, maunya bikin blog kumpulan resep tapi malas ke dapur, mungkin <i>gak</i> bisa memasak, mungkin memang <i>gak</i> suka dapur, tapi mau dapat untung dari hoby orang memasak, lalu dia buat Blog kumpulan resep nusantara. Sayang, isinya resep orang semua. Resep yang dicaplok tanpa izin dan tanpa menyebutkan sumber asli resep dimana dia mencaplok. </div><div style="text-align: justify;"><br /></div><div style="text-align: justify;">Pencaplokan tanpa izin dan tanpa menyebutkan sumber link resep saya juga terjadi pada resep saya. Banyak resep saya di laman Cookpad saya dicaplok tanpa izin.</div><div style="text-align: justify;"><br /></div><div style="text-align: justify;">Hal lebih menjengkelkan, dia buat-buat seolah sumber resep si Anu, si Fulan dan tanggal resep seolah terbit jauh sebelum resep saya <i>publish</i> di Cookpad. Sebuah kejahatan digital, mencuri konten orang, memundurkan tanggal konten yang sudah dia buat, lalu mengedit isinya dia ganti dengan resep saya. Maka seolah sayalah yang mencontek konten mereka, bukan main.</div><div style="text-align: justify;"><br /></div><div style="text-align: justify;">Ya begitulah. Buat saya pribadi tanpa perlu pembuktian saya tau resep yang mereka contek itu resep saya. Sebab saya yang membuat resep. Saya tau bahan-bahan yang saya pakai, <i>wong</i> saya yang belanja, saya yang masak, saya yang memfoto dan saya yang menerbitkan resep pertama kali.</div><div style="text-align: justify;"><br /></div><div style="text-align: justify;">Bahan, langkah cara membuat, foto setiap langkah saya tulis seperti kebiasaan saya menulis resep di Cookpad. Foto hasil masakan memang saya buat dengan nama saya dan Cookpad. Ya saya yang masak, saya yang memfoto dan memberi nama foto itu.<span class="fullpost"></span></div><div style="text-align: justify;"><br /></div><div style="text-align: justify;">Suatu hari ada tantangan dari Cookpad untuk membuat masakan Asia dan menggunakan bahan pilihan yang sudah ditentukan. Maka saya pilih udang, saos tiram dan saya buat kreasi resep Tom Yum Goong yang saya padukan dengan Sambal Tigo Palembang (asal saya dan tempat saya tinggal). Saya buat resep Tom Yum Goong Plus Sambal Tigo Palembang. Saya masak hari itu tanggal 12 September 2020 dan saya terbitkan di Cookpad hari itu juga tanggal 12 September 2020.</div><div style="text-align: justify;"><br /></div><div style="text-align: justify;">Link Resep tersebut ada di <a href="https://cookpad.com/id/resep/13620783-tom-yum-goong-plus-sambal-tigo-palembang?via=profile" target="_blank">Cookpad saya</a></div><div style="text-align: justify;"><br /></div><div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjSiRy0BzamP7xAXKFVZv_XRmSenS18gRskFDrv720DTMXZ3K2vQveWikRfxkI-Us-VMHOmzGXSUqj4QZQIzd7w8_wyOAP7SoYO_YQ3W7j9trXI2vtZ_ksjOwZdIvM0saCzAI7zLS6jsBTB/s2048/IMG_20201031_184801.jpg" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" data-original-height="2048" data-original-width="1037" height="640" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjSiRy0BzamP7xAXKFVZv_XRmSenS18gRskFDrv720DTMXZ3K2vQveWikRfxkI-Us-VMHOmzGXSUqj4QZQIzd7w8_wyOAP7SoYO_YQ3W7j9trXI2vtZ_ksjOwZdIvM0saCzAI7zLS6jsBTB/w324-h640/IMG_20201031_184801.jpg" width="324" /></a></div><br /><div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><br /></div><div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgKsw3cBnWn5Hy94SjOZZR0JFNY-ivPYgF7G9Q02HilbvTQNgNRWGZ159LCgtzudh76aQdzlX0Bt-Q_DVqPFNxIcrtv6vDO4j_802Dja0L7-FvHxDsVb0gENh5Y7QP-1oalt28QAsyiGU2Y/s1804/IMG_20201031_184743.jpg" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" data-original-height="1804" data-original-width="1056" height="640" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgKsw3cBnWn5Hy94SjOZZR0JFNY-ivPYgF7G9Q02HilbvTQNgNRWGZ159LCgtzudh76aQdzlX0Bt-Q_DVqPFNxIcrtv6vDO4j_802Dja0L7-FvHxDsVb0gENh5Y7QP-1oalt28QAsyiGU2Y/w374-h640/IMG_20201031_184743.jpg" width="374" /></a></div><br /><div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><br /></div><div style="text-align: justify;"><br /></div><div style="text-align: justify;">Beberapa bulan kemudian, saya iseng menulis nama resep saya di <i>search engine</i> Google, Tom Yum Goong Sambal Tigo Palembang dan tampil gambar resep yang saya buat. Tapi, ketika saya klik beberapa bukan Cookpad tapi blog pribadi <a href="https://resepenaknusantara.web.app/1127-cara-membuat-tom-yum-goong-plus-sambal-tigo-palembang-yang-enak-untuk-jualan/" target="_blank">seseorang</a>. </div><div style="text-align: justify;"><br /></div><div style="text-align: justify;"><br /></div><div style="text-align: justify;"><div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgpHfhdKJJOzWcvHazn5Kjn7WxxbUx8AJyguVAyktC0jHb_uw3nXvntb8ghL43bWOuva8Oj__xgwn7DrNS7gzBNvkqZ85P6rVfc6tAXE-ZpgU1qd1CeCHnIbnYEKNEoTwT07Thp6oTfaYjA/s1215/Screen+Shot+2020-10-26+at+11.20.08.png" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" data-original-height="827" data-original-width="1215" height="272" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgpHfhdKJJOzWcvHazn5Kjn7WxxbUx8AJyguVAyktC0jHb_uw3nXvntb8ghL43bWOuva8Oj__xgwn7DrNS7gzBNvkqZ85P6rVfc6tAXE-ZpgU1qd1CeCHnIbnYEKNEoTwT07Thp6oTfaYjA/w400-h272/Screen+Shot+2020-10-26+at+11.20.08.png" width="400" /></a></div><br /><br /></div><div style="text-align: justify;"> Ada lagi blog lain tapi sepertinya pemilik blognya sama saja, </div><div style="text-align: justify;"><br /><div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjTdmnJ547wFA7_MK_mAs8v25LHnfFeLuXC1KmuAWxHOp6pDZuSPqaye-ajlhvr__k0esdN_jqm0h8YBat3ZFLseb61pg3vON9icnWubIusn03KvembKkcA7hZ2zEWJgBOQmFgmhYM3QKS6/s1273/Screen+Shot+2020-10-26+at+11.19.37.png" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" data-original-height="829" data-original-width="1273" height="260" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjTdmnJ547wFA7_MK_mAs8v25LHnfFeLuXC1KmuAWxHOp6pDZuSPqaye-ajlhvr__k0esdN_jqm0h8YBat3ZFLseb61pg3vON9icnWubIusn03KvembKkcA7hZ2zEWJgBOQmFgmhYM3QKS6/w400-h260/Screen+Shot+2020-10-26+at+11.19.37.png" width="400" /></a></div><br /><br /></div><div style="text-align: justify;">Aneh dia bisa mengarang sumber resep Mollie Coleman, Blake Mitchell, yang entah siapa, apakah bule? sejak kapan bule tau Sambal Tigo Palembang. Sejujurnya tidak banyak orang tau Sambal Tigo Palembang kecuali Wong Palembang atau Wong Sumsel, itupun generasi lama macam saya.</div><div style="text-align: justify;"><br /></div><div style="text-align: justify;">Begitulah. Jadi kepada kawan blogger yang mencomot resep saya tanpa izin, saya maklumi mungkin anda kepepet. Saya tidak akan lebay. Saya silahkan anda menerbitkan ulang resep saya asal menyebutkan link sumber yaitu link resep saya. Banyak kok yang menerbitkan ulang resep saya tidak saya masalahkan karena dia menyebut sumber resep saya. </div><div style="text-align: justify;"><br /></div><div style="text-align: justify;">Selamat Hari Blogger Nasional buat semua blogger. mohon maaf telat. Harapan saya, para blogger baik yang lama maupun yang baru bisa lebih kreatif, lebih jujur membuat konten. Demi rasa perbloggeran yang lebih indah. Salam.</div><br />Unknownnoreply@blogger.com1tag:blogger.com,1999:blog-810061007414593276.post-60507954271306022162020-10-31T12:33:00.003+07:002020-10-31T14:31:43.482+07:00Melihat Kesombongan Kritikus dan Perjuangan Jatidiri Mantan Pesohor dalam "Birdman, The Unexpected Virtue of Ignorance"<br /><div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><br /></div><div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiRTQrV0djG8lFN_NCCGaxmR0N6gOPwLG1-C8t0u64RyBqyVXY0zScrv1bCDBTo1wVYlYVJqxRUcl4i8LUSGeLutjWglIOTbFWtNfLCvf7-y1WBtBQ0kXA8SAEfQ8FRCJRLGXB5W1aAaR7v/s500/51KUDaff1QL._AC_.jpg" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" data-original-height="500" data-original-width="354" height="320" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiRTQrV0djG8lFN_NCCGaxmR0N6gOPwLG1-C8t0u64RyBqyVXY0zScrv1bCDBTo1wVYlYVJqxRUcl4i8LUSGeLutjWglIOTbFWtNfLCvf7-y1WBtBQ0kXA8SAEfQ8FRCJRLGXB5W1aAaR7v/s320/51KUDaff1QL._AC_.jpg" /></a></div><br /><div style="text-align: center;"><span style="font-size: x-small;">Source: amazon.com</span></div><div style="text-align: justify;"><br /></div><div style="text-align: justify;">Bahwa kehidupan seorang manusia adalah perjuangan sepanjang hayat, semua kita tau. Termasuk para seniman, sastrawan, tukang asongan, pegawai kantoran, pegawai publik (ASN), para artis beken dan para pesohor lain. Adalah <i>bullshit</i> jika hidup datar saja, sukses melulu, bahagia sepanjang hayat, tanpa cibiran dan penolakan dst. Birdman, membawa saya melihat hal tersebut.</div><div style="text-align: justify;"><br /></div><div style="text-align: justify;">Beginilah pikiran-pikiran di kepala seusai melihat sebuah film. Sebuah film yang saya saksikan di Netflix kemarin dan saya tonton ulang pagi ini dari laptop butut saya. Judulnya, "Birdman or The Unexpected Virtue of Ignorance".</div><div style="text-align: justify;"><br /></div><div style="text-align: justify;"><div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiCG2hst6Nh3Q_bEKKyT1sG2s61_4vV1JzRlcAMYAcWAKcoMItYjGqmtxe_Jm6rqFT1nB2LiQDgOt_t9cWsaEPa60s5h8W_y4thnH_xPXXiGd5YagxSkGD2Ojr6iT_tNw6DJfXI-jQmfVpO/s2048/IMG_20201031_091417.jpg" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img alt="Adegan Birdman" border="0" data-original-height="1536" data-original-width="2048" height="240" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiCG2hst6Nh3Q_bEKKyT1sG2s61_4vV1JzRlcAMYAcWAKcoMItYjGqmtxe_Jm6rqFT1nB2LiQDgOt_t9cWsaEPa60s5h8W_y4thnH_xPXXiGd5YagxSkGD2Ojr6iT_tNw6DJfXI-jQmfVpO/w320-h240/IMG_20201031_091417.jpg" title="Sumber Foto : Netflix" width="320" /></a></div><div style="text-align: justify;"><br /></div><div style="text-align: justify;"><br /></div>Inti cerita yang saya tangkap dari menyaksikan film itu adalah di bawah ini,</div><div style="text-align: justify;"><br /></div><div style="text-align: justify;">Film ini berkisah tentang mantan aktor hebat, Riggan Thomson (diperankan Michael Keaton), yang dalam fiml itu adalah pemeran film animasi "Birdman". Birdman yang sukses sampai dbuat 3 sekuel. Riggan Thomson kini sedang mencoba bangkit dan beralih profesi menjadi sutradara sekaligus pemain teater, semacam Broadway di New York. </div><div style="text-align: justify;"><br /></div><div style="text-align: justify;">Sebuah usaha yang penuh perjuangan. Perjuangan sebab Riggan sendiri dibayang-bayangi sosok Birdman yang tak lepas dari dirinya. Birdman yang menghantui pikiran Rigan.</div><div style="text-align: justify;"><br /></div><div style="text-align: justify;">Pertunjukan berjudul "What We Talk About Love" juga penuh dinamikanya sendiri, mulai dari salah satu pemeran utama pria diganti karena tak disukai Riggan. Penggantinya walau aktingnya bagus sangat eksentrik dan bertingkah suka-suka, Mike Shiner. Diperankan apik oleh Edward Norton.</div><div style="text-align: justify;"><br /></div><div style="text-align: justify;">Belum leagi pasang surut hubungan antara Riggan dengan mantan istrinya, anak perempuannya, Sam, yang mantan pecandu, yang oleh Riggan dijadikannya asisten. Sam yang sesekali masih suka menghisap ganja, diperankan dengan apik oleh Emma Watson.</div><div style="text-align: justify;"><br /></div><div style="text-align: justify;">Hal penting adalah tentang ketidakpedulian sekaligus penolakan seorang kritikus teater bernama Tabitha Dickinson. Dickinson yang menganggap Riggan hanya pesohor payah yang mencoba peruntungan di teater. Bagi Dickinson, teater itu sakral dan hanya boleh diisi oleh orang-orang bermutu yang sudah lulus uji dari dia.</div><div style="text-align: justify;"><br /></div><div style="text-align: justify;">Inilah latar kenapa judul film ini Birdman or The Unexpected Virtue Ignorance . Film yang dibuat pada Tahun 2014 di Amerika Serikat dan katanya memenangkan banyak penghargaan, cari sendiri ya.</div><div style="text-align: justify;"><br /></div><div style="text-align: justify;"><br /></div><div style="text-align: justify;">Buat saya film ini keren. Keren karena berisi banyak dialog segar, jujur apa adanya tapi menggedor-gedor jiwa. Sesekali saya membiarkan diri saya keluar dari dialog rutin di kantor, di rumah dengan keluarga atau bahkan di WAG yang saya ikuti. </div><div style="text-align: justify;"><br /></div><div style="text-align: justify;">"Popularitas adalah sepupu jalang dari gengsi...", kutipan tokoh Mike, entah mengutip siapa</div><div style="text-align: justify;"><br /></div><div style="text-align: justify;">"Setip menit orang brengsek lahir..." Mike mengutip pemikiran P.T Barnum saat menciptakan sirkus</div><div style="text-align: justify;"><br /></div><div style="text-align: justify;">"Kau tidak bisa membedakan antara cinta dan kekaguman..." ucapan mantan istri, Sylvia kepada Riggan</div><div style="text-align: justify;"><br /></div><div style="text-align: justify;">"Orang menjadi kritikus, saat dia tidak bisa menjadi artis. Seperti halnya orang menjadi informan saat dia tak bisa menjadi serdadu..." Ucapan Mike kepada Tabitha Dickinson, kritikus teater terkenal yang sekaligus temannya agar memberi kesempatan kepada Riggan. </div><div style="text-align: justify;"><br /></div><div style="text-align: justify;">Tepat ketika Dickinson menilai buruk Riggan dengan berkata, </div><div style="text-align: justify;"><br /></div><div style="text-align: justify;">"Dia Badut Hollywood yang memakai kostum burung..." </div><div style="text-align: justify;"><br /></div><div style="text-align: justify;"><br /></div><div style="text-align: justify;">Betapa berat Riggan menghadapi kritikus yang bahkan tak memberinya kesempatan, menonton prapertujukan tidak tapi menilainya banyak</div><div style="text-align: justify;"><br /></div><div style="text-align: justify;">"Apa yang terjadi pada kritikus sehingga kau membenci? tanya Riggan padanya</div><div style="text-align: justify;">"Aku membenci semua yang kau wakili, merasa berhak, tak siap, tak berpengalaman, egois dan anak manja..." ujar Dickinson kepada Riggan</div><div style="text-align: justify;"><br /></div><div style="text-align: justify;">"Kau bukan aktor, tapi pesohor. Mari kita pahami itu.." kata Dickinson</div><div style="text-align: justify;">"Kau tak bisa datang dan berpura-pura kau bisa menulis, menyutradarai dan berakting..."</div><div style="text-align: justify;"><br /></div><div style="text-align: justify;">"Untuk masuk ke teater, kau harus melewatiku dulu..."</div><div style="text-align: justify;">"Aku akan membuat ulasan terburuk yang pernah ada", ancam Dickinson lagi</div><div style="text-align: justify;"> </div><div style="text-align: justify;">"Belum berpengalaman, itu label/cap. Kurang semarak, itu cap. Kurang menarik, itu juga cap...</div><div style="text-align: justify;">"Kau ini pemalas, kau belum menontonnya... " kata Riggan saat ia menemui Dickinson</div><div style="text-align: justify;"><br /></div><div style="text-align: justify;">"Kau keliru menganggap kebisingan di kepalamu sebagai pengetahua sejati..." lanjut Riggan</div><div style="text-align: justify;"><br /></div><div style="text-align: justify;"><div>Film ini hanya berlatar setingg ruang pemain, ruang ganti, lorong-lorong gedung teater, sebuah cafe, dan halaman serta jalanan Kota New York, yang digambarkan bagian belakang gedung teater. Musiknya pun simple, mayoritas hanya dentuman ringan drum tapi terasa pas (hanya ada sebuah lagu yang saya lupa judulnya). Sederhana tapi kaya dan bernas. Bernas menyentil kita. </div><div><br /></div><div>Ya betapa banyak orang mengkritik karena tidak suka, bukan karena hal tersebut tidak bagus. Betapa banyak orang menolak, karena merasa berseberangan dan menganggap orang lain tidak mampu, egois, dan lain sebagainya padahal belum melihat pekerjaannya. Berapa banyak orang menolak hal yang hanya berdasarkan pengamatan dari jauh dan kecurigaan bahwa pesohor, orang lain, tidak menguasai substansi, tidak cerdas seperti yang diharapkan. Bahwa teater hanya untuk seniman teater dan artis hanya orang beken yang kemampuannya di bawah rata-rata tapi tertolong oleh dongkrak sosmed mereka.</div><div><br /></div><div>Mungkin banyak orang memiliki prestasi hasil dongkrak-an sosmed mereka, tapi tidak semua. Setidaknya Riggan menggambarkan bahwa dia adalah salah satu pesohor yang berjuang dan bernas. Riggan yang tidak punya facebook, IG ataupun twitter. Riggan yang oleh Sam anaknya, dianggap tidak ada karena Riggan tidak punya akun sosmed sama sekali. Riggan bahkan membenci penulis blog, twitter dsb, haha. </div><div><br /></div><div>Film ini berakhir <i>happy ending</i> yang keren dan tidak lebay. Ditutup dengan pertunjukan teater yang sukses meski ada sedikit kecelakaan Riggan menggunakan Pistol asli pada pertunjukkannya. Hal yang tidak diharapkan sebelumnya, Dickinson sang kritikus akhirnya menonton pertunjukan tersebut dan membuat ulasan bagus yang tidak terduga. Ulasan keren berjudul The Unexpected Virtue of Ignorance" tentang pertunjukkan Rigan pada Kolom "Artis This Weekend".</div><div><br /></div><div>"Thomson (Riggan Thomson) tanpa sadar melahirkan suatu bentuk seni baru surealisme super..." tulis Dickinson dalam ulasannya. Ya, walau scenenya tidak banyak, pemeran Tabitha Dickinson, Linsay Duncan apik juga. </div><div><br /></div><div>Begitulah film sederhana tapi menggedor jiwa dan bernas ini. Salut buat Sutradara film ini, Alejandro Gonzales Inarritu, telah membuat film apik bagi saya. </div><div><br /></div><div>Film ini membuat saya bisa mengisi waktu menunggu dengan berkesan dan senyum kepuasan di sudut jiwa saya. Tepat ketika saya menunggu 6 (enam) jam proses autolysis adonan rot saya. Proses saat protein glutenin di terigu membentuk gluten. </div><div><br /></div><div>Dari balik wadah plastik saya mengadon adonan roti itu kemarin, pikiran tentang film ini mengendap di kepala saya. Lalu usai ketika bau roti dari oven menyeruak, dan roti sobek saya jadi.</div><div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiDe_5-77WeiirBPMmXkQlau_xDPsNlVHJZdvpdtG88H3GEeoO1nf4TmqXxfSYysjq7JsD5vCjPNotrM10FseNlV3r_eHBVhd8tnHk66YFW_68_1fMgHiFqODBHeR1gq_ZChpwcFrKzoRik/s2048/IMG_20201030_200435.jpg" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" data-original-height="1636" data-original-width="2048" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiDe_5-77WeiirBPMmXkQlau_xDPsNlVHJZdvpdtG88H3GEeoO1nf4TmqXxfSYysjq7JsD5vCjPNotrM10FseNlV3r_eHBVhd8tnHk66YFW_68_1fMgHiFqODBHeR1gq_ZChpwcFrKzoRik/s320/IMG_20201030_200435.jpg" width="320" /></a></div><br /><div><br /></div><div>Selamat menonton bagi yang belum. Maafkan ulasan ini penuh bocoran. Salam.</div><div><br /></div></div>Unknownnoreply@blogger.com2tag:blogger.com,1999:blog-810061007414593276.post-30197457100073973092020-08-22T20:36:00.003+07:002021-07-22T11:55:48.535+07:00Menelusuri Rempah/ Bumbu Pada Kuliner Sumatera Selatan<div style="text-align: justify;">
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
</div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEj_tGpsR4YW0HZhbN6O_R1N65jDajCfm58Gxcb4Lq48iaYz-C0wKOVfQ_S3F4OLxOT5Kv3g31EAaGtOENYpsZZunl-tIprFGZY277XfNrtmYKAbFwK9FB-5yExj53UOu04nRkpokYLQK34-/s1600/rempah-rempah-640x465.jpg" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" data-original-height="465" data-original-width="640" height="232" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEj_tGpsR4YW0HZhbN6O_R1N65jDajCfm58Gxcb4Lq48iaYz-C0wKOVfQ_S3F4OLxOT5Kv3g31EAaGtOENYpsZZunl-tIprFGZY277XfNrtmYKAbFwK9FB-5yExj53UOu04nRkpokYLQK34-/s320/rempah-rempah-640x465.jpg" width="320" /></a></div>
<div style="text-align: center;">
<span style="font-size: x-small;">Sumber Foto : faktualnews.com</span></div>
Jika rempah-rempah adalah daya tarik atau pemikat datangnya Portugis dan Belanda ke Indonesia pada zaman dahulu, maka rempah-rempah juga berjasa besar pada perkembangan farmasi, kosmetik juga kuliner di dunia, termasuk Indonesia. Termasuk pula kuliner di Sumatera Selatan. Mengulasnya, seperti kita dibawa ke masa lampau itu.<br />
<a name='more'></a><br /></div>
<span class="fullpost">
</span><br />
<div style="text-align: justify;">
Sejujurnya tulisan ini dibuat demi mengajak sesuatu di benak saya berpikir dan mengkaji, lebih tepat lagi menelusuri rempah dan bumbu asli Sumsel (Sumatera Selatan). Ya Sumatera Selatan dimana saya lahir dan dibesarkan di salah satu kota, kebetulan Ibukota provinsi, yaitu di Palembang.<br />
<div>
<br /></div>
</div>
<div style="text-align: justify;">
Alasan lain saya menelusuri rempah dan bumbu asli Sumatera selatan adalah permintaan seorang kawan yang meminta saya membuat semacam tulisan singkat tentang rempah-rempah dalam masakan Palembang/ Sumatera Selatan. Rempah apa yang dipakai, apakah didapat secara lokal atau didapat dari luar Sumatera Selatan serta pengaruhnya atas kuliner Palembang dan secara lebih luas lagi Sumatera Selatan.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<h3>
Menilik Pengertian Rempah-rempah</h3>
<div style="text-align: justify;">
Saya ingin mulai dengan menggali lagi, apa itu rempah-rempah. Banyak literatur yang membuat definisi Rempah-rempah. Salah satunya menyatakan bahwa Rempah-rempah adalah bagian tumbuhan yang digunakan sebagai bumbu, penguat citarasa, pengharum dan pegawet makanan yang digunakan secara terbatas (FAO, 2005 dalam Hakim, 2016). Sebelumnya De Guzman dan Siemonsma, 1999) telah menyatakan bahwa rempah-rempah bisa berasal bagian batang, daun, kulit, umbi, rimpang (rhizome), akar, biji, bunga atau bagian-bagian tumbuhan lainnya. </div>
<div style="text-align: justify;">
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiCHtESI2uFCbU9ABD42g9-1r6_RzVCFIROKsqCs-9MU24VdbXa-6VBByBwQuKt4qUE5UhnxwflVLx5wqO1RCXVt69jmsv4PJ81GRr3nsK_6kMeovR2GfJ4B_h33virMGHZOm87EH_cBSep/s1600/IMG_20200822_103216.jpg" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" data-original-height="1252" data-original-width="1064" height="320" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiCHtESI2uFCbU9ABD42g9-1r6_RzVCFIROKsqCs-9MU24VdbXa-6VBByBwQuKt4qUE5UhnxwflVLx5wqO1RCXVt69jmsv4PJ81GRr3nsK_6kMeovR2GfJ4B_h33virMGHZOm87EH_cBSep/s320/IMG_20200822_103216.jpg" width="271" /></a></div>
<div style="text-align: center;">
<span style="font-size: x-small;">Rempah-rempah sebagai Bumbu (Dokpri)</span></div>
<div style="text-align: center;">
<span style="font-size: x-small;"><br /></span></div>
</div>
<div style="text-align: justify;">
Sebagai bumbu masakan, telah kita lihat bersama bahwa hampir semua masakan dan kuliner menggunakan aneka bumbu yang adalah sebagian dari fungsi rempah-rempah. Masakan dan aneka kuliner berkembang pesat dengan citarasa tersendiri yang berasal dari rempah-rempah sebagai bumbu pada masakan tersebut. </div>
<div style="text-align: justify;">
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEj6ZjR9rC-tUxv6EYvf5PnJl26OZhnq7bTysaOaJK1x2oRUCjDxG1OzrgMJyqJOCdMzzlxohP83ACWY6ZC0K8FOoOvvkPHKCqDjNegbT4NmtX7h5Wc2OPqt4yWE_HOKEr73fVS8JzWyoazB/s1600/IMG_20200822_160457.jpg" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" data-original-height="936" data-original-width="1028" height="291" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEj6ZjR9rC-tUxv6EYvf5PnJl26OZhnq7bTysaOaJK1x2oRUCjDxG1OzrgMJyqJOCdMzzlxohP83ACWY6ZC0K8FOoOvvkPHKCqDjNegbT4NmtX7h5Wc2OPqt4yWE_HOKEr73fVS8JzWyoazB/s320/IMG_20200822_160457.jpg" width="320" /></a></div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
</div>
<div style="text-align: center;">
<span style="font-size: x-small;">Penjualan bumbu dan sayuran di Pasar 26 Ilir Palembang (Dokpri)</span></div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjU4FGQ6n7bHHiS2DYRsYaJg3qNtJmGsTpglTWB3hAajEaDsORsEQand1N9kE8yrqjLZcIVATU8a3OmXG5DjOB2UmlDxd0B1OAWvah4LCkpID3mWn2LI0TC6Dff4O1Y0QCr4Np19LlhsjIh/s1600/images+%25284%2529.jpeg" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" data-original-height="313" data-original-width="470" height="213" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjU4FGQ6n7bHHiS2DYRsYaJg3qNtJmGsTpglTWB3hAajEaDsORsEQand1N9kE8yrqjLZcIVATU8a3OmXG5DjOB2UmlDxd0B1OAWvah4LCkpID3mWn2LI0TC6Dff4O1Y0QCr4Np19LlhsjIh/s320/images+%25284%2529.jpeg" width="320" /></a></div>
<div style="text-align: center;">
<a href="http://www.tribunews.com/" target="_blank"><span style="font-size: x-small;">Rempah-rempah </span></a></div>
</div>
<h3>
Rempah-rempah Pada Kuliner Sumatera Selatan</h3>
<div style="text-align: justify;">
Nah saya ajak kalian melihat Kuliner Sumatera Selatan secara utuh ya. Tidak melulu kuliner Palembang, tapi kuliner di sebagian besar wilayah Sumatera Selatan. Supaya utuh, maka perkembangan kuliner Sumatera Selatan akan terkait erat dengan sejarah budayanya.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Kuliner Sumatera Selatan, terkait erat dengan sejarah dan budaya sepanjang aliran Sungai Batanghari Sembilan. Sebagaimana kita tahu, Wilayah Sumatera Selatan dengan Batang Hari Sembilan memiliki banyak suku yang memiliki keragaman budaya, termasuk kulinernya. Ya jaringan sungai yang mengaliri Sumatera Selatan yaitu Sungai Musi sebagai induk dengan 8 (delapan) anaknya yaitu Sungai Komering, Sungai Ogan, Sungai Lematang, Sungai Kelingi, Sungai Lakitan, Sungai Rupit, Sungai Rawas dan Sungai Batanghari Leko disebut Batanghari Sembilan (Batanghari = Sungai)<br />
<br />
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEj-ysam4o-cjeLwK29S9ILUTwgJ6TxJQ2bYLDL2qGq-Z6Dux3xk5YWU7oGz5mLjj1Cg2ovd9kYGTmhU9xZy46cka9LKEbi-nBBKndiDb9I_dZqFVUkLM6z9wXZtJsoBWsMDiPXPokc_Qf7E/s1600/For-Web-Batanghari-Sembilanai-2-1024x545.jpg" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" data-original-height="545" data-original-width="1024" height="212" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEj-ysam4o-cjeLwK29S9ILUTwgJ6TxJQ2bYLDL2qGq-Z6Dux3xk5YWU7oGz5mLjj1Cg2ovd9kYGTmhU9xZy46cka9LKEbi-nBBKndiDb9I_dZqFVUkLM6z9wXZtJsoBWsMDiPXPokc_Qf7E/s400/For-Web-Batanghari-Sembilanai-2-1024x545.jpg" width="400" /></a></div>
<div style="text-align: center;">
<a href="https://jelajah.kompas.id/jalur-rempah/baca/batanghari-sembilan-saksi-kejayaan-rempah-sumatera/" target="_blank">Peta Batanghari Sembilan</a></div>
</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Untuk memudahkan saja, berdasarkan geografis saya ikut membagi menjadi dua kelompok saja, masyarakat Uluan dan Iliran. Masyarakat Uluan meliputi masyarakat yang mendiami wilayah pangkal atau awal dari batanghari sembilan tersebut. Sedangkan Iliran adalah masayarakat di bagian muara dari batanghari sembilan tersebut. Kemudian ada yang berpendapat, uluan adalah wilayah agak ke pelosok Sumatera Selatan. Sedangkan iliran hanya Kota Palembang dan sekitarnya. Ini sebabnya zaman dulu jika orang bagian pelosok ingin ke Palembang mereka menyebutnya "Milir". Sementara jika mereka ingin kembali ke Uluan disebut "Mudik"</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Apa saja rempah-rempah yang digunakan sebagai bumbu masakan di Sumatera Selatan ? Banyak. Tapi saya akan mulai dengan rempah yang digunakan sebagai bumbu masak pada kuliner di uluan tadi. Kenapa begitu? Bagi saya kuliner uluan lebih otentik sebagai masakan asli masyarakat setempat tetapi inipun tidak bisa kita katakan betul-betul otentik milik masyarakat Uluan Sumatera Selatan karena Sumatera Selatan dahulunya adalah wilayah besar Sumatera Bagian Selatan yang meliputi Jambi, Lampung, Bangka Belitung dan Bengkulu. Bahkan Kuliner Melayu yang berasal dari Sumatera Tengah dahulu juga telah saling berasimilasi dengan kuliner Uluan Sumatera Selatatan. Sedangkan kuliner di Kota Palembang banyak dipengaruhi budaya dari tiga kelompok besar, China, India dan Arab yang berasimilasi masayarakat Palembang dan menjadi kuliner yang khas Palembang yang dikenal sampai sat ini. </div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Tidak ada rempah-rempah yang khusus milik Palembang atau Sumatera Selatan. Sebab rempah-rempah yang digunakan di Sumatera Selatan dan di seantero nusantara nyaris sama. Sama-sama menggunakan cabai, aneka bumbu dapur seperti kunyit, lengkuas, serai, daun salam, dan lain sebagainya. Pada masakan lauk perayaan besar seperti Malbi dan Anam, maka rempah-rempah berat digunakan seperti lada, ketumbar, adas, jintan, kapolaga dan lain sebagainya.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Hal yang membedakan hanya kombinasi dan proporsi penggunaan aneka tempah-rempah tersebut. Sebagai contoh orang Uluan Sumsel cenderung masakannya agak asin, pedas dan asam. Sedangkan Iliran Palembang dan sekitarnya menambahkan rasa manis baik dari gula pasir maupun manis buah nanas.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Ketika para Saudagar dari India, Arab dan China datang ke Palembang ratusan tahun lampau, maka kuliner para pendatang itu memperkaya ragam kuliner di Palembang. Kita mengenal Pempek dengan aneka turunannya yang disinyalir berasal dari kaum pendatang China. Kita mengenal Martabak HAR, roti Cane yang berasal dari Saudagar India Muslim di Palembang. Kita mengenal Nasi minyak, kue bangkit yang mirip kue Ka'ak yang berasal dari kuliner para saudagar Arab dan lain sebagainya.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Sebelum mengenal apa saja rempah yang digunakan sebagai bumbu pada kuliner masyarakat Sumatera Selatan, saya ingin mengenalkan beberapa masakan dasar Wong Sumsel:</div>
<div style="text-align: justify;">
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<br /></div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
</div>
<ol>
<li>Sambal Tigo. Disebut Sambal Tigo karena menggunakan 3 (tiga) bahan yaitu cabai, garam dan terasi bakar. Di Sekitar wilayah Komering Sambal Tigo disebut pula sebagai Sia Lalak (Garam Pedas). Cabai merah, garam dan terasi bakar diulek jadi satu. Tanpa air dan kering sehingga Sambal Tigo bisa awet beberapa hari tanpa pendingin (Garam berfungsi sebagai pengawet) juga karena rendahnya kadar air. Ketika akan disantap, bersama nasi dan hidangan utama entah pindang ikan, ikan bakar dan lalapan, maka sambal tigo tadi tinggal dikucuri atau di<i>bejek-bejek</i> dengan tomat cherry lokal yang disebut cungdiro. Biso pula ditambahkan irisan atau perasan sempayo. Zaman dulu sekali saya ingat nenek saya kadang suka mengucuri Sambal Tigo dengan perasan kedondong hutan, sedap nian. Sambal Tigo begitu populer di Sumatera Selatan, hingga masuk ke wilayah iliran dan disebut Sambal Tigo. Meski bahan tambahannya kemudian bervariasi, resep dasar sambal tigo tetap terjaga sampai saat ini. Hanya cabai, garam dan terasi bakar. Orang uluan Sumsel tidak menggunakan bawang merah ataupun putih pada sambal mentah (basic dari sambal tigo) mereka. <div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEifFeo-3yI-6MajyXQy3oTbTyQKpi2vLSFS3MUtf8Y9CESQHyDBn5QvEjkx4pOn7keKsFaERBU_XSwQ5DmTRCUwflG1sm4gvwbPhlDEDcJ2hdgiTj-dHhxz_R3Iuay6yamK1TpodW2LPQcy/s1600/Screenshot_20200822_191545.jpg" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" data-original-height="1600" data-original-width="932" height="400" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEifFeo-3yI-6MajyXQy3oTbTyQKpi2vLSFS3MUtf8Y9CESQHyDBn5QvEjkx4pOn7keKsFaERBU_XSwQ5DmTRCUwflG1sm4gvwbPhlDEDcJ2hdgiTj-dHhxz_R3Iuay6yamK1TpodW2LPQcy/s400/Screenshot_20200822_191545.jpg" width="232" /></a></div>
<div style="text-align: center;">
<span style="font-size: x-small;"><a href="https://cookpad.com/id/resep/6563775-sambel-tigo" target="_blank">Sambal Tigo by Niung Niung</a></span></div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEirliLx-RRuYll2C3JytUUDNE1ZbT0Nr10rV3M3Ihb9EgJ1BL42mBawv-l19x3zv-uZFK5SGejQE-8Unju8S2vE5lcMkJEVFOHteqLxDv6Bm8wBTPVeVFcBHtpbnsxue-fDXN2EVTZnbd_6/s1600/Sambal-Tomat.jpg" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" data-original-height="960" data-original-width="769" height="320" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEirliLx-RRuYll2C3JytUUDNE1ZbT0Nr10rV3M3Ihb9EgJ1BL42mBawv-l19x3zv-uZFK5SGejQE-8Unju8S2vE5lcMkJEVFOHteqLxDv6Bm8wBTPVeVFcBHtpbnsxue-fDXN2EVTZnbd_6/s320/Sambal-Tomat.jpg" width="256" /></a></div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://aromarasa.com/5-resep-aneka-sambal-pedas-namun-sangat-enak/" target="_blank"><span style="font-size: x-small;">Sambal Cungdiro pedas</span></a></div>
</li>
<li>Sambal buah mangga /nanas. Sambal tigo berkembang juga sampai ke Iliran dan sedikit modifikasi terjadi. Ketika akan disajikan sambal tigo diberi sedikit gula, potongan kecil buah nanas atau mangga, dan lain sebagainya. <div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<br /></div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjmyJyUulW-NKx2kkFzANHsEF1AvpVZNKmik-rTm5yE_pyTWwHZejDfdoYA2Fx1wJzeNu60Bdr5uKmukCA7x1dBz6nXoM0fd0iRw5fXR-K-fPXbeGGXeBUiS2wtKFRajQL2t_2gkAzga6F3/s1600/images+%252811%2529.jpeg" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" data-original-height="452" data-original-width="679" height="213" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjmyJyUulW-NKx2kkFzANHsEF1AvpVZNKmik-rTm5yE_pyTWwHZejDfdoYA2Fx1wJzeNu60Bdr5uKmukCA7x1dBz6nXoM0fd0iRw5fXR-K-fPXbeGGXeBUiS2wtKFRajQL2t_2gkAzga6F3/s320/images+%252811%2529.jpeg" width="320" /></a></div>
<div style="text-align: center;">
<span style="font-size: x-small;"><a href="https://irwanpratubangsawans.wordpress.com/2018/04/15/khasanah-kuliner-banyuasin-sambal-kemang/" target="_blank">Sambal Kemang</a></span><br />
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<span style="font-size: x-small;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiCAV9SmHEqnL3td-8O4fuN2ur5RqLJ44qmTYbKdtp-WHNn4aSov09_sbQtAr-HKlKqQ1SC9TFkjOXrqOBtuFeZJcsr-WUi9FECTPUGBqlZ8jkTYKdtBiRvrYiqFfQzuyekYvN2GhHNrHPt/s1600/sambal-nanas-khas-palembang-foto-resep-utama.jpg" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" data-original-height="532" data-original-width="751" height="226" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiCAV9SmHEqnL3td-8O4fuN2ur5RqLJ44qmTYbKdtp-WHNn4aSov09_sbQtAr-HKlKqQ1SC9TFkjOXrqOBtuFeZJcsr-WUi9FECTPUGBqlZ8jkTYKdtBiRvrYiqFfQzuyekYvN2GhHNrHPt/s320/sambal-nanas-khas-palembang-foto-resep-utama.jpg" width="320" /></a></span></div>
</div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
</div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<span style="font-size: x-small;"><a href="https://cookpad.com/id/resep/6564064-sambal-nanas-khas-palembang" target="_blank">Sambal Nanas </a></span></div>
</li>
<li>Sambal Jokjok. Sambal tigo yang disantap dengan ikar bakar atau ikan goreng, sambal tigo <i>dibejek-bejek</i> dengan cungdiro, jeruk kunci atau kedondong hutan, diberi daging ikan bakar atau ikan goreng, jadilah jokjok (atau seruit di lampung). Sambal jokjok populer di wilayah Komering (OKUTimur, OKU Selatan) termasuk OKU.<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEh-ks4fe3tF5gvPXyaqj1TWm9FHT2wuXz7LtnS_d2GvK7Ute9y-pjSXGpwYBD-Uz3vXjnuR59Cc60VPKLwUkuDGg8DDDPBJni_X4c6QsUikcgMHn7b2a7OUga2CSoxLKh408OYgbazAPArg/s1600/IMG_20200822_190104.jpg" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" data-original-height="1260" data-original-width="1056" height="320" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEh-ks4fe3tF5gvPXyaqj1TWm9FHT2wuXz7LtnS_d2GvK7Ute9y-pjSXGpwYBD-Uz3vXjnuR59Cc60VPKLwUkuDGg8DDDPBJni_X4c6QsUikcgMHn7b2a7OUga2CSoxLKh408OYgbazAPArg/s320/IMG_20200822_190104.jpg" width="268" /></a></div>
<div style="text-align: center;">
<span style="font-size: x-small;"><a href="https://cookpad.com/id/resep/2784018-sambel-jok-jok" target="_blank">Sambal Jokjok dengan asam kedondong hutan</a></span></div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjvAb9CB_LESeL4zg53uabgWL8TYBrMTKCg1YHTSkgNSrPq6Eb_J79W5y_9vDxpQaT8b_HtBCYOPga5AIb_I5Z1Mr1IHLygE7LWJFjzKeJkUJe9avyo5Wtkv7vBxpWXWSXsYXNlphkZT5l3/s1600/IMG_20200822_190128.jpg" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" data-original-height="1248" data-original-width="1080" height="320" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjvAb9CB_LESeL4zg53uabgWL8TYBrMTKCg1YHTSkgNSrPq6Eb_J79W5y_9vDxpQaT8b_HtBCYOPga5AIb_I5Z1Mr1IHLygE7LWJFjzKeJkUJe9avyo5Wtkv7vBxpWXWSXsYXNlphkZT5l3/s320/IMG_20200822_190128.jpg" width="276" /></a></div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://cookpad.com/id/resep/4227958-sambal-jok-jok" target="_blank"><span style="font-size: x-small;">Sambal Jokjok dengan asam cungdiro dan jeruk </span></a></div>
</li>
<li>Sambal Unji. Sebagian wilayah Uluan Sumsel yang berbatasan dengan Bengkulu seperti Lahat, Muara Enim, Musi Rawas yang tidak begitu akrab dengan terasi mengenal Sambal Picak dan Sambal Unji. Unji atau Kecombrang (di Jawa Barat disebut Honje), menjadi bumbu masakaan lokal masyarakat di Sumatera Selatan. Cabai dan Garam diulek lalu diberi irisan bagian dalam bunga Unji. Rasanya khas, pedas dan ada getir dan wangi khas Unji. <div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgCWysy4M9G5mzVbUryMXm-TYtk1RcPpcoZ7SKMv92i6_kGOrLOMt-_q6Eu57IvAvBxpRzcfKAcwRMOSJobilP_PIcCL4hbLASRfGCkpMcjL8Jc_87iUgDwwMxqIHgx3zhWBwNWhHEu8T0b/s1600/images+%252816%2529.jpeg" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" data-original-height="678" data-original-width="452" height="320" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgCWysy4M9G5mzVbUryMXm-TYtk1RcPpcoZ7SKMv92i6_kGOrLOMt-_q6Eu57IvAvBxpRzcfKAcwRMOSJobilP_PIcCL4hbLASRfGCkpMcjL8Jc_87iUgDwwMxqIHgx3zhWBwNWhHEu8T0b/s320/images+%252816%2529.jpeg" width="213" /></a></div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="http://dapurcobacoba.blogspot.com/2014/07/sambal-unji-sumatera-selatan.html" target="_blank"><span style="font-size: x-small;">Sambal Uji</span></a></div>
</li>
<li>Pindang. Pindang di Sumsel berbeda dengan Ikan Pindang di Jawa yang membuat ikan kering dengan metode dikukus dengan garam dan bumbu. Pindang di Sumatera Selatan adalah jenis hidangan berkuah atau sup lokal dengan bumbu dasar bawang merah, bawang putih, kunyit, lengkuas, serai dan daun salam. Asam yang digunakan adalah Cungdiro, sebagian menambahkan irisan buah nanas. Bahan yang dipindang bermacam-macam mulai dari ikan (kebanyakan ikan air tawar karena ekosistem Sumsel adalah perairan darat dan rawa) seperti Gabus, toman, betok, patin, nila. Selain ikan orang Sumsel mengenal pindang Udang, pindang daging, pindang tulang iga dan pindang ayam. Bahkan di iliran sekitar Sekayu dan Moeba mengenal Pindang Ubi dicampur ikan teri. Apa yang khas pada rempah pindang Uluan Sumatera Selatan adalah dominanya serai, daun salam, cungdiro dan buah nenas serta tambahan daun kemangi pada pindang ikan. Serta bumbu yang hanya diiris. Berbeda dengan Pindang Sekayu, bahan dasarnya seperti sambal tigo, yaitu asam, cabai dan terasi serta bawang merah yang banyak dan serai, serta daun kemangi. <div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjprjuk-tku4NZBuPRCmzje-saKUUrg43QFq81LRyDLGeQzi7bCYWYz10OqfceG5XdsTdstRw6CAVKSPDG0Qab-H46DHLFMSrpn_wNdn1Kg1QJ1QFUcf8sjKexwzlpyxOQZa1BKAyYp2T_9/s1600/IMG_20200822_103729.jpg" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" data-original-height="1013" data-original-width="1068" height="303" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjprjuk-tku4NZBuPRCmzje-saKUUrg43QFq81LRyDLGeQzi7bCYWYz10OqfceG5XdsTdstRw6CAVKSPDG0Qab-H46DHLFMSrpn_wNdn1Kg1QJ1QFUcf8sjKexwzlpyxOQZa1BKAyYp2T_9/s320/IMG_20200822_103729.jpg" width="320" /></a></div>
<div style="text-align: center;">
<span style="font-size: x-small;"><a href="https://cookpad.com/id/resep/13158431-pindang-tulang-ala-komering-favorit-keluarga" target="_blank">Pindang Tulang</a></span><br />
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgKxhL2XxxF2z685MtjIpmKBB1G7hqWzOUgicYqOzgW3BT9UoJcmfrrfV34-zcxdea0a-CEfIjhsMrgBvdXIrg_9lypH7LEBp0_3e07MaHRleKsASreihed8OFakWB7Dltwfykj6zzrU0Se/s1600/IMG_20200822_103340.jpg" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" data-original-height="1164" data-original-width="1056" height="320" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgKxhL2XxxF2z685MtjIpmKBB1G7hqWzOUgicYqOzgW3BT9UoJcmfrrfV34-zcxdea0a-CEfIjhsMrgBvdXIrg_9lypH7LEBp0_3e07MaHRleKsASreihed8OFakWB7Dltwfykj6zzrU0Se/s320/IMG_20200822_103340.jpg" width="290" /></a></div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<br /></div>
</div>
<div style="text-align: center;">
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgI-K6c6u4fuOKugRelQVI4K_DiPiIn78TiP6EA_4Qg8E6nAQiMDESlr9eTKn2BD6-q_Qx36JWaEtquR_6PwYjdw6af9-dlBEWVmXuSOM3JurkW5445ZT7OuxeXNe2rJp2ZXgBYD-rHp3pv/s1600/IMG_20200822_103708.jpg" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" data-original-height="812" data-original-width="1032" height="251" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgI-K6c6u4fuOKugRelQVI4K_DiPiIn78TiP6EA_4Qg8E6nAQiMDESlr9eTKn2BD6-q_Qx36JWaEtquR_6PwYjdw6af9-dlBEWVmXuSOM3JurkW5445ZT7OuxeXNe2rJp2ZXgBYD-rHp3pv/s320/IMG_20200822_103708.jpg" width="320" /></a></div>
<span style="font-size: x-small;"><a href="https://cookpad.com/id/resep/12482859-pindang-patin-rumah-kami?via=profile" target="_blank">Pindang Patin</a></span></div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgbXjPGI0jlaqNmVAlUJfhIZ4Pl4ziemdPmZs3Brlp4J2GgQj1bqGdk9K2As5MimtVeMrGbGxAH3gz3f-ZiX-BWkRB96l49fVaTCKfyaBO6YLJa34KSk6XMrqESyND8QsaCC4z3rTkvJ99Y/s1600/IMG_20200822_103616.jpg" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" data-original-height="852" data-original-width="1068" height="255" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgbXjPGI0jlaqNmVAlUJfhIZ4Pl4ziemdPmZs3Brlp4J2GgQj1bqGdk9K2As5MimtVeMrGbGxAH3gz3f-ZiX-BWkRB96l49fVaTCKfyaBO6YLJa34KSk6XMrqESyND8QsaCC4z3rTkvJ99Y/s320/IMG_20200822_103616.jpg" width="320" /></a></div>
</li>
<li>Gulai Opor. Opor Palembang dan Sumatera Selatan hampir sama dengan opor yang ada di wilayah lain Nusantara. Hal yang membedakan adalah Opor Palembang dan Sumsel tidak menggunakan kunyit, warna kuningnya didapat dari nanas. Untuk memberi rasa segar dan manis ditambahkan parutan buah nanas. Inilah yang memberi kekhasan Opor Palembang/Sumsel.<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjqxD19Rw2P7fnK4RefXgO63X07n0Tdd6xQ4FGg7Lnx2-K0HVo6tmUvwlEXyOzi0diTRvKu2N3bBXdWjsVwyeff2AIQOIMZ9NFWvqLvCblzqTSvpSqEbDdzmqyyLvPNUFgZs0DK3BdYdBhS/s1600/opor-ayam-nanas-khas-palembang-foto-resep-utama.jpg" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" data-original-height="532" data-original-width="751" height="226" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjqxD19Rw2P7fnK4RefXgO63X07n0Tdd6xQ4FGg7Lnx2-K0HVo6tmUvwlEXyOzi0diTRvKu2N3bBXdWjsVwyeff2AIQOIMZ9NFWvqLvCblzqTSvpSqEbDdzmqyyLvPNUFgZs0DK3BdYdBhS/s320/opor-ayam-nanas-khas-palembang-foto-resep-utama.jpg" width="320" /></a></div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<span style="font-size: x-small;"><a href="https://cookpad.com/id/resep/10953333-opor-ayam-nanas-khas-palembang" target="_blank">Opor Ayam Plus Nanas khas Palembang</a></span></div>
</li>
<li>Gulai Anam. Ini adalah masakan berat yang biasanya dibuat saat perayaan dan hari besar. Gulai Anam Sumatera Selatan populer di Lahat dan Komering. Hampir sama dengan opor, bedanya Anam menggunakan hampir semua bumbu tanah (selain jahe, lengkuas, serai, gulai anam menggunakan kunyit, kencur, temupuh, temukunci).<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhUVvTs1ysSFy8tIkkoVgOO4Uet-NhGEoLxNx9maDp5XQZq3jmueq0lfsQ9CrobNYpYPQlfzGa1x8NWsQWQ_c7tb6lQjpNZkK0W9OoYaiY8VRn3p0kGmgtIMhz6uQ02Zu9hLGrYDIU8kVvP/s1600/IMG_20200822_103806.jpg" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" data-original-height="905" data-original-width="1044" height="277" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhUVvTs1ysSFy8tIkkoVgOO4Uet-NhGEoLxNx9maDp5XQZq3jmueq0lfsQ9CrobNYpYPQlfzGa1x8NWsQWQ_c7tb6lQjpNZkK0W9OoYaiY8VRn3p0kGmgtIMhz6uQ02Zu9hLGrYDIU8kVvP/s320/IMG_20200822_103806.jpg" width="320" /></a></div>
<div style="text-align: center;">
<span style="font-size: x-small;"><a href="https://cookpad.com/id/resep/12729341-gulai-anam-palembang?via=profile" target="_blank">Gulai Anam Palembang</a></span></div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEia93IUBihYopgbgmOJp6teI4juriAj6Inn_nUBekVai4RnNqeGExxN4OCz18YZ1dGfcTjndjCFmrEHJ4kWAn51WVQ5pSWkelywF5LrokQlqXBNcfMfvWKDkROSsjomrhh031zF3E6zhsLW/s1600/IMG_20200822_162848.jpg" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" data-original-height="888" data-original-width="1080" height="263" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEia93IUBihYopgbgmOJp6teI4juriAj6Inn_nUBekVai4RnNqeGExxN4OCz18YZ1dGfcTjndjCFmrEHJ4kWAn51WVQ5pSWkelywF5LrokQlqXBNcfMfvWKDkROSsjomrhh031zF3E6zhsLW/s320/IMG_20200822_162848.jpg" width="320" /></a></div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<br /></div>
</li>
<li>Malbi disinyalir adalah masakan hasil asimiliasi oleh saudagar Arab karena kerap disajikan bersamaan dengan penyajian Nasi minyak. Sebagian berspekulasi Malbi juga hasil peninggalan Belanda karena dianggap mirip semur yang kaya menggunakan rempah idola zaman kompeni seperti Lada, Cengkeh, Pala dan kayumanis. Tentu saja ini membutuhkan pembuktian dan penelitian mendalam. <div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEi8MO7WAZJBesBh-9Juq11H3Ij24F3IJzlZPDVItOB8Es9PdAW33E9VMhT3O79jtMotvktm7f21thEaTUPVbxB1BhfM2I_FrjPLzWd3G-o_7FEJ1rXH24N98NTirgsANJyVyJuZTze94i_5/s1600/IMG_20200822_121508.jpg" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" data-original-height="868" data-original-width="1060" height="262" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEi8MO7WAZJBesBh-9Juq11H3Ij24F3IJzlZPDVItOB8Es9PdAW33E9VMhT3O79jtMotvktm7f21thEaTUPVbxB1BhfM2I_FrjPLzWd3G-o_7FEJ1rXH24N98NTirgsANJyVyJuZTze94i_5/s320/IMG_20200822_121508.jpg" width="320" /></a></div>
<div style="text-align: center;">
<span style="font-size: x-small;"><a href="https://cookpad.com/id/resep/12643024-malbi-palembang-resep-keluargayummy-nian?via=profile" target="_blank">Malbi Palembang</a></span></div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjxuAfBJKcb5FF7pyQxls4-5BbN2hrjezuEuUrTJrdupv6Tck1VlkMfoUpsfsLmNNn7mjLekR_cyHuZmXO_nEEhVO9s6WgPL12bpvw7z51Z-OfPrxnV4mPDNFXQPHrgHKlASvsdKhw4NOnM/s1600/IMG_20200822_121537.jpg" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" data-original-height="1020" data-original-width="1036" height="315" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjxuAfBJKcb5FF7pyQxls4-5BbN2hrjezuEuUrTJrdupv6Tck1VlkMfoUpsfsLmNNn7mjLekR_cyHuZmXO_nEEhVO9s6WgPL12bpvw7z51Z-OfPrxnV4mPDNFXQPHrgHKlASvsdKhw4NOnM/s320/IMG_20200822_121537.jpg" width="320" /></a></div>
</li>
<li>Nasi Minyak Palembang. Kadangkala disebut pula Nasi Samin karena selain menggunakan aneka rempah, juga menggunakan minyak samin saat memasaknya. Khasnya Nasi Minyak Palembang adalah menggunakan minyak samin dan pada penyajiannya. Disajikan bersama gulai malbi, dengan sambal nanas. Komposisi penyajian seperti ini hanya ada di Palembang <div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgu5uvJrWhV7gUyDeDYeykYh_VEEVblIpvGhAMPWrKcfykQErsbaukLfA5GLHEgPQ0TjKwha_oNVRr6vkrF8xLvlqOwN3F3SMxhlHqtqhypMvUdFGOpSKRaQfgWYw-kCbZ6NAgzAzC1-4cx/s1600/IMG_20200822_174021.jpg" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" data-original-height="1401" data-original-width="1600" height="280" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgu5uvJrWhV7gUyDeDYeykYh_VEEVblIpvGhAMPWrKcfykQErsbaukLfA5GLHEgPQ0TjKwha_oNVRr6vkrF8xLvlqOwN3F3SMxhlHqtqhypMvUdFGOpSKRaQfgWYw-kCbZ6NAgzAzC1-4cx/s320/IMG_20200822_174021.jpg" width="320" /></a></div>
<div style="text-align: center;">
<span style="font-size: x-small;">Nasi Minyak dengan Malbi dan sambal nanas (Dokpri)</span></div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEi6lpnD1yLCtuCzLEBRxGLLOuMPC85t0X6lm0_lD72qxCs7A4LfURX_FGc4knw6WG8yebNubnn-yZnLAMUxyESR3cLcE6OGui3LeKhyphenhyphenba_-SJsxwhYRYAPHOXNuYN9qEmTENUVKxiyxm11g/s1600/IMG_20200822_184023.jpg" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" data-original-height="1104" data-original-width="1600" height="220" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEi6lpnD1yLCtuCzLEBRxGLLOuMPC85t0X6lm0_lD72qxCs7A4LfURX_FGc4knw6WG8yebNubnn-yZnLAMUxyESR3cLcE6OGui3LeKhyphenhyphenba_-SJsxwhYRYAPHOXNuYN9qEmTENUVKxiyxm11g/s320/IMG_20200822_184023.jpg" width="320" /></a></div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<br /></div>
</li>
<li>Pempek dan Aneka varian serta turunananya, mulai pempek kapal selam, pempek lenggang, pempek Kulit, pempek Adaan, pempek telur, tekwan, model, celimpungan dan lain sebagainya.<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEh3VvZxNMuLBPflEpmu-yZGWbIPC0h3gDgb3fYquIfO-NLuSghDPV7ziJ8jjqw2IncYUJTdIBmZd3SqUdzVENwX_y7eo1E3Db-92ZH0HufVvduJuoHe8qvpwyfPx9ttyjJgSPsdCF-IlHwY/s1600/IMG_20200822_180100.jpg" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" data-original-height="1012" data-original-width="1040" height="311" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEh3VvZxNMuLBPflEpmu-yZGWbIPC0h3gDgb3fYquIfO-NLuSghDPV7ziJ8jjqw2IncYUJTdIBmZd3SqUdzVENwX_y7eo1E3Db-92ZH0HufVvduJuoHe8qvpwyfPx9ttyjJgSPsdCF-IlHwY/s320/IMG_20200822_180100.jpg" width="320" /></a></div>
<div style="text-align: center;">
<span style="font-size: x-small;">Tekwan dan Pempek (Dokpri)</span></div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgj8zDL-dWgf_-ebc5HEDx1aw8XbGSDYfa-JukNcv8EeqVY7x0_RGFWF9_z7ZONe5ingXMom0bBIqB-tHu0yohu7LxEKHv7i5JHvz6EoRLvIn2LMsWQde8aRCKPGiSVQwauU-KfIp-9i8wZ/s1600/IMG_20200822_175518.jpg" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" data-original-height="1600" data-original-width="1502" height="320" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgj8zDL-dWgf_-ebc5HEDx1aw8XbGSDYfa-JukNcv8EeqVY7x0_RGFWF9_z7ZONe5ingXMom0bBIqB-tHu0yohu7LxEKHv7i5JHvz6EoRLvIn2LMsWQde8aRCKPGiSVQwauU-KfIp-9i8wZ/s320/IMG_20200822_175518.jpg" width="300" /></a></div>
<div style="text-align: center;">
<span style="font-size: x-small;">Pempek Kapal Selam (Dokpri)</span></div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgfCtdHm5vdZadSPFGUKcJyRnsxmmN1ibxEykTY2sogEm9vuetI4UnoCYDC49ty9o5wwfEqoiJ6z9kDO6VDzM9zKeMLmxybpMRxm0nL_VO6whBbDuPTCJ_oZohNLX-R7LZgb2mzVurTPtJY/s1600/IMG_20200822_175351.jpg" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" data-original-height="684" data-original-width="1072" height="204" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgfCtdHm5vdZadSPFGUKcJyRnsxmmN1ibxEykTY2sogEm9vuetI4UnoCYDC49ty9o5wwfEqoiJ6z9kDO6VDzM9zKeMLmxybpMRxm0nL_VO6whBbDuPTCJ_oZohNLX-R7LZgb2mzVurTPtJY/s320/IMG_20200822_175351.jpg" width="320" /></a></div>
</li>
<li>Martabak HAR. Ini adalah Martabak asin dengan isi daging, kentang dan sayuran yang disantap dnegan kuah kare serta kecap asin yang diberi potongan cabai hijau. HAR adalah nama penjual pertamanya yaitu Haji Abdul Rozak, Saudagar Keturunan India yang hingga kini oleh anak cucunya tetap konsisten meneruskan bisnis makanan ini. Selain Martabak ini, sebagaimana kuliner India, ada pula Roti Canai yang di Palembang memiliki varian kuliner khas bernama Ragit. Sekarang jenis Martabak HAR dengan merk lain banyak di Palembang.<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgObuuPo1FN0tp9M-k65x-uEsXf-x1tD2krv4oAxb26rvCBtkKLuJaRM1DIOorpBhPsxhC9_LnUHnemRhLpOI680jX08jhs3pIBbYHxw9-FFTWH1CGCE00AYJ_8A6HpZnPgNHRGt8vhQfLk/s1600/Screenshot_20200822_183132.jpg" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" data-original-height="1356" data-original-width="1060" height="320" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgObuuPo1FN0tp9M-k65x-uEsXf-x1tD2krv4oAxb26rvCBtkKLuJaRM1DIOorpBhPsxhC9_LnUHnemRhLpOI680jX08jhs3pIBbYHxw9-FFTWH1CGCE00AYJ_8A6HpZnPgNHRGt8vhQfLk/s320/Screenshot_20200822_183132.jpg" width="250" /></a></div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<span style="font-size: x-small;">Martabak HAR (Dokpri)</span></div>
</li>
</ol>
<h3>
Rempah-rempah Utama Pada Kuliner Sumsel</h3>
<div>
<ol>
<li style="text-align: center;"><div style="text-align: justify;">
Rempah berupa Bumbu Segar seperti Cabe, bawang merah, bawang putih, Cungdiro, sempayo, kedondong hutan, tempoyak (durian difermentasi), nanas dan bumbu dapur yang berasal dari tanah seperti kunyit, lengkuas, serai. Rempah yang berasal dari daun-daunan seperti daun salam, kemangi, daun kucai, batang unji, dan lain sebagainya. Bumbu segar dipakai untuk masakan sehari-hari seperti pindang, sayur tumis dan santan.</div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjRWaj21YAHmEzykATZaZlI0idIK30-WbmJwz-fxy_qsYUoF84aISGsl6AnUzmzRpHjzXbPjdZbZZGlWLw75nR9HqrzJUfHl90uSYd14_JSSNRHUc5nrfPIuQyMr5LB-aZbTTsZAEk_DtvE/s1600/813932239_68275824-a118-4ea8-b7f6-74d78886302d_996_996.jpg" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" data-original-height="200" data-original-width="200" height="320" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjRWaj21YAHmEzykATZaZlI0idIK30-WbmJwz-fxy_qsYUoF84aISGsl6AnUzmzRpHjzXbPjdZbZZGlWLw75nR9HqrzJUfHl90uSYd14_JSSNRHUc5nrfPIuQyMr5LB-aZbTTsZAEk_DtvE/s320/813932239_68275824-a118-4ea8-b7f6-74d78886302d_996_996.jpg" width="320" /></a></div>
<span style="font-size: x-small;"><div style="text-align: center;">
<span style="font-size: x-small;"><a href="https://www.tokopedia.com/prettyolshopplg/bumbu-dapur-lengkap-1-bks-pos-sayur-palembang" target="_blank">Paket Bumbu Dapur yang biasa dijual di Palemban</a>g</span><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEii8s7mw7zQuOAZR-f3p8wmH7iEoFiICadQc3oYDleeHZI_eABY3tTVrVBaJYUToqec3emLzVH2hLF3Gw2wD3czHvJnyD5FgFaHZJZ588ZewMVptdETl70BytVCcL6Fv3zHQ6FuUqvYh7Q5/s1600/IMG_20200817_170252.jpg" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" data-original-height="1342" data-original-width="1600" height="268" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEii8s7mw7zQuOAZR-f3p8wmH7iEoFiICadQc3oYDleeHZI_eABY3tTVrVBaJYUToqec3emLzVH2hLF3Gw2wD3czHvJnyD5FgFaHZJZ588ZewMVptdETl70BytVCcL6Fv3zHQ6FuUqvYh7Q5/s320/IMG_20200817_170252.jpg" width="320" /></a><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhgXH3cNlZ5BF5u6zBfzqm5Zfq0vDQXoZZG4nGojymrohr3_gdegUdGtvyEb_zDP_Mge8uHps_9MeCXSFpMbzDbfrqjhVnZr77k9_OS8SCZp35lfrxg17LOxKWtHe06YMvx8W7cMvhtZGpH/s1600/IMG_20200822_103459.jpg" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" data-original-height="948" data-original-width="1052" height="288" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhgXH3cNlZ5BF5u6zBfzqm5Zfq0vDQXoZZG4nGojymrohr3_gdegUdGtvyEb_zDP_Mge8uHps_9MeCXSFpMbzDbfrqjhVnZr77k9_OS8SCZp35lfrxg17LOxKWtHe06YMvx8W7cMvhtZGpH/w331-h288/IMG_20200822_103459.jpg" width="331" /></a></div>
<div style="text-align: center;">
Bumbu Rempah Basah Dasar Sumsel (Dokpri)</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
</span></li>
<li>Rempah kering hasil panen yang dikeringkan petani seperti lada, pala, kemiri, adas, jintan, ketumbar, kapolaga, kayu manis, cengkeh dan lain sebagainya. Rempah kering ini biasanya dipakai pada masakan gulai malbi, seperti opor, anam. Bahkan juga untuk memasak nasi minyak ala Palembang, rempah-rempah seperti ini banyak digunakan <div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjMw-m4TtyTIo4khSTr3AzHMDY1qlhyEpQ3TBpIPWQhrwCEGQjauUaJISe5x8TdMcW6xAnpEf598dB1sAooc7D73Q5jH4gALx5S6WEAxSgZ7uekqqerTNw9JQvcpe-IfuMKDHf3tY8Dwv58/s1600/images+%25284%2529.jpeg" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" data-original-height="313" data-original-width="470" height="213" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjMw-m4TtyTIo4khSTr3AzHMDY1qlhyEpQ3TBpIPWQhrwCEGQjauUaJISe5x8TdMcW6xAnpEf598dB1sAooc7D73Q5jH4gALx5S6WEAxSgZ7uekqqerTNw9JQvcpe-IfuMKDHf3tY8Dwv58/s320/images+%25284%2529.jpeg" width="320" /></a></div>
</li>
</ol>
<ol>
</ol>
<h3 style="text-align: justify;">
Penyebaran Rempah-rempah Untuk Kuliner Sumatera Selatan</h3>
</div>
<div>
Zaman dahulu, sungai adalah sarana transportasi utama. Penyebaran rempah-rempah di Sumatera Selatan di bawa ke Palembang dari dari kebunnya di Uluan melalui perahu dan gethek melalui sungai yang disebut Batang Hari Sembilan. Yaitu Sungai Musi dengan 8 (delapan) anak cabangnya sehingga menjadi 9 (sembilan) sungai yang disebut Batanghari Sembilan.</div>
<div>
<br /></div>
<div>
Batanghari Sembilan adalah moda transportasi utama di Sumatera Selatan sejak dahulu kala. Termasuk menjadi moda tranportasi perdagangan rempah-rempah di Sumatera Selatan. Menurut Arkeolog Retno Purwanti dan berdasarkan catatan JI Van Sevenhoven dalam Buku Lukisan tentang Ibukota palembang, yang disebut Rony A. Nugroho dalam tulisan Batanghari Sembilan, Saksi kejayaan Renpah Nusantara, perkembangan pesat Batanghari Sembilan menjadi Moda trasnportasi utama terjadi pada masa Kesultanan Palembang Darusalam. Lada dan beras, juga kapas dibawa ke Palembang melalui Sungai Lematang. Beras, lada dan rotan dibawa melalui Sungai Ogan; lada dan beras juga dibawa dari Sungai Komering dan Sungai Banyuasin.</div>
<div>
<br /></div>
<div>
<blockquote class="tr_bq">
Menurut catatan Sevenhoven, pada 1821-1822 rempah dibawa melalui jalur sungai untuk dijual di sejumlah pasar di Palembang, salah satunya ke Pasar Sekanak. Rempah yang diangkut ke sana bermacam-macam, seperti lada panjang 10 buah dengan harga 0,06 gulden, lada biasa 1,5 gantang 0,06 gulden, kunyit segantang 0,075 gulden, jintan sekati 0,10 gulden, jahe muda seikat 0,05 gulden, daun sirih 50 helai 0,025 gulden, dan pinang 10 buah 0,025 gulden.</blockquote>
</div>
</div>
<div style="text-align: justify;">
Ketika Belanda mulai menduduki Palembang dan Sumatera Selatan, Kesultanan Palembang Darusalam mulai runtuh, terjadi perubahan besar dimana Palembang dijadikan kota daratan sehingga transportasi uatama tidak lagi melalui Batanghari Sembilan. Komoditi perdagangan dibawa melalui darat, termasuk rempah-rempah.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br />
Ketika Palembang menjadi salah satu pusat perdagangan besar sejak zaman kerajaan Sriwijaya, maka Palembang juga menjadi pusat kenyebaran rempah-rempah yang vital pada masa itu. Sebagian rempah-rempah yang berada di Palembang berasal dari wilayah lain. Rempah-rempah yang dibawa dari sebagian Kepulauan Maluku seperti Pala, cengkih oleh para saudagar juga Belanda. Termasuk Kayu Manis (<i>Casiavera sp</i>) yang banyak dibawa dari Jambi khususnya wilayah Kerinci (saat itu masih satu kesatuan dengan Sumatera Selatan yang disebut Sumbagsel).<br />
<br />
<h4>
Pengaruh Perdagangan Rempah-rempah di Palembang pada Perkembangan Kuliner Sumsel </h4>
Kedatangan rempah-rempah di Palembang juga memberi pengaruh pada perkembangan Kuliner di Sumatera Selatan. Kuliner Palembang dan Sumsel berkembang pesat, hasil asmilasi kuliner pendatang yang menyatu dengan adat dan budaya masyarakat Sumatera Selatan. Sebagian rempah-rempah berasal dari wilayah Sumatera Selatan, sebagian didatangkan dari luar. Inipun hal yang sederhana dan wajar mengingat Palembang sebagai pusat perdagangan sejak zaman Sriwijaya dan di zaman Kesultanan Palembang Darusalam yang memungkinkan aneka rempah-rempah ada melimpah di Palembang.<br />
<br />
Keberadaan rempah-rempah yang sebagian berasal dari luar Sumatera Selatan dan berbarengan dengan akulturasi budaya telah memperkaya khasanah kuliner di Sumatera Selatan sehingga kami mengenal Nasi Minyak dengan rempah khas dan disajikan dengan malbi dan sambal nanas itu.<br />
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
</div>
<br />
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
</div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjMj6CnyRGkg84dR27JdCxCnGh57YXTIU-cZM06riA7y-EgeecEtLfaJJhqmdLqC_pUc6zStFN1EUrhuzZ5bBIqOm8t-wc2JVFH-P6vnAZbUf2dxxdvWTlB3XJRzzS-EHG9SOspuvQWjems/s1600/IMG_20200822_194117.jpg" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" data-original-height="340" data-original-width="536" height="202" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjMj6CnyRGkg84dR27JdCxCnGh57YXTIU-cZM06riA7y-EgeecEtLfaJJhqmdLqC_pUc6zStFN1EUrhuzZ5bBIqOm8t-wc2JVFH-P6vnAZbUf2dxxdvWTlB3XJRzzS-EHG9SOspuvQWjems/s320/IMG_20200822_194117.jpg" width="320" /></a></div>
<div style="text-align: center;">
<span style="font-size: x-small;">Paket Bumbu Rempah Nasi Minyak Palembang</span></div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgw50ReFDTnho4zguHisyEW6XfRnstlBcF2_UjU8wQRJ719fBl66pepdT9UQpeNPVcSaiN1q_5DGIqIvU9Uf9iR82_nP4XnRLwyJMQ1_NG2XVay803qA0YYRpAcYaiihRBnihqcP9XGZKJI/s1600/IMG_20200822_194147.jpg" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" data-original-height="416" data-original-width="560" height="237" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgw50ReFDTnho4zguHisyEW6XfRnstlBcF2_UjU8wQRJ719fBl66pepdT9UQpeNPVcSaiN1q_5DGIqIvU9Uf9iR82_nP4XnRLwyJMQ1_NG2XVay803qA0YYRpAcYaiihRBnihqcP9XGZKJI/s320/IMG_20200822_194147.jpg" width="320" /></a></div>
<br />
Kami mengenal Opor Ayam dengan rempah-rempah yang mudah didapat di Palembang dan dengan tambahan parutan nanas yang menjadikannya khas Palembang. Kami mengenal Pempek yang dominan menggunakan Bawang putih pada cuka, sebelumnya penggunaan bawang putih tidak begitu menonjol pada kuliner asli Sumatera Selatan karena terbatasnya komoditi Bawang putih. Bawang putih harus didatangkan dari wilayah luar Sumatera Selatan.<br />
<br />
Kami mengenal Tekwan yang selain menggunakan bawang putih juga menggunakan rempah Lada yang sebagian berasal dari wilayah lokal Sumatera Selatanl yaitu OKU Selatan dan Empat Lawang, sebagian berasal dari Bangka. Begitupula Kayu Manis (<i>Casiavera sp</i>) sebagian ditanam di Kabupaten Empat Lawang dan OKU Selatan. Masih banyak lagi kuliner lain.<br />
<br />
Pasar rempah-rempah di Sumatera Selatan menyebar di banyak pasar tradisional, juga di Gerai Mall yang menyediakan aneka bumbu dan rempah. Sebut saja Pasar Induk Jakabaring, Pasar 26 Ilir, Pasar Lemabang, Pasar Satelit Perumnas Sako dan lain sebagainya.<br />
<br />
Bahkan di masa pandemi COVID-19 pemasaran bumbu rempah di Palembang dan Sumatera Selatan sebagian dilakukan secara Online. Mau cari bumbu apa saja ada, bahkan disiapkan paket per menu resep yang akan dimasak.<br />
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjmhh3S841INDQG5rh_WaXT5J6jOU0q8Vlvkv_254OUhioaRUKYxOMuRduEGX_DKRE6zYndzhKDdi_7dPvwfB5-SKbB1CXzIcuBM4J6mWXz9rwEjkr_urPY4ocL0EMFfYTQizStx1GgNMyc/s1600/IMG_20200822_193735.jpg" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" data-original-height="992" data-original-width="1000" height="317" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjmhh3S841INDQG5rh_WaXT5J6jOU0q8Vlvkv_254OUhioaRUKYxOMuRduEGX_DKRE6zYndzhKDdi_7dPvwfB5-SKbB1CXzIcuBM4J6mWXz9rwEjkr_urPY4ocL0EMFfYTQizStx1GgNMyc/s320/IMG_20200822_193735.jpg" width="320" /></a></div>
<br />
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhUMjefEgVSJA4Sqzca0KCD9YMDMR28aXmb6XO0w-ZsGvAl1MoHFVuaauXdaEOq1mLmie9Sbf-lpkilQVe9rn8QyLFsF1Z0EzkRcVEUuYN0LN3SdROPzyF28vXLdJKeUYtuzOM6pn35_1p8/s1600/Screenshot_20200822_192011.jpg" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" data-original-height="1160" data-original-width="1072" height="320" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhUMjefEgVSJA4Sqzca0KCD9YMDMR28aXmb6XO0w-ZsGvAl1MoHFVuaauXdaEOq1mLmie9Sbf-lpkilQVe9rn8QyLFsF1Z0EzkRcVEUuYN0LN3SdROPzyF28vXLdJKeUYtuzOM6pn35_1p8/s320/Screenshot_20200822_192011.jpg" width="295" /></a></div>
<br />
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjd0SeS68q4_x1kFu8s1XLY3pYwJiiTl2OTGsvvXSw7fGonZusH0hm0p9Ll23luE-uoEqZOcibzhusjHrkuabz_nwFCglsIRhVqzSTI0F110sixd_c8UWxzEH0_steh77OUurXveekr11H9/s1600/images-21-2.jpg" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" data-original-height="274" data-original-width="480" height="182" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjd0SeS68q4_x1kFu8s1XLY3pYwJiiTl2OTGsvvXSw7fGonZusH0hm0p9Ll23luE-uoEqZOcibzhusjHrkuabz_nwFCglsIRhVqzSTI0F110sixd_c8UWxzEH0_steh77OUurXveekr11H9/s320/images-21-2.jpg" width="320" /></a></div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://fajar.co.id/" target="_blank"><span style="font-size: x-small;">Salah satu pusat penjulan bumbu dan rempah di Palembang</span></a></div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<br /></div>
Demikianlah. Menurut saya studi dan riset tentang rempah-rempah asli pada kuliner Sumatera Selatan memang sangat terbatas. Tetapi saya meyakini bahwa Palembang atau lebih luas Sumatera Selatan yang dahulunya adalah pusat perdagangan sejak zaman Kerajaan Sriwijaya membuat Kulinernya secara luas, secara terbuka dipengaruhi oleh asimilasi dan akulturasi budaya antara masyarakat Sumatera selatan dengan pendatang.<br />
<br />
Di tengah keterbatasan ini, sejujurnya saya merindukan riset mendalam tentang hal ini. Entah studi literatur spesifik maupun riset di lapangan. Semoga di masa mendatang akan banyak yang tertarik melakukannya. Salam.<br />
<br />
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiD_rKT2SbnDbz3r3eEJJ9aS085N5Gtzi8wiyNwgnrpoqo9YkT7mnqoK4FZEc0f-ONlPUo8UTNn22n2SWDJie8mQMSIeywVg4l7nERPPFynmgYk3tgs2RtSkUyxzS2WzbL_FYBpQNiz9mG4/s1600/IMG_20200822_183601.jpg" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" data-original-height="1392" data-original-width="1080" height="320" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiD_rKT2SbnDbz3r3eEJJ9aS085N5Gtzi8wiyNwgnrpoqo9YkT7mnqoK4FZEc0f-ONlPUo8UTNn22n2SWDJie8mQMSIeywVg4l7nERPPFynmgYk3tgs2RtSkUyxzS2WzbL_FYBpQNiz9mG4/s320/IMG_20200822_183601.jpg" width="248" /></a></div>
<br />
Sumber :<br />
1. <a href="http://e-book-rempah-herba-luchman-hakim-2016.pdf/" target="_blank">e-book Rempah dan Herba Kebun Pekarangan Rumah Masyarakat</a><br />
2. <a href="https://jelajah.kompas.id/jalur-rempah/baca/batanghari-sembilan-saksi-kejayaan-rempah-sumatera/" target="_blank">Batanghari Sembilan, Saksi Kejayaan Rempah Sumatera </a><br />
3. <a href="http://repository.unsri.ac.id/25729/1/Iliran_dan_Uluan.pdf" target="_blank">Iliran-Uluan; Dikotomi Sekaligus Dinamika Dalam Sejarah Kultural Palembang</a></div>
<div>
<br /></div>
<div>
<br /></div>
Unknownnoreply@blogger.com17tag:blogger.com,1999:blog-810061007414593276.post-31675571748729148222020-08-02T13:04:00.001+07:002020-08-02T13:54:01.376+07:00Sia-sia, Mampus kau Dikoyak-koyak Sepi<div style="text-align: justify;">
Demi apa, pagi -pagi tadi saya sudah baca puisi. Ya demi komunitas Kompasianer Palembang (Kompal) yang mendampuk saya sebagai salah satu dewan juri pada agenda Lomba Baca Puisi Kompal dalam rangka Hari Puisi Nasional yang jatuh pada tanggal 26 Juli kemaren. </div>
<div style="text-align: justify;">
<br />
<a name='more'></a></div>
<div style="text-align: justify;">
<br />
Katanya juri juga wajib meramaikan. Baiklah, saya bacakan Pusi Chairil Anwar berjudul Sia-sia. Hiks, sudah lebih 30 tahun gak baca puisi.</div>
<div>
<br /></div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<iframe allowfullscreen="" class="BLOG_video_class" height="266" src="https://www.youtube.com/embed/5bOlqg9SCTg" width="320" youtube-src-id="5bOlqg9SCTg"></iframe></div>
<div>
<br />
<span class="fullpost"></span></div>
<div style="text-align: justify;">
Baca puisi itu memang harus punya penjiwaan, katanya. Sisanya, ya tergantung <i>style</i> dan selera masing-masing. Ada yang suka <i>straight</i>, <i>lempeng</i>, ada yang berkelok-kelok. Ada yang mendayu-dayu. Ada yang bak deklamasi seperti zaman saya SD. Bahkan ada yang membaca puisi seperti gaya ceramah mamah dedek, hehe. Semua sah saja. Hal terpenting bagaimana harmoninya dan ketika orang mendegar puisi itu dibacakan, ada sesuatu yang dia dapat. </div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Jika saya suka gaya lempeng, karena saya memang suka sama yang lempeng-lempeng dan lurus, sebab suka sama yang minimalis. Wew.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Sebelum soal gaya membaca puisi dan penjiwaan, hal paling penting adalah bagaimana apresiasi dan interprestasi kita terhadap puisi yang akan kita bacakan. Kita bisa memiliki perjiwaan tertentu jika kita memiliki interpretasi tertentu, kata saya. </div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Puisi Sia-sia ini menurut interprestasi saya adalah puisi tentang sebuah pertemuan sia-sia, mungkin juga cinta sia-sia. Dibuat oleh alm.Chairil Anwar pada Februari Tahun 1943, sekitar 6 tahun sebelum kematiannya. </div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Sebagimana puisi Chaiirl, sedang sedihpun gaya ke"aku"annya kuat, juga satir. Masih interpestasi saya, puisi ini dibuat ketika beliau mmebayangkan kelak orang terkasih (kekasihnya) datang ke pemakamannya. </div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
<i>Kali penghabisan itu kau datang' (</i>menurut saya, datang ke pemakaman<i>)</i></div>
<div style="text-align: justify;">
<i><br /></i></div>
<div style="text-align: justify;">
<i>membawaku kembang berkarang (</i>menurut saya, karangan bunga<i>)</i></div>
<div style="text-align: justify;">
<i><br /></i></div>
<div style="text-align: justify;">
<i>mawar merah dan melati putih (</i>bunga taburan untuk pusara<i>)</i></div>
<div style="text-align: justify;">
<i><br /></i></div>
<div style="text-align: justify;">
<i>darah dan suci (</i>simbol mawar merah dan melatih putih, bisa jadi maknanya adalah cinta mereka<i>)</i></div>
<div style="text-align: justify;">
<i><br /></i></div>
<div style="text-align: justify;">
<i>kau tebarkan depanku (</i>bunga taburan tadi ditebarkan di pusara<i>) </i></div>
<div style="text-align: justify;">
<i><br /></i></div>
<div style="text-align: justify;">
<i>Serta pandang yang memastikan: untukmu </i></div>
<div style="text-align: justify;">
<i>(</i>sambil menabur bunga, si kekasih memandang kekasihnya dalam pusara<i>)</i></div>
<div style="text-align: justify;">
<i><br /></i></div>
<div style="text-align: justify;">
<i>Lalu kita sama termangu</i></div>
<div style="text-align: justify;">
<i><br /></i></div>
<div style="text-align: justify;">
<i>saling bertanya: apakah ini ?</i></div>
<div style="text-align: justify;">
<i><br /></i></div>
<div style="text-align: justify;">
<i>cinta ? kita berdua tak mengerti</i></div>
<div style="text-align: justify;">
<i><br /></i></div>
<div style="text-align: justify;">
<i>Sehari kita bersama, tak hampir-menghampiri </i></div>
<div style="text-align: justify;">
<i><br /></i></div>
<div style="text-align: justify;">
<i>Ah, hatiku yang tak mau memberi</i></div>
<div style="text-align: justify;">
<i><br /></i></div>
<div style="text-align: justify;">
<i>mampus kau dikoyak-koyak sepi</i></div>
<div style="text-align: justify;">
<i><br /></i></div>
<div style="text-align: justify;">
Satirnya Chairil, ketika sudah meranapun dia menyumpahi orang yang dikasihinya akan kesepian setelah dia tiada dan berkata "mampus kau, dikoyak-koyak sepi). Bisa jadi pula dia sedang menyumpahi dirinya sendiri. Entahlah.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Pengalaman tersendiri membaca puisi "Sia-sia" ini selain di youtube saya ini, saya tarok juga di IG saya, kau cari saja. </div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Begitulah. Bacakan puisi untuk saya ya. Boleh puisi Chaiirl Anwar, Puisi Sapardi Djoko Damano atau puisi Ajip Rosidi. Pokoknya puisi ke-3 maestro itu. </div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Lalu kirim ke pantia Kompal sampai tgl 7 Agustus 2020 pukul 23.59 WIB. Pengumuman tentang lomba ada Kompasiana <a href="https://event.kompasiana.com/kompal/5f24115e097f365142107f62/lomba-baca-puisi-kompal-di-hari-puisi-nasional" target="_blank">DISINI. </a> Ada juga di IG Kompal <a href="https://www.instagram.com/kompasianerpalembang/" target="_blank">DISINI</a>.<br />
<br />
Jangan lupa ikutan ya. Salam.</div>
Unknownnoreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-810061007414593276.post-37219525549180145072020-06-23T11:18:00.002+07:002020-06-24T10:26:00.778+07:00Pesona Labu Kuning, Menjalar di Tanah dan Merambah di Hati Penggemarnya <div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjsnGlblVSyjrdR4AE4pDTv7zSk5fjde92wGeShKINa_vwro7euxEBmBtsu0opYAWpFZl0UaoTw9k_F9n4oX2ULY0uvNrqhWyuLh53lfNWtFXMNFpyxOb7TDx4B3HxWmJFFMjv-Ex16-3nO/s1600/pumpkin-4501134_960_720.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" data-original-height="640" data-original-width="960" height="213" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjsnGlblVSyjrdR4AE4pDTv7zSk5fjde92wGeShKINa_vwro7euxEBmBtsu0opYAWpFZl0UaoTw9k_F9n4oX2ULY0uvNrqhWyuLh53lfNWtFXMNFpyxOb7TDx4B3HxWmJFFMjv-Ex16-3nO/s320/pumpkin-4501134_960_720.jpg" width="320" /></a></div>
<div style="text-align: center;">
<span style="font-size: x-small;">Sumber Foto : pixabay.com</span></div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Dalam bayangan saya akan hari tua. Ada sebuah rumah kayu mungil dengan halaman luas. Pada halaman luas itu ada banyak pepohonan, juga perdu dan semak produktif. Tentu saja dengan tanaman merambat dan menjalar. Baik menjalar dan merambat di para-para, maupun merambat di tanah. Entah bila saya miliki rumah mungil dari kayu dengan halaman luas seperti itu.<br />
<a name='more'></a></div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Diantara tanaman yang menjalar dan merambat di tanah, ada si Labu Kuning. Ya Labu Kuning <i>Cucurbita moshata durch, </i>tanaman yang akrab dengan lidah kita. Warnanya yang kecoklatan jingga akan memenuhi tanah dengan daunnya dan ranting mulai layu dan mengering. </div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Jika masa itu tiba, tentu saja saya akan memanennya dalam keceriaan. Kemudian menyimpannya dengan bahagia seperti bahagianya saya menyimpan setandan pasang tanduk matang baru dipanen. Seperti saya menyimpan bebarapa rumpun ubi kayu yang baru dicabut dan dibersihkan. Mereka semua sumber pangan yang bersahaja. Kapan saja dibutuhkan, bisa diolah menjadi banyak makanan. </div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Labu kuning ini lekat di ingatan saya. Saya mengingat zaman dulu ibu saya akan membuat kolak labu kuning sebagai salah satu menu buka puasa kami. Lain waktu Ayuk (kakak perempuan) saya tertua menambahkan labu kuning kukus yang dihancurkan ke dalam kue, entah cake atau bolu pandan. Saya ingat juga nyai, nenek saya dulu sering membuat gulai labu kuning. Gulai santan pedas yang kadang dicampurnya dengan sayuran lain. Kadang diberi ikan kering, ikan salai. Kadang diberi udang kecil-kecil. Resep yang lalu diturunkan ke anak, menantu, bahkan ke cucunya. </div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Turun ke saya juga ...? sudah pasti. Tentu saja tidak seperti menurunkan ilmu kebal atau ilmu pikat seperti di film-film, hehehe. Saya, ayuk-ayuk, adik-adik, sepupu memperhatikan para nenek, ibu, bibi-bibi kami memasaknya. Jika enak, diingat kuat-kuat cara memasaknya. Sebagian ada yang mencatat resepnya. Sebagian ada bereksperimen memodifikasi lagi resep-resep tersebut. Ya, kira-kira seperti itu.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Penasaran mau tau beberapa contoh resep Labu Kuning ala keluarga besar kami? Berikut 2 (dua) buah resep Labu Kuning, resep keluarga saya yang sudah saya publish di Cookpad.Indonesia. Yaitu; <a href="https://cookpad.com/id/resep/12438679-kolak-ubi-dan-labu-kuning-nostalgia-plus-rempah" target="_blank">Kolak Rempah Labu Kuning</a>, dan <a href="https://cookpad.com/id/resep/12521615-gulai-pedas-labu-kuning-dan-ikan-salai" target="_blank">Gulai Pedas Labu Kuning Ikan Salai</a>. Boleh dicoba kalau suka. </div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Labu kuning bisa juga kita beli di pasar. Pasar tradisional dan pasar modern sekarang banyak dijual Labu Kuning. Sebab penggemar labu kuning itu banyak. Selain karena rasanya yang enak, juga kaya serat dan beta caroten. Konon labu kuning mengandung senyawa anti kanker membuat labu kuning begitu disukai. Padagang juga suka karena komoditi labu kuning termasuk buah klimakterik yang cukup panjang masa simpannya tanpa pendingin. Cukup disimpan di suhu ruang, dijaga jangan sampai kulitnya pecah atau terluka dan tidak tergenang air di lantai, aman. </div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Tetap saja saya mendambakan labu kuning milik sendiri. Saya tanam sendiri. Saya liat bagaimana dia tunas, tumbuh menjalar, berbunga, buah tumbuh hingga panen. Entah bila tiba masa dimana saya punya rumah kayu mungil dengan halaman luas. Diantara halaman itu Labu Kuning tumbuh dan menjalar dengan bahagia hingga ia menua dan siap saya panen. </div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Labu Kuning juga disukai di seluruh penjuru dunia. Lihat saja begitu banyak ragam masakan dengan bahan dasar Labu Kuning alias Pumkin ini. Lihat <a href="https://twitter.com/InsiderFood/status/1274900664603291649" target="_blank">DISINI</a>.<br />
<br />
Begitulah. Labu Kuning itu pesonanya luar biasa bagi saya. Menjalar di tanah dengan bersahaja, dan merambah di hati penggemarnya dengan setia. Salam.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
Unknownnoreply@blogger.com2tag:blogger.com,1999:blog-810061007414593276.post-61567603709106552312020-06-13T10:01:00.000+07:002020-06-13T13:17:48.923+07:00Pertempuran 2 (Dua) Perempuan Dalam Korean Series TV The World Of The Married <div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgHMsatdXS4yA7BozcftBVfQDoyhSu28JrI1tuyxPfPW77m_64FTH6FfNpK_qgqypH980e7afT8foNR2au7Hu84lkDGlRgT86iWV6iZzXLDl_oaSdKzpwmj_yTWyxXA2S61TbN_GrFmBi5T/s1600/5ebe7809745b1.png" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" data-original-height="500" data-original-width="750" height="213" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgHMsatdXS4yA7BozcftBVfQDoyhSu28JrI1tuyxPfPW77m_64FTH6FfNpK_qgqypH980e7afT8foNR2au7Hu84lkDGlRgT86iWV6iZzXLDl_oaSdKzpwmj_yTWyxXA2S61TbN_GrFmBi5T/s320/5ebe7809745b1.png" width="320" /></a></div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<span style="font-size: x-small;">Sumber Foto : <a href="https://www.kompas.com/hype/read/2020/05/15/181318466/para-pemain-the-world-of-the-married-bocorkan-kisah-di-2-episode-akhir?page=all" target="_blank">kompas.com</a></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Pagi cinta. Apa kabarmu? Semoga baik-baik saja semua pembaca setia blog ini. Situasi Juni biasanya agak hujan yang berbunga-bunga. Juni saya kali ini agak lain. Hujan dan bunga-bunganya kadang muncul, kadang tenggelam. Hujan yang membasahi sebatang pohon kayu tua itu....? Haha, <i>wis</i>lah. Pasti tak sabaran <i>pengen</i> mendengar cerita saya tentang The World Of The Married ini. Silahkan baca.<br />
<a name='more'></a></div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
<b>Bagaimana Saya menontonnya</b> <b>?</b></div>
<div style="text-align: justify;">
Drama series ini konon yang merupakan <i>remake</i> dari series barat Dr.Foster ini dibuat oleh sutradara katanya cukup terkenal di Korea Selatan, Mo Wan Il dan penulis naskah Joo Hyun, sumpah betapa sulitnya saya mengeja nama mereka.<br />
<br />
Saya menontonnyo dari channel <i>youtube </i>dengan episode-episode dalam <i>subtitel</i> Indonesia (sengaja saya cari begitu supaya mudah mencerna). Saya tidak menonton secara urut serie lengkap sebagaimana para penonton drama serie lakukan. Kadang tak urut. Kadang saya harus kembali ke serie sebelumnya demi mendapat keutuhan cerita. Saya tak punya waktu dan energi untuk menonton sehari satu episode, lalu menyimpan ingatan akan ceritanya, kemudian lanjut episode berikut besok. <i>Oh no.</i> </div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Seperti biasa, kalau sesuatu di kepala saya terusik, dengan kata lain terprovokasi dan terkompori oleh aneka celoteh kawan-kawan dan lingkungan soal keseruan drakor ini, saya akhirnya akan nonton jua. Tapi ya nonton dengan cara saya.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Saya nonton sekaligus beberapa episode. Kadang tak urut. Kadang saya ulang lagi demi mendapat keutuhan cerita. Saya lakukan sore menjelang pulang ke rumah hingga lanjut malam hari. Kebetulan kemarin tidak ada pekerjaan yang harus saya lanjut dari rumah. <span class="fullpost">
</span></div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
<b>Nilai Review Dari Saya</b></div>
<div style="text-align: justify;">
Series <i>The World of The Married </i>ini selanjutnya akan saya singkat TWOTM memang wajar menarik bagi penonton terutaa penggemar <i>Drakor</i>. Memiliki beberapa s<i>uspense</i> dan kejutan, menguras emosi sebagaimana para perempuan suka. Selain itu, memberikan kemanjaan pada mata oleh para aktris dan aktor yang cantik dan gantengnya. </div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
<i>Issue</i> keutuhan rumah tangga VS Perselingkuhan dengan kompleksitasnya yang selalu musim dan abadi sepanjang zaman. Plot cerita yang menarik meski harus ada serie tambahan untuk membuat puas penonton, wew. Begitulah publik drakor, termasuk penonton drama dan pembaca fiksi pada umumnya yang tidak suka <i>ending</i> menggantung. Akting para pemain, saya kasih jempol. </div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Saya akui TWOTM bagus dan tidak biasa. Kalau harus dikasih nilai, saya kasih nilai 8,5 diantara range nilai 1 - 10.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
<b>Pertempuan 2 (dua) Perempuan, Intisari TWOTM</b> </div>
<div style="text-align: justify;">
Saya sengaja tidak mencuitkan perselingkuhannya, tapi lebih kepada bagaimana series ini memperlihatkan keseruan dan kompleksitas pertempuran diantara 2 (dua) perempuan. Ya pertempuran antara dr. Ji Sun Woo istri yang dikhianati suami dengan perempuan kedua yaitu Da Kyung yang diperankan oleh si cantik yang namanya saja susah saya ingat, <i>wew.</i> </div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Sepanjang series TWOTM seseungguhnya adalah tentang pertempuran kedua perempuan itu. Hal lain seperti Lee Tae Oh suami yang nakal tapi rapuh dan <i>matre</i>. Anak yang gamang oleh kelakuan orang tua, Joon Young. Kolega, teman-teman di lingkungan kerja dan lingkungan rumah dengan masalah mereka adalah pelengkap dan membuat tambah seru. </div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Perselingkuhan biasa terjadi. Jika ada yang mengatakan semua orang melakukan dengan kadar berbeda, <i>it's ok</i>. Misalnya jika suami melirik cewek cantik, atau para istri melirik cowo ganteng sudah dianggap selingkuh dengan kadar 0,05 persen, misalnya. </div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Tetapi perselingkuhan adalah tentang bagaimana dua perempuan menyikapi komitmen sebuah Rumah tangga. Percaya saya. Laki-laki si bayi besar itu, sesungguhnya hanya terombang-ambing diantara mempertahankan komitmen rumah tangganya VS menurutkan naluri nakal lelakinya. Selanjutnya adalah tentang bagaimana kegigihan dan kerealistisan kedua perempuan yang terlibat, istri sah dan perempuan penyelingkuh. </div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div>
<ol>
<li style="text-align: justify;">Ketika seorang istri merelakan, melepaskan suami yang sudah berselingkuh dan tidak bisa diselamatkan, itu aman. </li>
<li style="text-align: justify;">Ketika seorang perempuan penyelingkuh (yang di negeri kita disebut "Pelakor" berhasil menjadi nyonya utama. Dengan kata lain, suami selesai dengan istri pertama lalu berusaha baik-baik menlajutkan hidup tanpa ketakutan dan curiga pada suami, tidak mengusik lagi kehidupan istri pertama, inipun aman.</li>
<li style="text-align: justify;">Ketika selanjutnya adalah, ketika misal perempuan selingkuhan sejak awal tidak berhasil memisahkan lelaki idaman dari istri sahnya, lalu menarik diri dari kehidupan lelaki dan istri sahnya, inipun sangat aman.</li>
</ol>
<div style="text-align: justify;">
Opsi nomor 1 hampir terjadi secara mulus. Sayangnya Dr. Ji Sun Woo memiliki sedikit rasa penasaran yang bercampur dengan <i>self aktualzationnya yang tinggi </i>dan PD nya yang terusik (Perempuan cantik, mapan, direktur muda Rumah sakit) kok bisa <i>dilepeh</i> suami!?. Rasa penasaran yang bercampur dengan kecerdasannya untuk melakukan beberapa trik dan menurut saya beberapa sisi dr.J Sun Woo terlihat seperti <i>monster</i>.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Opsi nomor 2 dan 3 tidak terjadi. Hal yang terjadi adalah kebalikannya. Inilah yang membuat series ini panjang dan kompleks. Da Kyung yang cantik, muda dan rapuh menjadi sangat terobsesi dan delusional terhadap suaminya. Selalu ketakutan bahwa suaminya akan kembali pada istri pertama. Da Kyung yang sangat serakah, tidak puas mengambil suami dr. Ji Sun Woo, juga mengambil anaknya, Joon Young. Da Kyung memisahkan dr. Ji Sun Woo dari anak semata wayangnya demi membuat suaminya merasa aman dan lengkap di rumah mereka. Buat saya inilah kesalahan terbesar Da Kyung.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Ya wajar sebab Da Kyung yang terlahir dari keluarga kaya yang terbiasa dengan pola hidup harus bahagia. Terbiasa mendapatkan apapun keinginannya. Kelakukan yang didukung oleh orang tuanya, ketua yayasan yang juga kolega Dr.Ji Sun Woo. Orang kaya bebas melakukan apa saja.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
He, saya tidak bisa membayangkan bagaimana orang tua itu tidak kehilangan muka saat anak perempuannya menjadi perempuan kedua Lee Tae Oh, yang adalah suami dari kolega dan rekan kerjanya, yaitu dr. Ji Sun Woo. Orang tua kaya kebablasan yang bahkan harus menteror dr.Ji Sun Woo koleganya sendiri demi anaknya mendapat suami secara utuh dan bahagia.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Terakhir, meski tidak setuju, setidaknya saya salut buat penggambaran tokoh dr.Ji Sun Woo yang di beberapa episode akhir series diperlihatkan begitu kokoh berupaya membuat harga dirinya tegak, entah untuk apa. Bahwa dia adalah cinta pertama dan abadi Tae Oh. Dengah gigih dia memberi tahu Da Kyung soal ini. Jika saya di posisi ini, saya tidak akan kuat melakukannya.</div>
</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Tetapi saya, sebagimana mungkin perempuan lain juga, memberikan <i>applause</i> saat akhirnya itu dilakukan dr.Ji Sun Woo. <i>Manatahan</i>, sebal dengan Da Kyung saat dia mengata-ngatai dr. Ji Sun Woo di belakangnya bahwa dr.Ji adalah perempuan aneh. Perempuan gila. Perempuan penzinah (karena terang-terangan mengaku pernah tidur dengan Tae Oh demi menegakkan harga dirinya bahwa dia masih dicintai Tae Oh) semalam saat mereka bercerai dengan sebutan penzinah. <i>Hehehehe, helloooo, lu</i> yang berbulan-bulan tidur bersama Tae Oh (di kepala saya lebih terdengar sebagai <i>Tek otak</i>) suami dr.Ji hingga hamil saat masih jadi peselingkuh dan Tae Oh masih suami dr.Ji mau <i>ditarok</i> dimana muka <i>neng</i> ?</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
<b>Pembelajaran Dari TWOTM</b><br />
<br />
Pada akhirnya kehidupan kembali pada jalan masing-masing. Da Kyung menyudahi hidupnya dengan Tae Oh. Dr. Ji Sun Woo kembali hidp tenang bersama anaknya. Meski ada lagi keriuhan gara-gara Tae Oh kehilangan segalanya dan ingin kembali ke dr. Ji.<br />
<br />
Begitulah review TWOTM versi saya. Hidup hanya perjalanan untuk memetik hikmah. Jika ingin mendapat respek saya, jangan mudah menyerah pada naluri lalu akhirnya berkata, sudah suratan hidup saya menikah sekian kali atau berisitri 1, 2 dan 3. Hormatilah komitmen rumah tangga yang anda bangun. Itu jika anda lelaki.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Jika anda perempuan, dengan alasan apapun jangan menjadi perempuan dari lelaki yang sudah beristri. Carilah kehidupan lain. Itu kalau anda ingin mendapat respek saya. Selebihnya ya <i>sak karepmu</i>. Jika takdir tetap membawa anda akhirnya menjadi istri lelaki itu, yakinkan dia sudah selesai dengan istrinya tapi bukan anda yang membuat lelaki itu selesai dengan istrinya. Lalu hiduplah dengan damai. Jika nasib membuat lelakimu melakukan hal yang sama lagi dengan perempuan yang lebih muda lagi, ya tinggal siap mental saja. <br />
<br />
Jika anda istri sah, pertahankan rumah tangga anda, tapi realistilah. Jika suami adalah lelaki lemah dan bayi tua yang nakal, tidak menghargai komitemen yang dibuatnya sendiri, he, buat apa dipertahankan toh. Hidup ini berharga. Jangan buang waktu untuk posesif dan hal-hal mubazir. Jangan menyalahkan diri sendiri atas kegagalan anda, suami berselingkuh tidak otomatis karena ada yang kurang dari anda. Bisa jadi karena hoby saja. Tetapi Bangkit sambil introspeksi dan mawas diri itu perlu. </div>
<div style="text-align: justify;">
<br />
<b>Penutup</b></div>
<div style="text-align: justify;">
Saya bukan penulis sinopsis yang telaten. Sinopsis silahkan anda cari di kanal lain. Saya hanya menuliksan <i>review</i> series drakor ini berdasarkan apa yang saya tonton dan tentu saja dari sudut pandang saya. <i>Sesimpul</i> dan <i>sesimple</i> itu. Salam Kopi Juni kawan.<br />
<br />
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgnydVHsvSl6UPvG0Sc-Pqlun0m6uerffKRzsLs-AQRhzYyFF5WGRlMybZDYy4zNUukH9EkoKpktnocA6O9GNmuAusgUcD8fG8UQRZ3Vbad18KTCOQDs65eERLT8tEUA-S0PXjGFolKESvg/s1600/IMG_20200613_075001.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" data-original-height="1200" data-original-width="1600" height="240" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgnydVHsvSl6UPvG0Sc-Pqlun0m6uerffKRzsLs-AQRhzYyFF5WGRlMybZDYy4zNUukH9EkoKpktnocA6O9GNmuAusgUcD8fG8UQRZ3Vbad18KTCOQDs65eERLT8tEUA-S0PXjGFolKESvg/s320/IMG_20200613_075001.jpg" width="320" /></a></div>
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
<br />
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<iframe allowfullscreen='allowfullscreen' webkitallowfullscreen='webkitallowfullscreen' mozallowfullscreen='mozallowfullscreen' width='320' height='266' src='https://www.blogger.com/video.g?token=AD6v5dxGxMgetBaxJrT4KAvAY-vN23pTz1ow4qoVVGC15hTZSDIUm4Bx5FuxAgvsJA4_dvnZ__cJ-AAYXzODXKG6vA' class='b-hbp-video b-uploaded' frameborder='0'></iframe></div>
<br /></div>
Unknownnoreply@blogger.com8tag:blogger.com,1999:blog-810061007414593276.post-91985431243728944942020-05-26T10:38:00.000+07:002020-05-26T12:45:57.042+07:00Smart "Pasca" Cooking, Jangan Ada lagi Gulai Malbi dan Rendang Hangatan yang Hancur<div style="text-align: justify;">
Semua benda di sekitar kita, semua piranti di rumah kita bisa menjadi <i>smart tools</i> asal kita tau caranya. <i>Smart tols</i> sangat tergantung pada kita, tuan pemiliknya kan.</div>
<div style="text-align: justify;">
<a name='more'></a><br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Orang bilang HP sekarang adalah <i>smartphone</i>, telpon pintar yang bisa digunakan untuk banyak hal pintar. Bisa untuk membuat jadwal atau agenda rapat. Bisa untuk menyimpan catatan singkat atau Notes. Bisa untuk menyimpan dokumen dan foto. Bisa untuk ngobrol lewat <i>video call</i> dan <i>upload</i> status dan foto di sosial media dan lain sebagainya. </div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Begitu pula peralatan lain yang ada di rumah kita. Kompor kita. Lemari baju. Lemari piring. Bahkan kulkas (refrigerator) yang mungkin sudah berpuluhtahun ada di dapur kita dan mungkin telah berapa kali ganti edisi.<br />
<table align="center" cellpadding="0" cellspacing="0" class="tr-caption-container" style="margin-left: auto; margin-right: auto; text-align: center;"><tbody>
<tr><td style="text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhexEC4m_ZAtQ08WYILujrIkk6D5ArbNwoaFGEAdaQ8Ts5k1ff56aVMfSBL99yo181Dxlnhy-zto1RlWoVTpl4ZZhNsOYA7T-G-N6jycGNLiHNWnAxDeGLEyifi6F5mZNGAZNM6IG1w-T0W/s1600/093762000_1553655214-Berapa-Lama-Makanan-Bisa-Disimpan-dalam-Kulkas-By-Andrey_Popov-Shutterstock.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: auto; margin-right: auto;"><img border="0" data-original-height="360" data-original-width="640" height="180" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhexEC4m_ZAtQ08WYILujrIkk6D5ArbNwoaFGEAdaQ8Ts5k1ff56aVMfSBL99yo181Dxlnhy-zto1RlWoVTpl4ZZhNsOYA7T-G-N6jycGNLiHNWnAxDeGLEyifi6F5mZNGAZNM6IG1w-T0W/s320/093762000_1553655214-Berapa-Lama-Makanan-Bisa-Disimpan-dalam-Kulkas-By-Andrey_Popov-Shutterstock.jpg" width="320" /></a></td></tr>
<tr><td class="tr-caption" style="text-align: center;">Sumber Foto : <a href="https://www.shutterstock.com/image-photo/close-young-woman-searching-food-fridge-561902797?irgwc=1&utm_medium=Affiliate&utm_campaign=Pixabay+GmbH&utm_source=44814&utm_term=https%3A%2F%2Fpixabay.com%2Fid%2Fimages%2Fsearch%2Ffood%2520refrigerator%2F" target="_blank">shutterstock.co</a>m</td></tr>
</tbody></table>
</div>
<div style="text-align: justify;">
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
</div>
</div>
<div style="text-align: justify;">
Nah sebelum lanjut, mumpung masih di suasana Lebaran saya dan keluarga mengucapkan,</div>
<div style="text-align: justify;">
</div>
<div style="text-align: justify;">
"Selamat Idul Fitri 1441 H" untuk seluruh kawan-kawan pembaca setia blog ini.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Maaf lahir batin. Semoga kebaikan bersama kita semua. Semoga amal ibadah ramadan kita diterima Allah SWT,</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
"Taqaballahu minna wa minkum...." <span class="fullpost">
</span></div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Lanjut kulkas tadi, pernahkah kita terpikir bisa kita jadikan <i>smart refrigerator</i> meskipun mungkin <i>refrigerator</i> kita tipe jadul atau sederhana? Sudah, bagus. Kalau belum maka boleh baca lanjutannya kawan.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<h3>
<b>Tips Teknologi Pasca Cooking<span style="font-size: large;"> </span></b></h3>
<div style="text-align: justify;">
Ini berdasarkan hasil <i>sanjo-sanjoan</i> (silaturami saling berkunjung ke rumah-rumah) saat lebaran hampir 5 (lima) tahun lalu. Di sebuah rumah saya melihat seorang kawan yang kebetulan perempuan pekerja (working mom) juga seperti saya. Dia begitu efektif dan tertata sekali menggunakan refrigeratornyo untuk menyimpan masakan aneka gulai lebaran supaya mudah dan siap saji.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Ya saya ingat dulu ibu saya dan kami di rumah meski telah memiliki <i>refrigerator</i> puluhan tahun, tetap saja saat lebaran tiap pagi dan sore menghangatkan panci besar berisi gulai opor atau anam, rendang dan sambal buncis. </div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Karena sering dihangatkan maka setiap hari gulai itu bertambah asin, bahkan daging ayam pada opor atau anamnya hancur. Begitupula daging rendang dan malbi. Kadang naas, terlambat sedikit saja memanaskan bau agak asam muncul pertanda gulai itu harus dibuang dan tidak layak lagi dimakan karena "Basi". Pengalaman zaman dulu, hiks.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Kawan saya itu tidak menyisakan panci-panci berisi aneka gulai di dapurnya. Semua gulai dan hasil masakan telah dibagi ukuran berapa porsi disimpan dalam tupperware atau plastik lalu dimasukkan dalam freezer. Sebagian yang dia yakin akan dipakai hari tertentu yang sudah yakin akan ada tamu yang datang dia tarok di bagian tengah refrigerator.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Rendang dibagi per 5 atau 10 potong. Malbi begitu pula. Bahkan tekwan dibuat per 5 porsi, dipisahkan antara isi, printilan pelengkap (daun sledri, soun, bawang goreng) dan kuah. Ya sama seperti metode menyiapkan tekwan di gerai pempek Candy atau Beringin yang sudah disimpan di refrigerator per porsi malah.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
<div>
Belajar dari kawan saya, tentu hal mubazir dan tidak efisien itu sudah saya tinggalkan sejak 5 (lima) tahun lalu. Sekarang, saya juga menerapkan Tips "Pasca Cooking" pada aneka gulai lebaran kami di rumah. Kecuali gulainya cuma masak untuk 2 kali makan alias sehari, bolehlah di panci saja.</div>
<div>
<br /></div>
<div>
Saya tidak pernah lagi mengalami gulai lebaran daging rendangnya hancur, daging malbinya hancur, apalagi ada bau agak basi. <i>No way</i>. Gulai saya segar karena dijaga kesegarannya dengan teknologi pengawetan dan penyimpanan "Pasca Cooking" tadi.<br />
<br />
Berikut dokumentasi penyimpanan rendang masakan lebaran sebelum masuk kulkas ala saya, <br />
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEisSONgG3td3FeXO54JVBVuDWZFfKNzMUaBjVe5QiRsOdbe0tpErNrM3JsESYPnABk7aOsRvG4jDmqkGdV3wE55vf_UeaJNTCaEddpmpPfdGETErl8EFuIY9R0so2wfZO31nKR10S5RMzJW/s1600/IMG_20200526_114615.JPG" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" data-original-height="1095" data-original-width="1080" height="320" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEisSONgG3td3FeXO54JVBVuDWZFfKNzMUaBjVe5QiRsOdbe0tpErNrM3JsESYPnABk7aOsRvG4jDmqkGdV3wE55vf_UeaJNTCaEddpmpPfdGETErl8EFuIY9R0so2wfZO31nKR10S5RMzJW/s320/IMG_20200526_114615.JPG" width="315" /></a></div>
<br />
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiNgMbKW6hAtiSvgWR-16R6u-ksOEBH-tLM_n6QIxy2CjlsiLI00EpTD67I6bBNAE4LzkJCHchboqaQVil4AUu4tnex110daHXqlKSWGSPtIJRPGy8HIPHAb-So-4xbD6wt8TkLZZhkwmIa/s1600/IMG_20200526_114549.JPG" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" data-original-height="1111" data-original-width="1080" height="320" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiNgMbKW6hAtiSvgWR-16R6u-ksOEBH-tLM_n6QIxy2CjlsiLI00EpTD67I6bBNAE4LzkJCHchboqaQVil4AUu4tnex110daHXqlKSWGSPtIJRPGy8HIPHAb-So-4xbD6wt8TkLZZhkwmIa/s320/IMG_20200526_114549.JPG" width="311" /></a></div>
<br />
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjJMUIH7tNYthrgaH2GZGsqrCRgA726IniXXuFU0tOI5RzSyjPGkW7ss6uIFFErfjK7b1BcMshgwQN6wimUzxske6t_22xf9aVqkejAdTsP5gBVe6qjbaBQKCjywaXt3m0zEzbDghwiCbZ1/s1600/IMG_20200526_114530.JPG" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" data-original-height="1056" data-original-width="1080" height="312" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjJMUIH7tNYthrgaH2GZGsqrCRgA726IniXXuFU0tOI5RzSyjPGkW7ss6uIFFErfjK7b1BcMshgwQN6wimUzxske6t_22xf9aVqkejAdTsP5gBVe6qjbaBQKCjywaXt3m0zEzbDghwiCbZ1/s320/IMG_20200526_114530.JPG" width="320" /></a></div>
<br /></div>
<div>
<br /></div>
<h3>
Perlunya Memastikan Kondisi Hidangan untuk Tamu Kita</h3>
<div>
Sejujurnya saya masih menemukan di rumah kerabat saya gulai rendang dagingnya hancur. Malbipun begitu dan ada bau asam pertanda gulai itu tak layak dimakan lagi, terlebih untuk tamu.</div>
<div>
<br /></div>
<div>
<i>Gaes,</i> jangan lakukan ini. Karena tamu adalah orang yang harus kita hormati. Luangkan waktu sedikit saja untuk memastikan kesegaran hidangan yang kita sajikan. Mungkin saja tamu kita tidak enakan lalu masakan-makan saja apa yang disajikan karena kita atasannnya, koleganya, bossnya dan lain sebagainya. Jika dia sakit perut, apa kita tidak sedih ?</div>
<div>
<br /></div>
<div>
Kelihatannya sepele, tapi sebagai tuan rumah, nyonya rumah perhatikan hal sepele ini. Ada bagusnya anda sering datang juga ke rumah orang yang mengadakan <i>open house</i> dan lihat bagaimana mereka menyajikan makanan untuk tamu-tamunya. </div>
<div>
<br /></div>
<div>
Tidak harus meniru <i>plek</i> apalagi untuk menyaingi. Buang pikiran itu jauh-jauh. Kita ambil positifnya belajar menyajikan hidangan yang segar, sehat dan layak.</div>
<div>
<br /></div>
<div>
Jika kita ingin menghemat, atau keuangan sedang terbatas, cukup masak sayur asem atau pindang ikan salai. Goreng ikan asin. Goreng tempe tahu. Lalu buat sambal terasi segar yang enak. Buat lalapan segar. Cukup seperti itu, orang-orang pasti suka. Sisanya ya kue-kue lebaran dan pempek, kalau masih ada</div>
<div>
<br /></div>
<div>
Kalau kita menyajikan gulai sisa lebaran, <i>haiyah</i>, orang-orang sudah bosan juga, Di rumah mereka gulai-gulai tersebut itu ada, bahkan masih segar pula mungkin kondisinya. </div>
<div>
<br /></div>
<div>
Ini sekadar gambaran saja. Tentu saja tamu akan makan apa saja yang disajikan tuan rumah. Tetapi kita tuan rumah ya upayakan kesehatan dan kesegaran makanan yang kita sajikan. Tak perlu mahal dan mewah, cukup makanan sederhana, sehat dan segar.</div>
<div>
<br /></div>
<div>
Kalaupun mau menyajikan hidangan gulai lebaran, ya pakailah teknologi penyimpanan "Pasca Cooking" tadi. Gulai terbagi habis ukuran beberapa porsi sesuai keinginan kita, lalu simpan di regfrigerator. Jadi gulai yang anda sajikan masih sehat dan segar. Tentu saja inipun ada waktu simpannya, tidak bisa terlalu lama. Tetapi lumayan untuk menjaga kesegaran makanan kita paling tidak sampai 5 hari atau minggu pertama lebaran.</div>
<div>
<br /></div>
<h3>
Tahun Ini Tidak ada Tamu, Terapkan Penyajian "Pasca Coking" untuk kita Sendiri</h3>
<div>
Tahun ini istimewa. Kita Lebaran Online sebab Pandemi Covid-19. Menteri Agama sudah mengeluarkan Surat Edaran Nomor 6 Tahun 2020 tentang Pannduan Ramada dan Idul Firi 1441 H. Kita dianjurkan sholat idul Fitri di Rumah saja demi memutus rantai penyebaran Covid-19. Termasuk Lebaran, kita dianjurkan Lebaran Online.</div>
<div>
<br /></div>
<div>
Saya dengan 9 (sembilan) bersaudara bersilaturahim dan saling bermaaf-maafan lewat <i>WhatsApp Group</i>. <i>Video call bareng</i> dan lain sebagainya.</div>
<div>
<br /></div>
<div>
He, tahun ini beda. Kita tidak bertamu dan menerima tamu. Ya, bisa diterapkan tahun depan. Paling tidak tips "Pasca Cooking" ini kita terapkan untuk keluarga kita. Supaya gulai-gulai kita tetap segar, tidak makin asin dan tidak dagingnya hancur karena sering dihangatkan.</div>
<div>
<br /></div>
<div>
Begitulah <i>gaes</i>. Peralatan dapur dan peralatan rumah tangga kita bisa kita jadikan pintar, asal kita pintar juga menggunakannya. Semua tergantung kita.</div>
<div>
<br /></div>
<div>
Semoga bermanfaat. Salam.</div>
<div>
<br /></div>
<div>
<a href="https://travel.kompas.com/read/2020/03/19/160700527/cara-menyimpan-makanan-agar-tahan-lama-praktis-untuk-yang-kerja-dari-rumah?page=all" target="_blank">Cara menyimpan makanan di kulkas</a></div>
<div>
</div>
</div>
Unknownnoreply@blogger.com2tag:blogger.com,1999:blog-810061007414593276.post-41102506168758915572020-04-17T13:03:00.000+07:002020-04-17T13:14:36.397+07:00(Smoothie Red Velvet Strawberry) Tuhan, Ini Lebih Enak dari Dalgona<div style="text-align: justify;">
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhUCmffzO9E3vaPRuz1Q4xGuYc8O55Krnr8p6FFIoTa_r5tmcecCp4Tr8bsmjoKKjotVpYnbQw9M_ibTB3vBHk1wctzpYWXHTgn8vr7NEeQ2WdJ-chD3a1joNlqF-HLmzfJ1piQeTgqXmuV/s1600/IMG_20200416_210449.JPG" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" data-original-height="1600" data-original-width="979" height="320" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhUCmffzO9E3vaPRuz1Q4xGuYc8O55Krnr8p6FFIoTa_r5tmcecCp4Tr8bsmjoKKjotVpYnbQw9M_ibTB3vBHk1wctzpYWXHTgn8vr7NEeQ2WdJ-chD3a1joNlqF-HLmzfJ1piQeTgqXmuV/s320/IMG_20200416_210449.JPG" width="195" /></a></div>
<br />
<br />
Sebab kondisi penanganan Covid-19 ini membuat saya kena imbasnya juga. Imbas enak dan tidak enak. Hal tidak enaknya, kita tepiskan dulu. Salah satu imbas enak (positif) nya adalah, he, saya jadi punya banyak waktu di rumah dan tambah rajin memasak. </div>
<div style="text-align: justify;">
<br />
<a name='more'></a><br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Tidak sekadar memasak. Saya menantang diri sendiri untuk menciptakan resep baru dari resep menu keluarga yang saya improvisasi. Saya melakukan hal yang seharusnya saya lakukan sejak dulu, yaitu mencipta resep makanan berbahan alami yang ada di sekitar. Baru sadar saya..., ada manfaatnya dulu kuliah di Kampus Pertanian saya ambil program study Teknologi Hasil Pertanian (THP) yang dekat dengan dunia olah mengolah pangan. Anak THP <i>cuy</i>.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Sayapun merambah di Cookpad Indonesia, <i>cie</i> serasa sudah ngetop saja hahaha. Sungguh, menyenangkan menerbitkan resep di Cookpad. Berbagi resep masakan makanan dan minuman yang kita suka. Apalagi kalau belum 5 (lima) menit sudah ada yang suka (like) bahkan ambil tindakan memasukkan ke Rencana Membuat. Terimakasih <i>budy</i>, kalian menyemangati saya hehe.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Nah baru-baru ini saya melihat video seorang anak cowok dengan akun @definingsadness membuat sejenis minuman yang tidak dia beri judul di Twitter. Minuman simple tapi sangat menggoda, untuk selera saya. </div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Kenapa menggoda karena dibuat dari buah-buahan segar kaya Vitamin C (yang sekarang sedang <i>mehong pake banget</i>) yang memang sedang saya butuhkan saat #DiRumahAja #DiRumahAjaCegahCorona ini. Sejenis smoothie dari buah Stawberry.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Saya coba resep tersebut dan improvisasi ala saya. Ini dia resep <b>Smoothie Red Velvet Strawberry</b>. <i>Smoothie</i>, walau bukan murni <i>smoothie, </i>yang jelas dibuat dari susu segar dan buah-buahan yang dihancurkan. Saya sebut <b>Red Velvet</b>, karena jam (selai) cair Strawberry itu terlihat lembut dan warnanya merah menggoda bak Beludru warna merah.<br />
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjJe5IkgxI6pkjJ0xMuntMCk3z2210DL911ze6oiv__V-pmbWPLl1xN6cxdpYfMSCR-lZaUJXtVKnqqAe5eheh10Gdirrd_fi4xD-RlKWCYs34t1h87RWxATJNMuzSoBOUlUbkN_3wlbk2_/s1600/IMG_20200416_225912.JPG" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" data-original-height="1200" data-original-width="1600" height="240" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjJe5IkgxI6pkjJ0xMuntMCk3z2210DL911ze6oiv__V-pmbWPLl1xN6cxdpYfMSCR-lZaUJXtVKnqqAe5eheh10Gdirrd_fi4xD-RlKWCYs34t1h87RWxATJNMuzSoBOUlUbkN_3wlbk2_/s320/IMG_20200416_225912.JPG" width="320" /></a></div>
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Membuatnya sangat mudah, hanya perlu 4 (empat) bahan yang mudah dicari yaitu Susu UHT fullcream, buah strawberry segar, gula pasir dan es batu. Resep pembuatannya sudah saya terbitkan di Cookpad saya <a href="https://www.blogger.com/Ayo%20cek%20resep%20ini:%20Smoothie%20Red%20Velvet%20Strawberry%20https://cookpad.com/id/resep/12143062-smoothie-red-velvet-strawberry?token=PWigytqiEV9bfUoucAVQzDED" target="_blank">Disini</a>.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Mau tau langkah pembuatannya, bisa disimak di video berikut,<br />
<span class="fullpost">
</span></div>
<div style="text-align: justify;">
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<iframe allowfullscreen="" class="YOUTUBE-iframe-video" data-thumbnail-src="https://i.ytimg.com/vi/DvRnJbKU0c4/0.jpg" frameborder="0" height="266" src="https://www.youtube.com/embed/DvRnJbKU0c4?feature=player_embedded" width="320"></iframe></div>
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Rasanya, yummy dan segar. Ada manis dan segar asam menyeruak di ldah kita. Tuhan, sungguh ini lebih enak dari Dalgona.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Ayo buktikan. Bikin juga ya, minuman segar kaya Vitamin C ini. Semoga Covid-19 ini segera berakhir. Salam. </div>
Unknownnoreply@blogger.com5tag:blogger.com,1999:blog-810061007414593276.post-79976983663793270282020-04-01T10:14:00.000+07:002020-04-02T17:26:35.222+07:005 Cara Maksimalkan Diri Ketika #DiRumahAja Saat Pandemi Covid-19<div style="text-align: justify;">
Beginilah situasi saat Corona Virus <i>Disease</i> 2019 (COVID-19) melanda dunia, termasuk Indonesia. Semua orang harus membatasi pergerakan guna mengurangi penyebaran virus Corona. <span class="fullpost">
</span></div>
<div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<a name='more'></a></div>
<div>
<div style="text-align: justify;">
Tidak ada yang lebih efektif mengurangi penyebaran Covid 19 selain dari mengurangi pergerakan manusia alias <i>physical distancing</i>. Maka, saya dan kita semua dihimbau untuk mengisolasi diri di rumah aja. Tidak keluar rumah kecuali sangat penting</div>
</div>
<div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
</div>
<div>
<div style="text-align: justify;">
Saya ya ikut <i>dong</i> mengisolasi diri. Hari tertentu saya #dirumahaja alias <i>Work From Home</i> (WFH). Kecuali hari tertentu ketika saya harus ke kantor karena jadwal saya <i>work from the office</i> alias piket. </div>
</div>
<div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
</div>
<div>
<div style="text-align: justify;">
Banyak hal bisa dilakukan saat #DiRumahAja demi mencegah Covud 19 ini. Kalau saya, mumpung bisa kerja di rumah aja, ya saatnya bisa memaksimalkan aktivitas dan aktualisasi diri sendiri. Berikut 5 hal maksimalkan diri saat #DiRumahAja versi saya :</div>
</div>
<div>
<ol>
<li><div style="text-align: justify;">
<b>Baca buku yang belum sempat dibaca</b>. Hiy, banyak sekali. Sudah penyakit kalau ke toko buku dan ada sale besar-besaran saya akan kalap memborong buku. Terutama, ketika di meja <i>sale</i> saya menemukan buku karya penulis favorit saya dibandrol harganya <i>ceban</i> alias sepuluh rebu. <i>Beneran</i> tak tega rasanya awak. Buku lama saja banyak yang belum sempat dibaca, eh beli buku lagi. Nah saat #DiRumahAja inilah waktunya membaca buku-buku tersebut. Dicicil aja, sehari 1 buku. </div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEj_TJBXXIomgduCH8S88R-RJAC75944Ak1zAV9UZ03VoukeMR1d6tdCt0YHq61jGboCfWpQylLX9BSSJXqWBNKXavfuEWVeIdBvSAyhdZaGnDJPPi6JsgdkmSQlVHMekBJPkxSuR-frE5U/s1600/book-2178586_960_720+pixabay.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" data-original-height="640" data-original-width="960" height="213" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEj_TJBXXIomgduCH8S88R-RJAC75944Ak1zAV9UZ03VoukeMR1d6tdCt0YHq61jGboCfWpQylLX9BSSJXqWBNKXavfuEWVeIdBvSAyhdZaGnDJPPi6JsgdkmSQlVHMekBJPkxSuR-frE5U/s320/book-2178586_960_720+pixabay.jpg" width="320" /></a></div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
Sumber foto : pixabay</div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<br /></div>
</li>
<li><div style="text-align: justify;">
<b>Bersih-bersih rumah</b>. Saya membersihkan kulkas yang sudah lama tidak sempat dibersihkan. Bisa juga menata isi lemari, pasti sudah awut-awutan (lemari saya). Berbenah di dapur bisa juga.</div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEh48MzhuxHfp7XhPdXYETyc2KIGC8cOF0BHhPfiV75V1ywo5YRRhNOzm90KGHMQgbyG-1l-m_8k_Mjuod_5AxVtzNAL5yoYqXVUyhn_cETfxucONL6MAX9ny7Mu5RqBxZc061zR5z_xOW0/s1600/window-3255051_960_720.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" data-original-height="637" data-original-width="960" height="212" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEh48MzhuxHfp7XhPdXYETyc2KIGC8cOF0BHhPfiV75V1ywo5YRRhNOzm90KGHMQgbyG-1l-m_8k_Mjuod_5AxVtzNAL5yoYqXVUyhn_cETfxucONL6MAX9ny7Mu5RqBxZc061zR5z_xOW0/s320/window-3255051_960_720.jpg" width="320" /></a></div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
Sumber Foto : Pixabay</div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<br /></div>
</li>
<li><div style="text-align: justify;">
<b>Masak untuk keluarga</b>. Ini harus buat saya. Pada masa pandemi Covid19 mau tidak mau saya mengusahakan masak untuk keluarga setiap hari. Demi mendapat asupan keluarga yang aman, bersih dan sehat. Hari saya <i>work from the office</i> aja sepulang kerja saya masak, apalagi memang jadwal WFH. Kemarin saat WFH saya masak sayur sop, oseng-oseng tempe. Kemarinnya bikin sayur lodeh, bakwan, bikin Caramel Cake. Semalam saya mencoba resep baru bikin Sapi Lada Hitam, <i>eleh</i>. Enak gak enak pokoknya puas dan kenyang deh. </div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjNhKGxj_djN9ui4ZNFaEO6MwGjof_KYvO9FnlX8La4MB_1uWOq43BsVDrFm1K5JcC8HvdyqohjVFmRqAWMpJbDrhIyNARWn0NG459INM7VpHJtHu9ojA5stt0kIywHoXMSJpBLaxSuxpE/s1600/IMG_20200329_183104.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" data-original-height="1200" data-original-width="1600" height="240" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjNhKGxj_djN9ui4ZNFaEO6MwGjof_KYvO9FnlX8La4MB_1uWOq43BsVDrFm1K5JcC8HvdyqohjVFmRqAWMpJbDrhIyNARWn0NG459INM7VpHJtHu9ojA5stt0kIywHoXMSJpBLaxSuxpE/s320/IMG_20200329_183104.jpg" width="320" /></a></div>
<br />
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiPvSKnteECfafJDumrKlbUlzNtFPTlPf9V30tF4UoQcl99ZWLe3ieUr9OBuCA8PkNL19EHDscdZ9JH3l31pvu96MIlFBIOARsSFxdivXr7XHealj4hbAJo0uUGoNLikZUwCaPmN8GApRk/s1600/IMG_20200329_185428.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" data-original-height="1200" data-original-width="1600" height="240" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiPvSKnteECfafJDumrKlbUlzNtFPTlPf9V30tF4UoQcl99ZWLe3ieUr9OBuCA8PkNL19EHDscdZ9JH3l31pvu96MIlFBIOARsSFxdivXr7XHealj4hbAJo0uUGoNLikZUwCaPmN8GApRk/s320/IMG_20200329_185428.jpg" width="320" /></a></div>
<br />
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhN7f2-vQTSqIniPK8IZy0Js5LpQEkUBopmMrPiKuFgMktwSEEgyB5fcQBLtTY_iu76jaMW0ZuLnkXTX8028uB6K08C6SRFYSaDrLTst9DN7csGA641yeIDEzbDVVQvlOIv7OdGUrqbRBA/s1600/IMG_20200329_192126.JPG" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" data-original-height="1200" data-original-width="1600" height="240" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhN7f2-vQTSqIniPK8IZy0Js5LpQEkUBopmMrPiKuFgMktwSEEgyB5fcQBLtTY_iu76jaMW0ZuLnkXTX8028uB6K08C6SRFYSaDrLTst9DN7csGA641yeIDEzbDVVQvlOIv7OdGUrqbRBA/s320/IMG_20200329_192126.JPG" width="320" /></a></div>
<br />
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiFSuNClzvsxScQt9fZM2MLdnvqgxEbrvIvTrv6pebEkk8aqgk6ZFYloM9nsg11RpbcInxd1HAsU19nynsWzGN2DQ36Jxo_1HzlsisvDGgSbUBZ0eGv5-2zosvrwEiFAlLRGoDlxibCHjw/s1600/IMG_20200329_101902.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" data-original-height="1200" data-original-width="1600" height="240" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiFSuNClzvsxScQt9fZM2MLdnvqgxEbrvIvTrv6pebEkk8aqgk6ZFYloM9nsg11RpbcInxd1HAsU19nynsWzGN2DQ36Jxo_1HzlsisvDGgSbUBZ0eGv5-2zosvrwEiFAlLRGoDlxibCHjw/s320/IMG_20200329_101902.jpg" width="320" /></a></div>
<br />
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjjcH_lUBzIcqeb4A_-swjJ7heiFXt0Z6phl6n33Gb1kPNdfZOUfTfSZg6lFsGFmOa3HygB1XgOK9aETMTxXbftb-_4dwzAzmZjX2Db0NNDqpKvi9hoPWcTFqJKYNENLIAM2L6dINSOgjU/s1600/IMG_20200329_112609.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" data-original-height="1200" data-original-width="1600" height="240" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjjcH_lUBzIcqeb4A_-swjJ7heiFXt0Z6phl6n33Gb1kPNdfZOUfTfSZg6lFsGFmOa3HygB1XgOK9aETMTxXbftb-_4dwzAzmZjX2Db0NNDqpKvi9hoPWcTFqJKYNENLIAM2L6dINSOgjU/s320/IMG_20200329_112609.jpg" width="320" /></a></div>
<br />
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgbyqlDDp4PPvctgaym5VOkyZLa4dDFoEpmwAJyPI1Acbi9LTZZIojys2GysZjvL0x5Stas0XMW3JXV5n47JUcAmZQrgX2bmx-7zpN-7_530fXVvUXiUfXWdw0wjw5twXfDWuWow9RCO-4/s1600/IMG_20200328_115509.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" data-original-height="1200" data-original-width="1600" height="240" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgbyqlDDp4PPvctgaym5VOkyZLa4dDFoEpmwAJyPI1Acbi9LTZZIojys2GysZjvL0x5Stas0XMW3JXV5n47JUcAmZQrgX2bmx-7zpN-7_530fXVvUXiUfXWdw0wjw5twXfDWuWow9RCO-4/s320/IMG_20200328_115509.jpg" width="320" /></a></div>
<br />
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjM0Rp1oUQ9T_MGUhpDkEP6yCtTugs06PbjC_0ZStvB9odpTcF_zW_hNDUPkkThKksx1BxNdoor9CS9GnvvhVqZ_N77kFWVrMC-wLbPuP7KeE7TFtarLmRkcTc4WyerzVd3_e2RAT-3LQ8/s1600/IMG_20200401_094352.JPG" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" data-original-height="1200" data-original-width="1600" height="240" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjM0Rp1oUQ9T_MGUhpDkEP6yCtTugs06PbjC_0ZStvB9odpTcF_zW_hNDUPkkThKksx1BxNdoor9CS9GnvvhVqZ_N77kFWVrMC-wLbPuP7KeE7TFtarLmRkcTc4WyerzVd3_e2RAT-3LQ8/s320/IMG_20200401_094352.JPG" width="320" /></a></div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
Sumber: Dokpri</div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<br /></div>
</li>
<li><div style="text-align: justify;">
<b>Selesaikan proyek pribadi yang tertunda</b>. Yang penulis pasti ada proyek menulis yang tertunda, saatnya dilihat kembali dan diselesaikan. Yang blogger, mau ganti template, perbaikan blog dll ini waktu yang tepat loh. Saya rencana mau bikin taman gantung mini, he, soalnya halaman sudah ditutupi ubin semua dan jadi carport. </div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEh6GyiWGlKpWEh-6a2IPeskLuWufpXzpB7w4-hfgy15qaGfINO8U2uJdpp9Q1piPWeCy8n6d_TDfaB0qtLNGVws0eCzWTxTKcPmEf9OUIrUrIhMi_94KvTwtCNpQu-JLicIgwLazajxPJ0/s1600/young-business-woman-gray-dress-600w-579721840.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" data-original-height="420" data-original-width="600" height="224" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEh6GyiWGlKpWEh-6a2IPeskLuWufpXzpB7w4-hfgy15qaGfINO8U2uJdpp9Q1piPWeCy8n6d_TDfaB0qtLNGVws0eCzWTxTKcPmEf9OUIrUrIhMi_94KvTwtCNpQu-JLicIgwLazajxPJ0/s320/young-business-woman-gray-dress-600w-579721840.jpg" width="320" /></a></div>
</li>
<li><div style="text-align: justify;">
Jaga kewarasan, <i>Stay Cool</i> dan Jangan panik. Kamu, entah sebagai pribadi atau sebagai Ibu, sebagai ayah, harus yang pertama tenang di rumah. Jangan menghabiskan waktu di sosmed membaca orang-orang <i>twitwar</i> soal penanangan Covid 19 di Indonesia. Jangan terbawa emosi saat teman atau keluaarga berkomentar negatif, kritik sana sini soal penanganan corona. Padahal dia tak ada kontribusi, cuma <i>cewakkan gak karuan</i>. Jaga kewarasan dari hal seperti itu. Hal pertama yang penting saat pandemi Covid 19 bagi saya yang pertama adalah waspada tapi tetap tenang.</div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
</div>
<br />
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhf6fvT1krxCuLQE81ZnEGsWbW9MHfLqZ9765zg3AVDic_cOluBWRK2ffrLRWiTHD-3L_I5-nw8o5vWsthMHuvHqTgeKdC4en04F96UFRxnpZJYm57Z9Ou7LRZDwyiuIXiIQUa2u02kJgg/s1600/hand-1888758_960_720.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" data-original-height="640" data-original-width="960" height="213" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhf6fvT1krxCuLQE81ZnEGsWbW9MHfLqZ9765zg3AVDic_cOluBWRK2ffrLRWiTHD-3L_I5-nw8o5vWsthMHuvHqTgeKdC4en04F96UFRxnpZJYm57Z9Ou7LRZDwyiuIXiIQUa2u02kJgg/s320/hand-1888758_960_720.jpg" width="320" /></a></div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
Sumber Foto : pixabay</div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<br /></div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: justify;">
Demikian 5 hal memaksimalkan diri saat #DiRumahAja menanggulangi Covid 19 versi saya. Kalian pasti juga punya versi sendiri. Salam. </div>
</li>
</ol>
</div>
Unknownnoreply@blogger.com2tag:blogger.com,1999:blog-810061007414593276.post-51760676920005574102020-02-27T14:39:00.004+07:002020-02-27T15:04:34.546+07:00Saya Locavore, Ayo Kamu Juga Dong<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhzbE6WzT929l33_c-Ff_vJH0u3_Od4bfGq0suCMfel4ewg5-kZGMmk4yHziXxs6NiReH3zq87C36zM7LJNHf1FIMXbGCXR6J0KYmD_d_G4egUsBPPAXagX7PwL78JQ7PlUWjRFiF_NK8oC/s1600/FB_IMG_1453282406739+elly+pasar+peunayong+.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" data-original-height="805" data-original-width="604" height="320" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhzbE6WzT929l33_c-Ff_vJH0u3_Od4bfGq0suCMfel4ewg5-kZGMmk4yHziXxs6NiReH3zq87C36zM7LJNHf1FIMXbGCXR6J0KYmD_d_G4egUsBPPAXagX7PwL78JQ7PlUWjRFiF_NK8oC/s320/FB_IMG_1453282406739+elly+pasar+peunayong+.jpg" width="240" /></a></div>
<div style="text-align: center;">
Mencari Bumbu Khas di Pasar Peunayong Banda Aceh</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Suka makanan yang tergolong pangan lokal, itu saya. Suka makanan khas Palembang dan Sumsel secara umum, apalagi makanan dengan resep bari, itu saya juga. Suka makanan khas berbagai daerah di nusantara yang dibuat dari pangan (lokal) khas setempat, ah itu saya banget. Maka saya kira perlahan-lahan saya atau siapapun yang seperti itu saya mulai menjadi bagian dari Gerakan <i>Locavore</i>. Mau tau, lanjut baca ya.</div>
<div>
<a name='more'></a><div style="text-align: justify;">
<br /></div>
</div>
<div>
<div style="text-align: justify;">
Ya <i>locavore</i> sejak lama menjadi bagian dari gerakan mencintai pangan lokal yang dinilai cukup berhasil di Eropa dan Amerika. Ya, di tengah gempuran <i>issue global warming</i> maka gerakan <i>Locavore</i> menjadi bagian dari issue yang seksi disana.</div>
</div>
<div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
</div>
<div>
<div style="text-align: justify;">
Betapa tidak, ketika manusia mengkonsumsi pangan lokal di dekatnya maka sekian ribu energi dihemat. Sebab pangan lokal di dekat kita tidak membutuhkan banyak proses dan usaha yang menghabiskan banyak energi untuk sampai kepada kita dan kita konsumsi. Otomatis, energi untuk proses angkut, proses pengawetan dan lain sebagainya menjadi sangat kecil bahkan nyaris tidak ada. Ini membuat sumbangan ke pemanasan bumi (global warming) yang dikhawatirkan banyak pihak menjadi kecil.</div>
</div>
<div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
</div>
<div>
<div style="text-align: justify;">
Saya memang lebih cinta pangan lokal yang ada di dekat saya. Alasannya banyak, bisa dibaca <a href="https://www.kompasiana.com/ellysuryani/5e4b9041097f3668d77bc313/5-hal-kenapa-pangan-lokal-lebih-disukai" target="_blank">DISINI</a>. Selain 5 alasan yang saya urai disana juga karena pembelaan saya kepada para petani kita. Kapan lagi dan siapa lagi yang membela produk petani kita kalau bukan kita, ya kan.</div>
</div>
<div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
</div>
<div>
<div style="text-align: justify;">
Ketika produk petani kita disukai, kita konsumsi semoga menjadi tambahan signifikan kepada harga jual petani. Masa iya kita cuma sekadar omong doang soal membantu meningkatkan Nilai Tukar Petani (NTP) tanpa akrab dengan produk mereka apalagi cinta. </div>
</div>
<div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
</div>
<div>
<div style="text-align: justify;">
Salah satu tokoh Gerakan Locavore Indonesia, <a href="https://www.greeners.co/sosok-komunitas/tejo-wahyu-jatmiko-lebih-dari-sekadar-kepalan-tangan/3/" target="_blank">Tejo Wahyu Jatmiko</a> mengatakan pentingnya strategi tepat dalam mengkampanyekan Gerakan Mencintai Pangan Lokal. Strategi tepat, lebih dari sekadar kepalan tangan. Saya setuju dengan ini. Pada beberapa sisi, gerakan apapun memang harus dilakukan dengan masif, sederhana dan luwes. Termasuk Kampanye <i>Locavore</i> ini.</div>
</div>
<div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
</div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEic3zEIkyTSUqLnzutUNwbVfzxNqUPeBagmGIhinUborlkAMYNaGUUDEFMXueE5nHFxiLmmmuZ4fPme6McCyrzDWZDOdkqa-NIa_tA7hL4u6xqOHBJ6CVihHKhGPiP2KC7XBPUZjFZ7t1qF/s1600/Sosok_Tejo_Wahyu_Jatmiko_Pegiat_Lingkungan_yang_Tidak_Ingin_Disebut_Aktivis.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" data-original-height="330" data-original-width="500" height="211" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEic3zEIkyTSUqLnzutUNwbVfzxNqUPeBagmGIhinUborlkAMYNaGUUDEFMXueE5nHFxiLmmmuZ4fPme6McCyrzDWZDOdkqa-NIa_tA7hL4u6xqOHBJ6CVihHKhGPiP2KC7XBPUZjFZ7t1qF/s320/Sosok_Tejo_Wahyu_Jatmiko_Pegiat_Lingkungan_yang_Tidak_Ingin_Disebut_Aktivis.jpg" width="320" /></a></div>
<div style="text-align: center;">
<div style="text-align: center;">
Gambar dari <a href="https://www.greeners.co/sosok-komunitas/tejo-wahyu-jatmiko-lebih-dari-sekadar-kepalan-tangan/" target="_blank">SINI</a></div>
</div>
<div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
</div>
<div>
<div style="text-align: justify;">
Apa itu locavore? <a href="http://balytra.com/">Balytra.com</a> mengatakan <i>Locavore</i> adalah sebuah cara sederhana dan mikro mengurangi pemanasan global dengan mencintai, membeli, dan mengkonsumsi Pangan Lokal di sekitar kita. Jika Omnivora, herbivora dan carnivora adalah penggolongan mahluk berdasarkan jenis makanan yang disantapnya, ada juga Locavore. Manusia pemakan Makanan lokal. </div>
</div>
<div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
</div>
<div>
<div style="text-align: justify;">
Banyak cara menjadi <i>Locavore</i>. Secara umum, ada tiga cara menjadi <i>Locavore</i></div>
</div>
<div>
<ol>
<li style="text-align: justify;">Belanja di Pasar Tradisional dan belilah produk petani kita disana</li>
<li style="text-align: justify;">Jika harus belanja di <i>mall</i> dan supermarket, pilihlah produk lokal kita. Entah sayuran atau buah.</li>
<li style="text-align: justify;">Konsumsi Pangan lokal kita. Di tengah gempuran makanan <i>fastfood</i> dan makanan luar yang sedang trendy, pilihlah menu asli nusantara.</li>
</ol>
</div>
<div>
<div style="text-align: justify;">
Saya cinta pangan lokal, saya suka menu asli nusantara. Apalagi menu khas Palembang dan Sumsel, he, jangan tanya. Jika saya kebetulan sedang bertugas ke kota lain, seusai urusan pekerjaan saya biasanya wisata kuliner menu khas setempat. Bahkan saya bela-belain ke pasar tradisionalnya sekadar mencari bumbu khas disana. </div>
</div>
<div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
</div>
<div>
<div style="text-align: justify;">
Makan burasa dan Coto Makasar saat bertugas di Makasar. Makan Bebalungan di Lombok. Mampir ke Pasar Peunayong di Aceh mencari bumbu rempah Aceh yang sedap dan terkenal itu. Mencoba Ayam Tangkap di Aceh, sedap. Makan pempek Palembang dan makanan lain khas Palembang, apalagi. </div>
</div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjCajxAKhGLEm25NuazDjc125JA7lXZj3fEAhSJsPZUpf0MyX6IlxmYY8IqQ0X3Fch_YdC6D1N4vRfiU_K9oV9XfhfL4jc5CkcYYUFZ2tJ8Tm6eXHSalkLU5rvaGMBO0JyYgF0P8sNLjsLl/s1600/makan+di+Aceh.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" data-original-height="810" data-original-width="1440" height="180" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjCajxAKhGLEm25NuazDjc125JA7lXZj3fEAhSJsPZUpf0MyX6IlxmYY8IqQ0X3Fch_YdC6D1N4vRfiU_K9oV9XfhfL4jc5CkcYYUFZ2tJ8Tm6eXHSalkLU5rvaGMBO0JyYgF0P8sNLjsLl/s320/makan+di+Aceh.jpg" width="320" /></a></div>
<div style="text-align: center;">
<div style="text-align: center;">
Makan Ayam Tangkap di Banda Aceh</div>
</div>
<div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
</div>
<div>
<div style="text-align: justify;">
Masak hasil belanja di pasar tradisional, sering dong. Selain cinta produk lokal petani kita juga karena rasa tak bisa bohong. Memang enak sih.</div>
</div>
<div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
</div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiV1Dq_-YLyxw96xUwetZFZT136GYEC1SE5odyPcnsHqeikp7P_1GmbFD6QLwF3uPG10KjdiUybMW7r8FdqNnw_0AzbRdsNic__8h5WyxsO7AZ2ymO2niqur0amwqtvonIRmutCQ-OSGadu/s1600/masakan+elly.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" data-original-height="810" data-original-width="1440" height="180" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiV1Dq_-YLyxw96xUwetZFZT136GYEC1SE5odyPcnsHqeikp7P_1GmbFD6QLwF3uPG10KjdiUybMW7r8FdqNnw_0AzbRdsNic__8h5WyxsO7AZ2ymO2niqur0amwqtvonIRmutCQ-OSGadu/s320/masakan+elly.jpg" width="320" /></a></div>
<div style="text-align: center;">
<div style="text-align: center;">
Hasil masakan dari berkutat belanja di Pasar Tradisional</div>
</div>
<div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
</div>
<div>
<div style="text-align: justify;">
Saya <i>Locavore</i> meski kecil-kecilan. Kamu bagaimana ? Ayo menjadi <i>Locavore</i> juga. </div>
</div>
<div>
<br /></div>
<div>
<br /></div>
<div>
<br /></div>
<div>
</div>
<div>
<br />
<div>
<span class="fullpost">
</span></div>
</div>
Unknownnoreply@blogger.com6tag:blogger.com,1999:blog-810061007414593276.post-63339614611234172012020-02-10T09:08:00.002+07:002020-02-10T14:02:51.036+07:00Musim Grebek Telah Tiba di Sosmed<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiWdvGcMfFB9jeNB50gRtPWl4AFCvTyKS81ELtZGX5ZZ2Ts-0XoaHMr7n9SizSTAEGmEMRacm1qJLAtym5jq2xyIlDD_p4201IsUKWNtKJDFXHAgeysU4Bg8RCCkmD6Vn52BLwGMd_raNqi/s1600/domesticviolence_pixabay_180830.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" data-original-height="652" data-original-width="800" height="260" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiWdvGcMfFB9jeNB50gRtPWl4AFCvTyKS81ELtZGX5ZZ2Ts-0XoaHMr7n9SizSTAEGmEMRacm1qJLAtym5jq2xyIlDD_p4201IsUKWNtKJDFXHAgeysU4Bg8RCCkmD6Vn52BLwGMd_raNqi/s320/domesticviolence_pixabay_180830.jpg" width="320" /></a></div>
<div style="text-align: center;">
<span style="font-size: x-small;">Sumber Foto : <a href="https://www.wshu.org/post/local-colleges-receive-grants-address-violence-against-women#stream/0" target="_blank">DISINI</a></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Sungguh, saya senang ketika orang awam, masyarakat umum, aktivis, bahkan anggota DPR <i>aware</i> dengan moral dan pemberantasan maksiat. Tetapi, menjadi agak jengkel ketika dijadikan ajang mencari popularitas di Sosmed.</div>
<div style="text-align: justify;">
<a name='more'></a><br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Sudah pada tau kan <i>gaes</i>, ada anggota DPR RI, Andre Rosiade melakukan penggrebekan terhadap PSK NN lalu memuatnya di sosial media dengan alasan yang bersangkutan ingin menunjukkan pada khalayak bahwa di Sumatera Barat prostitusi (<i>online</i>) itu ada, <i>wew</i>.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Apakah masyarakat sangat bodoh sehingga tidak tau bahwa prostitusi baik <i>online</i> maupun <i>offline</i> itu ada, dimana saja. Hal yang membedakan mungkin, wilayah satu sedikit, wilayah lain banyak atau marak. Rasanya..., naif dan aneh ya melakukan penggrebekan sekadar untuk membuktikan bahwa di Sumbar ada prostitusi. Saya tau <i>rumour</i> politik terkait penggrebekan tersebut, hanya abaikan dulu.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Lebih aneh lagi, penggrebekan hanya menemukan si Perempuan PSK. Si lelaki hidung belang yang memakai sudah raib entah kemana...!?. Belum lagi kesimpang siuran info yang beredar bahwa PSK tersebut dipakai dulu (entah siapa, sudah pasti lelaki) baru digrebek.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Hal yang tidak masuk akal saya, menyisakan PSK dan membiarkan lelaki pemakai raib itu disebut sah sebagai bukti telah terjadi prostitusi. Apalagi dengan pernyataan tambahan lagi bahwa penjahat kelaminnya adalah si PSK itu. </div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Rasanya, pengen tak <i>pites-pites</i> kepala goblok yang membuat pernyataan itu. <i>Lu kate</i>, perempuan itu bisa melakukan prostitusi kalau <i>gak</i> ada lelaki yang memakai !? </div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Ya sudahlah, susah memberi penyadaran masyarakat tentang bagaimana menyikapi Prostitusi secara utuh. Sekalipun anggota dewan yang terhormat itu, rupanya banyak yang <i>ngehek</i> juga. Banyak orang terlahir dari perempuan tapi tidak menyadari pentingnya menghargai perempuan, sekalipun PSK. Pekerjaan Rumah untuk tim advokasi Sistem Responsif Gender itu masih panjang rupanya.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
<div style="text-align: justify;">
Beberapa hari lalu, saya dibuat kaget oleh <i>Feed</i> Instagram sebuah media <i>Online</i> yang memuat video penggrebekan sepasang muda-mudi sedaang camping. Cara penggrebekan itu, yang sampai memaksa membuka selimut mereka hingga tubuh telanjang perempuan dan organ intimnya terlihat, lalu video penggerebekan aneh itu dia <i>upload</i> di sosmed dan viral. Bukan main, apa coba tujuannya ?<br />
<br />
Video viral tersebut dimuat ulang oleh banyak media online. Berikut untuk melihat betapa tidak senonohnya cara penggrebekan tersebut, saya tampilkan video yang dishare ulang sriwijayapost di Instragramnya, dan sudah diblur. </div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<br /></div>
<div style="text-align: center;">
<iframe allowfullscreen='allowfullscreen' webkitallowfullscreen='webkitallowfullscreen' mozallowfullscreen='mozallowfullscreen' width='320' height='266' src='https://www.blogger.com/video.g?token=AD6v5dxFdY7UequweUpRFLemtawHp7-7N-XjPVcLrocQ9DY4K-wU103ouv0PoXENTUcr_zRXgQo7muw-hMXtudozxQ' class='b-hbp-video b-uploaded' frameborder='0'></iframe></div>
</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Sampai disini saya berpikir, betapa berat tugas para ibu-ibu untuk mengajarkan anak laki-lakinya untuk bersikap benar, <i>waras</i>. Jangan <i>cak-cak cahe</i> (red: artinya kira-kira sok hebat) padahal kelakukan juga belum tentu benar.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Setuju, bahwa penyakit masyarakat itu kita berantas bersama. Mulai dari keluarga diajarkan berperilaku benar dan menjunjung moral tapi bukan sekadar <i>sok-sokan</i> di sosmed. Mau memberantas penyakit masyarakat, ada prosedurnya. Bukan asal-asalan. Bahasa anak sekarang, <i>gak gitu juga kaleee cara loe BaMbang..</i></div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Hanya pendapat pribadi. Mohon maaf jika tidak berkenan. Salam buat semua. </div>
<div>
<br /></div>
<div>
<span class="fullpost">
</span></div>
Unknownnoreply@blogger.com24tag:blogger.com,1999:blog-810061007414593276.post-60402418208603961192020-01-30T08:33:00.001+07:002020-01-30T19:56:56.729+07:00Ih, Beli Dimana....?<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhAl0aX5F1FaSRYxS9QfmfTssMpP_dL8hnG12f7sOsxwtj-nepqTeBM5_6fnemWA88KLzgAc02lUMyzwFjJMEotIBN0NUulyZ7cEU2t6yC7eCCptxFqR1I8Emq0gNIzM3PE1RQEQA21RtBj/s1600/92930974-women-take-picture-with-food-in-the-restaurant.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" data-original-height="731" data-original-width="1300" height="179" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhAl0aX5F1FaSRYxS9QfmfTssMpP_dL8hnG12f7sOsxwtj-nepqTeBM5_6fnemWA88KLzgAc02lUMyzwFjJMEotIBN0NUulyZ7cEU2t6yC7eCCptxFqR1I8Emq0gNIzM3PE1RQEQA21RtBj/s320/92930974-women-take-picture-with-food-in-the-restaurant.jpg" width="320" /></a></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-size: xx-small;"><span style="text-align: center;"> Sumber Foto: </span><a href="https://www.123rf.com/photo_93213241_women-take-picture-with-food-in-the-restaurant.html" style="text-align: center;" target="_blank">Disini</a></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Pagi yang sejuknya <i>bikin</i> saya pengen ngopi sementara kopi saya tertinggal di rumah dan baru direguk beberapa hirupan. Saya baru saja tiba di kantor. Baiklah, sambil menunggu apel pagi dimulai saya menulis saja kawan.<br />
<a name='more'></a></div>
<span class="fullpost">
</span><br />
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
<div>
Pukul 06.32 WIB saat saya sedang nyetir tadi, entah kenapa saya terhubung dengan sebuah <i>entry</i> yang sangat menarik bagi saya. Saya mendengarkan acara <i>Morning Zone</i> Radio Trax FM di Palembang. <i>Entry</i> yang saat ini sedang saya tuliskan. Tentang beda <i>cowok</i> dan <i>cewek</i> dalam menyikapi makanan yang disantapnya. </div>
<div>
<br /></div>
</div>
<div style="text-align: justify;">
Di antara beberapa lagu yang diputar, sang <i>host</i> acara (saya <i>sih bilangnya </i>penyiar), kebetulan laki-laki, mengeluarkan bahasan ini. Katanya, terdapat perbedaan antara <i>cowok</i> dan <i>cewek</i> dalam menyikapi makanan yang disantapnya. Mau tau jabarannya?, lanjut baca aja.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Pertama si penyiar berkata, dia <i>gak</i> habis pikir kenapa <i>cewek-cewek</i> di sekitar dia suka minuman teh yang mengandung <i>bobba</i> yang beberapa waktu lalu <i>booming</i>. Padahal bagi si penyiar minuman yang mengandung <i>bobba</i> itu sungguh <i>gak</i> asyik. Kira-kira, apa enaknya minum dan menemukan bola-bola yang terpaksa harus kita kunyah dan telan. Hehe, ya selera itu relatif, saya abaikan ini.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Kedua, si penyiar bilang lagi, kalau cowok makan ya makan aja (kecuali <i>cowok</i> dengan profesi <i>food blogger</i> dan sering mereview makanan di resto ya). Makanan itu dinilai enak atau tidak enak ketika memberi kepuasan untuk dirinya, bukan orang lain. Kalo <i>cewek</i> beda, kata si penyiar lagi.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Bedanya, pada makanan yang disantapnya itu, <i>cewek</i> juga memikirkan kepuasan orang lain. Loh kok bisa....? <i>Cewek</i> itu..., menyikapi makanan yang disantapnya agak lebih kompleks, kira-kira seperti itu kalimatnya. Jadi kalau <i>cewek</i> makan, ya bukan sekadar makan. Entah makanannya enak atau tidak, memuaskan di atau tidak, kepuasan (tepatnya perhatian) orang lain tolok ukur juga untuk<i> cewek</i>. </div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Sebelum dimakan, makanan biasanya di<i>jepret.</i> Klik, lalu di<i>upload</i> di laman sosmednya. Nah, kalau setelah di<i>upload</i> itu banyak yang <i>kepo</i>, lalu ada yang nanya,</div>
<div style="text-align: justify;">
"Ih, beli dimanaaaaa....?", <i>wkkk </i>saya <i>gak nahan</i> si penyiar <i>sampe </i>menirukan suara <i>cewek</i> pas mengatakan ini.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Kalau sampai ada yang nanya, Ih, beli dimanaaaa ? disitu <i>cewek </i>akan puas <i>banget</i>. Kata si penyiar. Puas karena makanan yang disantapnya telah memuaskan orang lain. </div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Apakah semua <i>cewek</i> begitu...? entahlah. Buat saya sih, lucu <i>aja</i> mendengarkan pendapat ini. Lepas dari bias atau tidak, benar atau tidak, seru kan mendengarkan pendapat orang lain. Setidaknya saya saya jadi tau, ada <i>cowok</i> sampai memikirkan cara makan <i>cewek</i> sedemikian rupa, hahahaha. </div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Ketika saya bocorkan <i>entry</i> ini grup Kompal, reaksinya beragam. Kata Liem Suandi, cara <i>cewek</i> nanya memang terlihat lebih antusias dan <i>cewek</i> itu memang penuh kode. Kata bikcik Kartika, ya bahasan <i>seksist</i> kadang memang laku untuk dijual.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Apel pagi sudah selesai. Saya kembali ke tulisan ini, masih lanjut paragraf terakhir. Begitulah. Menurut kamu <i>gimana</i>...? <i>Komen</i> ya. Salam dan selamat beraktivitas. </div>
Unknownnoreply@blogger.com6tag:blogger.com,1999:blog-810061007414593276.post-31278375024157448892020-01-28T13:19:00.001+07:002020-02-01T18:26:17.114+07:00Warung Tekko Palembang, Restauran Keluarga Dengan Kearifan Lokal Sumatera Selatan <div style="text-align: justify;">
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
</div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
</div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
</div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
</div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
</div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgMblb0k95JpJlhVwbHW4KAiYVXiecf37iEBhERAqg04FZFZYHKNmWQYod0zcnVP_mKII7cOgjJY4j7z3aqxG39ifSaNcuGb1V_9sZQfwCM3o09K3iMUXPxIiPIwtvfX85CRbXQtKpM1jtq/s1600/PicsArt_01-28-01.00.28.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" data-original-height="1067" data-original-width="1600" height="213" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgMblb0k95JpJlhVwbHW4KAiYVXiecf37iEBhERAqg04FZFZYHKNmWQYod0zcnVP_mKII7cOgjJY4j7z3aqxG39ifSaNcuGb1V_9sZQfwCM3o09K3iMUXPxIiPIwtvfX85CRbXQtKpM1jtq/s320/PicsArt_01-28-01.00.28.jpg" width="320" /></a></div>
<br />
<span style="font-size: small;">Siapa yang bisa menolak kelezatan semangkuk Sup Iga yang hangat, pedas dan rasa <i>nampol lezatos</i>...? Tak ada. Saya, wah jangan dua kali ditawari. Segera saja akan saya santap dengan sukacita hingga keringat saya bercucuran dan flunya saya sembuh. <i>Swear</i>, selain lezat semangkuk Sup Iga hangat yang pedas sudah jadi ramuan penyembuh flu di keluarga saya.</span><br />
<br />
<a name='more'></a><span style="font-size: small;"><br /></span>
<br />
<div style="text-align: justify;">
<b>Kuliner Legendaris Berbahan Dasar Iga</b><br />
<span style="font-size: small;"><br /></span>
<span style="font-size: small;">Sejarah kuliner berbahan dasar Iga telah menjejak cukup panjang di Indonesia, bahkan Asia dan dunia. Kita mengenal Steak berbahan tulang Iga (<i>Beef ribs)</i> dengan kentang dan buncis. Kita mengenal Galbitang di Korea, <i>Korean Beef Ribs Soup</i> yang disajikan dengan sayuran lokal semacam lobak ada juga dengan Kimchi. Jepang, ada Tonjiru, Sup Iga yang dimasak dengan mirin, kentang, miso dan dashi. Selain itu, ada Nikujaga, irisan daging iga yang konon dimasak dengan Ito Konyaku dan sayuran. Kawasan Asia Tenggara seperti Thailand, <i>uh</i> jangan tanya. Ada Sup Tom Yum Iga yang lezat, pedas, asam dan segar. <span class="fullpost"></span></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-size: small;"><br /></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-size: small;">Kuliner berbahan Iga memang begitu kaya. Di negara kita, apalagi. Kita mengenal Sop Konro dan Konro bakar dari Makasar yang lezat itu. Ada Iga Penyet yang konon berasal dari Jawa Timur dengan Tulang iga empuk dan cocolan sambal pedas dan lalapnya yang menggoda. Ada Tongseng Iga Sapi. Di Kawasan Tengah Indonesia, ada Bebalungan dari lombok, kalau ke Lombok saya pilih menu ini karena mengingatkan saya pada Pindang Tulang Iga buatan ibu saya. </span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-size: small;"><br /></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-size: small;">Kuliner berbahan Iga di Palembang, secara umum Kawasan Sumatera Selatan adalah favorit keluarga saya selain aneka pindang ikan. <i>Wong Plembang</i> dan <i>Wong Sumsel</i> mengenal Pindang Tulang Iga yang lezat. Pindang tulang iga dengan aneka varian bumbu menyesuaikan dengan citarasa kuliner wilayah masing-masing. Pindang tulang Iga bumbu Iris (serai, lengkuas, kunyit, daun salam, sedikit cabai, potongan buah nenas dan taburan daun kemangi saat disajikan) ala Komering dan Lahat dengan kuah agak bening. Rasa <i>juicy</i> dari Iganya begitu sederhana dan ringan, tetapi begitu dihirup pelan-pelan rasanya muncul kuat dan segar. Ada pula Pindang Tulang ala Meranjat dan Sekayu, juga Kota Palembang dengan bumbu digiling, ekstra cabai, sebagian ada yang menambahkan sedikit merica, serta ditambah asam ekstra dari asam jawa selain tetap diberi potongan nenas. Rasanya <i>yummy</i>, pedas, manis dan asam yang juga segar.</span></div>
<div style="text-align: justify;">
</div>
<b><span style="font-size: small;"><br /></span></b>
</div>
<div style="text-align: justify;">
<b><span style="font-size: small;">Warung Tekko Gathering Blogger Palembang</span></b></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-size: small;"><br /></span>
<span style="font-size: small;">Nah beberapa hari lalu, tepatnya Hari Minggu tanggal 26 Januari 2020, dalam rangka menyambut Hari Jadi ke 11 tahun Warung Tekko pertama yang didirikan di Pantai Indah Kapuk pada tanggal 29 Januari 2009 dan menyambut hari ulang tahunn ke-9 Warung Tekko Palembang yang berdiri pada tanggal 31 Januari 2011, saya berkesempatan menghadiri undangan Gathering bersama beberapa Blogger dan Kompasianer Palembang lainnya. Acara yang <i>siru</i>, berkesan serta mengenyangkan.</span><br />
<br />
<span style="font-size: small;"></span>
<span style="font-size: small;">Kesempatan seru karena bertemu dengan blogger lain. sudah lama juga <i>gak gahering</i> (<i>Meet up).</i> Berkenalan dengan Mas Sidik Kadarsyah yang menjelaskan maksud undangan dan mengenalkan beberapa menu baru di warung Tekko Palembang.</span><br />
<span style="font-size: small;"><br /></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhYTVBVA-GJFnwaXa4DSYhU7QGTCE0kRZ-amcU-mHo-W9cCDL1xi86TmyF6P_CfuJAdQQJKTlpxJYy-FU0n0LtCMPkJ5T9B6nrsycdF7Ahg4QIf-8ZAS99CM6UWWEYPvhfeAF6Vppy4Zu8V/s1600/PicsArt_01-28-10.44.12.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><span style="font-size: small;"><img border="0" data-original-height="1200" data-original-width="1600" height="240" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhYTVBVA-GJFnwaXa4DSYhU7QGTCE0kRZ-amcU-mHo-W9cCDL1xi86TmyF6P_CfuJAdQQJKTlpxJYy-FU0n0LtCMPkJ5T9B6nrsycdF7Ahg4QIf-8ZAS99CM6UWWEYPvhfeAF6Vppy4Zu8V/s320/PicsArt_01-28-10.44.12.jpg" width="320" /></span></a></div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<span style="font-size: small;"><br /></span></div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
</div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEieq3oqt7nkpnMM6MLkIjRGn1m4n_LIt_-azd8NW54bsFVjm9LQc6RRvuaxG5qer3uELHaqLj25slaluYUHx8QlrEZ3QPSkub7kV0QJTcqgxu8sPukPhG4KwsFdOVjFSYMzRsR5hd1RhMWe/s1600/PicsArt_01-28-10.50.33.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><span style="font-size: small;"><img border="0" data-original-height="1546" data-original-width="1600" height="309" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEieq3oqt7nkpnMM6MLkIjRGn1m4n_LIt_-azd8NW54bsFVjm9LQc6RRvuaxG5qer3uELHaqLj25slaluYUHx8QlrEZ3QPSkub7kV0QJTcqgxu8sPukPhG4KwsFdOVjFSYMzRsR5hd1RhMWe/s320/PicsArt_01-28-10.50.33.jpg" width="320" /></span></a></div>
<span style="font-size: small;"><br /></span>
<br />
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhv1RhptKzo7Yo_ILjHL3zsixGw1_26JXniiE8YBFYJjm6b24BsEGXk8cuyTVSfrIB_vnKNNJzzQIXbUbrDh0aQ197bKBGSQgvhd6kDNcYqYoPpywaz2xk2UMcCKBcfO_VpgLhWwuYpMCfl/s1600/PicsArt_01-28-10.41.27.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><span style="font-size: small;"><img border="0" data-original-height="1201" data-original-width="1600" height="240" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhv1RhptKzo7Yo_ILjHL3zsixGw1_26JXniiE8YBFYJjm6b24BsEGXk8cuyTVSfrIB_vnKNNJzzQIXbUbrDh0aQ197bKBGSQgvhd6kDNcYqYoPpywaz2xk2UMcCKBcfO_VpgLhWwuYpMCfl/s320/PicsArt_01-28-10.41.27.jpg" width="320" /></span></a></div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<span style="font-size: small;"><br /></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-size: small;">Senang tentu saja. Sebab Warung Tekko Palembang yang lokasinya di Jalan Basuki Rahmat, dekat Simpang Polda Palembang selama ini memang sudah jadi Resto Favorit keluarga. Suasananya resto yang nyaman, <i>hommy,</i> pencahayaan yang optimal dan setiap sudut membuat kita bisa foto selfie atau welfie (bagi yang senang <i>swafoto</i>) sebab sangat <i>instagramabble</i>. Rasanya ini kunjungan saya yang kelima ke resto tersebut.</span><br />
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEitpDUJpAviCI6O0Qh087izIH66tCUQd3lYQNGRL8v6eXsaFhVrR5u8lsIShxwMUiEoM2Z6EtQ639s8Su5zbD4GKaubt8HG1-9x8UhbfEK_q-1-GfKW1EQBmWfUN4rB4B-9vnbpQjdI_uLQ/s1600/PicsArt_01-28-10.55.19.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><span style="font-size: small;"><img border="0" data-original-height="1600" data-original-width="1600" height="320" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEitpDUJpAviCI6O0Qh087izIH66tCUQd3lYQNGRL8v6eXsaFhVrR5u8lsIShxwMUiEoM2Z6EtQ639s8Su5zbD4GKaubt8HG1-9x8UhbfEK_q-1-GfKW1EQBmWfUN4rB4B-9vnbpQjdI_uLQ/s320/PicsArt_01-28-10.55.19.jpg" width="320" /></span></a></div>
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-size: small;"><i>Outlet</i> Warung Tekko sendiri, saat ini sudah berjumlah 46 yang menyebar di seluruh Indonesia, termasuk di Palembang. Ada 2 (dua) Warung Tekko di Palembang, pertama di Simpang Polda tempat acara ini berlangsung. Kedua di Jakabaring.</span><br />
<div>
<span style="font-size: small;"><br /></span></div>
</div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<span style="font-size: small; margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEidvpmyjhOmvwAW4aTa-2yno1LVnrdM7m1Ttokp3N5B_2CYWfHBFZrtKjx2Y1cRn-goHXfm5Dwu2azKcKdela3sI2nBJxqJyURDelOzcCfbIJyJud732MtRLvXjJxpA3WXbwNLS8KiKhXG6/s1600/PicsArt_01-28-10.37.21.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" data-original-height="1600" data-original-width="1200" height="320" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEidvpmyjhOmvwAW4aTa-2yno1LVnrdM7m1Ttokp3N5B_2CYWfHBFZrtKjx2Y1cRn-goHXfm5Dwu2azKcKdela3sI2nBJxqJyURDelOzcCfbIJyJud732MtRLvXjJxpA3WXbwNLS8KiKhXG6/s320/PicsArt_01-28-10.37.21.jpg" width="240" /></a></span></div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<br /></div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<span style="font-size: small; margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgA187wx5dt9uDV7eTe0OgMz7NS7w8DUvZ2d-1viWUOD2t74Bt5l97-kHVoyc_l6yYp7ilr6_nf_VRha88J8gqPS6iJ4Be0_xgrc61jyLbEzA5qfT-67e2V5riVev2Djz9QDtEI-mTC1hV-/s1600/PicsArt_01-28-10.32.33.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" data-original-height="1600" data-original-width="1200" height="320" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgA187wx5dt9uDV7eTe0OgMz7NS7w8DUvZ2d-1viWUOD2t74Bt5l97-kHVoyc_l6yYp7ilr6_nf_VRha88J8gqPS6iJ4Be0_xgrc61jyLbEzA5qfT-67e2V5riVev2Djz9QDtEI-mTC1hV-/s320/PicsArt_01-28-10.32.33.jpg" width="240" /></a></span></div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<br /></div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgpIM_r8bW0aCjO64jRrmMGh_eub6x2QMz6jBwNLl6Xy0eAgTmVjK2wMI1fZ9K3UiuA_esM6PGb0O55OT2-C7JNFE16JJAwmHmD6YwScnf4nEEjhOKDwNnVVYurEGXlOJ3vtlg9BNFywn0o/s1600/PicsArt_01-28-10.39.56.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><span style="font-size: small;"><img border="0" data-original-height="1600" data-original-width="1200" height="320" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgpIM_r8bW0aCjO64jRrmMGh_eub6x2QMz6jBwNLl6Xy0eAgTmVjK2wMI1fZ9K3UiuA_esM6PGb0O55OT2-C7JNFE16JJAwmHmD6YwScnf4nEEjhOKDwNnVVYurEGXlOJ3vtlg9BNFywn0o/s320/PicsArt_01-28-10.39.56.jpg" width="240" /></span></a></div>
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-size: small;">Warung Tekko dengan konsep Resto Keluarga, sangat menjawab kebutuhan dimana menu untuk seluruh anggota keluarga tersedia. Ada untuk orang dewasa. Ada untuk remaja. Ada pula untuk anak-anak. Varian menu yang sangat banyak. Sambil menunggu pesanan makan besar tiba, bisa pesan makanan ringan, seperti tahu gejrot, jamur krispi. Aneka Minumannya banyak pula. Jus buahnya segar, dibuat dari buah asli, bukan sirup, dan porsi besar yang jelas disukai. Pokoknya <i>family restaurant</i> favorit keluarga.</span><br />
<span style="font-size: small;"><br /></span>
<br />
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<span style="font-size: small; margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhNHm884ilf_tMg73-R2El52v_hSEdg3uJPH2AlF_9sAVLd-glAJwKDzT3KYRYuilX0NwUu0A0Ik76EoU8QA18GBNIKv0k1BihsVDd4nehMZ_nK2NlRlWC8UfeHN5-gDKpEFvewmD4nVjcR/s1600/PicsArt_01-28-10.35.51.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" data-original-height="1600" data-original-width="1200" height="320" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhNHm884ilf_tMg73-R2El52v_hSEdg3uJPH2AlF_9sAVLd-glAJwKDzT3KYRYuilX0NwUu0A0Ik76EoU8QA18GBNIKv0k1BihsVDd4nehMZ_nK2NlRlWC8UfeHN5-gDKpEFvewmD4nVjcR/s320/PicsArt_01-28-10.35.51.jpg" width="240" /></a></span></div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<br /></div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEi8V7npu3Bntf4vFedQZsX-OsDvAgQMM5ImrxSyEql654xuqEWtPOe7VY8SlKiDJZ5p_7dtdKnx4S2WPLre4mAuHL3mWVnBgTnzA23VSTFjub7udHfQfcUWkIJerp14nuxbG5JYpVpeR-gN/s1600/PicsArt_01-28-10.30.46.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><span style="font-size: small;"><img border="0" data-original-height="1600" data-original-width="1200" height="320" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEi8V7npu3Bntf4vFedQZsX-OsDvAgQMM5ImrxSyEql654xuqEWtPOe7VY8SlKiDJZ5p_7dtdKnx4S2WPLre4mAuHL3mWVnBgTnzA23VSTFjub7udHfQfcUWkIJerp14nuxbG5JYpVpeR-gN/s320/PicsArt_01-28-10.30.46.jpg" width="240" /></span></a></div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<span style="font-size: small;"><br /></span></div>
<span style="font-size: small;">Maka Hari Minggu itu, setelah mendengarkan penjelasan Mas Sidik, setelah mengenal beberapa menu baru dan foto-foto menu di Warung Tekko Palembang, seperti biasa, menu yang saya incar adalah Iga Bakar Madu yang sedap.</span><br />
<span style="font-size: small;"><br /></span>
Tak hanya itu, sebelumnya saya bersama beberapa teman lain mencicipi Sup Iga Garang Asam. Rasanya, lezatnya cukup nendang, asam manis yang segar. Kami mencoba juga Sup Ikan Tekko. Mencoba juga jamur krispi. <i>Yeah</i>, banyak menu yang dicoba. Semua terasa enak.<br />
<span style="font-size: small;"><span style="text-align: start;"></span><br /></span>
<br />
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<span style="font-size: small; margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgLKwOdz2sI6cMOq8bs4_LmekkJCBx8U_RoVIG8iFjJMMmMxS5OIvdkkLXJqyiqnehA7eROVEW6WEKtatkabMaMlV67n6ktTPgJnBvHxZ3o-oZCt5GSCs-jkUeNMGszFjMVdrLrfebuPXPh/s1600/PicsArt_01-28-11.21.01.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" data-original-height="1200" data-original-width="1600" height="240" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgLKwOdz2sI6cMOq8bs4_LmekkJCBx8U_RoVIG8iFjJMMmMxS5OIvdkkLXJqyiqnehA7eROVEW6WEKtatkabMaMlV67n6ktTPgJnBvHxZ3o-oZCt5GSCs-jkUeNMGszFjMVdrLrfebuPXPh/s320/PicsArt_01-28-11.21.01.jpg" width="320" /></a></span></div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<br /></div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhpNDKGNIGiyW1M5C0m1Za6u46Ez9pP6SW2zagFBSOzSAtps_3OAr0q1F30Ch8jlAHdaNGGqSdn1XGadRSTvxFAzYiPI44I4-Rq1ipjRWU3k-9PqvStx4NSRffrdkEpF4zLYi8mioz-7Ite/s1600/PicsArt_01-28-11.24.09.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><span style="font-size: small;"><img border="0" data-original-height="1200" data-original-width="1600" height="240" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhpNDKGNIGiyW1M5C0m1Za6u46Ez9pP6SW2zagFBSOzSAtps_3OAr0q1F30Ch8jlAHdaNGGqSdn1XGadRSTvxFAzYiPI44I4-Rq1ipjRWU3k-9PqvStx4NSRffrdkEpF4zLYi8mioz-7Ite/s320/PicsArt_01-28-11.24.09.jpg" width="320" /></span></a></div>
<b><br /></b>
<b><br /></b><br />
<b>Menu Baru di Warung Tekko</b><br />
<br />
<span style="font-size: small;">Jika awal berdiri dulu andalan utama Warung Tekko adalah spesialis Iga yang bahan dasar Iganya diperoleh dengan pengawasan ketat dan dijamin kehalalannya, sekarang menunya semakin beragam. Banyak tambahan menu baru. Ada berbahan dasar Ikan, ayam, tahu, bahkan sayuran. Beberapa menu baru tersebut antara lain, Pecak Nila, Soto Ayam, Sate Ayam, Sate Padang, Sup Tekko, Sup Ikan Nila, fish skin cabe garam, Ketoprak dan pecal dan lain sebagainya. Semua layak dicoba <i>loh.</i></span><span style="font-size: small;"><b><br /></b></span><br />
<span style="font-size: small;"></span>
<span style="font-size: small;"><br /></span>
<br />
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<span style="font-size: small; margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjIcrdbapmZ1xdgneq4DJrAykVWGiRg-fg6Kw2YDeDBjhbfGNmNcgBlzlZ4u_6-voamN7nUtEI4WYjPUbdVMOgMd3mfitB86RmXI6axh0vzs5vlB9t9l74JZ-vHxS7rFNUv41msqL1-NKY7/s1600/PicsArt_01-28-10.22.00.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" data-original-height="1200" data-original-width="1600" height="240" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjIcrdbapmZ1xdgneq4DJrAykVWGiRg-fg6Kw2YDeDBjhbfGNmNcgBlzlZ4u_6-voamN7nUtEI4WYjPUbdVMOgMd3mfitB86RmXI6axh0vzs5vlB9t9l74JZ-vHxS7rFNUv41msqL1-NKY7/s320/PicsArt_01-28-10.22.00.jpg" width="320" /></a></span></div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<br /></div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<span style="font-size: small; margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgZsJVD71vCC9idRrdjwfRIh2r3RAAOLOQM79_IGCE1rsBGcnjuDMGQHIOZXiaFDmCORtyfFTd4OoU8Vp2M7xfVrVeLDrRL2IXQWZYBCog1Waswqhj88awSyi1TtldbWMcdU-KG7XpvvwV_/s1600/PicsArt_01-28-10.26.04.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" data-original-height="1200" data-original-width="1600" height="240" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgZsJVD71vCC9idRrdjwfRIh2r3RAAOLOQM79_IGCE1rsBGcnjuDMGQHIOZXiaFDmCORtyfFTd4OoU8Vp2M7xfVrVeLDrRL2IXQWZYBCog1Waswqhj88awSyi1TtldbWMcdU-KG7XpvvwV_/s320/PicsArt_01-28-10.26.04.jpg" width="320" /></a></span></div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<br /></div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<span style="font-size: small; margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiPL3GPE279AqQ2ikTMmcCwqNb2BlL3lxbgakdHsmKT-qAW7zyMPLNyCvhhTeXObFnem4OMxQSvNIRu_Cd93Np5qPtsUtjmfn883syZlCEH1nKoN2MMmNZ8MyII5LCNuKLlSkXSlu0pQrD1/s1600/PicsArt_01-28-10.18.31.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" data-original-height="1200" data-original-width="1600" height="240" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiPL3GPE279AqQ2ikTMmcCwqNb2BlL3lxbgakdHsmKT-qAW7zyMPLNyCvhhTeXObFnem4OMxQSvNIRu_Cd93Np5qPtsUtjmfn883syZlCEH1nKoN2MMmNZ8MyII5LCNuKLlSkXSlu0pQrD1/s320/PicsArt_01-28-10.18.31.jpg" width="320" /></a></span></div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<br /></div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<span style="font-size: small; margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjY25t36cZ4uKZ38yQbBrIUu_xuu-43shSqe7o1LES7Xpy8ju-8zMbCO4LbNqCcinuprIHAd5wTVrEIxoUb5z3FhKMCPLuWXWnDCA6q2JveLn67hbdSw5ow2UsptznmwP0SWEB8uT79yfFr/s1600/PicsArt_01-28-10.29.07.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" data-original-height="1200" data-original-width="1600" height="240" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjY25t36cZ4uKZ38yQbBrIUu_xuu-43shSqe7o1LES7Xpy8ju-8zMbCO4LbNqCcinuprIHAd5wTVrEIxoUb5z3FhKMCPLuWXWnDCA6q2JveLn67hbdSw5ow2UsptznmwP0SWEB8uT79yfFr/s320/PicsArt_01-28-10.29.07.jpg" width="320" /></a></span></div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<br /></div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<span style="font-size: small; margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgIGFNeLqfwGYsFxeSbW88g_QXBMCkg7pE01-sdusPofup6bocxA9sGNNXS2UIUwK2P751iXqRE2DkbTLjqXRn6vSbihPfNeeh_8ZWj2W47aFVmCgu5mQDvmJgMVZ4EvrsXafbiL2ynxQoe/s1600/PicsArt_01-28-10.27.32.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" data-original-height="1200" data-original-width="1600" height="240" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgIGFNeLqfwGYsFxeSbW88g_QXBMCkg7pE01-sdusPofup6bocxA9sGNNXS2UIUwK2P751iXqRE2DkbTLjqXRn6vSbihPfNeeh_8ZWj2W47aFVmCgu5mQDvmJgMVZ4EvrsXafbiL2ynxQoe/s320/PicsArt_01-28-10.27.32.jpg" width="320" /></a></span></div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<br /></div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiecgeSbMYP2SFeNnFlikqEwzpNmzMWdKb3rOmOUmB7Gw44SMNsFuMRH87DlQK7FNlpTYCh6b4J0ucycY2B5abwl8m3rYfQGDJrdX-1ddqvNrAUMgDTb0kzxI7shuTvKs6VN_d1sfzuxCy5/s1600/PicsArt_01-28-10.24.06.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><span style="font-size: small;"><img border="0" data-original-height="1313" data-original-width="1600" height="262" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiecgeSbMYP2SFeNnFlikqEwzpNmzMWdKb3rOmOUmB7Gw44SMNsFuMRH87DlQK7FNlpTYCh6b4J0ucycY2B5abwl8m3rYfQGDJrdX-1ddqvNrAUMgDTb0kzxI7shuTvKs6VN_d1sfzuxCy5/s320/PicsArt_01-28-10.24.06.jpg" width="320" /></span></a></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-size: small;"><br /></span>
<span style="font-size: small;"><br /></span>
<span style="font-size: small;"><b>Warung Tekko Palembang Dengan Kearifan Lokal Sumatera Selatan</b> </span><br />
<span style="font-size: small;"><br /></span>
<span style="font-size: small;">Warung Tekko selain mengusung konsep Resto Keluarga juga mengusung resep lokal dengan<i> tagline</i> Selera Nusantara (Selera Indonesia). Ini layak diacungi jempol rasanya. Lihat saja menu andalannya yang berbasis kearifan lokal Nusantara dimana resep digali dari menu khas Nusantara seperti Iga Penyet yang konon berasal dari Jawa Timur. Ada Iga Bakar Madu yang mengakar juga dengan Iga Bakar Konro di Makasar (Sulawesi Selatan). Ada Sup Iga Garang Asam yang resep awalnya berasal dari Jawa Tengah.</span><br />
<span style="font-size: small;"><i><br /></i></span>
<span style="font-size: small;"><i>Gaes</i>, sudah pada tau ya bahwa dimanapun lokasinya Warung Tekko menyesuaikan dengan kuliner lokal yang ada. Selera dan citarasa lokal sudah pasti harus diperhitungkan. Termasuk citarasa Sumatera selatan untuk menjaring lidah <i>Wong Plembang</i> dan <i>Wong Sumsel</i>. Jadi kamu jangan khawatir bila diajak keluarga atau kolega makan di Warung Tekko Palembang lalu tiba-tiba pengen makan pindang Ikan. Warung Tekko Palembang menyediakan Pindang Ikan Gurame.</span><br />
<span style="font-size: small;"><br /></span>
<span style="font-size: small;">Saya kira itu cukup memadai dan tidak harus lengkap semua varian pindang. Sebab warung pindang (ikan) sudah punya pangsa sendiri dan sangat banyak di Palembang dan Sumatera Selatan. Mau makan sup Iga yang yang citarasanya mirip Pindang Tulang, ada Sup Iga Garang Asam. Buat saya, ini pas rasanya dan <i>Yummy</i>.</span><br />
<br />
<span style="font-size: small;"></span>
<span style="font-size: small;">Memang <i>sih</i>, seandainya ada menu baru tambahan untuk Warung Tekko Palembang seperti Pindang Tulang Iga khas Palembang atau Sumsel, maka akan bertambah lengkap citarasa lokalnya. Ini yang saya maksud dengan menyesuaikan kearifan lokal Sumatera Selatan. Bagi <i>Wong Plembang</i> dan <i>Wong Sumsel</i> umumnya, Tulang Iga (<i>Beef Ribs</i>) itu paling enak dibuat menjadi Pindang Tulang. Saya dukung <i>banget</i> ini. Tetapi, tanpa inipun, kearifan lokal Sumsel sudah terwakili oleh Pindang Ikan Gurame dan Aneka Pempek yang juga tersedia di Warung Tekko Palembang.</span><span style="font-size: small;"><br /></span><br />
<div>
<span style="font-size: small;"><br /></span></div>
<span style="font-size: small;">Begitulah kawan. Selain memenuhi kebutuhan kuliner penggemarnya, Warung Tekko sebagai <i>Family Restaurant</i> ini memang teruji dan diakui. Resto ini telah meraih banyak penghargaan antara lain <i>Digital Popular Brand Award</i> selama 3 (tiga) tahun berurut-turut pada Tahun 2017-2019. Meraih pula <i>The Best Franchise Choice Award </i>Tahun 2019. Meraih <i>The Best Franchisee</i> Tahun 2018. Meraih <i>Restaurant Award</i> Tahun 2018. Meraih <i>Rising Bussiness Award</i> Tahun 2017 dari <i>Trans n Co, Franchise <a href="http://global.com/">Global.com</a></i> dan WALI.</span><br />
<span style="font-size: small;"><br /></span>
<br />
<span style="font-size: small;"><b>Cobain Segera Ya</b></span><br />
<span style="font-size: small;"><br /></span>
<span style="font-size: small;">Warung Tekko memang <i>wuenak coy</i>. Warung Tekko Palembang juga nyata <i>lemak nian</i> dan sekarang makin <i>Plembang nian. </i>selain banyak menu baru ada hadiah kalender Tahun 2020 selama persediaan masih ada untuk minimal transaksi sebesar Rp.250.000 sebelum pajak atau <i>like Fanpage</i> Warung Tekko. <i>Psttt</i>, di dalam kalender itu terdapat banyak <i>voucher</i> yang bisa digunakan sepanjang Tahun 2020 baik di Warung Tekko Polda maupun Warung Tekko Jakabaring Palembang. <i>Cuss dicobain</i> ya.</span></div>
<span style="font-size: small;"></span>
<span style="font-size: small;"><br /></span>
<br />
<div style="text-align: justify;">
</div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<span style="font-size: small; margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiRKDmBNwrczo1AJ5cpCAweLxzaZRedGwu4FeOQGQVtqMd-jP76ujk0Ycm76oEpYvjvqmasWDfjwSvNhYSjQdXN_ukzQh7nfWue-VKKVKCXbaU95VJMUvycsptg1sRpKHYoYNEp6SL8NeD6/s1600/PicsArt_01-31-12.39.38.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" data-original-height="994" data-original-width="1600" height="198" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiRKDmBNwrczo1AJ5cpCAweLxzaZRedGwu4FeOQGQVtqMd-jP76ujk0Ycm76oEpYvjvqmasWDfjwSvNhYSjQdXN_ukzQh7nfWue-VKKVKCXbaU95VJMUvycsptg1sRpKHYoYNEp6SL8NeD6/s320/PicsArt_01-31-12.39.38.jpg" width="320" /></a></span></div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEj23g3qq21eeyrO5R8mZumMfWWg_U38STld6rNKWJ9LwBIygESJwx6IFgyjxLQA1ZrU7U50eMWcx_75UBWzmh0834wTqNjNHG2cTbRmYsWAC18nmH_23L-GETGi2tId8VvL0EITU0i1g72R/s1600/PicsArt_01-31-12.43.46.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><span style="font-size: small;"><img border="0" data-original-height="1600" data-original-width="1600" height="320" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEj23g3qq21eeyrO5R8mZumMfWWg_U38STld6rNKWJ9LwBIygESJwx6IFgyjxLQA1ZrU7U50eMWcx_75UBWzmh0834wTqNjNHG2cTbRmYsWAC18nmH_23L-GETGi2tId8VvL0EITU0i1g72R/s320/PicsArt_01-31-12.43.46.jpg" width="320" /></span></a></div>
<div style="text-align: center;">
<span style="font-size: x-small;">Sumber Foto: Kalender Warung Tekko Tahun 2020 (diolah)</span></div>
<span style="font-size: small;"><br /></span>
<br />
<div style="text-align: left;">
<span style="font-size: small;">Salam Warung Tekko Palembang. Salam manis selalu. Salam Warung Tekko Palembang Lemak Nian. </span></div>
<br />
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<iframe allowfullscreen="" class="YOUTUBE-iframe-video" data-thumbnail-src="https://i.ytimg.com/vi/WSP0FKZJiZ8/0.jpg" frameborder="0" height="266" src="https://www.youtube.com/embed/WSP0FKZJiZ8?feature=player_embedded" width="320"></iframe></div>
<br />
<div style="text-align: left;">
Warung Tekko Palembang Simpang Polda, Jl.Basuki Rahmat No.1-2, Kecamatan Kemuning, Palembang (30128), Telpon 0711- 419913<br />
IG : https://www.instagram.com/warungtekkopalembang/<br />
Fanpage Facebook: <a href="https://www.facebook.com/warung.tekko/">https://www.facebook.com/warung.tekko/</a><br />
<br />
#TekkoPalembangLemakNian</div>
<div style="text-align: left;">
#TekkoNian #IgaPenyet #KulinerPalembang #TekkoGatheringPalembang</div>
<div>
<br /></div>
<br />
<br />
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div>
<br /></div>
<div>
<br /></div>
Unknownnoreply@blogger.com38tag:blogger.com,1999:blog-810061007414593276.post-22804676504131795502019-12-18T12:37:00.000+07:002019-12-20T11:55:44.769+07:00Pengalaman Lepas Dari Krim Wajah Racikan Setelah Puluhan Tahun<div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
</div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
</div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEi6KFUjscaYHzesBeVDSu9TB4y5nUAqfDCToNvYkkY40l-2cEMm8gt-myke8TgjyX4NZMvxqXtPJhRAvIco4xiCjTlqYGENE5OaqXEvBxfVO5YVXleDgReIDJOYsn33_v8d9OUrplcggeJR/s1600/IMG_20191215_074848_291.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" data-original-height="1199" data-original-width="960" height="320" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEi6KFUjscaYHzesBeVDSu9TB4y5nUAqfDCToNvYkkY40l-2cEMm8gt-myke8TgjyX4NZMvxqXtPJhRAvIco4xiCjTlqYGENE5OaqXEvBxfVO5YVXleDgReIDJOYsn33_v8d9OUrplcggeJR/s320/IMG_20191215_074848_291.jpg" width="255" /></a></div>
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Kadang manusia tidak pernah puas dengan apa yang dimiliki, katanya. Rupanya, meski mengamini kalimat tersebut saya khilaf juga. Meski bangga dengan kulit sawo matang saya, eh saya ikut-ikutan kawan menggunakan krim dokter pencerah wajah.<i> Aampunnnn dah</i>.<br />
<br />
<a name='more'></a></div>
<div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
</div>
<div>
<div style="text-align: justify;">
Bermula dari ikut-kutan teman dan kolega yang wajahnya <i>kinclong pake bingits</i>. Dia menggunakan krim racikan dokter, katanya. Krim wajah tersebut entah seperti apa kejadiannya, resepnya ditulis ulang dan bisa dia beli di apotik. Nah saya ikutan beli juga. </div>
</div>
<div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
</div>
<div>
<div style="text-align: justify;">
Pengalaman saya dan teman-teman saya masih lumayan, karena krim itu racikan dokter, yang dokternya real ada di Palembang (meski saya jadi mikir juga, beneran gak sih krim itu racikan dokter X). Beberapa perempuan lain saya lihat membeli krim racikan yang dijual bebas, dipasarkan secara online, entah siapa dokternya. Demi wajah cerah <i>kinclong</i> kadang kami perempuan nekad membeli kirm racikan dan menggunakannya berpuluh-puluh tahun.</div>
</div>
<div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
</div>
<div>
<div style="text-align: justify;">
Sayapun begitu. Berpuluh tahun menggunakan krim racikan pencerah wajah yang resepnya sesungguhnya bukan untuk saya, kebetulan cocok saja. Meski sadar bahanya krim racikan, saya tetap menggunakannya. Entah sudah berapa banyak residu bahan kimia mengendap di lapisan dalam kulit saya, <i>hiy</i>. </div>
</div>
<div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
</div>
<div>
<div style="text-align: justify;">
Setiap kali saya berhenti menggunakan krim racikan, menggunakan produk kosmetik biasa, wajah saya berekasi keras. Langsung kusam, gosong yang lebih gosong dari kulit asli saya, kering, <i>horny</i> buat saya hingga akhirnya saya tidak <i>pede</i> lalu kembali menggunakan krim wajah racikan. <i>Bew</i>. </div>
</div>
<div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
</div>
<div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: inherit;">Suatu saat, ketika kesadaran akhirnya datang, saya tercenung dan sadar betapa khilafnya saya. Wajah asli sawo matang saya <i>toh </i>baik-baik saja. Memang tidak selembab dan sekenyal menggunakan krim dokter, tapi saya kira saya harus berani tampil alamiah dan apa adanya. Toh kerut di wajah memang sudah saatnya tampil. Tidak perlu juga selalu kenyal dan lembab seperti kulit bayi sebab usia memang membuat beberapa hormon kulit berkurang.</span></div>
</div>
<div>
<br /></div>
<div>
<span style="font-family: inherit;">Berikut notes yang saya temukan di FB,</span></div>
<h4>
<span class="_4yxo" style="font-weight: normal;"><span style="font-family: inherit;"><u>Fakta Mengerikan Krim Pemutih Wajah Berbahaya</u><br /><div style="text-align: justify;">
Masih banyak wanita Indonesia yang terjerumus sebagai pemakai krim pemutih wajah berbahaya. Sebenarnya tidak ada namanya krim racikan, krim racikan dokter, krim racikan apoteker, krim dari negara X dan sebagainya. Itu hanya akal-akalan produsen dan penjual untuk membuat produknya laris. Krim-krim tersebut tidak memiliki izin dari badan kesehatan, misalnya BPOM dan terbukti mengandung bahan yang berbahaya bagi kesehatan. Krim pemutih wajah berbahaya ini mengandung bahan berbahaya yang dapat menyebabkan pusing, kulit rusak, janin meninggal, melahirkan bayi cacat atau bahkan meningkatkan risiko kanker.</div>
</span></span><div style="text-align: justify;">
<span style="font-weight: normal;"><span style="font-family: inherit;"><br /></span></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-weight: normal;"><span style="font-family: inherit;">Mari lihat gambar di bawah ini adalah foto krim Wajah <i>kiloan</i> yang diberi <span class="_4yxo">harga kurang dari Rp 9.000/kilogram</span>. Jika sudah dikemas dalam jar-jar kecil dan ditempeli merek abal-abal yang <span class="_4yxo _4yxp" style="font-style: italic;">TIDAK ADA IZIN BPOM</span>, harganya akan berkali-kali lipat.</span></span></div>
</h4>
<h3>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
</div>
<div class="_h2x" style="font-family: inherit; font-size: 14px; line-height: 20px; margin-left: 1em; margin-right: 1em; margin-top: 52px; text-align: center;">
<img alt="" class="_h2z _297z _usd img" height="284" id="u_0_u" src="https://scontent.fcgk6-1.fna.fbcdn.net/v/t1.0-9/15977122_1856602684623033_3332691554669335628_n.jpg?_nc_cat=106&_nc_oc=AQkv6Bx9JAlcrcqvWBr0fQ75RFhNJEv04_zfIKdJEWWBv9OpuTbteoMORwvtSFFFXTk&_nc_ht=scontent.fcgk6-1.fna&oh=25f5af4cb153646dfca83869f191fead&oe=5EB30D26" style="border: 0px; max-height: 700px; max-width: 700px;" width="320" /></div>
<br />
<figure class="_2cuy _4nuy _2vxa" style="background-color: white; box-sizing: border-box; caret-color: rgb(28, 30, 33); color: #1c1e21; direction: ltr; font-family: Georgia, serif; font-size: 17px; font-weight: normal; margin: 0px auto 28px; white-space: pre-wrap; width: 979px; word-wrap: break-word;"></figure></h3>
<h4>
<pre class="_19ik" dir="ltr" style="background-color: #f5f6f7; caret-color: rgb(28, 30, 33); color: #1c1e21; font-size: 17px; font-weight: normal; margin: 40px auto; padding: 16px; width: 700px;"><span class="_2cuy _19ii _2vxa" style="box-sizing: border-box; direction: ltr; display: block; font-size: 14px; line-height: 20px; margin: 0px; padding: 0px; text-align: justify; white-space: pre-wrap; width: 676px; word-wrap: break-word;"><span style="text-align: left;"><span style="font-family: "arial" , "helvetica" , sans-serif;">Seorang dokter, terutama dokter kulit tidak sembarangan meracik krim untuk pasiennya. Seorang dokter akan terlebih dahulu memeriksa kondisi kulit pasiennya. Terkait alergi, riwayat kesehatan dan sebagainya. Setelahnya, baru dokter tersebut membuat resep. Setiap orang kondisi kulitnya berbeda, tidak ada krim racikan dokter yang sama untuk setiap orang.</span></span></span></pre>
</h4>
<h4>
<span style="font-size: x-small;">Sumber</span> :<span style="font-size: x-small;"> </span><span style="font-weight: normal;"><span style="font-size: small;">https://www.facebook.com/notes/phyllia-store/awas-ini-dia-foto-foto-cream-wajah-berbahaya-illegal-tanpa-izin-edar/1856585091291459/</span></span></h4>
<h4 style="text-align: justify;">
<span style="font-family: "arial" , "helvetica" , sans-serif; font-size: large; font-weight: normal;">Informasi serupa sering sekali saya dapat. Saya akhirnya berani berkata "Selamat Tinggal..!" Krim Pencerah Wajah Racikan. Itu terjadi hampir sebulan yang lalu. Saatnya wajah saya sehat, bebas dari residu bahan kimia pencerah wajah racikan. Nih wajah asli saya sekarang. Suami saya bilang, mama masih manis kok,<i> uhuy</i>.</span></h4>
<div style="text-align: justify;">
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
</div>
<br />
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
</div>
<br />
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhkV83ayTH2fa5yXnxIpcwS3y7z33Y75clcUb_cQ2W8RqLHF7uYEWOxOd4teOEgc-psy73ltmgCspwRGAPGYajzjDBX0bSrLMkX19SdWJ1IRXPYIujvNut_KEER8nc-XKUIUqG_Cd_57twz/s1600/IMG_20191213_105841.JPG" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" data-original-height="1280" data-original-width="960" height="320" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhkV83ayTH2fa5yXnxIpcwS3y7z33Y75clcUb_cQ2W8RqLHF7uYEWOxOd4teOEgc-psy73ltmgCspwRGAPGYajzjDBX0bSrLMkX19SdWJ1IRXPYIujvNut_KEER8nc-XKUIUqG_Cd_57twz/s320/IMG_20191213_105841.JPG" width="240" /></a></div>
<span style="font-family: inherit;"><br /></span>
<span style="font-family: inherit;">Tentu saja perawatan tetap perlu dong. Saya tetap merawat wajah. Hal yang membedakan, sekarang saya menggunakan produk yang jelas. Saya menggunakan produk yang aman dan sudah teruji, Nu Skin. Saya menggunakan Paket <a href="https://www.nuskin.com/in_ID/products/nu_skin/shop_all_products/tri_phasic_white.html" target="_blank">Tri-Phasic White Cream dari Nuskin</a>. Paket pencerah wajah alamiah yang sudah teruji secara klinis. Tidak memutihkan, wajah saya tetap hitam manis tapi cerah manisnya. </span></div>
<div style="text-align: justify;">
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<iframe allowfullscreen='allowfullscreen' webkitallowfullscreen='webkitallowfullscreen' mozallowfullscreen='mozallowfullscreen' width='320' height='266' src='https://www.blogger.com/video.g?token=AD6v5dxFqszMrhCBbVn5zTF_3jnFt_uvhlAsb-QoLjfOBhZNowQhf8aICkXMOIzBsemf9a01cchSzqzdcC4vVgPxJA' class='b-hbp-video b-uploaded' frameborder='0'></iframe></div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
Sumber : www.nuskin.com</div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjX2oJbJrJueKcTYSvbe-gSirBQraS2qr4h3J3JufvSETZLYmH4kx4uG7JyAP-OGCoEiIOyoEmpkZbiBm8N0yQrbqpqIytlCigMi6TKclBBbEYbAMLoRQJBZo4okizgNaGqBKtk0O2WguOe/s1600/IMG-20191218-WA0032.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" data-original-height="543" data-original-width="717" height="242" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjX2oJbJrJueKcTYSvbe-gSirBQraS2qr4h3J3JufvSETZLYmH4kx4uG7JyAP-OGCoEiIOyoEmpkZbiBm8N0yQrbqpqIytlCigMi6TKclBBbEYbAMLoRQJBZo4okizgNaGqBKtk0O2WguOe/s320/IMG-20191218-WA0032.jpg" width="320" /></a></div>
<div style="text-align: center;">
<span style="font-family: inherit;">Sumber: www.nuskin.com</span></div>
</div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: inherit;"><br /></span>
<span style="font-family: inherit;">Selain itu, saya juga mulai rajin menggunakan Galvanic Spa untuk mengangkat kulit kendur dan meminimalkan kerutan wajah. Kerutan saya tetap ada tapi menghalus dan kulit jadi lebih kencang dan manis.</span></div>
<div style="text-align: justify;">
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiOyuz1T3fnEOCvBrXT8GPukpmEJ_Sz1s-A6nWR7LHyra1uiDfIPWiDlRITJ_-SElpagOpiyN2w1IEHJBvgMr1GCu4fP5FskhY4Avu8yHrKtOoGZ4qJ6CBulSZYyz0MK0_mogV1dMt_d_M8/s1600/IMG_20191211_130928_100.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" data-original-height="1080" data-original-width="1080" height="320" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiOyuz1T3fnEOCvBrXT8GPukpmEJ_Sz1s-A6nWR7LHyra1uiDfIPWiDlRITJ_-SElpagOpiyN2w1IEHJBvgMr1GCu4fP5FskhY4Avu8yHrKtOoGZ4qJ6CBulSZYyz0MK0_mogV1dMt_d_M8/s320/IMG_20191211_130928_100.jpg" width="320" /></a></div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
Sumber: WAG Nuskin</div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhfLmOuQ2ejWhpSsWCA-1A8OP-iupwectk11NC_yE9nA2MjNayqVh7S1Vxaauxvk0t49EAsnSh09FNy3MSLLFYebWMQ2h0g0KhftN-1wxw9IMBTdnvgpMiqIdkBzwTgDsIISlfnPwl5y6cF/s1600/IMG_20191211_130928_099.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" data-original-height="1073" data-original-width="1073" height="320" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhfLmOuQ2ejWhpSsWCA-1A8OP-iupwectk11NC_yE9nA2MjNayqVh7S1Vxaauxvk0t49EAsnSh09FNy3MSLLFYebWMQ2h0g0KhftN-1wxw9IMBTdnvgpMiqIdkBzwTgDsIISlfnPwl5y6cF/s320/IMG_20191211_130928_099.jpg" width="320" /></a></div>
<div style="text-align: center;">
<span style="font-family: inherit;">Sumber: WAG Nusin </span></div>
</div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: inherit;"><br /></span>
<span style="font-family: inherit;">Begitulah. Lepas dari ketergantungan krim pencerah wajah racikan, buat saya adalah sebuah lompatan besar. Kawan-kawan, jika kebetulan masih tergantung pada krim pencerah wajah racikan, ayo dong berani keluar dari ketergantungan itu. Setelahnya, ayo tetap rawat wajah sesuai keyakinan. Mau pake Nuskin bagus, menggunakan cara tradisional sekadar totok wajah atau spa dengan jari-jari, oke juga. Masih tetap mau pakai krim racikan, misal karena kebutuhannya, misal mau efek cepat asal siap resiko. Saran saya, konsultasi dulu dengan dokter. Jangan beli krim racikan palsu yang dibuat sembarangan ya. </span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: inherit;"><br /></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: inherit;">Salam wajah cerah terawat alamiah. Katakan <i>noway</i> pada krim pencerah wajah racikan asalan. Saya sih Nuskin. Kabari saya kalau mau tanya-tanya soal Nuskin ya. </span></div>
Unknownnoreply@blogger.com7tag:blogger.com,1999:blog-810061007414593276.post-18304520413616433922019-11-22T09:24:00.000+07:002019-11-22T09:42:42.554+07:00Keanu Reeves, Ketika Memory "Ganteng" Idola Itu Abadi<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjN2Zd2IiYbfoIwG1N-RWvmZq37T6QvOrIJvZcdYaXndHi_gqujHfQr0iT_X0Vfws1H_TzqiyPNFrgTKJrvFMdaDK7-IT8kP6NB3BYwJVX4fpFjiEEPOIG446fKKOqyB23XIrIe7WY4yK_j/s1600/keanu+.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" data-original-height="500" data-original-width="750" height="213" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjN2Zd2IiYbfoIwG1N-RWvmZq37T6QvOrIJvZcdYaXndHi_gqujHfQr0iT_X0Vfws1H_TzqiyPNFrgTKJrvFMdaDK7-IT8kP6NB3BYwJVX4fpFjiEEPOIG446fKKOqyB23XIrIe7WY4yK_j/s320/keanu+.jpg" width="320" /></a></div>
<div style="box-sizing: border-box; caret-color: rgb(21, 27, 40); color: #151b28; font-family: Merriweather, serif; font-size: 14px; margin-bottom: 10px; text-align: center;">
<a href="https://www.kompas.com/hype/read/2019/11/05/102755366/perdana-tampil-bersama-keanu-reeves-perkenalkan-kekasihnya" target="_blank">Sumber Foto: kompas.com</a></div>
<div style="box-sizing: border-box; color: #151b28; margin-bottom: 10px; text-align: justify;">
<span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;">He, saya menulis ini saat gerimis turun pelan-pelan di sudut Jendela ruangan. Ada waktu sebentar menjelang saat menganalisa dan mengolah data. Telinga saya fokus pada <em style="box-sizing: border-box;">teleconference</em> motivasi di sebuah grup di Facebok. Entah kenapa..., sesuatu di kepala saya minta jemari saya menulis. Menuliskan ini. Simak ya.</span></div>
<a name='more'></a><span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;"><br /></span>
<div style="box-sizing: border-box; color: #151b28; margin-bottom: 10px; text-align: justify;">
<span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;"><i>Yupz</i>, sudah pada tau kan <i>gaes</i> berita Keanu Reeves yang selama ini menjomblo selama 20 tahun (duapuluh tahun.....!, jadi ingat sesuatu) lalu tiba-tiba mengandeng pacarnya. Ikhwal mengandeng pacar yang menyeruak di linimasa media sosial saya ternyata membuat patah hati banyak perempuan, <i>wkwkwkwk</i>. </span></div>
<div style="box-sizing: border-box; color: #151b28; margin-bottom: 10px; text-align: justify;">
<span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;">Rupanya moment bahagia bagi Keanu Reeves tidak membuat bahagia para perempuan penggemarnya. Ada yang <i>misuh-misuh</i>, ada yang bilang "<em style="box-sizing: border-box;">gak rela, gw gak rela</em>". Ada yang nelangsa, dan lain sebagainya. Bahkan teman saya, diantara sikap bijak dan sedih dia berkata,</span></div>
<div style="box-sizing: border-box; color: #151b28; margin-bottom: 10px; text-align: justify;">
<span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;">"Keanu Reeve sadalah orang yang. sudah selesai dengan dirinya", hohoho.</span></div>
<div style="box-sizing: border-box; color: #151b28; margin-bottom: 10px; text-align: justify;">
<span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;">Kenapakah begitu !? Saya jadi bertanya-tanya. Mungkin karena Keanu Reeves yang sekarang berusia 55 tahun dan bagi saya susah dibedakan dengan Chuck Noris dan Al Pacino, tetap tertanam kuat "Ganteng dan muda" di benak para penggemarnya dengan tampilan sebagaimana dia ketika membintangi Speed dan film lain pada zamannya.</span></div>
<div style="box-sizing: border-box; color: #151b28; margin-bottom: 10px; text-align: justify;">
<span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;">Maka ketika dia muncul memproklamirkan pacarnya, Alexandra Grant yang berusia 45 Tahun dan menurut saya cantik, sebagian besar perempuan penggemar Keanu Reeve tidak rela. Padahal menurut saya mereka pasangan serasi, sepadan, sama-sama dewasa, dan yang jelas saling cinta.</span><br />
<span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;"><br /></span>
<span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;">Tetapi, mungkin tidak demikian dengan para penggemar Keanu. Dalam benak mereka Keanu itu masih sangat menawan dan harusnya berpasangan dengan perempuan muda, cantik, mungkin. Saya justru kagum pada lelaki yang tidak mengejar daun muda. Seandainyapun Keanu mengandeng nenek-nenek yang jauh lebih tua dari dirinya, ya <i>keren</i>lah itu . </span></div>
<div style="box-sizing: border-box; color: #151b28; margin-bottom: 10px; text-align: justify;">
<span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;">Jadi jika Keanu muncul dengan pacar muda, cantik, apakah para perempuan penggemarnya akan rela? saya pikir tetap gak, hahaha. Mereka akan rela jika yang jadi pacar Kaenu adalah "saya", kata mereka, wkwkwkw.</span></div>
<div style="box-sizing: border-box; color: #151b28; margin-bottom: 10px; text-align: justify;">
<span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;">Beginilah. Kadang kami perempuan memang <i>absurd</i>. Salam.</span></div>
<br class="Apple-interchange-newline" />
<span class="fullpost">
</span>Unknownnoreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-810061007414593276.post-77680713631583322972019-08-18T21:36:00.001+07:002019-08-18T21:38:32.107+07:00Obituari, Kok Tungguk Niku Nur<div style="text-align: justify;">
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiAhGQarBsMscBkgKq8Nh8WkvKKwMP8V3DhqH4jVS5ICNTwEcz-AoeRm6ugwvLZLAeDPp4YkCFuv-_jiFXwggrJAhlU1OF0BO2z9WcD58WGsjvWmxFeEsJ00BnM3fw_Bsr_4hgmAPrZ8hqt/s1600/FB_IMG_1566137596746.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" data-original-height="453" data-original-width="604" height="240" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiAhGQarBsMscBkgKq8Nh8WkvKKwMP8V3DhqH4jVS5ICNTwEcz-AoeRm6ugwvLZLAeDPp4YkCFuv-_jiFXwggrJAhlU1OF0BO2z9WcD58WGsjvWmxFeEsJ00BnM3fw_Bsr_4hgmAPrZ8hqt/s320/FB_IMG_1566137596746.jpg" width="320" /></a></div>
<br />
Seandainya para arwah bisa saling menyapa, pastilah almarhumah ibu saya yang telah berpulang ke Rahmatullah hampir sepuluh tahun lalu akan menyapa almarhum bapak dengan ucapan itu. Kok tungguk niku nur? Sebuah kalimat dalam bahasa Ibu mereka (Komering) yang artinya, sudah sampai kau, Nur?</div>
<br />
<a name='more'></a><br />
<div style="text-align: justify;">
Sampai disana saya tercenung sendiri. Teringat lagi bagaimana mereka berdua berjuang melahirkan dan membesarkan kami 9 (sembilan) bersaudara dengan kasih sayang mereka. </div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Bagaimana mereka saling menyapa dengan panggilan "Nur". Begitulah nama anak pertama mereka (Nuraini, nama Ayuk/kakak saya yang pertama). Sebagaimana adab orang-orang Komering zaman dahulu, mereka tidak menyapa suami/istri dengan sapaan mama/papa, abi/umi atau sayang atau beib..., melainkan saling memanggil dengan nama anak pertama mereka. </div>
<br />
<div style="text-align: justify;">
Jika beberapa suku lain di Sumatera Selatan saling memanggil istri/suami dengan sapaan endung Nur/Bapak Nur, Umak/Ubak Nur, kedua orang tua saya memenggal sapaan tersebut langsung dengan nama anak pertama mereka. Rasanya masih terngiang di telinga saya bagimana mereka saling meyapa dengan sapaan "Nur.." tersebut.</div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEi_asfJaBlaF0StSbrMXwjk6XufF-IcjpgjOp_GmxCYllN8J0RLUogx19fCCw8lIcKN2xzExuQ81ApzNphVen6mi5iNahIQKI-dkgXFxuszW-BHrk6th597ha01_nx7V1Rka527XFDRks-w/s1600/IMG_20190818_210303.JPG" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" data-original-height="756" data-original-width="1024" height="236" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEi_asfJaBlaF0StSbrMXwjk6XufF-IcjpgjOp_GmxCYllN8J0RLUogx19fCCw8lIcKN2xzExuQ81ApzNphVen6mi5iNahIQKI-dkgXFxuszW-BHrk6th597ha01_nx7V1Rka527XFDRks-w/s320/IMG_20190818_210303.JPG" width="320" /></a></div>
<br />
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiJAWrPgNX9p3ojsYO23FxgrgLDZdULxxyBezQ5r7GoE-affoJFE58vjAw_dp4cJkDlhdHIUK73yOxGUR3vRMcupgq5VkFPZo6r3d3XsX-ry5hi0U9OLaEMUETRlFdpQM5ZkYiv87KJdcEo/s1600/IMG_20190818_205825.JPG" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" data-original-height="712" data-original-width="1024" height="222" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiJAWrPgNX9p3ojsYO23FxgrgLDZdULxxyBezQ5r7GoE-affoJFE58vjAw_dp4cJkDlhdHIUK73yOxGUR3vRMcupgq5VkFPZo6r3d3XsX-ry5hi0U9OLaEMUETRlFdpQM5ZkYiv87KJdcEo/s320/IMG_20190818_205825.JPG" width="320" /></a></div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<br /></div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgdcZQSFW5TD2vTLFMwia9RjCRqMpAHkyuLgWKlXwMmV74oQ_UWRjcp91sYcweCHEIdjmwYF5_r50ESoEuHUJFQYCcd-POkkJEXAOsGcr2vWLIqtPvNtvLA5BIK5cfIJ8hrsvkoC5fg9gEx/s1600/IMG_20190605_095436_976.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" data-original-height="1080" data-original-width="1080" height="320" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgdcZQSFW5TD2vTLFMwia9RjCRqMpAHkyuLgWKlXwMmV74oQ_UWRjcp91sYcweCHEIdjmwYF5_r50ESoEuHUJFQYCcd-POkkJEXAOsGcr2vWLIqtPvNtvLA5BIK5cfIJ8hrsvkoC5fg9gEx/s320/IMG_20190605_095436_976.jpg" width="320" /></a></div>
<br />
<div style="text-align: justify;">
Maka pada Hari Selasa, tanggal tanggal 13 Agutus 2019 lalu, mungkin sapaan itu yang diucapkan arwah ibu saya kepada ayah saya. Tepat ketika ayahanda kami, H.Basturi Putro Dalom meninggal dunia di RS Siloam Palembang pada usia 89 tahun dimana almarhum ayahanda kami dimakamkan disamping makam ibunda kami sebagaimana permintaan beliau.</div>
<br />
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjTJxeN3hb7CEatwqRNveRl1Z9B1Kkr-dc35GVRB1bQuF6JqofUNa7lQJVeIRTAWDuus4gAzQj7VAC6EXwngCIg1gfpONXyvx8OZTQbRNHSbLzqfsKytK9nFe0XqwfksQnlNsfJ33bfCRsP/s1600/IMG-20190814-WA0031.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" data-original-height="720" data-original-width="1280" height="180" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjTJxeN3hb7CEatwqRNveRl1Z9B1Kkr-dc35GVRB1bQuF6JqofUNa7lQJVeIRTAWDuus4gAzQj7VAC6EXwngCIg1gfpONXyvx8OZTQbRNHSbLzqfsKytK9nFe0XqwfksQnlNsfJ33bfCRsP/s320/IMG-20190814-WA0031.jpg" width="320" /></a></div>
<br />
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhYa0r2w1ijDtUfDHLkHox8r-XnhqnKBUbeEMk1W3KlZ-ODMvtDInP2Fto0ebhgQIipq4HyoUy-gGKoNf9xuBnWKbk_hufFyMVioG6s-cLdgIH8aNJKZnzH2piA7AOPvRQVsyQmmqj8OxLo/s1600/IMG-20190814-WA0017.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" data-original-height="720" data-original-width="1280" height="180" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhYa0r2w1ijDtUfDHLkHox8r-XnhqnKBUbeEMk1W3KlZ-ODMvtDInP2Fto0ebhgQIipq4HyoUy-gGKoNf9xuBnWKbk_hufFyMVioG6s-cLdgIH8aNJKZnzH2piA7AOPvRQVsyQmmqj8OxLo/s320/IMG-20190814-WA0017.jpg" width="320" /></a></div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Selamat jalan Abah kami tercinta, doa kami selalu mengiringimu. </div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
Unknownnoreply@blogger.com1tag:blogger.com,1999:blog-810061007414593276.post-31757861472577234312019-01-14T14:07:00.001+07:002019-01-14T22:52:46.907+07:003 Cara Asyik Traveling Perjalanan Darat Dengan Bus Garuda Mas<br />
<div style="text-align: justify;">
Kadangkala, saya lebih memilih melakukan perjalanan wisata (traveling) dengan darat. Buat saya, lebih asyik malah. Kita bisa melakukan banyak hal yang jika kita traveling dengan perjalanan udara (pesawat) hal tersebut tidak dapat dilakukan. <span class="fullpost">
</span></div>
<div>
<br />
<a name='more'></a><br /></div>
<div>
<div style="text-align: justify;">
Plus minus perjalanan darat pasti ada. Tetapi, jika sedang liburan dengan waktu yang leluasa, saya lebih memilih perjalanan darat. Kenapa...? Terus simak ya.<br />
<br />
Alasannya banyak. Antara lain harga tiket bus jauh lebih murah dan stabil. Jika pesan tiket pesawat harga berfluktuasi, maka perjalanan darat harga stabil sesuai harga tiket yang telah ditetapkan. Bahasa anak saya, tak perlu sering <i>tepok jidat</i> karena harga tiket tau-tau melonjak, wew. Alasan lain, lebih <i>enjoy</i> sebab bisa melihat aneka pemandangan di depan mata dengan leluasa. Bisa mampir makan di warung/resto asyik yang biasanya adalah langganan Bus tersebut. </div>
</div>
<div>
<div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
</div>
</div>
<div>
<div style="text-align: justify;">
Traveling ke Jawa Tengah buat saya memang menyenangkan dan ada dalam <i>bucket list</i> saya. Jika saya sesekali suka ke negara tetangga seperti liburan saya <a href="https://phinemo.com/tips-solo-backpacking-di-kuala-lumpur/" target="_blank">di sana</a> atau <a href="http://www.ellysuryani.com/2017/03/traveling-ke-melaka.html" target="_blank">di sini</a>, dan beberapa <a href="http://www.ellysuryani.com/2017/09/sepenggal-kisah-rammang-rammang.html?m=1" target="_blank">traveling lain</a> tahun lalu, maka tahun ini saya akan ke Jawa Tengah dan sekitarnya. Melihat lagi Prambanan, mampir lagi ke Jogya, terutama Malioboro kesukaan saya, dan lain-lain.</div>
</div>
<div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
</div>
<div>
<div style="text-align: justify;">
Nah berikut 3 cara asyik traveling Dengan Perjalanan Darat versi saya adalah,</div>
</div>
<div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
</div>
<div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-size: large;">1. Menabung untuk liburan</span></div>
</div>
<div>
<div>
<div style="text-align: justify;">
Menabung atau tepatnya menyisihkan sebagian pendapatan untuk liburan adalah hal tepat dan bijak untuk dilakukan keluarga. Sebab yang namanya liburan pasti membutuhkan biaya. Jika jadi kebiasaan keluarga, termasuk anak-anak dibiasakan. Ya...lumayan. Liburan bisa jadi agenda tahunan dan ajang motivasi keluarga untuk hidup sederhana dan menabung demi liburan keluarga yang asyik. Pulang Liburan, keluarga makin hangat dan akrab, otak makin <i>fresh</i>. Alhamdulillah, suasana yang menyenangkan.</div>
</div>
<div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
</div>
<div>
<div style="text-align: justify;">
<h2>
<span style="font-size: large; font-weight: normal;">2. Susun Rencana Liburan Dengan<i> Smart</i></span></h2>
</div>
</div>
</div>
<div>
<div style="text-align: justify;">
Kapan akan liburan. Banyak pertimbangan yang harus dilihat tergantung kebutuhan. Buat saya pribadi, saya lebih suka liburan tidak di waktu liburan anak sekolah atau akhir tahun. Sebab kedua musim itu kondisi tempat wisata hampir dipastiken <i>audzubileh ruamenya</i>. Kemana akan liburan, destinasi apa saja yang akan dikunjungi. Bila perlu susun sekalian <i>ittenary traveling</i>. Mantap kan.</div>
</div>
<div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
</div>
<div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-size: large;">3. Siapkan Stamina dan Pernak-pernik Traveling Perjalanan Darat </span> </div>
</div>
<div>
<div style="text-align: justify;">
Hal satu ini buat saya cukup penting. Kalau stamina tidak sehat, ya rencana liburan bisa batal. Selain itu perjalanan darat pasti membutuhkan pernak-pernik supaya traveling kita menjadi asyik. Antara lain, bantal leher. Mengingat perjalanan bisa 3-4 jam atau lebih, maka pernak-pernik untuk duduk di bus selama traveling mutlak diperlukan. Jaket dan kaos kaki perlu disiapkan. Termasuk obat-obatan seperlunya. Suka musik, siapkan peralatan, <i>headphone</i> dll. Suka membaca, nah harus bawa buku juga. Bahkan bisa <i>ngecas</i> <i>handphone </i>(HP), pastikan <i>charger</i> HP dibawa ya.</div>
</div>
<div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
</div>
<div>
<div style="text-align: justify;">
Ketiga hal di atas memang penunjang supaya traveling dengan perjalanan darat kita menjadi asyik. </div>
</div>
<div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
</div>
<div>
<div style="text-align: justify;">
Nah karena dalam tahun ini saya sudah ada rencana akan traveling ke Jawa Tengah menggunakan Bus Garuda Mas, saya sudah jauh hari persiapan. Saya juga <i>kepo</i> dan <i>stalking</i> tentang bus tersebut. Mau tau hasil keponya saya, yuk....</div>
</div>
<div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
</div>
<div>
<div style="text-align: justify;">
<b>Garuda Mas </b>adalah salah satu operator bus paling populer di wilayah Jawa Tengah, tepatnya di Purwodadi. Armada ini didirikan pada tahun 1972 di Cirebon yang menyediakan banyak rute dari dan menuju Jawa Tengah dan Jawa Timur. Bus ini memiliki trayek unggulan yaitu Jakarta-Purwodadi. Soal kualitas, hm lumayan terjamin. Busnya keren, menggunakan mesin jenis Mercedes Benz dan Hino. Armada Bus ini telah mendapatkan sertifikat pelatihan <i>Properly Driving Course</i> untuk para sopir mereka yang diadakan oleh PT Hino Motors Sales Indonesia pada Tahun 2018.<br />
<br />
Saat ini Garuda Mas memiliki kantor pusat dan <i>pool</i> di Jalan Brigjen Darsono No.12B, Bypass Kedawung, Cirebon. Bus ini memang nyaman karena AC nya canggih. Tersedia dengan beberapa kelas, tinggal menyesuaikan dengan kondisi keuangan masing-masing. Ada Kelas ekonomi AC, Bisnis Non AC, Bisnis AC, VIP, Eksekutif dan Super Eksekutif. Harga bervariasi dari 119 ribuan sd 250 ribuan menyesuaikan dengan kelas tiket.<br />
<br />
Tempat duduk juga nyaman, ada yang kursi 2-1. 2-2, ada pula yang 2-3. Untuk menunjajng kenyamanan perjalanan penumpang, bus ini menyediakan bantal, selimut, toilet, serta area merokok. Jadi bagi kita yang tidak merokok, tenang. Kita tidak perlu menjadi perokok pasif yang terpaksa. Mereka merokok di area khusus kok. Selain itu, wow dapat makan satu kali, asyik. Mau naik yang bus 2 tingkat, ada juga.<br />
<br /></div>
</div>
<div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhQ9Wx-7bkhDmZCM1m2gMnCKF-Dg6iLA46kuHktTakmsNsaAWOeZDIh3aLd0mDMg2xDrFmUj2jtkmAWRC_i7X5M-I-CKJ2U1H0x5HljEkwNZbQu_4M9ubVobgP-zBbnvxpoCH7HcPOvut5Z/s1600/FB_IMG_1547447024095.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" data-original-height="608" data-original-width="1080" height="180" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhQ9Wx-7bkhDmZCM1m2gMnCKF-Dg6iLA46kuHktTakmsNsaAWOeZDIh3aLd0mDMg2xDrFmUj2jtkmAWRC_i7X5M-I-CKJ2U1H0x5HljEkwNZbQu_4M9ubVobgP-zBbnvxpoCH7HcPOvut5Z/s320/FB_IMG_1547447024095.jpg" width="320" /></a></div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
</div>
<div>
<div style="text-align: justify;">
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEj0rTUKzJQz2o_FqI6AacVvsuiY9cRKc6C2tIQ3ISD8Aa9BHHDz2j0hy81u_O9yhszt9YMHQpJf0VVy02R-DzfRfw7tN0PiOB2mP9KYyqfgEpZAOxqNV88COxmocw-hpkpgYY0w7wkzqAsJ/s1600/1524555088284-44bf6d32903be46b2da7af802090a930.jpeg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" data-original-height="1000" data-original-width="1500" height="213" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEj0rTUKzJQz2o_FqI6AacVvsuiY9cRKc6C2tIQ3ISD8Aa9BHHDz2j0hy81u_O9yhszt9YMHQpJf0VVy02R-DzfRfw7tN0PiOB2mP9KYyqfgEpZAOxqNV88COxmocw-hpkpgYY0w7wkzqAsJ/s320/1524555088284-44bf6d32903be46b2da7af802090a930.jpeg" width="320" /></a></div>
<br />
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgMRrLCoTtB8dG6g1F-2otnKCECeCXXnncWWcfNvSoE9jvO-P79R_VRmks31j6Ou-oK3gJ8LqXtZZZEjHkmMn07zy6jXYQZ_TW_eGkQoqKaPnNNPgGescag2jxVU2HZQzGvyiq7hWt8RR6i/s1600/1524555119006-ae94fbb08e86435c7039984063c5e32c.jpeg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" data-original-height="1000" data-original-width="1500" height="213" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgMRrLCoTtB8dG6g1F-2otnKCECeCXXnncWWcfNvSoE9jvO-P79R_VRmks31j6Ou-oK3gJ8LqXtZZZEjHkmMn07zy6jXYQZ_TW_eGkQoqKaPnNNPgGescag2jxVU2HZQzGvyiq7hWt8RR6i/s320/1524555119006-ae94fbb08e86435c7039984063c5e32c.jpeg" width="320" /></a></div>
<br />
Begitulah tentang 3 hal asyik liburan dengan perjalanan darat. Praktis dan tidak <i>rempong</i>. Mau pesan tiket, bisa langsung lewat pesanan online. Selamat menikmati asyiknya traveling perjalanan darat dengan Bus <a href="https://www.traveloka.com/tiket-bus-travel/garuda-mas" target="_blank">Garuda Mas</a> ya. Salam.</div>
</div>
<div>
<br /></div>
<div>
<br /></div>
<div>
<div class="mod" data-attrid="kc:/location/location:address" data-hveid="CAQQAQ" data-md="1002" data-ved="2ahUKEwjTlZPWy-zfAhUMS48KHZ9vBZAQkCkwHXoECAQQAQ" lang="id-ID" style="clear: none; color: #222222; font-family: arial, sans-serif; line-height: 1.24; padding-left: 15px; padding-right: 15px;">
<div class="Z1hOCe">
<div class="zloOqf kno-fb-ctx" data-dtype="d3ifr" data-local-attribute="d3adr" data-ved="2ahUKEwjTlZPWy-zfAhUMS48KHZ9vBZAQghwoADAdegQIBBAC" style="margin-top: 7px;">
<br /></div>
</div>
</div>
</div>
Unknownnoreply@blogger.com8tag:blogger.com,1999:blog-810061007414593276.post-60999504361040879992018-11-03T12:37:00.000+07:002018-11-05T11:58:39.726+07:00Yuk Asuransi Sambil Berwakaf Bersama Asuransi Brilliance Hasanah Maxima<br />
<div style="text-align: justify;">
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
</div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhucA2y4-4NKKiKiv9eNN3ElG0vmOpb7I0EAqNLaiHgsVgMsIZ0q1xEpDpydr2JLdMnfMOTtM3tPAomH7ERBsOVlkkNJmlwLySuRaX_0kfyEtTPedZUwb5hIsKQ9S4hBpeNco35l_tU6snJ/s1600/PicsArt_11-03-10.27.24.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" data-original-height="1600" data-original-width="1200" height="320" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhucA2y4-4NKKiKiv9eNN3ElG0vmOpb7I0EAqNLaiHgsVgMsIZ0q1xEpDpydr2JLdMnfMOTtM3tPAomH7ERBsOVlkkNJmlwLySuRaX_0kfyEtTPedZUwb5hIsKQ9S4hBpeNco35l_tU6snJ/s320/PicsArt_11-03-10.27.24.jpg" width="240" /></a></div>
<span style="font-size: large;"></span><br />
<span style="font-size: large;">Hidup itu bukan saja soal kebutuhan keluarga yang terpenuhi saja, tapi juga soal ketenangan jiwa dan bagaimana pemenuhan ibadah keluarga. Inilah <i>Souljourney</i> yang sesungguhnya. </span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-size: large;"></span><br />
<a name='more'></a><span style="font-size: large;">Kemarin lusa tanggal 1 November 2018, saya menyempatkan hadir di undangan Sun Life Financial syariah tersebut. Izin sejam menjelang jam ishoma meninggalkan kantor. Semangat dong mengikuti acara itu, sebab memang sudah lama sekali pengen ganti asuransi ke yang menenangkan dan syar'i.</span><br />
<span style="font-size: large;"></span><br />
<span style="font-size: large;">Acara berlangsung di Logo <i>House Fashion Food and Bar</i>. Saya bersama 19 Blogger Palembang lainnya ngumpul di acara Kopdar Blogger Palembang membincang soal wakaf di Sun Life Financial Syariah. Bangga juga Palembang adalah kota ketiga sekaligus terakhir di Tahun 2018 diadakannya acara Kopdar Blogger bersama Sun Life Financial Syariah Indonesia.</span><br />
<span style="font-size: large;"></span><br />
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEi_AhmnrrhSI8taAt162NlguIMFJnzRbLjrejABCEmLxPgDXTPNgKOTMTmrALuvlT2XbnTyfpD6NSLrp8ZJ8wOgpUpC4DutxgjGs9iPlr3sScEPHqRnhAbMSbbJnEpnSQgGmiqoaevpYdrJ/s1600/PicsArt_11-03-10.32.09.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" data-original-height="810" data-original-width="1080" height="240" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEi_AhmnrrhSI8taAt162NlguIMFJnzRbLjrejABCEmLxPgDXTPNgKOTMTmrALuvlT2XbnTyfpD6NSLrp8ZJ8wOgpUpC4DutxgjGs9iPlr3sScEPHqRnhAbMSbbJnEpnSQgGmiqoaevpYdrJ/s320/PicsArt_11-03-10.32.09.jpg" width="320" /></a></div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<br /></div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgCa5gI1gXurN6T9R7MOEI7vS-lsgXb3igL39-hvYRI_Bf-VN5Fr5O_TpFAMxPhRJTx3_zlY4eDcYt3kYpeC_Z8CpXcJ-oPxma-KqyRCy8GH_I0uj9MgBgaBypDLycbFYIJO7YzhpP7P4N2/s1600/PicsArt_11-03-10.36.36.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" data-original-height="1200" data-original-width="1600" height="240" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgCa5gI1gXurN6T9R7MOEI7vS-lsgXb3igL39-hvYRI_Bf-VN5Fr5O_TpFAMxPhRJTx3_zlY4eDcYt3kYpeC_Z8CpXcJ-oPxma-KqyRCy8GH_I0uj9MgBgaBypDLycbFYIJO7YzhpP7P4N2/s320/PicsArt_11-03-10.36.36.jpg" width="320" /></a></div>
<br />
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgmjUyee64b7RzEya5ZH4xnUUEhUFbvghrWwvpubQ5X3ajM-4-lePd_nh7NlWAIWJkpzeY3toGpxnupVXrWFTLXraxIPjWylXiQzquTDK8-Z7YlommZa8fVH-OMpAEMyW06RZMO6x1GCaMC/s1600/PicsArt_11-03-10.38.24.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" data-original-height="1200" data-original-width="1600" height="240" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgmjUyee64b7RzEya5ZH4xnUUEhUFbvghrWwvpubQ5X3ajM-4-lePd_nh7NlWAIWJkpzeY3toGpxnupVXrWFTLXraxIPjWylXiQzquTDK8-Z7YlommZa8fVH-OMpAEMyW06RZMO6x1GCaMC/s320/PicsArt_11-03-10.38.24.jpg" width="320" /></a></div>
<span style="font-size: large;"></span><br />
<span style="font-size: large;">Adalah hal yang cukup mencerahkan bertemu dengan Mas Norman Nugraha, Chief Sharia Bussiness Sun Life Financial Indonesia. Seru juga mengupas lika-liku asuransi syariah yang modern kekinian dan lebih pasti itu. Mengupas habis <a href="https://www.sunlife.co.id/ID/Investment/How+to/The+differences+between+waqf+zakat+infak+and+sedekah?vgnLocale=in_ID&WT.mc_id=bh-id:web:blogs:blogs:new-sunlife-id-web:organic:" target="_blank">beda wakaf, Zakat, Infak dan sedekah</a>, yang diselang-selingi dengan pertanyaan berhadiah duit merah, ehm.</span><br />
<span style="font-size: large;"></span><br />
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhc2UK0_u1TS0jX3PRe2lLwII-ep-Le6XaWAzasveEQ5S-8RpRL0esfQFdcD1mxUTaGA0FcL0k7uMi3YM7xNMD9wX5qJ59DdTSfRbXim8xExbAMEEOliL0v-1CdEBYgNwvMW9XtLdZba3R1/s1600/PicsArt_11-03-12.27.51.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" data-original-height="1518" data-original-width="1600" height="303" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhc2UK0_u1TS0jX3PRe2lLwII-ep-Le6XaWAzasveEQ5S-8RpRL0esfQFdcD1mxUTaGA0FcL0k7uMi3YM7xNMD9wX5qJ59DdTSfRbXim8xExbAMEEOliL0v-1CdEBYgNwvMW9XtLdZba3R1/s320/PicsArt_11-03-12.27.51.jpg" width="320" /></a></div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<br /></div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhuC3f5sXIQy1PHgJ-1rxo0Dg5VyPSf6r67sKmqs-oVhcoAIW8SNQrISg4ynvjeF3eFEHv8xQq6I1xmDNNqGt2yCqINI6sWHuXAIRG_jH5AsRyVdXByo8ejg7WbKJK2xwfJlRz3VJknMDaY/s1600/PicsArt_11-03-12.26.06.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" data-original-height="1600" data-original-width="1200" height="320" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhuC3f5sXIQy1PHgJ-1rxo0Dg5VyPSf6r67sKmqs-oVhcoAIW8SNQrISg4ynvjeF3eFEHv8xQq6I1xmDNNqGt2yCqINI6sWHuXAIRG_jH5AsRyVdXByo8ejg7WbKJK2xwfJlRz3VJknMDaY/s320/PicsArt_11-03-12.26.06.jpg" width="240" /></a></div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<br /></div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
</div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEg8KitjK6zViQV3BdIucDWXgbmAjlJU8gubMBjN2aQxKhNokmfthP7DRPhYq9IwCFYmJyt3TZKyzwSkJuhrKzohhDsk7DMrzHvqI8u_f4MgrOskCRViHVhXc3n9IUsXnhfDR1U86TszGfnR/s1600/PicsArt_11-03-10.47.03.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" data-original-height="1600" data-original-width="1200" height="320" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEg8KitjK6zViQV3BdIucDWXgbmAjlJU8gubMBjN2aQxKhNokmfthP7DRPhYq9IwCFYmJyt3TZKyzwSkJuhrKzohhDsk7DMrzHvqI8u_f4MgrOskCRViHVhXc3n9IUsXnhfDR1U86TszGfnR/s320/PicsArt_11-03-10.47.03.jpg" width="240" /></a></div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
</div>
<br />
<blockquote class="tr_bq">
<span style="font-size: large;">"Betapa besar potensi wakaf yang belum optimal karena pemahaman esensi dan cara berwakaf yang belum diketahui masyarakat secara benar. Selama ini kita memahami wakaf itu melulu hanya berupa tanah, saatnya kita harus melek juga. Wakaf tak harus berupa tanah. Wakaf adakah salah satu cara bagaimana umat Islam menyumbangkan sebagian harta dan uangnya untuk kesejahteraan umat"</span></blockquote>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-size: medium;"></span><span style="font-size: large;"></span><br /></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-size: large;">Sampai disana saya berpikir, tingkat kemiskinan Indonesia yang diklaim masih tinggi dan versi BPS kemiskinan absolut pada Maret 2018 masih di kisaran 9,82 % dan Sumatera Selatan sebesar 12,80% itu akan makin cepat berkurang dengan pemanfaatan dana wakaf ini.</span><br />
<span style="font-size: large;"></span><br />
<span style="font-size: large;">Bayangkan jika potensi wakaf Indonesia yang 180 trilyun itu bisa dimanfaatkan secara optimal. Pada Tahun 2017 potensi wakaf baru terhimpun sebesar 400 milyar. Wakaf yang penyalurannya 100 % tanpa potongan yang dikelola dengan Pengelolaan dana wakaf lewat Lembaga Pengelolaan Aset Wakaf seperti Badan Wakaf Indonesia, Dompet Dhuafa, Rumah Wakaf dan 174 lembaga lainnya yang terdaftar di badan Wakaf Indonesia.</span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-size: large;"></span><br /></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-size: large;">Saya membayangkan anak-anak di pelosok dapat bersekolah dengan ceria. Saya membayangkan kejadian <i>stunting</i> (pendek) pada balita dan baduta yang salah satunya penyebabnya karena bumil serta baduta (bayi di bawah dua tahun) dan balita (bayi di bawah lima tahun) yang kurang gizi serta rendahnya akses masyarakat terhadap air minum dan sanitasi layak di pedesaan itu akan berkurang. Huff, efek berkawan dengan data adalah rasa nelangsa.</span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-size: large;"></span><br /></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-size: large;">Saya membayangkan keluarga yang sebelumnya tergolong di bawah kemiskinan dapat menapaki kehidupan yang lebih pasti dan berdaya lewat wakaf kita di Sun Life Financial Syariah dengan <a href="https://www.sunlife.co.id/ID/Investment/Unit+link/Asuransi+Brilliance+Hasanah+Maxima+Syariah?vgnLocale=in_ID&WT.mc_id=bh-id:web:blogs:blogs:new-sunlife-id-web:organic:" target="_blank">Asuransi Brilliance Hasanah Maxima (ABHM).</a></span><br />
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEg9K-w2DpLgQTJaBpB69MpaOwKlX1xLraaHFww1p56rRdr2nyodpSVI2vFgRR1rl0Z0wEVs4CKDGOpZ51IymjNzVW8K_lSSoI816PzArJmth49R6Mqt508vvX3YajRNSE5o757KeK5_sQLS/s1600/web-banner-%2528ind%2529.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" data-original-height="333" data-original-width="625" height="170" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEg9K-w2DpLgQTJaBpB69MpaOwKlX1xLraaHFww1p56rRdr2nyodpSVI2vFgRR1rl0Z0wEVs4CKDGOpZ51IymjNzVW8K_lSSoI816PzArJmth49R6Mqt508vvX3YajRNSE5o757KeK5_sQLS/s320/web-banner-%2528ind%2529.jpg" width="320" /></a></div>
<br /></div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
</div>
<br />
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
</div>
<span style="font-size: large;">Sebagai asuransi pertama di Indonesia dengan konsep wakaf yang dikelola secara modern, AHBM ini cukup potensial dan menjanjikan dan yang pasti menenangkan dan menjadi ibadah seumur hidup kita. Hakekatnya adalah <a href="https://www.sunlife.co.id/ID/Investment/How+to/Manage+finance+in+a+religious+way+through+waqf+-+Bahasa?vgnLocale=in_ID&WT.mc_id=bh-id:web:blogs:blogs:new-sunlife-id-web:organic:" target="_blank">mengelola keuangan keluarga sekaligus wakaf</a>.</span><br />
<span style="font-size: large;"><br /></span>
<span style="font-size: large;">Produk ABHM didukung oleh agen berdedikasi dan tersertifikasi wakaf yang dikeluarkan oleh Sun Life bekerjasama dengan DSN Institute dan Badan Wakaf Indonesia. Katanya DSN Institute itu disebut Juga Salam Institute. Sebuah institut yang namanya saja sangat melegakan sebab mencetak agen dengan konsep "Keselamatan", tidak saja bagi agen juga bagi umat.</span><br />
<span style="font-size: large;"></span><br />
<span style="font-size: large;">Saya jadi mupeng nih ingin bergabung dengan Asuransi Brilliance Hasanah Maxima supaya bisa berasuransi sambil. berwakaf secara berkala. Jika wakaf tanah belum memungkinkan, kenapa tidak melalui penyisihan keuangan dengan asuransi ABHM ini. Banyak sekali <a href="https://www.sunlife.co.id/ID/Investment/How+to/The+benefits+of+waqf+bahasa?vgnLocale=in_ID&WT.mc_id=bh-id:web:blogs:blogs:new-sunlife-id-web:organic:" target="_blank">manfaat dan hikmah berwakaf</a>. Saatnya berinvestasi asuransi sambil berwakaf dimana pahala wakaf itu terus mengalir sepanjang hidup selama dimanfaatkan umat.</span><br />
<br />
<span style="font-size: large;">Bagaimana cara berwakaf dengan AHBM? ya gampang sih pertama tentu saja dengan mengisi Surat Permintaan Asuransi Jiwa (SPAJ) Syariah, kemudian mencantumkan nama penerima manfaat (ahli waris) dan lembaga wakaf yang ditunjuk (Nazhir). Selanjutnya mengisi dan menandatangani Ikrar Wakaf oleh peserta, penerima manfaat dan ahli waris utama. Gampang dan jelas banget ya.</span><br />
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgcxHVuql4z8Tv_x3g_fCGM5dTM66aXwKFd05ZDlgso-PMFrJ6MqUQLvkAYZ0zJD6z7e8KZUKVMY4Kp5GUtMxr-HP51Jb71wjYd9TP76Mqy-uppOAfca9jS2QylMIHTToGYOHYSGxSY2EXW/s1600/images+%25281%2529.jpeg+cara+berwakaf+ahbm.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" data-original-height="495" data-original-width="620" height="255" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgcxHVuql4z8Tv_x3g_fCGM5dTM66aXwKFd05ZDlgso-PMFrJ6MqUQLvkAYZ0zJD6z7e8KZUKVMY4Kp5GUtMxr-HP51Jb71wjYd9TP76Mqy-uppOAfca9jS2QylMIHTToGYOHYSGxSY2EXW/s320/images+%25281%2529.jpeg+cara+berwakaf+ahbm.jpg" width="320" /></a></div>
<span style="font-size: large;"><br /></span>
<span style="font-size: large;">Kenapa ABHM? Apa sih manfaatnya. Nah ada 4 manfaat Asuransi Brillinace Hasanah Maxima, yaitu</span><br />
<span style="font-size: large;"></span><br />
<ol><span style="font-size: large;">
<li>Manfaat saat meninggal, 100% santunan kematian akan diberikan untuk risiko meninggal sebelum tertanggung berusia 100 tahun;</li>
<li>Manfaat saat kecelakaan, 100% santunan kematian akibat kecelakaan dan/atau kehilangan fungsi/organ anggota tubuh dan organ pengeluaran;</li>
<li>Manfaat investasi, investasi terakumulasi dari kontribusi yang diinvestasikan;</li>
<li>Manfaat Bonus, terdapat bonus kontribusi sebesar 5% dari Kontribusi Asuransi Berkala (KAB) tahun pertama dan bonus loyalitas sebesar 0,5%. </li>
</span></ol>
<span style="font-size: large;"></span><span style="background-color: transparent; color: black; display: inline; float: none; font-family: "times new roman"; font-size: large; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: 400; letter-spacing: normal; text-align: justify; text-decoration: none; text-indent: 0px; text-transform: none; white-space: normal; word-spacing: 0px;">Asuransi Briliance Hasanah Maxima ini nyaman dan menenangkan sebab mengusung <i>tagline</i> #Pasti #Kini dan #Nanti. Pasti manfaatnya, wakafnya dapat dimanfaatkan Kini, dan Nanti ketika meninggal dunia manfaat dan penggunaan wakaf kita dapat terus berlanjut.</span><br />
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgRJ0AyvAN-kKiMwA_7raGJwpb7m4Yz52S4RbUZpnDL0EfhL5Dh-S3ie9BP4O7Ff-qCReac1Zi71pUzbdVCxyH5vVBZvANlWcOHokKJOlS0GDLQaw0SM7Gk0K9kFHHLd4rrZNuTmseXSMYG/s1600/ahbm+pastikininanti.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" data-original-height="554" data-original-width="554" height="320" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgRJ0AyvAN-kKiMwA_7raGJwpb7m4Yz52S4RbUZpnDL0EfhL5Dh-S3ie9BP4O7Ff-qCReac1Zi71pUzbdVCxyH5vVBZvANlWcOHokKJOlS0GDLQaw0SM7Gk0K9kFHHLd4rrZNuTmseXSMYG/s320/ahbm+pastikininanti.jpg" width="320" /></a></div>
<span style="background-color: transparent; color: black; display: inline; float: none; font-family: "times new roman"; font-size: large; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: 400; letter-spacing: normal; text-align: justify; text-decoration: none; text-indent: 0px; text-transform: none; white-space: normal; word-spacing: 0px;"><br /></span>
<span style="background-color: transparent; color: black; display: inline; float: none; font-family: "times new roman"; font-size: large; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: 400; letter-spacing: normal; text-align: justify; text-decoration: none; text-indent: 0px; text-transform: none; white-space: normal; word-spacing: 0px;">Jangan khawatir soal kredibelitas asuransi ini. PT. Sun Life Financial Indonesia yang kantor pusatnya di Toronto, Kanada telah cukup lama berkiprah di Indonesia. Sudah 23 tahun loh. Perusahaan ini cukup berpengalaman mengelola asuransi dengan konsep modern dan syar'i ini. Prestasinya cukup banyak, antara lain meraih <i>Best Takaful Family Provider</i> Indonesia Tahun 2017 yang diselenggarakan oleh <i>Global Bussiness Outlook</i>. Meraih <i>Excellent Service Experience Award</i> (ESEA) Tahun 2017 untuk kotegori <i>Life and Health Insurance</i> yang diselenggarakan oleh <i>Carre Center for Customner Satisfaction and Loyalty </i>dan Majalah Service Excelent. </span><br />
<span style="font-size: large;"></span><br />
<span style="font-size: large;">Mau dapat info lebih lengkap jangan ragu ke kantor Sun Life Financial Syariah di Kotamu. Bisa juga mengunjungi website resminya <a href="https://www.sunlife.co.id/ID/Investment/Unit+link/Asuransi+Brilliance+Hasanah+Maxima+Syariah?vgnLocale=in_ID" target="_blank">DISINI</a>.</span><br />
<span style="font-size: large;"></span><br />
<span style="font-size: large;">Yuk berwakaf sambil berinvestasi asuransi dengan Asuransi Brilliance Hasanah Maksima. Wakaf Pasti Kini Nanti. InsyaAllah berkah dan menenangkan kini dan nanti. Salam.</span><br />
<span style="font-size: large;"></span><br /></div>
<span class="fullpost">
</span>Unknownnoreply@blogger.com39